BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PPLK
Universitas Negeri Padang merupakan
salah satu perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga ahli dibidang kependidikan.
Salah satu program pembelajaran yang dilaksanakan oleh UNP adalah Program
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) yang merupakan kegiatan pelatihan bagi
setiap mahasiswa untuk jurusan kependidikan dalam rangka meningkatkan kompetensi
pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku mengajar dengan segala aspek kependidikan yang
dialami secara nyata di sekolah latihan.
Program Pengalaman Lapangan Kependidikan ini merupakan
salah satu dari mata kuliah keahlian bekerja (MKB) yang wajib diambil bagi
mahasiswa yang ingin menjadi seorang guru. Program ini sengaja dirancang tidak
hanya untuk membekali mahasiswa tetapi juga melatih mereka dan menguasai
kemampuan menjadi seorang guru yang utuh dan terintegrasi.
PPLK pada semester ganjil
Juli-Desember ini dilaksanakan mulai dari tanggal 24 Agustus 2015 sampai dengan
12 Desember 2015. Sesuai dengan siklus proses belajar mengajar di atas, maka
satu minggu pertama diadakan observasi dan orientasi di sekolah latihan.
|
SMK Negeri 2
Payakumbuh
adalah salah satu sekolah tempat PPLK dan penulis mendapat kesempatan PPLK
disekolah ini selama semester ini (ganjil). Pada minggu awal PPLK penulis telah
melakukan observasi di SMK Negeri 2
Payakumbuh. Untuk lebih
jelasnya, observasi ini penulis rangkum dalam sebuah laporan yang berjudul
”Laporan Observasi Praktek Pengalaman
Lapangan Kependidikandi SMK Negeri 2 Payakumbuh.”
B.
Tujuan PPLK
PPLK bertujuan
untuk memberi pengalaman nyata kepada mahasiswa agar dapat merasakan dan
menjiwai tugas-tugas pendidikan disekolah. Diharapkan setelah menyelesaikan
PPLK, mahasiswa memiliki kompetensi pendidik (kompetensi pedagogik,
profesional, kepribadian dan sosial.
C.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPLK
Kegiatan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK)
dilakukan tanggal 24
Agustus 2015
sampai dengan tanggal 12 Desember 2015. Tempat pelaksanaan PPLK adalah SMK Negeri 2
Payakumbuh.
BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN
SEKOLAH
A.
Sejarah
Ringkas Sekolah
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Payakumbuh berdiri pada tanggal 28 Desember
1961 dengan Surat Keputusan Mentri Pendidikan dan Pengajaran nomor
18/DJPT/81/1961 berada di Labuh Basilang Payakumbuh dengan memakai gedung
Sekolah Teknik Menengah Negeri 2
Payakumbuh dengan nama Sekolah Teknologi Menegah (STM) Negeri Payakumbuh.
Sebagai
kepala sekolah pertama kali adalah R. Sucipto (pertama). Pada tahun 1962 gedung
teori pindah ke gedung bekas SMA Negeri 1 Payakumbuh yang pindah karena
mendapatkan lokasi baru. Pada tahun 1963 terjadi penggantian kepala sekolah
dari R. Sucipto kepada Syofyan Yatim, B.Sc (kedua). Kemudian pada tahun 1970
terjadi lagi penggantian kepala sekolah dari Syofyan Yatim, B.Sc kepada Drs.
Zoenibar Ibrahim (ketiga). Kemudian dari Drs. Zoenibar Ibrahim diserah
terimakan lagi kepada Drs. Abdul Malik Majid (keempat) pada tahun 1979. Pada
tahun 1985 terjadi perubahan besar terhadap STM Negeri Payakumbuh, dimana
dibangunnya gedung baru yang representatif dengan bantuan Asian Development Bank
(ADB) berlokasi di Kelurahan Bulakan Balai Kandi Koto nan Ampek, Kecamatan
Payakumbuh Barat. Gedung ini diresmikan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan,
yaitu Prof. Dr. Fuad Hasan pada bulan Mei 1987. Pada tahun 1988 terjadi
pergantian Kepala Sekolah dari Drs. Abdul Malik Majid kepada Drs. Usman Gairin
(kelima). Kemudian pada tahun 1996 digantikan oleh Asril Manza. B. Sc (keenam).
Pada tahun 2000 kepala sekolah diserah terimakan kepada Drs. Azwardi. L
(ketujuh), dan pada tahun 2005 digantikan oleh Drs. Busrizal Djaafar sebagai
kepala sekolah (kedelapan). Kemudian digantikan oleh Drs. Dalius sebagai kepala
sekolah (kesembilan) sampai saat sekarang.
|
B.
Profil Sekolah
1.
Visi
Menjadi SMK unggul
dalam prestasi yang dilandasi iman dan taqwa serta menghasilkan tamatan yang
mampu bersaing pada tingkat nasional dan global.
2.
Misi
a. Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif
secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara
optimal yang berorientasi kepada pencapaian kompetensi berstandar nasional dan
internasional dengan tetap mempertimbangkan potensi yang dimiliki oleh peserta
didik.
c. Menumbuhkan penghayatan terhadap terterhadap
ajaran agama yang dianut dan budaya
bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak.
d. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan
sekolah dengan DU/DI dan instansi lain yang telah memiliki reputasi nasional
dan internasional sebagain perwujudan dari perinsip demand driven.
e. Menerapkan manajemen pengelolaan mengacu pada
standar ISO 9001 versi 2008 dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan
stakeholders.
3.
Tujuan
a. Mempersiapkan
peserta didik agar menjadi manusia produktif yang mamp bekerja mandiri, mengisi
lowongan pekerjaan yang ada di Dunia Usaha dan Industri sebagai tenaga kerja
tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam Kompetensi Keahlian yang
dipilihnya.
b. Mempersiapkan
peserta didik agar mampu berkarir, ulet dan gigih, berkompetensi, beradaptasi
di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian
yang dipilihnya.
c. Membekali
peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari, baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
d. Membekali
peserta didik dengan kompetensi-kompetensi lain, sebagai pendukung kompetensi
keahliannya.
C.
Keadaan
Sekolah
1.
Keadaan
Fisik Sekolah
a. Luas
Tanah
SMK Negeri 2 Payakumbuh terletak di
Jl. Anggrek I, kelurahan Bulakan Balai Kandi. Luas awal tanah SMK Negeri 2
Payakumbuh adalah 39.000 M². Tanah ini dibeli dari swadaya masyarakat pada
waktu pembangunan gedung sekolah bantuan ADB tahun 1985, dan pada tahun 2007
terjadi penambahan seluas 600 M² lagi
sehingga lahannya sekarang menjadi 45.000 M² , semuanya telah bersetifikat .
Dari lahan seluas 45.000 yang telah terbangun hanya seluas 11.186,86 M².
b. Fasilitas
Sekolah
Sarana dan prasarana yang di miliki oleh
SMK Negreri 2 payakumbuh untuk mendukung
proses pembelajaran adalah 116 unit ,terdiri dari ruang teori
,workshop,kantor,dan lapangan terbuka dengan rincian seperti berikut:
2.
Keadaan Lingkungan Sekolah
a.
Jenis bangunan yang
mengelilingi sekolah : Perumahan warga sekitar,dan persawahan penduduk.
b.
Kondisi lingkungan
sekolah : kondusif untuk PBM karena jauh
dari
kebisingan
kendaraan.
3. Keadaan Guru
dan Siswa
a. Guru
dan Pegawai
Adapun jumlah guru yang
mengajar,pegawai dan satpam yang ada di SMK Negeri 2 Payakumbuh pada tahun
ajaran 2015/2016 berjumlah 222
orang,dengan rincian sebagai berikut:
Tabel
1. Rincian Jumlah Guru
dan Pegawai
No
|
Staf
|
Status
|
Jumlah
|
1
|
Guru
|
PNS
|
178
|
2
|
Guru
|
Honorer
|
18
|
3
|
TU
|
PNS
|
7
|
4
|
TU
|
Honorer
|
9
|
5
|
BP/BK
|
PNS
|
6
|
6
|
Pengamanan Sekolah
|
Satpam
|
4
|
Jumlah
|
222
|
b. Kesiswaan
Bagian kesiswaan melakukan pembinaan
terhadap siswa yang berjumlah 1605 orang yang mana bagian ini dikelola oleh 13
orang majelis Pembina OSIS dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti:
1) OSIS
2) Olahraga
3) Pramuka
4) UKS
5) Kerohanian
6) Koperasi
Sekolah
7) Lingkungan
Hidup
8) Kesenian
Berbagai prestasi telah diraih SMK
Negeri 2 Payakumbuh seperti LombaKeterampilan Siswa, Olahraga, Drumband, dan
berbagai lomba lainnya. Ada juga program pemberian bantuan seperti Beasiswa:
1) Beasiswa
Supersemar
2) Bantuan
Belajar Siswa dari Pemko
3) Bantuan
Khusus Murid dari Pemko
4) Bantuan
dari Alumni
Jumlah siswa perkelas adalah 32 dan
ada juga 33 orang tetapi karena ada yang berhenti, drop out atau pondah, maka
jumlah siswa Perkelas tidak sesuai standar lagi. Pada tabel berikut dapat
dilihat kondisi jumlah siswa pada awal tahun pelajaran 2015/2016:
Tabel
2. Rincian Jumlah Siswa
Tahun Pelajaran 2015/2016
No.
|
Program Studi
|
Tingkat
|
Jumlah / Prodi
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
T. Geomatika
|
32
|
-
|
-
|
32
|
2
|
T. Gambar Bangunan.
|
31
|
29
|
25
|
85
|
3
|
T. Konstruksi Batu & Beton
|
31
|
25
|
27
|
83
|
4
|
T. Konstruksi Kayu
|
28
|
20
|
20
|
68
|
5
|
T. Plumbing dan Sanitasi
|
32
|
26
|
21
|
79
|
6
|
T. Audio Video.
|
32
|
24
|
25
|
81
|
7
|
T. Elektronika Industri.1
|
32
|
26
|
22
|
80
|
8
|
T. Elektronika Industri.2
|
32
|
-
|
-
|
32
|
9
|
T. Komputer Jaringan
|
32
|
31
|
32
|
85
|
10
|
T. Otomasi Industri.
|
32
|
26
|
19
|
77
|
11
|
T. Inst. Pemanfaatan Tenaga List.
|
32
|
27
|
24
|
83
|
12
|
T.
Jaringan Tenaga Listrik
|
32
|
21
|
24
|
77
|
13
|
T. Pemesinan.1
|
32
|
27
|
28
|
87
|
14
|
T. Pemesinan.2
|
32
|
23
|
22
|
77
|
15
|
T.Las.1
|
32
|
29
|
24
|
85
|
16
|
T.Las.2
|
32
|
25
|
24
|
81
|
17
|
T.Kendaraan Ringan 1
|
32
|
24
|
24
|
80
|
18
|
T.Kendaraan Ringan 2
|
-
|
-
|
25
|
25
|
19
|
T. Perbaikan Bodi Otomotif.
|
31
|
24
|
25
|
80
|
20
|
T. Sepeda Motor
|
32
|
22
|
25
|
79
|
21
|
T. Alat Berat
|
34
|
27
|
24
|
85
|
22
|
T. Survey dan Pemetaan
|
-
|
27
|
27
|
54
|
JUMLAH TOTAL
|
1605
|
4.
Interaksi Sosial
Hubungan sekolah
dengan masyarakat luar banyak dilakukan dengan dunia industri diberbagai daerah
seperti Payakumbuh, Bukittinggi, Batusangkar, Padang Panjang, Duri, Dumai dan
jakarta. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan magang, PSG para siswa dan
penerimaan alumni bekerja pada industri. Kegiatan kerja sama dengan dunia usaha
atau dunia industri selalu ditingkatkan dari tahun ketahun. Bentuk kerja sama
lainya yang dilakukan adalah pelaksanaan ujian kopetensi siswa dan PKS. Dengan
program Pendidikan Sistem Ganda ini banyak alumni yang dimintak bekerja pada
dunia tempat mereka magang.
D.
Tata Tertib Sekolah
1.
Tata tertib Guru
a.
Jam masuk pagi 07.15 WIB dan siang 13.00
b.
Telah hadir disekolah 15 menit sebelum PBM dimulai
c.
Mengisi absensi setiap bertugas
d. Tidak
dibenarkan memakai kaos oblong atau sejenisnya dalam memberikan materi
pelajaran baik itu teori maupun praktek
e. Mengikuti
upacara bendera setiap hari senin pagi bagi guru yang bertugas dan satu kali
sebulan bagi guru yang tidak bertugas (absensi di ambil di ruang majelis guru).
f. Selalu mengikuti upacara nasional dan hari
besar islam di sekolah atau tempat tertentu.
g. Mengikuti pertemuan/rapat dinas sampai
selesai.
h. Setiap guru yang masuk kelas diwajibkan
memakai PIN ISO 9001 : 2000
i.
Memberikan pelajaran yang
baik pada setiap siswa.
j.
Tidak memakai kemeja
batik/kaos dan tidak memeakai celana jeans atau sejenisnya dan memakai sepatu (
bukan sandal mirip sepatu ).
k. Tidak meninggalkan kelas sebelum waktunya.
l.
Bagi guru yang sakit ± 3 hari
harusada surat keterang sakit dari dokter.
m. Bagi
guru yang ditugaskan untuk piket agar melaksanakannya.
n. Membawa
bahan pembelajaran yang lengkap kedalam kelas.
o. Mengatur
posisi duduk siswa sebelum menyampaikan materi.
p. Memberi materi
pembelajaran yang tuntas yang mengacupada peningkatan mutu siswa. Tuntas disini
maksudnya sesuai dengan kurikulum dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang
telah disusun. Menurut hasil pengamatan penulis materi pembelajaran yang
diberikan guru sudah sesuai dengan RPP dan kurikulum.
q. Menegakkan
peraturan atau tata tertib siswa.
r.
Siswa terlambat ± 10 menit
tidak dibenarkan mengikuti PBM sebelum di proses oleh guru piket dengan membawa
surat izin masuk.
s. Saat PBM
berlansung tidak mengizinkan siswa permisi keluar lebih dari 1 orang dan tidak
membiarkan siswa terlalu lama diluar.
t.
bagi siswa yang tidak
hadir 2 kali berturut-turut atau lebih 2 kali sebulan, orang tua bersama siswa
dipanggil dan diproses bersama-sama wali kelas/guru BP.
u. Memproses
siswa bermasalah pada kelasnya bersama orang tua siswa dan mengisi kartu
kendali (ada di ruang BP).
v. Melaksanakan
kegiatan ujian/ulangan pada setiap kompetensi/topik yang telah selesai diajarkan.
w. Pada
bulan berikutnya memberikan daftar nilai siswa paling lambat tanggal 10 pada
guru.
x. Melaksanakan
remedial (perbaikan) nilai pada setiap topik/kompetensi bagi siswa yang
nilainya di bawah standar.
y. Tidak
melakukan pungutan uang/benda lainnya dengan dalih apapun pada siswa tanpa izin
kepala sekolah.
2.
Tata
Tertib Siswa
Terlampir
E.
Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah dipimpin oleh seorang kepala
tata usaha yang membawahi bagian kepegawaian, bendaharawan, pemegang barang,
dan operator komputer, pustaka, dan penjaga sekolah. Pada masing-masing program
studi keahlian ditugaskan satu orang tata usaha untuk membantu ketua progran
studi keahlian, dengan rinci sebagai berikut :
1. Kantor
Utama Tata Usaha
a. Kepala
Tata Usaha : Rinaldi
b. Kepegawaian : Syafiandi
c. Bendaharawan : Zulfikar
d. Pemegang
Barang : Linda Yulia
F.
Proses Belajar Mengajar
Berbeda dari sekolah pada umumnya di Sumatera Barat,
proses belajar mengajar di SMKN 2 Payakumbuh dilaksanakan selama lima hari
dalam satu minggu, mulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat. Kegiatan PBM
rata-rata berlangsung selama dua belas jam pelajaran dalam satu hari. Satu jam
pelajaran sama dengan empat puluh menit. Hari Senin seperti sekolah pada
umumnya melaksanakan kegiatan upacara bendera. Khusus pada hari Jumat,
dilaksanakan yang namanya Muhadharah yaitu kegiatan keagamaan dan senam pagi
(khusus untuk seluruh siswa kelas X) . Kegiatan Mhadharah dan senam
dilaksanakan selang seling. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada
hari Jumat siang, seperti kegiatan pramuka, musik, band, drum band dan kegiatan
lainnya,
BAB III
KEGIATAN PLK
A. Kegiatan
Mengajar (Teaching)
Kegiatan mengajar
pada SMK Negeri 2 Payakumbuh merupakan salah satu kegiatan yang wajib
dilaksanakan untuk menunjang pengetahuan anak didik. Pada kegiatan PLK ini, penulis diberikan
jadwal mengajar oleh pamong dengan
jadwal hari Senen dan Selasa.
Tabel 6. Daftar Teaching Selama berada di Sekolah Mitra
No
|
Hari
|
Mata pelajaran
|
Kelas
|
Jam pelajaran
|
1
|
Senen
|
Finishing Konstruksi Kayu
|
XI
|
6 s.d 12
|
2
|
Selasa
|
Konstruksi Bangunan
|
X
|
6 s.d 12
|
Pada saa PPLK
penulis juga melaksanakan program yang telah tertulis pada panduan dari pihak
UPPL, yakni melaksanakan pembelajaran Latihan Mengajar Terbimbing (LMT) dan
Latihan Mengajar Mandiri (LMM).
1.
Latihan
Mengajar Terbimbing (LMT)
Latihan mengajar
terbimbing secara penuh berlangsung selama dua minggu (yang seharusnya
berlangsung minimal selama 4 kali pertemuan). Dalam kegiatan ini mahasiswa
mengamati proses berlangsungnya kegiatan PBM dan hanya membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar. Pada pertemuan-pertemuan
selanjutnya penulis dipercaya oleh guru pamong untuk mengajar secara mandiri di
kelas. Namun demikian, guru pamong tetap memantau dan memberi bimbingan
tersruktur dalam PBM
2.
Latihan
Mengajar Mandiri (LMM)
2812
|
B.
Kegiatan Non-teaching
Selain
pembelajaran yang utama yang diberikan oleh penulis kepada siswa, penulis juga
diberikan kesempatan untuk mengikuti semua kegiatan yang menyangkut urusan
sekolah. Hal ini dilakukan untuk menambah hubungan sosial antara penulis dengan
semua elemen sekolah shingga harapan akan terjalinya hubungan yang baik antara
semua elemen sekolah.
Adapun kegiatan
non-teaching yang penulis lakukan selama masa PPLK yaitu :
1.
Piket
bergantian pada semua Waka-Waka Sekolah Secara bergantian diluar jam mengajar
2.
Kegitan
membuat nama-nama pohon yang ada dilingkungan sekolah
3.
Melakukan
kegiatan gotoroyong untuk membersihkan lingkungan sekolah.
C. Kasus
dan Penyelesaiyan
Dalam proses
pembelajaran yang telah dilakukan selama proses PPLK penulis juga mengalami
beberapa kasus atau masalah pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah
dianalisis dan didiskusikan dengan pamong yang ada maka ada beberapa kasus yang
dapat dibahas selama masa proses PPLK, antara lain yaitu sebagai berikut :
Tabel 7. Daftar
Kasus yang ditemukan di Lapangan dan Penyelesaianya
No
|
Kasus
|
Penyelesaianya
|
1
|
Adanya siswa terlambat datang ke
sekolah dan mengikuti pembelajaran
|
Diberi peringatan oleh guru piket,
guru yang mengjar atau Kaprog. Apabila masih dilakukan kembali maka akan
diberi surat perjanjian dan bahkan akan dipanggil orang tua yang bersangkutan
apabila melanggar janji.
|
2
|
Kurangnya aktif siswa dalam
pembelajaran atau saat penyampaian materi.
|
Siswa diberikan tugas wajib per
individu untuk membuat bahan persentasi sesuai materi yang diajarkan,
kemudian dipersentasikan didepan kelas sehingga akan diberikan masukan dan
pertanyaan oleh teman yang lain dan akan membuat penyajian menjadi menguasai
materi yang akan disampaikan.
|
3
|
Banyanya siswa menggunakan bahsa
daerah dalam berkomunikasi saat di dalam kelas atau saat pembelajaran.
|
Setiap guru dituntut untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu guru juga harus lebih
trampil dalam mengajarkan dan menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan
tercapainya penguasaan bahasa yang baik dan benar oleh setiap siswa.
|
4
|
Siswa pulang tanpa pemberitahuan
kepada guru saat guru belum tiba di kelas (Cabut).
|
Guru harus memberi pengertian dan
kesadaran kepada seluruh siswa agar tidak mengulanginya kembali.
|
5
|
Ada siswa yang tidak membuat
tugas-tugasnya.
|
Guru harus memberi peringatan atau
hukuman kepada siswa agar mereka sadar untuk menyiapkan tugasnya.
|
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kegiatan
Praktek Lapangan Kependidikan mempunyai peranan yang penting dalam
mempersiapkan calon guru yang profesional karena merupakan kegiatan langsung
dan nyata dimana mahasiswa terlibat secara aktif dalam menerapkan pengetahuan
yang telah didapatkan selama dalam bangku perkuliahan dan memperoleh ilmu baru
yang didapat di sekolah latihan.
Kegiatan
PPLK juga merupakan wahana bagi mahasiswa agar bisa berinteraksi dari segala
arah, baik guru dengan siswa, siswa dengan siswa maupun siswa denganlingkungannya.
Dalam proses PPLK ini mahasiswa tidak hanya dituntut dalam kegiatan teaching
tetapi juga dalam kegiatan non teaching.
Pada kegiatan teaching, guru harus mempersiapkan semua bahan ajar mulai
dari Pengembangan Silabus, Analisis Minggu Efektif, Pendistribusian Jam
Efektif, Program Semester, Program Tahunan, Rencana Pelaksanaan Pempelajaran
(RPP), dan Evaluasi Penilaian Siswa.
Pada
kegiatan non teaching, Mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan peraturan
sekolah seperti piket guru, piket tata usaha dan keperluan lain untuk
kepentingan sekolah.
B.
Saran
Setelah melakukan observasi selama beberapa hari,
beberapa saran yang dapat diberikan untuk sekolah antara lain:
1.
Menambah Sarana dan
Prasarana sekolah yang masih kurang.
2.
Meningkatkan motivasi
terhadap siswa dalam menimbulkan keberanian siswa untuk aktif bertanya pada
saat PBM.
3.
Setiap guru hendaknya
secara bersama-sama berperan aktif dalam penegakan disiplin dan tata krama
disekolah.
4.
Dalam memberikan
penilaian guru harus demokratif, objektif dan transparan kepada siswa, sehingga
tidak ada siswa yang merasa dirugikan.
5.
Dalam PBM agar
memberikan metode yang bervariasi untuk menyampaikan materi agar siswa tertarik
untuk mendengarkan materi yang akandi sampaikan.