Gudang Ilmu: Pengetahuan
Showing posts with label Pengetahuan. Show all posts
Showing posts with label Pengetahuan. Show all posts

Wednesday, 30 August 2023

Triout dan Contoh Soal Lengkap CPNS 2023

 


Materi Modul CPNS,  Contoh Triout, dan Soal Lengkap CPNS 2023

Klik link dibawah atau copi link :


LINK : https://drive.google.com/drive/folders/1KknVeAZuAffhD93E0SKOyVfoBNcW9UW6?usp=sharing


LINK : https://drive.google.com/drive/folders/1KknVeAZuAffhD93E0SKOyVfoBNcW9UW6


Simulasi CAT-BKN Online 2023 - Soal CPNS dan Kunci Jawaban

Klik link dibawah atau copi link :

LINK :https://drive.google.com/file/d/0B38ur6Qg0Yj5WjEwUk5GYzBGWFk/view?usp=sharing


Semoga kita lulus CPNS Tahun Depan Aamiin...


 Jangan lupa di share ya...

Tuesday, 29 August 2023

Pemahaman Singkronik dan Diakronik

 


1.      Konsep Sinkronik dalam Sejarah

Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan chronoss yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1)      Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
2)      Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
3)      Bersifat horizontal
4)      Tidak ada konsep perbandingan
5)      Cakupan kajian lebih sempit
6)      Kajiannya sangat sistematis
7)      Sifat kajian lebih serius dan mendalam
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih menitikberatkan pada meneliti  gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa tetapi dengan waktu yang terbatas. Sebagai contoh, seseorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang. Hal yang akan dia lakukan adalah meneliti gejala atau fenomena perkembangan kehidupan  ekonomi bangsa Indonesia yang terjadi pada masa pendudukan Jepang itu saja
Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.



2.      Konsep Diakronik atau Kronologi dalam Sejarah
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss. Dia mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss berarti waktu. Jadi, diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam dalam batasan waktu. Jika dikaitkan dengan sejarah, sesuatu yang melintas, melalui, atau melampaui tersebut adalah peristiwa atau kejadian.
Secara etimologis, kata kronologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss dan logos. Chronoss artinya waktu, sedangkan logos artinya uraian atau ilmu. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu, yang memang di dalam perkembangannya  kemudian menjadi ilmu bantu sejarah yang menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Mengurutkan peristiwa-peristiwa sejarah sesuai dengan waktu terjadinya adalah untuk mempermudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa masa lalu dengan tepat. Kronologi juga membantu kita agar dengan mudah dapat membandingkan peristiwa sejarah yang terjadi di suatu tempat yang berbeda tetapi dalam waktu yang sama.
Sejarah itu diakronis maksudnya me­manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. 
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau MENGAPA keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.
Contoh:
Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;
Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;
Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.
Sejarah juga mengenal istilah periodisasi, yang bertugas membuat klasifikasi dari peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu. Periodisasi dalam sejarah diperlukan karena penting bagi kita agar dapat mengadakan tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan saling keterhubungannya dalam berbagai aspek. Periodisasi dalam sejarah dapat dilakukan dengan banyak klasifikasi  berdasarkan sejumlah aspek dalam kehidupan manusia, seperti perkembangan sistem politik, pemerintahan, agama dan kepercayaan, ekonomi, dan sosial budaya. Contoh berikut adalah periodisasi yang dibuat berdasarkan sistem mata pencarian  hidup dalam sejarah Indonesia.
-          Masa berburu dan meramu
-          Masa bercocok tanam
-          Masa bercocok tanam tingkat lanjut
-          Masa perundagian
Periodisasi yang banyak digunakan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan masyarakat, sistem politik, ekonomi, agama, dan kepercayaan suatu kerajaan digunakan pembabakan berdasarkan urutan dinasti, seperti yang terdapat pada sejarah bangsa-bangsa di Asia. Di Asia pada umumnya kedudukan raja dianggap penting dalam masyarakat, seperti contoh berikut ini.
Dinasti yang pernah memerintah Jawa dari masa perkembangan pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha hingga pengaruh Islam adalah sebagai berikut.
      Dinasti (Wangsya) Sanjaya (732-850 M).
      Dinasti Syailendra (750-900 M).
      Dinasti Isyana (900-1222 M).
      Dinasti Girindra (1222-1478 M).
      Dinasti Demak (1521-1568 M).
      Dinasti Pajang (1568-1600 M).
      Dinasti Mataram (1600-1775 M).

Periodisasi bertujuan membuat klasifikasi dalam sejarah sehingga akan memudahkan kita untuk memahami peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis. Melalui periodisasi, kita menjadi mudah untuk memahami hal-hal yang terkait dengan:
      perkembangan manusia dari waktu ke waktu
      kesinambungan antarperiode,
      kemungkinan terjadinya fenomena yang berulang, dan
      perubahan yang terjadi dari periode awal hingga ke periodeberikutnya.
Periodisasi sejarah Indonesia adalah sebagai berikut
      Masa praaksara.
      Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.
      Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam.
      Masa kekuasaan kolonialisme Barat
      Masa pendudukan Jepang
      Masa Revolusi.
      Masa Orde LamaMasa Orde Baru.
      Masa reformasi
 KRONIK
Dalam sejarah kita juga dikenalkan dengan istilah kronik. Kronik adalah catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan perjalanan yang ditulis oleh para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa yang lalu. Mereka pada umumnya menulis tentang peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik perhatian dan mengesankan yang mereka temui di suatu tempat dan pada waktu tertentu.
Kronik sejarah Indonesia banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta Cina  yang banyak berdatangan ke Nusantara untuk berbagai kepentingan. Kronik tentang Nusantara yang banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta adalah ketika Cina diperintah oleh sejumlah dinasti, seperti Dinasti Chou, Qin, Tang, dan Ming, dan juga oleh para musafir serta pendeta yang datang dari India. Berdasarkan catatan yang mereka buat, kita dapat mengetahui, atau paling tidak memiliki gambaran,  tentang bagaimana kondisi masyarakat Nusantara di suatu tempat pada masa yang lalu. Namun, untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang masa  lalu, diperlukan banyak sumber lain yang dapat mendukung kebenaran dari kronik tersebut.


3.      Cara Berpikir Kronologis dan Sinkronik dalam Belajar  Sejarah
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir Diakronik/ kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan memberikan kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan antarperistiwa yang terjadi. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep berpikir diakronik atau kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin memecahkan masalah.
Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu. Selain melatih kita untuk dapat berpikir sinkronik dan kronologis, sejarah juga mengajarkan kepada kita cara berpikir holistik. Holistik mempunyai pengertian menyeluruh, artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya  menggunakan cara pandang dengan mempertimbangkan  berbagai aspek. Sebagai contoh, kita ingin mempelajari mengapa perang dapat terjadi? Dengan cara berpikir holistik kita akan mulai mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, di mana terjadinya, kapan terjadinya, faktor pemicu, usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya perang, korban, dan akibat dari perang tersebut. Oleh karena itu, kita juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat mencegah sebab atau mengurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.
ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya  ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Contoh: satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan ekonomi  di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.Penelitian arsip memungkinkan orang untuk meneliti waktu yang panjang.  
Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang panjang itu.
Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala - gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Sedangkan contoh penulisan sejarah dengan topik - topik dari ilmu sosial yang disusun dengan cara sinkronis lainnya misalnya adalah: 
-          Tarekat Naqsyabandiyah 
-          Qodiriyah di pesantren -  pesantren Jawa´; 
-          Kota - kota metropolitan : Jakarta , Surabaya dan Medan´; (metode survey dan interview hanya memungkinkan topik yang kontemporer dengan jangka waktu yang pendek, tetapi bisa jadi ruangnya yang    sangat luas.

Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis
Contoh: 
- Peranan militer dalam politik,1945-1999  ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik ) 
- Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )


C. Konsep Ruang dan Waktu
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu
1.      Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2.      Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.

Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. 
·         Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.
·          Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
·          Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
3.      Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya
·         Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
·         Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
      Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas)

Thursday, 10 August 2023

Klasifikasi Jenis-Jenis Metode Penelitian Yang Sering Dipakai

 Klasifikasi Jenis-Jenis Metode Penelitian – Pembahasan tentang metode penelitian, pasti tidak akan jauh-jauh dari para mahasiswa yang dalam proses perkuliahannya, akan diajari mengenai pelaksanaan dari penelitian ini. Yap, kegiatan penelitian adalah upaya yang paling handal untuk melatih mahasiswa supaya dapat berpikir kritis dan bertindak secara sistematis. Bagi Grameds yang merupakan seorang mahasiswa, apakah sudah pernah melakukan kegiatan penelitian dalam mata kuliahmu?

Kegiatan penelitian itu dapat dilakukan di semua bidang studi dan merupakan salah satu tanggung jawab para mahasiswa. Skripsi dan tesis itu juga beberapa wujud dari sebuah kegiatan penelitian. Meskipun kegiatan penelitian dapat dilakukan di semua bidang studi, tetapi metode penelitiannya dapat berbeda-beda, bergantung bagaimana data yang hendak diambil oleh peneliti.

Lalu, apa saja ya jenis-jenis metode penelitian itu? Apa pula jenis-jenis data yang biasa terdapat dalam kegiatan penelitian? Nah, supaya Grameds tidak kebingungan mengenai pembahasan metode penelitian ini, yuk simak ulasan berikut!

Klasifikasi Jenis Metode Penelitian

Perlu diketahui bahwa metode penelitian adalah cara atau upaya untuk memperoleh suatu data. Data ini nantinya akan dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan, dan ditemukan akan adanya teori pasti dari data tersebut. Sebuah kegiatan penelitian umumnya memang dilakukan untuk memahami, memecahkan, sekaligus mengantisipasi permasalahan yang muncul dalam kehidupan manusia.

Dalam klasifikasi jenis-jenis metode penelitian ini, didasarkan pada berbagai hal, mulai dari jenis dan analisisnya, berdasarkan penggunaan tekniknya, berdasarkan tujuannya, berdasarkan sifat permasalahannya, berdasarkan tingkat eksplanasinya, dan masih banyak lagi. Nah, berikut adalah penjelasannya!

Metode Penelitian Berdasarkan Jenis dan Analisisnya

1. Penelitian Kuantitatif

Menurut Robert Donmoyer (dalam Norjanah: 2014), penelitian kuantitatif adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menampilkan data dalam bentuk numerik (angka) daripada naratif. Penelitian ini biasanya dilakukan apabila hendak memperoleh hasil yang akurat karena mengandalkan penghitungan.

Contohnya adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan efektivitas model pembelajaran konvensional dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika di suatu sekolah.

2. Penelitian Kualitatif

Sebuah penelitian kualitatif, biasanya dilakukan untuk memberikan penjelasan mengenai suatu fenomena dan nantinya akan mengkonstruksi suatu teori yang berkaitan dengan fenomena tersebut. Metode penelitian ini kebanyakan berbentuk naratif.

Contohnya adalah penelitian mengenai nilai-nilai yang terdapat di dalam suatu novel dan kelayakannya sebagai media pembelajaran sastra di suatu jenjang sekolah.

Kebanyakan orang merasa kesulitan ketika membedakan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Nah, supaya Grameds tidak ikutan bingung, berikut ini adalah perbedaan antara kedua metode penelitian tersebut!

AspekPenelitian KuantitatifPenelitian Kualitatif
TujuanMenjelaskan, mengontrol, dan meramalkan suatu fenomena melalui pengumpulan data yang fokusnya pada data numerik (angka).Memahami fenomena sosial melalui gambaran holistik dan memperbanyak pemahaman secara mendalam.
Pendekatan
  • Deduktif
  • bebas nilai (objektif)
  • Terfokus
  • Berorientasi pada tujuan.
  • Induktif
  • Berisi nilai-nilai (subjektif)
  • Holistik,
  • Berorientasi pada proses.
MetodeTerstruktur, formal, ditentukan terlebih dahulu, tidak luwes, dijabarkan secara rinci sebelum penelitian siap dilakukan.Historikal, etnografis, dan studi kasus.
Model PenjelasanPenemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks.Upaya generalisasi tidak dikenal karena perilaku manusia selalu terikat oleh konteks dan harus diinterpretasikan per kasus.
DataMenggunakan sampel acakNaratif, deskriptif, dalam bentuk narasi (penjelasan kata-kata) mengenai fenomena yang hendak diteliti, berdasarkan pada dokumen pribadi, catatan lapangan, dokumen resmi, dan lain-lain.
Analisis DataDeduktif dan secara statistik; terutama untuk menghasilkan data numerik yang biasanya dianalisis secara statistik.

Data kasar biasanya terdiri dari bilangan dan analisis dilakukan pada akhir penelitian.

Induktif, menggunakan model teori konsep, dan metode perbandingan tetap.

Biasanya data akan dianalisis secara deskriptif, yang sebagian besar berasal dari wawancara serta catatan pengamatan.

3. Penelitian Gabungan

Penelitian gabungan adalah metode penelitian dengan mengkombinasikan antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Contohnya adalah penelitian yang berupa angka (kuantitatif), kemudian dijabarkan menggunakan bentuk naratif (kualitatif) yang berupa wawancara dengan informan.

Metode Penelitian Berdasarkan Teknik yang Digunakan

1. Penelitian Survey

Metode penelitian survey ini adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah populasi besar maupun kecil. Data yang dipelajari nantinya adalah sampel dari populasi tersebut, yang kemudian akan ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel, baik secara sosiologis maupun psikologis.

Contohnya adalah penelitian mengenai tingkat prestasi belajar siswa di suatu sekolah.

2. Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah ini berkaitan dengan analisis secara logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya beragam, mulai dari orang atau informan yang terlibat langsung dalam kejadian di masa lalu tersebut hingga dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian tersebut.

Tujuan metode penelitian ini adalah untuk merekonstruksikan kejadian-kejadian di masa lampau secara sistematis dan objektif. Contohnya adalah studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selama 50 tahun terakhir.

3. Penelitian Eksperimen

Tujuan metode penelitian ini adalah untuk merekonstruksikan kejadian-kejadian di masa lampau secara sistematis dan objektif. Contohnya adalah studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selama 50 tahun terakhir.

3. Penelitian Eksperimen

Contohnya adalah penelitian dasar yang berkaitan dengan bidang psikologi dan pendidikan, yakni penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Nantinya, hasil penelitian tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk mengubah perilaku melalui proses pendidikan.

2. Penelitian Terapan (Applied Research)

Metode penelitian terapan merupakan jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi. Penelitian ini umumnya menguji manfaat dari teori-teori ilmiah sekaligus mengetahui akan hubungan empiris dan analisis dan bidang studi tertentu. Contoh penelitian terapan yang berkaitan dengan pendidikan, yakni tentang bagaimana meningkatkan minat baca siswa dan menguji teori ilmiah tentang faktor-faktor pengaruh motivasi siswa untuk belajar.

3. Penelitian Evaluatif

Sebenarnya, metode penelitian ini adalah bagian dari penelitian terapan, tetapi lebih fokus pada kegiatan mengukur keberhasilan akan suatu program, produk atau kegiatan tertentu. Biasanya, penelitian ini dilakukan oleh unit atau lembaga tertentu. Contohnya, penelitian mengenai kualitas guru pada waktu sebelum dan sesudah mengikuti program profesi.

Metode Penelitian Berdasarkan Sifat Permasalahannya

  1. Penelitian Deskriptif

Dalam metode penelitian ini, nantinya pihak peneliti akan berusaha memberikan secara sistematis dan cermat mengenai fakta-fakta aktual serta sifat dari populasi tertentu. Sesuai namanya, maka cara penyampaiannya adalah dalam bentuk deskriptif. Contohnya adalah penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebutuhan pendidikan keterampilan di suatu daerah.

  1. Penelitian Perkembangan

Metode penelitian ini nantinya akan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan akan suatu hal sebagai fungsi dari waktu. Contohnya adalah penelitian yang berupa pengembangan sistem penerimaan siswa baru di suatu sekolah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitasnya.

  1. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research)

Metode penelitian ini fokus pada suatu kasus secara insentif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan yang tengah dipermasalahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan, dan interaksi lingkungan pada unit sosial, yakni individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

Contohnya adalah studi kasus tentang pola konsumsi pada kehidupan masyarakat kota.

Metode Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasi

  1. Penelitian Deskriptif

Sesuai namanya, maka penelitian ini dilakukan dalam bentuk deskripsi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

atau lebih tanpa membuat adanya perbandingan dengan variabel lain. Contohnya, penelitian mengenai penggunaan teknologi komputer di beberapa sekolah di wilayah tertentu.

  1. Penelitian Komparatif

Sesuai dengan namanya, maka penelitian bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri, tetapi sampelnya harus lebih dari satu dalam waktu yang berbeda. Contohnya adalah penelitian mengenai kualitas prestasi belajar siswa di pedesaan dibandingkan dengan kualitas prestasi belajar siswa di perkotaan.

  1. Penelitian Asosiatif

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih di dalamnya. Penelitian asosiatif dapat dibangun dengan suatu teori yang nantinya berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, hingga mengontrol suatu gejala. Contohnya adalah penelitian mengenai hubungan kelengkapan media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa di suatu sekolah.

Metode Penelitian Berdasarkan Jenis Data

  1. Penelitian Primer

Penelitian ini mengharuskan peneliti untuk mengumpulkan data dari sumber pertama, yang biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuisioner atau metode wawancara. Dalam penelitian primer, dapat juga menggunakan beberapa metode, yakni:

  • studi kasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi yang sifatnya longitudinal atau pada waktu tertentu yang relatif lama),
  • survei (studi yang bersifat kuantitatif untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu),
  • riset eksperimental (menggunakan dua atau lebih kelompok sebagai objek penelitian lalu membandingkan hasilnya)

Contohnya adalah penelitian primer yang menggunakan metode studi kasus mengenai pola belajar siswa pada kelas X Bahasa di suatu sekolah.

  1. Penelitian Sekunder

Penelitian ini menggunakan bahan data yang bukan berasal dari sumber pertama, sehingga cenderung menggunakan studi kepustakaan. Pada studi kepustakaan biasanya untuk penelitian kualitatif, yang mana data dikumpulkan dari suatu lembaga survey (telah dilakukan sebelumnya), perpustakaan, hingga lembaga-lembaga negara yang memiliki pustaka data serupa.

Contohnya adalah penelitian tentang kemampuan siswa di suatu kelas dalam upayanya memahami konsep geometri.

Metode Penelitian Berdasarkan Tempatnya

  1. Penelitian Laboratorium

Sesuai dengan namanya, maka penelitian jenis ini akan dilakukan di tempat laboratorium, yang biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta. Terutama pada jurusan kedokteran, elektro, sipil, biologi, gizi pangan, dan lain-lain.

Contohnya adalah penelitian yang ada di bidang Biologi mengenai alat pernapasan untuk beberapa jenis hewan.

  1. Penelitian Lapangan

Lapangan yang dimaksud bukanlah tempat luas di tanah lapang, tetapi penelitian ini dilakukan di lokasi target secara langsung. Biasanya, penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan sosial dan ekonomi dengan masuk langsung ke masyarakat atau kelompok manusia yang tengah menjadi objek penelitiannya.

Contohnya adalah penelitian mengenai tingkat literasi di suatu desa terpencil di Jawa Barat. Maka, peneliti harus masuk dan berbaur secara langsung dalam masyarakat di desa tersebut.

  1. Penelitian Perpustakaan

Penelitian ini tentu saja dilakukan di perpustakaan, yang biasanya melakukan kajian terhadap literatur, terutama pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, jurnal, dan sumber-sumber lain yang tersedia di perpustakaan. Contohnya adalah penelitian tentang isi jurnal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran.

Metode Penelitian Berdasarkan Bidang yang Diteliti

  1. Penelitian Sosial

Penelitian sosial adalah penelitian yang secara khusus diperuntukkan pada bidang sosial, seperti ekonomi, hukum, pendidikan, sosiologi, dan lain-lain. Contohnya adalah penelitian tentang pengaruh status sosial terhadap sikap toleransi masyarakat di suatu wilayah.

  1. Penelitian Eksakta

Penelitian eksakta ini adalah penelitian yang secara khusus diperuntukkan pada bidang eksakta, seperti kimia, fisika, biologi, elektro, matematika, dan lain-lain. Contohnya adalah penelitian di bidang Biologi mengenai perkembangbiakkan makhluk hidup jenis reptil.

Metode Penelitian Berdasarkan Keilmiahannya

  1. Penelitian Ilmiah

Sesuai dengan namanya, maka penelitian ini bersifat ilmiah dengan memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah. Maksudnya, pokok pikiran yang dikemukakan dalam penelitian tersebut harus disusun secara sistematis dan menggunakan pembuktian yang meyakinkan.

  1. Penelitian Non-Ilmiah

Kebalikan dengan penelitian ilmiah, maka penelitian jenis ini adalah yang pelaksanaannya tidak menggunakan atau memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah.

Metode Penelitian Berdasarkan Bidang (Ilmu)

  1. Penelitian Bisnis

Sesuai dengan namanya, penelitian tentu saja akan membahas mengenai hal-hal di bidang bisnis, mulai dari akuntansi, manajemen, pemasaran, keuangan, dan lain-lain. Berikut adalah contoh penelitiannya:

  • Akuntansi: penelitian tentang prosedur, praktik, dan sistem pengendalian anggaran, metode pembiayaan, inventori, depresiasi dan sebagainya.
  • Keuangan: penelitian tentang operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger dan akuisisi dan sebagainya.
  • Manajemen: penelitian tentang sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, manajemen produksi/operasi, perumusan strategi, sistem informasi dan sebagainya.
  • Pemasaran: penelitian tentang citra produk, periklanan, distribusi, penentuan harga, kemasan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru dan sebagainya.
  1. Penelitian Hukum

Penelitian hukum tentu saja sebuah penelitian yang membahas mengenai hal-hal di bidang hukum. Contohnya adalah penelitian tentang hukum perdata, hukum pidana, hukum tata negara, dan hukum internasional yang berlaku di masyarakat.

  • Akuntansi: penelitian tentang prosedur, praktik, dan sistem pengendalian anggaran, metode pembiayaan, inventori, depresiasi dan sebagainya.
  • Keuangan: penelitian tentang operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger dan akuisisi dan sebagainya.
  • Manajemen: penelitian tentang sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, manajemen produksi/operasi, perumusan strategi, sistem informasi dan sebagainya.
  • Pemasaran: penelitian tentang citra produk, periklanan, distribusi, penentuan harga, kemasan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru dan sebagainya.
  1. Penelitian Hukum

Penelitian hukum tentu saja sebuah penelitian yang membahas mengenai hal-hal di bidang hukum. Contohnya adalah penelitian tentang hukum perdata, hukum pidana, hukum tata negara, dan hukum internasional yang berlaku di masyarakat.