Gudang Ilmu: April 2023

Saturday 1 April 2023

9 Parameter Kualitas Air Yang Patut Diketahui Beserta Penjelasannya

 Air merupakan komponen yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan semua makhluk hidup. Air juga termasuk ke dalam sumber daya alam yang terbarukan, artinya ketersediaannya di alam tidaklah terbatas. Seperti yang kita ketahui jika di Planet Bumi air menguasai sekitar 70% bagian Bumi, termasuk perairan yang berada di daratan. Meskipun jumlahnya sangatlah banyak, air harus tetap dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Sebab, beberapa daerah di Bumi masih mengalami krisis air terutama saat musim kemarau atau musim panas tiba 



Selain itu, jumlah air yang melimpah tidak serta merta dapat digunakan begitu saja terutama untuk dikonsumsi manusia. Hanya air yang berkualitas saja yang dapat digunakan serta dikonsumsi untuk memenuhi segala macam kebutuhan manusia. Kualitas air ditentukan berdasarkan dari keperluan akan air itu sendiri. Misal kualitas air yang digunakan untuk pertanian tentunya berbeda dengan kualitas air yang dikonsumsi oleh manusia. Akan tetapi, secara umum air yang berkualitas harus memenuhi beberapa parameter yang menjadi standar bahwa air tersebut aman, tidak tercemar dan bisa dikonsumsi. Setidaknya ada 5 syarat utama untuk dalam menentukan kualitas air yaitu bersih dari bahan kimia, mempunyai pH dan suhu yang sesuai, kandungan amonia dan nitrit sangat rendah, tidak tercemar bahan organik serta stabil. Untuk mengetahui apakah suatu perairan tersebut layak dan berkualitas, kita perlu mengetahui parameter kualitas air. Dan parameter tersebut terbagi menjadi 3, antara lain:

  1. Parameter Fisika
  • Kecerahan

Dalam parameter fisika, kecerahan berkaitan dengan proses fotosintesis yang terdapat di perairan tersebut. Kecerahan yang dimaksud yaitu sebagian cahaya yang dapat diteruskan masuk ke dalam air. Semakin tinggi kecerahan, semakin besar pula daya tembus cahaya yang jauh masuk ke dalam perairan. Dari parameter ini, kita bisa mengetahui sejauh mana kemungkinan terjadinya proses asimilasi yang dilakukan oleh makhluk hidup (tumbuhan air) di dalam air.

Kecerahan juga sebagai penentu pencerahan yang berasal dari kilauan sasaran, ukuran cahaya di dalam air yang disebabkan adanya partikel – partikel kaloid serta suspensi dari bahan pencemar seperti limbah industri, limbah rumah tangga , pertanian dan lain sebagainya.

  • Suhu

Suhu air dapat dipengaruhi dari berbagai macam hal seperti lamanya penyinaran matahari, pertukaran panas antara udara dengan air, posisi ketinggian tempat atau geografis, kanopi oleh vegetasi tumbuhan di atas perairan, kegiatan manusia seperti pembuangan limbah panas dan lain sebagainya. Di dalam ilmu kelautan, suhu air menjadi faktor yang mendapat perhatian lebih sebab berkaitan dengan kehidupan hewan serta tumbuhan di dalam laut. Suhu air juga mempengaruhi metabolisme dari makhluk hidup yang tinggal di dalam air, sebab penyebaran organisme antara di lautan dengan perairan tawar dibatasi oleh suhu air. Suhu air yang tinggi akan meningkatkan laju pertumbuhan, dapat menekan kehidupan bahkan kematian dari hewan – hewan jika suhu perairan sangat tinggi. Saat suhu rendah, ikan – ikan akan lebih mudah terserang bakteri atau jamur, namun oksigen di dalam air menjadi lebih tinggi. Akan tetapi suhu rendah akan memperlambat laju pernafasan serta denyut jantung, sehingga ada kemungkinan ikan – ikan akan pingsan akibat dari kekurangan oksigen di dalam tubuhnya.

  • Kedalaman

Kedalaman dari suatu perairan menjadi salah satu faktor penting sebagai parameter kualitas air. Sebab kedalaman air menentukan seberapa banyak sinar matahari yang masuk ke dalam perairan serta ketersediaan oksigennya. Makhluk hidup khususnya ikan, biasanya akan mengalami stress saat berada di perairan yang kekurangan cahaya matahari. Begitupun dengan ketersediaan oksigen di dalam air, semakin dangkal perairan maka oksigen akan banyak dan semakin sedikit saat berada di perairan dalam.

  1. Parameter Kimia
  • Tingkat Keasaman (pH)

Kualitas air yang baik harus memiliki tingkat atau derajat keasaman netral, artinya tidak terlalu asam ataupun basa. pH merupakan derajat keasaman yang diketahui dari pengukuran ion hidrogen menggunakan persamaan pH = -log(H+). Sedangkan untuk air murni, ion H+ dan ion OH dalam kondisi yang sama, sehingga air tersebut memiliki pH yaitu 7. Sebagian besar perairan yang ada di Planet Bumi memiliki tingkat keasaman antara 7,0 – 8,2. Akan tetapi beberapa di antaranya masih memiliki pH di bawah 6,5 ataupun berada di atas 9,5. Tingkat keasaman sendiri berkisar dari 0 hingga 14. Tingkat keasaman menjadi parameter penting sebab mempengaruhi tingkat kesuburan perairan dan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Jika terlalu asam, sudah tentu dapat membunuh makhluk hidup sebab kandungan oksigen di dalam air berkurang.

  • Okigen terlarut (DO)

Adanya oksigen di dalam suatu perairan berkaitan erat dengan suhu. Oksigen telarut akan berkurang saat suhu air semakin tinggi. Di laut, Dissolved Oxygen (DO) berasal dari 2 sumber yaitu oksigen yang berasal dari atmosfer dan juga hasil fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton dan tanaman laut. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernafas serta metabolisme. Dapat dikatakan jika semakin tinggi oksigen terlarut yang ada di suatu perairan, maka semakin baik pula kualitas air tersebut. Dan keberlangsungan hidup biota air tetap terjaga. Perlu diketahui juga jika kadar oksigen terlarut tidak stabil setiap saat, hal ini dipengaruhi dari pencampuran, proses fotosintesis, respirasi, pergerakan massa air serta limbah yang masuk ke dalam perairan.

  • Salinitas

Salinitas sendiri dapat diartikan sebagai total konsentrasi dari semua ion terlarut di dalam air. Ion – ion tersebut antara lain kalium, sodium, potasium, klorida, magnesium, sulfat dan juga bikarbonat. Kadar salinitas di suatu perairan dapat diketahui dengan cara menghitung jumlah klor yang ada di dalam suatu sampel (klorinitas). Salinitas dapat dinyatakan dalam gram/liter, ppt (part per thousand) atau permil 

  • Alkalinitas

Alkalinitas yaitu kapasitas air dalam menetralkan tambahan dari asam tanpa harus menurunkan tingkat keasaman (pH) air. Alkalinitas dapat dijadikan sebagai buffer terhadap pengaruh pengasaman. Secara umum, alkalinitas disusun dari anion bikarbonat (HCO3), hidroksida (OH), karbonat (CO32-) serta ion – ion yang kecil lainnya. Bagi petani tambak ikan maupun udang, alkalinitas sangatlah penting terutama dalam menekan fluktuasi tingkat keasaman air di pagi hari dan siang serta menentukan tingkat kesuburan alami pada perairan.

  1. Parameter Biologi
  • Plankton

Plankton merupakan salah satu organisme di perairan yang memiliki ukuran sangat kecil dan bergerak sesuai dengan arah arus air. Plankton terbagi atas 2 jenis yaitu zooplankton (hewan) dan fitoplankton (tumbuhan). Di dalam perairan keberadaan plankton sangatlah penting. Artinya jika jumlah plankton di suatu perairan tinggi, maka keberlangsungan hidup seluruh organisme di dalam air tersebut akan terjaga. Fitoplakton dapat melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen terlarut di dalam air. Di dalam rantai makanan, plankton dijadikan sebagai sumber makanan bagi ikan – ikan kecil yang hidup di perairan tersebut.

  • Ikan

Selain dapat hidup di air, ikan juga dapat menjadi parameter biologi dalam menentukan kualitas air. Apabila di dalam suatu perairan jumlah ikan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, dapat dikatakan bahwa perairan tersebut memiliki kualitas air yang buruk. Sedangkan jika terdapat berbagai macam jenis ikan di dalam suatu perairan, maka perairan tersebut mempunyai kualitas air yang sangat baik.

Sistem Tata Surya dan Planet-Planet

 Sistem tata surya adalah semua benda-benda yang ada dilangit seperti planet, matahari, satelit, asteroid, satelit bumi dan lain sebagainya yang ada di langit. Semua sistem tata surya tersebut akan terbentuk sebuah sistem secara teratur serta semua objek yang ada dilangit akan terikat dengan gaya gravitasi.

Sekarang kita akan menjelaskan proses terbentuknya tata surya :

Terbentuknya Tata Surya

Setelah kita mengetahui apa itu sistem tata surya, kita akan menjelaskan lagi mengenai terbentuknya tata surya menurut para ahli penelitian luar angkasa. Karena pada proses pembentukan tata surya melalui beberapa proses sehingga akan banyak benda-benda langit yang akan mengelilingi tata surya yang terikat dengan gaya gravitasi.

Berikut adalah penjelasan mengenai terbnetuknya tata surya yang dilakukan penelitian oleh parah ahli :

1. Teori Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Astronom Forest R. Moulton (1872-1952)

Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk karena adanya benda langit lain yang lewat cukup dekat dengan matahari pada saat awal pembentukan matahari. Akibat dari kedekatan benda langit tersebut dengan matahari mengakibatkan adanya tonjolan pada permukaan matahari. Dengan adanya bantuan bintang yang dekat dengan matahari akan memberikan efek gravitasi sehingga terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang pada matahari.

Setelah itu sebagian besar materi akan tertarik kembali, dan sebagian benda langit lainnya akan tetap di orbit akan mendingin dan memadat dan akan menjadi benda-benda berukuran kecil yang disebut dengan planetisimal dan beberapa benda planet lainnya yang berukuran besar disebut dengan protoplanet. Dan objek-objek tersebut akan bertabrakan dari waktu ke waktu dan akan membentuk bulan dan planet dan sisa dari materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

2. Teori Awan Debu oleh Carl Von Weizsaeker (1940) dan Gerard P Kuiper (1950)

Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu kemudian gumpalan awan mengalami penyumbatan dan pada proses penyumbatan tersebut partikel-partikel debu akan tertarik masuk ke bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan kemudian mulai terikat yang akan membentuk cakram yang tebal dibagian tengah dan bagian tepi nya yang tipis. Lalu partikel-partikel di bagian tengah cakram akan saling menekan dan kemudian menimbulkan panas dan berpijar , dan bagian inilah yang akan menjadi matahari. Sementara itu bagian yang luar akan berputar sangat cepat sehingga akan terpecah-pecah membentuk gumpalan yang lebih kecil dan gumpalan kecil ini akan terikat dan kemudian membeku yang akan menjadi planet-planet.

3. Teori Nebule (Teori Kabut) oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796)

Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya melalui proses yaitu matahari dan planet berasal dari kabut yang berpijar yang terikat di dalam jagat raya. Karena berupa kabut yang berbentuk bulat seperti bola yang besar dan jika semakin bola itu mengecil akan semakin cepat putarannya. Lalu akibatnya bentuk bola tersebut mendekat pada kutubnya lalu melebar di bagian equatornya sehingga bagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan akan membentuk gelang-gelang pada sekeliling bagian utama kabut kemudian gelang-gelang tersebut akan membentuk gumpalan yang akan menjadi planet-planet dan satelit. Sedangkan bagian tengah yang masih berpijar akan selalu membentuk gas pijar yang di sebut dengan matahari.

Berikut adalah hasil dari penjelasan terbentuknya tata surya menurut dari sebagian para ahli penelitian luar angkasa yang menjelaskan secara detail terbentuknya sistem tata surya beserta dengan benda-benda yang dilangit.

Setelah ini kita akan menjelaskan semua benda-benda langit yang termasuk bagian dari sistem tata surya, berikut adalah penjelasannya .

Anggota Sistem Tata Surya

Sistem tata surya memliki banyak benda-benda langit yang mengelilingi tata surya, bagian-bagian dari langit itu berjalan sesuai dengan strukturnya yang secara teratur yang saling melengkapi satu sama lain agar tidak menimbulkan kerusakan pada anggota-anggota planet lainnya.

Berikut adalah gambar susunan tata surya :

sistem tata surya

Berikut adalah penjelasan mengenai semua sistem tata surya :

1. Matahari

Matahari merupakan anggota penting dalam tata surya yang merupakan komponen utama dalam tata surya. Matahari juga disebut sebagai induk di dalam tata surya . Matahari memilki ukuran sebesar 332.830 massa bumi. Dengan memiliki ukuran massa yang besar ini menimbulkan kepadatan inti yang besar agar bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat. Kemudian energi ini di pancarkan ke luar angkasa radisi elektromagnetik dan termasuk spektrum magnetik.

Matahari juga memiliki lapis lapisan-lapisan yaitu :

1. Bagian Inti

Bagian inti adalah lapisan paling dalam pada matahari yang memiliki suhu 14 juta kelvin, dan inti core ini merupakan tempat terjadinya reaksi nuklir yang akan menghasilkan energi yang sangat besar.

2. Fotosfer 

Fotosfer adalah lapisan yang masih memiliki energi panas yang dahsyat yang suhunya sekitar 6000 kelvin yang memiliki ketebalan sekitar 300 km. Dan fotosfer merupakan bagian matahari yang dapat dilihat, namun kita tidak  bisa selalu menatap matahari secara langsung karena dapat menimbulkan kerusakan mata.

3. Kromosfer 

Kromosfer adalah lapisan bagian atmosfer matahari  yang memiliki suhu 4.500 kelvin dan memiliki ketebalan 2.000 kilometer.

4. Korona

Korona adalah lapisan luar matahari yang tidak terlalu memberikan energi panas karena korona memiliki suhu 1 juta kelvin serta memiliki ketebalan 700.000 km.

Energi panas yang selalu dipancarkan matahari memungkinkan ada nya kehidupan di bumi. Dan tanpa pemantulan cahaya matahari. Jadi kita tidak  bisa melihat anggota-anggota lain dari tata surya hanya yang tampak saja seperti bintang, meteor dan komet.

2. Planet -planet

Selain matahari ada juga anggota benda-benda langit lainnya yaitu planet-planet. Planet adalah anggota benda-benda langit yang memiliki beberapa variasi dengan bentuk dan ukuran tertentu pada planet. Planet terbagi menjadi 7 yaitu merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus yang memiliki variasi dengan bentuk ukuran tertentu pada setiap planet. Berikut adalah penjelasan dari ke -7 planet tersebut :

1. Merkurius

merkuriusPlanet Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari yang memilii jarak sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Planet merkurius ini tidak dapat di lihat hanya dengan kasat mata. Merkurius biasa bisa di lihat ketika disaat waktu fajar dan waktu senja.

Merkurius adalah planet yang terkecil diantara planet yang lainnya. Merkurius hanya memiliki 4.862 km, pada permukaan merkurius memberikan energi yang panas dan kering. Merkurius memiliki suhu 427° C pada siang hari dan memiliki suhu 184° C pada malam hari. Pada permukaan merkurius terdapat sejumlah kawah atau lubang ledakan yang disebabkan karena bertabrakan dengan meteor dan komet. Merkurius akan bergerak mengelilingi matahari 1 kali putaran membutuhkan waktu 88 hari dan akan berotasi dengan periode rotasi 59 hari karena merkurius tidak memiliki satelit.

Merkurius melakukan gravitasi pada permukaan bumi sekitar sepertiga gravitasi

2. Venus

venusPlanet venus ini merupakan planet kedua yang terdekat dengan matahari dalam sistem tata surya yang memiliki jarak sekitar 108 juta kilometer. Pada permukaan planet merkurius ini dikelilingi awan tebal karbondioksida sehingga akan sulit untuk dilihat. Awan tersebut memiliki fungsi sebagai melindungi venus dari energi matahari agar tidak mengenai permukaan venus sehingga menyebabkan energi matahari terperangkap di dalam kabut awan sehingga membuat venus sangat luar biasa karena  dilindungi langsung dengan kabut awan. Tinggi suhu merkurius sekitar 480 oC yang memiliki suhu cukup panas. Merkurius biasa bisa dilihat ketika waktu pagi hari dan waktu senja.

Pada permukaan venus, merkurius memiliki permukaan yang datarannya rendah dan dataran tinggi yang bebentuk namun suhunya panasnya seperti gunung api dan aliran lahar sehingga jika ada gunung berapi akan meletus di planet ini. Venus memiliki ukuran diameter yang hampir sama dengan bumi hanya berselisih sekitar 600 km yang lenih kecil dari bumi. Merkurius akan mengelilingi matahari 1 kali putaran dalam waktu 225 hari dengan periode rotasi 243 hari yang akan melakukan rotasi yang berlawanan dengan planet yang lainnya karena venus juga tidak memiliki satelit seperti merkurius.

3. Bumi

bumiBumi adalah salah satu planet yang tidak memiliki ukuran terbesar, karena yang kita tempati adalah bumi sehingga kita menganggap bumi adalah planet terbesar dengan adanya jumlah penduduk yang tak terhitung. Pada bumi ini ada atmosfer yang melindungi dan campurna bahan kimiaa organik yang tepat untuk melindungi pada lapisan matahari. Sehingga planet ini merupakan satu-satunya planet dalam anggota tata surya yang dapat mendukung adanya kehidupan dan bumi termasuk planet ke tiga dalam urutan sistem tata surya.

Bumi adalah planet yang paling dinamis yang dapat mendaur ulang diri nya sendiri dengan suhu dan tekanan permukaan bumi memungkinkan adanya air dan bisa dijadikan dalam bentuk cair, padat atau gas.

Bumi memiliki diameter sekitar 12.700 km dan akan berevolusi 365,25 hari serta rotasi nya dalam wkrtu 24 jam. Dan bumi hanya memiliki satu satelit yaitu bulan.

4. Mars

marsPlanet mars ini merupakan planet kedua dari matahari yang memiliki ukuran lebih kecil dari bumi dengan diameter sekitar 6.800 km dan memiliki jarak ke matahari sekitar 228 juta km dengan waktu satu kali putaran 687 hari dan periode rotasi sekitar 24,6 jam.

Mars memiliki belahan selatan yang dengan permukaan tua yang situasinya stabil yang banyak lubang ledakan. Sedangkan pada belahan utaranya akan menjaga arus lahar dari gunung berapi yang dahsyat dan paling besar dalam sistem tata surya.

Ketika ingin melakukan penelitian pada permukaan planet mars bukan mengirimkan manusia ahli astronot melainkan para robot kecil dari Amerika Serikat. Dan dari hasil penelitian pada permukaan mars bahwa ditemukan adanya cairan air di waktu masa lalu sebelum di lakukannya penelitian, sehingga planet mars hampir sama dengan bumi dan para ilmuwan akan terus melakukan penelitian apakah bisa memungkinkan manusia untuk hidup di planet ini seperti kehidupan yang ada di bumi.

Planet mars ini memiliki dua satelit yaitu Phobos dan Deimos.

5. Jupiter

jupiterJupiter adalah planet ke lima dalam urutan anggota tata surya . Jupiter merupakan planet yang terbesar diantara planet yang lainnya. Jupiter memiliki garis tengah pada permukaannya sekitar 142.860 kmdan mempunyai volume sekitar 1.300 kali dari volume bumi. Dengan letak jupiter lebih jauh dari planet yang lainnya, namun jupiter mudah di lihat dengan kasat mata karena ukurannya yang sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya.

Jupiter memiliki gas yang berwarna merah yang akan berputar mengelilingi tengah-tengah planet jupiter yang akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang kemudian menghasilkan badai besar dipermukaan jupiter. Untuk rotasi nya jupiter melewati masa rotasi selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan bumi serta dengan revolusi nya sekitar 12 tahun.

Jupiter juga memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari hidrogen dan helium dan awan dari amoniak dan kristal es. Planet ini memiliki 16 satelit di antara nya adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto dan lain sebagainya.

6. Saturnus

saturnusSaturnus adalah planet yang ke enam dalam urutan anggota tata surya. Saturnus merupakam planet yang tercantik diantara planet lainnya karena saturnus memiliki cincin yang mengelilingi planet karena ukuran cincinnya lebih besar dibandingkan dengan planet yang lainnya. Karena pada saturnus terdapat banyak cincin-cincin kecil yang berjumlah samapi ratusan. Cincin-cincin kecil yang ada di planet saturnus ini tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu yang menurut para peneliti merupakan peninggalan dari satelit yang lebih dulu yang sudah hancur karena benturan dengan planet-planet yang lainnya.

Ketika kita ingin melihat keindahan dari saturnus ini tidak akan terlalu menonjol karena letaknya yang terlalu jauh sekitar1.428 km dari matahari dan jarak ini bisa sampai 10 kali jarak diantara bumi dengan matahari. Lalu saturnus memiliki diameter dengan ukuran 120.000 km dan planet saturnus ini merupakan planet terbesar kedua setelah planet jupiter. Planet saturnus berisi banyak gas helium dan hidrogen sehingga menyebabkan kepadatan planet sehingga planet ini bisa mengapung di atas air. Untuk periode revolusi nya pada planet ini selama 29,5 tahun dan periode rotasinya selama 10,6 jam. Karena saturnus memiliki kerapatan yang rendah dan memiliki waktu rotasi yang cepat sehingga saturnus berbentuk pipih. Dan saturnus memiliki 21 satelit diantaranya adalah Titan.

7. Uranus

uranusUranus adalah planet yang ke tujuh dalam urutan anggota tata surya. Pada planet uranus ini sangat berbeda dengan planet lainnya karena salah satu kutub dari planet uranus ini menghadap ke matahari dan berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya yang mengelilingi matahari. Yang menyebabkan salah satu kutub dari planet uranus menghadap ke matahari adalah karena ditabrak oleh suatu objek besar sehingga mengakibatkan bergeser ke sisinya. Lalu objek yang menabrak planet uranus ini hancur dan bekas dari kehancurannya membentuk awan dan uap air batu-batu di sekeliling planet uranus yang berbentuk cincin tipis. Sedangkan pada permukaan uranus memiliki suatu samudera yang kotor yang bergabung dengan metana dan amoniak seta lapisan atmosfernya yang terdiri dari helium dan hidrogen.

Uranus memiliki jarak dari matahari sekitar 2.870 juta km yang mempunyai diameter sekitar 50.100 km. Uranus memiliki waktu rotasi selama 11 jam dan juga memiliki waktu revolusi selama 84 tahun.  Sedangkan itu uranus memiliki 5 satelit diantaranya adalah Titania, Oberon, Ariel, Umbriel, dan Miranda. Dan uranus juga memiliki cincin seperti planet saturnus.

8. Neptunus

neptunusNeptunus adalah planet yang ke delapan dalam urutan anggota tata surya. Neptunus adalah planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan planet yang paling berangin dalam tata surya. Sehingga bisa saja ada badai yang sangat besar yang timbulnya dari planet ini. Planet ini memiliki ukuran jarak dai matahari yaitu sebesar 4-500 jt km. Untuk massa 16 jam. revolusi pada planet ini membutuhkan waktu selama 165 tahun serta  yang dibutuhkan untuk rotasinya adalah 16 jam .

Planet neptunus ini memiliki kesamaan dengan uranus memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki gas metana yang sama dengan planet neptunus. Pada planet neptunus ini juga berbeda dengan lainnya, planet ini tidak memiliki batasan-batasan diantara lapisan-lapisannya.

Dan pada planet ini memiliki suatu inti yang kecil dari batu karang serta dikelilingi samudera yang banyak lumpur dan batu-batuan. Planeti ini memiliki delapan satelit diantaranya adalah Triton.

Nah setelah kita sudah menjelaskan mengenai macam-macam dari planet secara detail, ternyata masih banyak benda-benda langit lainnya yang harus kita ketahui lagi . Berikut adalah penjelasannya

Benda langit lain

Setelah kita membahas jenis planet-planet yang ada dilangit yang termasuk merupakan bagian dari tata surya juga. Dan sekarang kita juga akan menjelaskan benda-benda langit lainnya yang ada pada anggota tata surya yaitu meteor, asteroid, satelit dan komet.

Berikut adalah benda-benda lain pada anggota tata surya :
1. Meteor 

Meteor adalah serpihan-serpihan benda padat yang beterbangan tidak beraturan yang berasal dari serpihan asteroid, ekor komet atau pecahan dari benda-benda langit lainnya yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga membuat serpihan-serpihan benda langit tersebut melesat serta terbakar hingga sampai ke arah bumi yang menyebabkan kerusakan pada bumi jika meteor ini jatuh.

Pada umumnya meteor ini habis terbakar sebelum sampai ke permukaan bumi dan ada juga meteor yang belum habis terbakar sebelum sampai ke permukaan bumi yang disebut dengan meteorit.

2. Asteroid

Asteroid adalah benda langit yang kecil dan padat yang merupakan bagian dari tata surya.

Pada penelitian oleh ahli astronomi italia Giuseppi Piazzi yang menemukan sebuah benda langit diantara orbit mars dan jupiter. Lalu benda langit ini dinamakan Ceres yang memiliki diameter sekitar 1.000 km dan semakin lama ditemukannya benda-benda kecil yang lain yang mirip dengan planet yaitu asteroid diantara orbit mars dan jupiter.

Sedangkan di dalam asteroid ditemukan lebih dari 50.000 benda kecil semacam ceres dan jika asteroid tidak dekat dengan jupiter mungkin asteroid akan menjadi planet karena gaya gravitasi jupiter yang sangat besar sehingga tidak memungkinkan asteroid menjadi planet.

3. Satelit 

Satelit adalah suatu benda yang ada di ruang angkasa yang mengitari benda lain dan akan tetap pada gaya tarik benda lain yang ukurannya lebih besar. Yang memiliki satelit adalah bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus dan neptunus atau bulan yang akan mengelilingi planet-planet tersebut.

4. Komet 

Komet adalah benda angkasa yang sama dengan asteroid yaitu benda langit yang kecil dan padat yang hampir seluruh isinya terbentuk dari gas dan debu yang membeku. Komet berputar disekeliling matahari dalam bentuk elips yang bentuknya memanjang dan ke setiap arah. Komet merupakan benda langit yang tidak bisa dilihat karena posisinya jauh sekali dari matahari meskipun menggunakan teleskop yang terbesar yang dimiliki manusia di dunia sekalipun.

Komet tidak bergerak di dalam orbit nya yang hampir sekular pada arah yang tunggal. Dan pada awalnya komet merupakan benda yang gelap dan terpencar yang memiliki pusat yang terpadat yang disebut sebagai inti, serta memiliki daerah yang memiliki tudung yang  mengelilingi  inti dinamakan sebagai koma. Setelah itu komet mendekati matahari keadaan permukaan komet mulai sedikit lebih cerah. Dan pada jarak 160 km dari matahari beberapa dari komet memberikan zat kabut yang mengalir serta mulai menjauhi matahari dan akan membentuk ekor. Ekor pada komet terdiri dari gas yang sangat tipis yang memberikan penyinaran dan akan memnatulkan cahaya matahari yang jauh diatasnya.

Komet terbagi menjadi dua yaitu :

1. Komet tak berekor

Komet yang tak berekor adalah komet yang garis lintasannya sangat pendek  sehingga tidak bisa melewati daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa dan tidak bisa meyerap gas-gas yang ada di daerah yang sangat dingin.

2. Komet berekor

Komet berekor adalah komet yang garis lintasannya sangat jauh yang berbentuk elips yang melewati daerah-daerah yang sangat dingin diangkasa dan jika lintasannya dekat dengan matahari maka akan mengeluarkan gas yang ada pada di daerah dingin untuk membentuk ekor.

Letak Astronomis dan Geografis Indonesia

  Garis lintang merupakan garis imajiner yang dibuat oleh para ilmuan untuk memetakan wilayah dunia dalam pembagian waktu dengan cara membentang melingkari bumi secara horizontal. Sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner yang dibuat oleh ilmuan dalam arah membujur, yakni secara vertical.

Baik garis lintang maupun garis bujur masih dibagi lagu menjadi dua, yakni lintang utara dan lintang selatan. Kemudian garis bujur masih ada bujur barat dan bujur timur. Di antara garis lintang utara dengan lintang selatan di batasi oleh garis ekuator, yang mana di kenal pula dengan garis khatuistiwa. Sedangkan garis bujur barat dan garis bujur timur di batasi oleh Greenwich Mean Time (GMT)

Garis lintang inilah yang menghubungkan antara kutub utara dan kutub selatan dengan menggunakan garis khayal. Sedangkan garis bujur melingkari bumi dari timur ke barat, kemudian kembali ke timur lagi (melingkar). Adanya garis bujur inilah yang membawa keyakinan bahwa bumi itu bulat, sehingga di mana pun anda berlayar, pasti akan menemukan cara untuk kembali.



Dimanakah Letak Astronomis Indonesia?

Jika di lihat dari atas luar angkasa, maka bentuk bumi bulat yang sedikit condong ke satu arah. Gambarannya seperti orang rukuk yang menghadap matahari. Karena wilayah Indonesia berada di sisi timur, maka sangat sering dan mudah terkena sinar matahari sepanjang tahun, karena cuaca iklim di indonesia yang berganti pada kurun waktu tertentu.

Astronomis Indonesia terletak pada 6⁰ lintang utara – 11⁰ lintang selatan dan di antara 95⁰ bujur timur dan 141⁰ bujur timur. Indonesia merupakan salah satu wilayah yang di lewati garis ekuator. Yakni berada di dalam lintang 0⁰. Jika di lihat di globe, maka posisi Negara Indonesia berada di wilayah belahan bumi timur. Daerah ini sangat sering terkena sinar matahari secara langsung,  sehingga Indonesia cenderung memiliki iklim tropis

Dengan adanya iklim tropis membuat musim di Indonesia menjadi 2, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Negara yang memiliki iklim tropis ini membawa berkah tersendiri, yaitu di limpahi dengan kekayaan alam yang luar biasa indahnya serta flora dan fauna yang beraneka ragam. Adanya kelembaban udara yang seimbang membuat keadaan tanah menjadi subur.

Letak astronomis sangat memberikan pengaruh di setiap bidang pekerjaan. Misalnya pada penerbangan pesawat, hal ini sangat penting untuk menentukan lokasi penerbangan di udara yang dapat terdeteksi melalui letak astronomis.

Berikut adalah pengaruh dari letak astronomis Indonesia :

1. Pembagian daerah waktu

Selain itu letak astronomis juga digunakan untuk membagi wilayah dalam perbedaan waktu. Di Indonesia terbagi menjadi 3 perbedaan waktu, yaitu waktu Indonesia bagian timur (WIT), waktu Indonesia bagian tengah (WITA), dan waktu Indonesia bagian barat (WIB). Setiap wilayah Indonesia antara bagian barat dengan tengah mengalami pergeseran garis lintang 15⁰. Begitu pula dengan wilayah tengah dengan timur juga memiliki pergeseran wilayah 15⁰.

Sebanyak 15⁰ tersebut jika dikalkulasikan dan dihitung, ternyata mengalami perbedaan jam selama 1 jam. Sehingga antara waktu barat dengan tengah, memiliki beda waktu 1 jam. Misalnya di bagian barat sudah menunjukan pukul 7, maka bagian tengah menunjukkan selisih satu jam yaitu pukul 8. Perbedaan ini juga sama berlaku antara bagian tengah dengan bagian timur.

2. Iklim tropis di wilayah timur

Indonesia termasuk salah satu wilayah beriklim tropis. Dimana terdapat pembagian 2 musim yang berbeda, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Dengan keadaan wilayah Indonesia di bagian timur, mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, namun tidak berada tepat di bawah matahari. Sehingga cuacanya dan penyinaran matahari memiliki keseimbangan bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.  Hal inilah yang menyebabkan terdapatnya beraneka ragam hewan dan tumbuhan yang dapat hidup dan berkembang biak.

Indonesia juga merupakan wilayah yang berada diantara peralihan asia dan Australia. Hal ini yang menyebabkan fauna di Indonesia ada yang berjenis Asia dan Australia. Selain itu juga ada pencampuran antara Asia dan Australia. Indonesia juga memiliki letak geografis yang berbeda dengan letak astronomis. Letak geografis di Indonesia yang di batasi dengan berbagai keadaan alam dan negara yang berbeda.

Berdasarkan dengan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di batasi dengan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. ketika kita melihat globe atau melihat dari luar angkasa, teritorial Indonesia berada dalam posisi silang. Sedangkan kepulauan Indonesia terletak di antara benua Asia dengan benua Australia. Dengan letak yang di nilai cukup strategis ini membuat Indonesia menjadi tempat ramai dalam perdagangan dunia. Pasalnya negara-negara yang melewati jalur laut, dari Eropa atau Asia Barat yang hendak ke Australia harus melewati atau transit di Indonesia.

Letak geologis Indonesia juga cukup strategis, yaitu berada dalam pertemuan dua jalur pegunungan muda yang ada di dunia. Pegunungan yang ada di jalur barat ada Pegunungan Mediterania, sedangkan pegunungan di jalur timur ada Pegunungan Sirkum Pasifik. Akibat adanya dua jalur pegunungan muda inilah, menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif serta gunung tertinggi di Indonesia. Sehingga negara Indonesia juga menjadi negara yang paling rawan terjadi gempa bumi, seperti gempa bumi vulkanik yang sering terjadi.

Letak geografis juga memberikan dampak bagi makhluk hidup yang hidup di permukaan bumi, Letak geografis yang dapat menentukan pergantian musim pada kurun waktu tertentu memberikan pengaruh bagi makhluk hidup yang bergantung pada iklim dan musim tertentu.

Berikut adalah dampak letak geografis di Indonesia :

1. Berpengaruh dengan perubahan musim di Indonesia

Dengan adanya letak geografis Indonesia yang strategis menyebabkan perubahan 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Hal ini di sebabkan adanya angin muson. Pergerakannya yang berjalan selama 6 bulan sekali yang menyebabkan pergantian musim kemarau dan musim penghujan.

Angin muson yang ada di Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu :

  • Angin muson barat yang terjadi pada bulan Oktober sampai bulan April. Ketika saat itu di wilayah bagian utara memiliki tekanan udara yang tinggi dari pada di daerah selatan. Sehingga membawa musim penghujan saat melewati Indonesia
  • Angin muson timur yang bertiupdi bulan April sampai bulan Oktober. Berkebalikan dengan angin muson barat, angin yang bertiup di bumi bagian selatan memiliki tekanan udara lebih tinggi. Sehingga membawa musim panas yang melewati Indonesia.

2. Kelembaban udara yang tinggi

Adanya perbedaan angin muson ini yang membuat cuaca dan kelembaban udara yang tinggi. Kelembaban udara yang tinggi ini membuat suhu yang ada di Indonesia di nilai cukup stabil, tidak terlalu panas saat musim kemarau dan tidak terlalu dingin saat musim dingin.