KEKERASAN AGREGAT KASAR DENGAN BEJANA LOS ANGLES
A.
TUJUAN
Diharapkan
setelah melakukan pratikum,mahasiswa dapat menerangkan prosedur . Los Angeless
untuk menentukan keausan (kekerasan / kehancuran) agregat tersebut .
B.
TEORI SINGKAT
Pada
umumnya kekuatan dan elastisitas agregat tergantung dari jenis
batuannya,susunan mineralnya,tekstur dan struktur butiran atau kristalnya.Dimana
kekuatan agregat sangat berpengaruh terhadap kekuatan beton ,agregat yang kuat
akan menghasilkan beton yang tinggi kekuatannya ,begitu juga sebaliknya.
Kekuatan
dinyatakan dengan presentase bagian yang hancur menembus ayakan 2 mm terhadap
berat contoh yang diuji.
Tujuan digunakannya
agregat dalam campuran beton yaitu :
·
Menghemat penggunaan semen portland
·
Menghasilkan kekuatan besar pada beton
·
Mengurangi penyusutan pada perkerasan
beton
·
Dengan gradasi agregat yang baik dapat
tercapai beton padat
·
Sifat dapat dikerjakan ( workability )
dapat diperiksa pada adukan beton dengan gradiasi yang baik
Beberapa
komponen-komponen yang reaktif dan merusak dari agregat alam yang biasanya
dijumpai di Indonesia adalah bahan-bahan yang terdiri dari :
·
Silica
·
Sulfide
·
Lempung dan mika
·
Kotoran organik dan garam
Agregat dapat di Klasifikasikan
dari beberapa jenis :
1. Jenis
agregat berdasarkan berat
·
Agregat Normal
Dihasilkan dari pecahan batuan yang
langsung dari sumber alam,agregat ini biasanya berasal dari granit ,basal ,kuarsa,dsb.
·
Agregat Ringan
Digunakan untuk menghasilkan beton yang
ringan dalam sebuah bangunan yang memperhitungkan berat dirinya.
Agregat ini paling banyak digunakan
untuk beton-beton pra cetak
·
Agregat Berat
Agregat berat mempunyai berat jenis
besar dari 2,800 kg/m3 ,contohnya magnetik,barites dan serbuk besi.
Berat jenis beton yang dihasilkan dapat mencapai 5 kali berat jenis bahannya .
Beton yang dibuat dengan agregat ini biasanya digunakan sebagai pelindung dari
radiasi sinar X dan neuron.
2. Jenis
agregat berdasarkan bentuk
·
Agregat Bulat
Agregat ini terbentuk akibat pengikisan
oleh air / keseluruhannya terbentuk karena pergeseran .
·
Agregat Bulat Sebagian / Tidak Teratur
Sebagian agregat ini terbentuk karena
pergeseran sehingga permukaan / sudut-sudutnya terbentuk bulat
·
Agregat Bersudut
Agregat ini memiliki sudut-sudut yang
terlihat jelas sudut-sudutnya terbentuk di tempat-tempat perpotongan
dibidang-bidang dengan permukaan kasar
·
Agregat Panjang
Agregat ini memiliki panjang yang lebih
besar dibandingkan dengan lebarnya . Agregat ini disebut panjang apabila ukuran
terbesarnya lebih dari 9/5 ukuran yang lolos dari ayakan.
C.
PERALATAN DAN BAHAN
1. Alat
·
Bejana Los Angless berbentuk silinder terbuat dari baja
·
Bola baja yang terbuat dari baja dengan
garis tengah kurang lebih 445 gr. Jumlah bola baja untuk tiap-tiap pengujian
tergantung dari besar butir dan fraksi agregat seperti dalam tabel.
·
Ayakan standar
·
Timbangan dengan kapasitas 10 kg dan
ketelitian sampai 1%
·
Oven
·
Baskom (plat penampung)
2. Bahan
·
Agregat kasar
D.
PETUNJUK PENGUJIAN
1) Ambil
agregat
2) Cuci
bersih hingga tak ada debu dan tanah yang melengket
3) Kering
tetapkan dengan suhu 105 5C
4) Pisahkan butiran agregat sesuai
dengan tabel dan pengujian
5) Ambil agregat masukkan dalam bejana
6) Tambahkan bola baja
7) Tutup bejana rapat-rapat
8) Putar bejana dangan kecepatan 30-33
putaran per menit jumlah putaran
9) Keluarkan butiran agregat dari
bejana,butiran yang besar dipisahkan dan butiran besar diayakan dengan ayakan
2mm
10) Cuci bersih butiran kasar dan butiran
yang tertinggal pada ayakan
11) Keringkan dalam oven sampai kering
tetap
12) Timbang beratnya
13) Hitung kekerasan agregat dengan
rumus :
C = x 100 %
Dimana
:
A
= Berat contoh seigiling,semula kering tetap
B=
Berat contoh sesudah digiling,dicuci dan kering tetap
C=
Ketahanan aus ( geser ) hancur
Syarat
gaya tahan geser ini maksimum 50% hilang
E.
ANALISIS
DATA
NO
|
Ø Ayakan ( mm)
|
Berat contoh yang diuji
|
|
Tertinggal
|
Menembus
|
||
1
|
25,0
|
37,5
|
1250 ± 25
|
2
|
19,0
|
25,0
|
1250 ± 25
|
3
|
12,5
|
19,0
|
1250 ± 10
|
4
|
9,5
|
12,5
|
1250 ± 10
|
5
|
Jumlah contoh diuji
|
5000 ± 70
|
|
6
|
Jumlah bola baja
|
12 Butir
|
|
7
|
Jumlah putra bejana
|
500 kali putaran
|
Dimana diperoleh B ( Berat contoh
sesudah di uji ) sebesar 2897 gr ,dan A 5000 gr .
Menghitung kekerasan agregat :
C
= A – B x 100 %
A
= 5000 – 2897 x 100%
5000
= 0,4206 x 100%
= 42,06 %
F.
KESIMPULAN
Setelah
dilakukan pengujian kekerasan agregat kasar dengan bejana los angeless,didapat
ketahanan aus hancur agregat kasar ( C ) sebesar 42,06 % . Ini membuktikan
bahwa agregat kasar yang di uji ini sudah dinyatakan / termasuk jenis agregat yang memiliki
kekuatan yang bagus untuk menghasilkan mutu beton yang kuat Karena dari syarat yang ditentukan ketahanan
geser agregat hanya boleh hilang maksimum 50 % .
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.