Gudang Ilmu: Pertanian
Showing posts with label Pertanian. Show all posts
Showing posts with label Pertanian. Show all posts

Saturday, 1 April 2023

9 Parameter Kualitas Air Yang Patut Diketahui Beserta Penjelasannya

 Air merupakan komponen yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan semua makhluk hidup. Air juga termasuk ke dalam sumber daya alam yang terbarukan, artinya ketersediaannya di alam tidaklah terbatas. Seperti yang kita ketahui jika di Planet Bumi air menguasai sekitar 70% bagian Bumi, termasuk perairan yang berada di daratan. Meskipun jumlahnya sangatlah banyak, air harus tetap dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Sebab, beberapa daerah di Bumi masih mengalami krisis air terutama saat musim kemarau atau musim panas tiba 



Selain itu, jumlah air yang melimpah tidak serta merta dapat digunakan begitu saja terutama untuk dikonsumsi manusia. Hanya air yang berkualitas saja yang dapat digunakan serta dikonsumsi untuk memenuhi segala macam kebutuhan manusia. Kualitas air ditentukan berdasarkan dari keperluan akan air itu sendiri. Misal kualitas air yang digunakan untuk pertanian tentunya berbeda dengan kualitas air yang dikonsumsi oleh manusia. Akan tetapi, secara umum air yang berkualitas harus memenuhi beberapa parameter yang menjadi standar bahwa air tersebut aman, tidak tercemar dan bisa dikonsumsi. Setidaknya ada 5 syarat utama untuk dalam menentukan kualitas air yaitu bersih dari bahan kimia, mempunyai pH dan suhu yang sesuai, kandungan amonia dan nitrit sangat rendah, tidak tercemar bahan organik serta stabil. Untuk mengetahui apakah suatu perairan tersebut layak dan berkualitas, kita perlu mengetahui parameter kualitas air. Dan parameter tersebut terbagi menjadi 3, antara lain:

  1. Parameter Fisika
  • Kecerahan

Dalam parameter fisika, kecerahan berkaitan dengan proses fotosintesis yang terdapat di perairan tersebut. Kecerahan yang dimaksud yaitu sebagian cahaya yang dapat diteruskan masuk ke dalam air. Semakin tinggi kecerahan, semakin besar pula daya tembus cahaya yang jauh masuk ke dalam perairan. Dari parameter ini, kita bisa mengetahui sejauh mana kemungkinan terjadinya proses asimilasi yang dilakukan oleh makhluk hidup (tumbuhan air) di dalam air.

Kecerahan juga sebagai penentu pencerahan yang berasal dari kilauan sasaran, ukuran cahaya di dalam air yang disebabkan adanya partikel – partikel kaloid serta suspensi dari bahan pencemar seperti limbah industri, limbah rumah tangga , pertanian dan lain sebagainya.

  • Suhu

Suhu air dapat dipengaruhi dari berbagai macam hal seperti lamanya penyinaran matahari, pertukaran panas antara udara dengan air, posisi ketinggian tempat atau geografis, kanopi oleh vegetasi tumbuhan di atas perairan, kegiatan manusia seperti pembuangan limbah panas dan lain sebagainya. Di dalam ilmu kelautan, suhu air menjadi faktor yang mendapat perhatian lebih sebab berkaitan dengan kehidupan hewan serta tumbuhan di dalam laut. Suhu air juga mempengaruhi metabolisme dari makhluk hidup yang tinggal di dalam air, sebab penyebaran organisme antara di lautan dengan perairan tawar dibatasi oleh suhu air. Suhu air yang tinggi akan meningkatkan laju pertumbuhan, dapat menekan kehidupan bahkan kematian dari hewan – hewan jika suhu perairan sangat tinggi. Saat suhu rendah, ikan – ikan akan lebih mudah terserang bakteri atau jamur, namun oksigen di dalam air menjadi lebih tinggi. Akan tetapi suhu rendah akan memperlambat laju pernafasan serta denyut jantung, sehingga ada kemungkinan ikan – ikan akan pingsan akibat dari kekurangan oksigen di dalam tubuhnya.

  • Kedalaman

Kedalaman dari suatu perairan menjadi salah satu faktor penting sebagai parameter kualitas air. Sebab kedalaman air menentukan seberapa banyak sinar matahari yang masuk ke dalam perairan serta ketersediaan oksigennya. Makhluk hidup khususnya ikan, biasanya akan mengalami stress saat berada di perairan yang kekurangan cahaya matahari. Begitupun dengan ketersediaan oksigen di dalam air, semakin dangkal perairan maka oksigen akan banyak dan semakin sedikit saat berada di perairan dalam.

  1. Parameter Kimia
  • Tingkat Keasaman (pH)

Kualitas air yang baik harus memiliki tingkat atau derajat keasaman netral, artinya tidak terlalu asam ataupun basa. pH merupakan derajat keasaman yang diketahui dari pengukuran ion hidrogen menggunakan persamaan pH = -log(H+). Sedangkan untuk air murni, ion H+ dan ion OH dalam kondisi yang sama, sehingga air tersebut memiliki pH yaitu 7. Sebagian besar perairan yang ada di Planet Bumi memiliki tingkat keasaman antara 7,0 – 8,2. Akan tetapi beberapa di antaranya masih memiliki pH di bawah 6,5 ataupun berada di atas 9,5. Tingkat keasaman sendiri berkisar dari 0 hingga 14. Tingkat keasaman menjadi parameter penting sebab mempengaruhi tingkat kesuburan perairan dan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Jika terlalu asam, sudah tentu dapat membunuh makhluk hidup sebab kandungan oksigen di dalam air berkurang.

  • Okigen terlarut (DO)

Adanya oksigen di dalam suatu perairan berkaitan erat dengan suhu. Oksigen telarut akan berkurang saat suhu air semakin tinggi. Di laut, Dissolved Oxygen (DO) berasal dari 2 sumber yaitu oksigen yang berasal dari atmosfer dan juga hasil fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton dan tanaman laut. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernafas serta metabolisme. Dapat dikatakan jika semakin tinggi oksigen terlarut yang ada di suatu perairan, maka semakin baik pula kualitas air tersebut. Dan keberlangsungan hidup biota air tetap terjaga. Perlu diketahui juga jika kadar oksigen terlarut tidak stabil setiap saat, hal ini dipengaruhi dari pencampuran, proses fotosintesis, respirasi, pergerakan massa air serta limbah yang masuk ke dalam perairan.

  • Salinitas

Salinitas sendiri dapat diartikan sebagai total konsentrasi dari semua ion terlarut di dalam air. Ion – ion tersebut antara lain kalium, sodium, potasium, klorida, magnesium, sulfat dan juga bikarbonat. Kadar salinitas di suatu perairan dapat diketahui dengan cara menghitung jumlah klor yang ada di dalam suatu sampel (klorinitas). Salinitas dapat dinyatakan dalam gram/liter, ppt (part per thousand) atau permil 

  • Alkalinitas

Alkalinitas yaitu kapasitas air dalam menetralkan tambahan dari asam tanpa harus menurunkan tingkat keasaman (pH) air. Alkalinitas dapat dijadikan sebagai buffer terhadap pengaruh pengasaman. Secara umum, alkalinitas disusun dari anion bikarbonat (HCO3), hidroksida (OH), karbonat (CO32-) serta ion – ion yang kecil lainnya. Bagi petani tambak ikan maupun udang, alkalinitas sangatlah penting terutama dalam menekan fluktuasi tingkat keasaman air di pagi hari dan siang serta menentukan tingkat kesuburan alami pada perairan.

  1. Parameter Biologi
  • Plankton

Plankton merupakan salah satu organisme di perairan yang memiliki ukuran sangat kecil dan bergerak sesuai dengan arah arus air. Plankton terbagi atas 2 jenis yaitu zooplankton (hewan) dan fitoplankton (tumbuhan). Di dalam perairan keberadaan plankton sangatlah penting. Artinya jika jumlah plankton di suatu perairan tinggi, maka keberlangsungan hidup seluruh organisme di dalam air tersebut akan terjaga. Fitoplakton dapat melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen terlarut di dalam air. Di dalam rantai makanan, plankton dijadikan sebagai sumber makanan bagi ikan – ikan kecil yang hidup di perairan tersebut.

  • Ikan

Selain dapat hidup di air, ikan juga dapat menjadi parameter biologi dalam menentukan kualitas air. Apabila di dalam suatu perairan jumlah ikan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, dapat dikatakan bahwa perairan tersebut memiliki kualitas air yang buruk. Sedangkan jika terdapat berbagai macam jenis ikan di dalam suatu perairan, maka perairan tersebut mempunyai kualitas air yang sangat baik.

10 Ciri Ciri Tanah Subur Dan Tidak Subur

 Dalam bidang pertanian, peranan tanah sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan budidaya tanaman. Hal tersebut terjadi karena tanah sebagai media tumbuh, penyimpan unsur hara, udara, cadangan jenis jenis air dan sebagai rumah bagi mikroorganisme yang bertugas menguraikan sisa bagian tumbuhan yang telah mati untuk kembali menjadi unsur hara. Pada intinya dalam tanah terjadi berbagai proses biologis dan kimiawi yang terikat dalam satu siklus perputaran.

Berawal dari sisa tumbuhan seperti daun, ranting, akar yang membusuk terurai berkat bantuan mikroorganisme menjadi bahan organik yang akan diserap oleh tanaman untuk proses pertumbuhan. Dari sana tumbuh ranting dan daun baru, seiring berjalannya waktu mengalami penuaan kembali jatuh ke permukaan tanah begitu seterusnya sehingga membentuk sebuah siklus.



Pengertian Kesuburan Tanah

Secara umum yang dimaksud dengan kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman  dengan berbagai komponen yang ada didalamnya seperti biologi, kimiawi dan fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, pada kenyataan-nya tidaklah selalu demikian, karena kesehatan tanah sudah berbeda lagi cakupan pembahasan-nya.Kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung dan menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya gangguan dari berbagai aspek.

Namun secara keseluruhan antara kesuburan dan kesehatan tanah sulit dibedakan karena biasanya jenis jenis tanah yang subur tentu akan membuat tanaman tumbuh sehat terlepas dari faktor bibit penyakit yang dapat saja menyerang suatu tumbuhan atau tanaman. Supaya tanaman dapat memanfaatkan fungsi dan peran tanah diperlukan keadaan tanah yang subur sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena peranan kesuburuan tanah yang sangat penting tersebut sehingga sebelum memulai program tanam pada lahan baru hendaknya dilakukan observasi untuk mengetahui tingkat kesuburuan suatu tanah.

Berikut adalah penjelasan mengenai Ciri Ciri Tanah Subur Dan Tidak Subur

Ciri-ciri Tanah Subur

Kesuburan tanah dapat berubah ubah tergantung dari faktor faktor yang mempengaruhinya seperti penghanyutan lapisan tanah atau erosi tanah, penyerapan salah satu unsur hara oleh satu jenis tanaman, penguapan elemen hara seperti nitrogen ke atmosfer yang akan menyebabkan kesuburan tanah menurun. Tindakan intervensi manusia seperti pemberian pupuk organik, melakukan rotasi tanaman membuat drainase dan tindakan lainnya juga dapat memberikan dampak positif bagi tanah.

Tanah yang subur merupakan impian semua manusia, tidak ada seorang pun menghendaki tanah tempat bercocok tanam menjadi tidak subur, untuk itu diperlukan pengetahuan untuk mengenal ciri ciri tanah subur yang penjelasannya sebagai berikut.

1. Memiliki Lapisan Humus Tebal

Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus. Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan struktur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.

2. Memiliki PH Yang Netral

Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang seimbang, perlu diketahui PH normal tanah berada pada kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki PH 6.5 hingga 7.5. Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang.

Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran yang tujuannya yaitu untuk mengembalikan PH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah bersifat terlalu basa (>PH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA (Amonium Sulfat). Dengan PH yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur hara dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.

3. Memiliki Tekstur Lempung

Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral sehingga tidak mudah hanyut terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi, manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam tanah dengan baik.

4. Kaya Dengan Biota Tanah

Kehadiran sejumlah makhluk hidup berukuran kecil penghuni tanah sebagai tanda bahwa didalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang juga dibutuhkan mikroorganisme untuk menunjang hidupnya. Jadi mikrofauna dan mikroflora berperan sebagai indikator kesuburan tanah.

5. Dapat Ditumbuhi Berbagai Macam Tanaman

Salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan memperhatikan vegetasi yang tumbuh diatasnya. Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang tumbuh maka semakin baik kualitas tanah tersebut. Ibaratnya seperti jika banyak gula maka akan semakin banyak semut, begitulah perumpamaan untuk mempermudah pemahaman mengenai hubungan antara kesuburan tanah dengan vegetasi.

Ciri Ciri Tanah Tidak Subur

Ketidaksuburan sebuah tanah yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah tanah yang menyebabkan tanah tidak subuh yang menjadi penyebab tanah tandus yang akan merugikan makhluk hidup yang hidup di bumi.

Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri tanah tidak subur :

1. Sedikit Vegetasi Yang Dapat Tumbuh

Jika suatu tanah hanya memiliki sedikit tanaman yang tumbuh diatasnya baik secara kuantitas jumlah ataupun kuantitas jenis, itu menandakan bahwa tanah tersebut miskin unsur hara atau bisa juga memiliki unsur hara namun tidak beragam. Contohnya tanah yang hanya mengandung salah satu unsur hara maka hanya beberapa vegetasi yang mampu bertahan hidup.

2. Memiliki PH Yang Tidak Netral

Tanah yang memilki derajat PH yang terlalu asam atau terlalu basa juga tidak baik bagi tanaman. Seperti contoh jika PH suatu tanah dibawah 6 atau diatas 8 maka pertumbuhan tanaman yang tumbuh diatasnya tidak akan seimbang karena seringkali tanah mengalami keracuan unsur Al jika tanahnya terlalu asam dan akan memiliki kadar Ca dan Molibdenum tinggi jika terlalu basa.

3. Memiliki Biota Yang Sedikit

Karena PH tanah yang tidak netral sehingga struktur kimiawi tanah juga tidak seimbang seperti contoh ketika unsur Al terlalu tinggi maka akan meracuni tanaman, jika tanaman saja dapat teracun maka begitu juga dengan mikroorganisme tanah juga akan tidak betah hidup pada kondisi seperti itu.

4. Memiliki Lapisan Humus Tipis

Jumlah humus yang sedikit bisa menandakan telah terjadi pengikisan tanah oleh air atau erosi sehingga apabila kondisi seperti ini terus berlanjut tak tertutup kemungkinan lapisan bunga tanah yang kaya dengan bahan organik tersebut akan habis terkikis dan hanya menyisahkan lapisan tanah yang tidak subur dan miskin hara. Selain faktor erosi atau pengikisan oleh air, lapisan humus yang tipis juga bisa terjadi karena sedikitnya vegetasi yang tumbuh ditanah itu. Sebelumnya sudah pernah dijelaskan bahwa humus terbentuk dari proses pelapukan material organik seperti daun, ranting, akar yang lapuk. 

5. Memiliki Tekstur Keras

Pembahasan ini sebenarnya masih lanjutan dari pengikisan lapisan humus oleh air yang mana pada akhirnya hanya menyisahkan lapisan atmosfer pada tanah tengah yang bersifat keras. Profile tanah terdiri atas beberapa horizon. Horizon O merupakan tempat lapisan humus, ketika horizon O ini hanyut terbawa air maka yang tersisa tinggal horizon A yang sifatnya kurang subur dan keras.

Dengan memahami semua tanda dan ciri tanah yang subur dan tidak subur maka seseorang dapat menentukan jenis tindakan apa yang akan diambil. Mengetahui kondisi tanah akan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai keadaan keseluruhan suatu tanah. Hal hal yang telah dijelaskan diatas dapat digunakan sebagai paduan dasar sebelum bercocok tanam sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil yang memuaskan.