Gudang Ilmu: September 2017

Thursday, 7 September 2017

Alternatif Energi



BAB I PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
“Bagaimana kiranya jika terdapat sumber energi allternatif baru dan terbarukan yang memiliki nilai ekonomis serta manfaat luar biasa, namun memerlukan pendampingan usaha dalam pengembangkannya."
Bukan pertanyaan yang asal, mengingat sumber daya energi yang ada sekarang ini semakin berkurang, khususnya minyak bumi yang sampai dengan akhir bulan November 2012 ini makin menurun kapasitasnya dikarenakan sangat sulit untuk ditemukan. Bahkan telah di prediksi bahwa pada tahun 2030 yang akan datang dipastikan Indonesia akan menjadi nett importer energi.
Konservasi energi yaitu penggunaan energi yang efisien, meliputi penggunaan energi alternatif yang efisien dan menerapkan manajemen energi di semua sektor yang meliputi sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai ciri exponensial semakin lama semakin cepat, karena hasil dari suatu tahap menjadi dasar dan alas an bagi tahap selanjutnya. Bukan saja perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat tapi peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat modern bertambah lama bertambah penting. Pengembangan ilmu pengetahuan berjalan aktif di segala bidang yaitu kesehatan, pertanian, ilmu ekonomi, ilmu social, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya.
Oleh karena itu penulis ingin menuliskan beberapa perkembangan IPTEK terhadap sumber energy baru. Dengan tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai sumber energy yang terbarukan.


B.    RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1.      Apa saja alternatif energi yang terbarukan?
2.      Apa saja sumber energi baru yang alami?
3.      Bagaimana pemanfaatan energi yang efisien?




C.     TUJUAN
Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai berikut:
1.      Mengetahui alternatif energi yang terbarukan.
2.      Mengetahui sumber energi baru yang alami.
3.      Mengetahui pemanfaatan energi yang efisien.



D.    MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Dapat mengetahui alternatif energi yang terbarukan.
2.      Dapat mengetahui sumber energi baru yang alami.
3.      Dapat mengetahui pemanfaatan energi yang efisien.






BAB II PEMBAHASAN

A.    Mikro Hidro Kapiler Alternatif Energi Baru Terbarukan
Listrik yang sering disebut sebagai aliran electron dan telah menjadi kebutuhan pokok bagi seluruh penduduk dunia, bagi sebagian rakyat Indonesia ternyata masih dianggap sebagai sesuatu yang mewah dan langka. Faktanya hingga tahun 2012 ini masih banyak daerah-daerah pedalaman dan juga pemukiman yang belum memiliki instalasi jaringan listrik dan belum merasakan nikmatnya malam dengan terang nyala lampu.

Bayangkan saja, dari sekitar 234,2 juta penduduk Indonesia atau sekitar 51 juta kepala keluarga menurut data Kementerian PU tahun 2009, baru sekitar 39 juta jumlah kepala keluarga yang telah menjadi pelanggan PLN, itu artinya masih ada lebih dari 12 juta kepala keluarga yang belum merasakan manfaat listrik dengan optimal.
Dengan kondisi demikian, maka tidak ada cara lain untuk dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri selain dengan memanfaatkan energi baru terbarukan serta upaya melakukan konservasi energi.
Konservasi energi yaitu penggunaan energi yang efisien, meliputi penggunaan energi alternatif yang efisien dan menerapkan manajemen energi di semua sektor yang meliputi sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial.
Ada dua inovasi yang diberdayakan supaya dapat segera diimplementasikan, yang pertama sebuah Pembangkit Listrik yang disebut Mikro Hidro Kapiler, di mana Pembangkit listrik ini merupakan Pembangkit lisrik bertenaga utama air yang portable, berbeda dengan pendahulunya yang harus mengandalkan bendungan, arus air atau irigasi. Dan yang kedua sebuah sumber Energi Super yang dapat berfungsi mandiri sebagai sumber tenaga listrik maupun penggerak sesuatu yang kami berinama Magnetik Power. Untuk magnetik power baru memasuki masa penelitian mekipun dari sisi perhitungan masih ada beberapa kesulitan yang harus di dapatkan solusinya. Namun rasanya sangat memungkinkan untuk dapat direalisasikan mengingat tenaga sumber utama “magnit” yang tiada matinya.
Dari beberapa pengamatan seputar teknologi kelistrikan yang telah ada seperti PLTN dengan tenaga nuklirnya, PLTU dengan tenaga uapnya dan PLTA dengan tenaga airnya, hingga PLTPB dengan tenaga panas buminya yang sedang gencar di sosialisasikan oleh pemerintah kita saat ini karena memiliki beragam keunggulan termasuk didalamnya, seperti 40% lokasi panas bumi dunia yang berada di Indonesia, ternyata tenaga Mikro Hidro-lah pembangkit listrik yang paling efisien, sederhana dan ramah lingkungan.
Mikrohidro yang merupakan panggilan akrab dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil dengan menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.
Dan berdasarkan pengamatan inilah kemudian terfikir, bagaimana supaya konsep Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dapat di terapkan ke berbagai tempat meskipun beragam sarana pendukungnya seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun tersebut tidak ada.
Gaya kapiler sendiri pada dasarnya merupakan gaya yang mengangkat air dalam tanah ke atas permukaan tanah. Dan gaya ini timbul akibat tegangan permukaan sehingga air masuk ke dalam celah-celah sempit yang disebut dengan pipa rambut atau pipa kapiler . Kenaikan zat cair tersebut sebenarnya bukan karena hisapan kapiler, tetapi karena perbedaan tekanan yang selalu terjadi pada permukaan cekung.
Prinsip dasar kinerja Mikrohidro Kapiler merupakan sebuah pemanfaatan energi potensial yang dimiliki oleh aliran air yang di simpan pada bak tendon atau menara air pada jarak ketinggian tertentu menuju instalasi pembangkit listrik berupa girbox dengan turbin tadi kemudian mengalirkannya kembali ke tempat semula secara berkelanjutan (continue). Tentunya sebuah skema dan perhitungan dibutuhkan disini untuk menjelaskannya, namun secara global saya akan berikan siteplannya sebagai berikut :






Tak kalah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) yang sedang gencar di sosialisasikan Pemerintah, Ada beragam keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Listrik Mikrohidro Kapiler yang saya sebut Pitulungan (Tujuh Pertolongan), meliputi :
1.      Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Kapiler (PLTMHK) ini cukup murah karena menggunakan energi alam (air) dan dapat dipastikan sparepartnya akan mudah di peroleh dipasaran.
2.      Kontruksinya yang portable dan sederhana, sehingga cocok digunakan di berbagai tempat seperti : daerah terpencil di pedalaman yang jauh dari sumber air, pemukiman padat penduduk/rumah susun maupun perusahaan.
3.      Mudah dioperasikan meskipun dengan melihat buku panduan, sehingga lebih tahan lama.
4.      Tidak menimbulkan pencemaran baik pencemaran suara, udara maupun air.
5.      Dapat dipadukan dengan program pemeliharaan ikan jika diperlukan.
6.      Besarnya daya setara dengan daya listrik dari PLN dan dapat di perbesar sesuai dengan kebutuhan. Standart untuk rumah tangga dari 450 – 900 Watt/220 V untuk satu unit Tower, namun apabila di perlukan dapat dibuat menara air besar untuk mengalirkan listrik ke beberapa rumah, bahkan dengan kalkulasi yang dibutuhkan dapat digunakan untuk mengaliri satu kampung dengan besar daya yang di sesuaikan.
7.      Tidak mengeluarkan biaya bulanan seperti listrik konvensional yang ada, karena menjadi milik pribadi atau kelompok yang menghendaki.
8.      Bagi perumahan yang sama sekali tidak memiliki lahan, maka seandainya menghendaki penggunaan konsep ini harus dibuat diatas atab, tentunya dengan syarat kontruksi atab adalah beton atau cor, sehingga ketika akan didirikan PLTHK akan kuat dan tahan lama.
Tapi apa hanya sampai di sini saja ?, Tentu saja tidak. Sebagai pengembangan pungkasan yang ampuh, dapat merealisasikan juga Pembangkit Listrik Tenaga Magnit yang kami sebut diatas sebagai Magnetik Power, yang mana apa bila terealisasi dapat diterapkan diberbagai tempat dan fasilitas seperti motor, mobil, kompor, dll.
Sebagai awal tentang Magnetik Power, bayangkan saja bagaimana jika motor, mobil dan beragam kendaraan sudah tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak ? tentunya semua orang akan berpikir pasti ada alternatif kendaraan baru dengan menggunakan tenaga listrik atau gas, atau bisa juga yang lain.
Misalkan, kendaraan atau mobil listrik di fasilitasi dengan fitur energi baterai lithium atau aki, seakan mobil tersebut dapat berjalan dan berfungsi dengan optimal lantaran menggunakan energi listrik secara langsung, padahal tidak, di dalam mobil itu listrik hanya disimpannya terlebih dahulu dalam baterai atau aki, baru kemudian di distribusikan dengan menggunakan alat / piranti lainnya.
Begitu juga dengan listrik misalnya, ketika kita menggunakan listrik yang berasal dari tenaga surya, konsepnya serupa dengan mobil listrik dimana listrik ditampung terlebih dahulu pada aki atau baterai, kemudian baru listrik di distribusikan untuk menghidupkan apa yang kita perlukan, namun dengan menggunakan panel surya, listrik dengan mudah akan drop apabila pemakaian melebihi batas.
Lain halnya dengan Listrik tenaga geothermal, dimana 40% energi panas bumi dunia di miliki oleh Indonesia, pada Geotherma meskipun memiliki beragam keunggulan seperti sifat panas magmatik yang berumur panjang, menghasilkan emisi gas CO2 lima kali lebih sedikit dibandingkan dengan minyak bumi sebagai pembangkit listrik, hanya membutuhkan area kecil di permukaan dibandingkan energi matahari dan angin. Akan tetapi energi Geothermal membutuhkan pendanaan yang cukup besar dalam realisasi dan pelaksanaanya, bahkan untuk daerah terisolir di pelosok nusantara yang sulit dijangkau sangat kurang memungkinkan untuk dapat merasakan manfaatnya.
Dan Magnetik Power, menawarkan energi baru yang terbarukan dengan ragam potensi serta keunggulan yang patut untuk di kembangkan dan segera direalisasikan. Hal ini sejalan dengan penganekaragaman pemakaian energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebagai upaya meningkatkan ketahanan energi, karena itu rasanya konsep Magnetik Power akan cukup memberikan angin segar baru dalam dunia teknologi dan sumber daya energi dunia. Bahkan dapat saya bayangkan ini akan menjadi embrio sumber tenaga alternatif yang ampuh, dan akan menjangkiti segala bidang industri dunia.
Meskipun pada dasarnya ini merupakan tenaga alternatif yang merupakan Energi Baru dan Terbarukan, namun dalam realisasi program dari apa yang kami rencanakan di awal, maka implementasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatlah yang kami dahulukan.
Karena itu dalam hal ini kami berharap pemerintah daerah hingga pusatpun dapat ikut andil berpartisipasi dan berperan aktif, sehingga pelayanan dan penyediaan listrik bagi masyarakat baik di pemukiman sekitar yang belum teraliri listrik hingga ke pelosok daerah terpencil-pun dapat terakomodir dengan baik.

B.    ALAT EFISIENSI DAYA SINAR MATAHARI
Ilmuwan Kembangkan Alat Efisiensi Daya Sinar Matahari.
Dengan menggunakan lembaran kaca yang diselimuti oleh cat organik para ilmuwan telah membuat satu alat kekuatan sinar matahari yang efisien dan praktis yang mereka yakini dapat membuat sumber energi baru yang murah dan sekaligus bersih tanpa polusi.
Para ilmuwan bersemangat untuk mencari alternatif sumber energi baru yang mengunakan sinar matahari sebagai sumber energi pengganti di masa mendatang.
Para ilmuwan menggunakan lembaran gelas kaca yang dilapisi dengan cat organik untuk mengkonsentrasikan sinar matahari di satu bidang tembak.
Cat organik tersebut mengabsorbsi sinar matahari yang terkumpul yang kemudian dipindahkan ke lapisan kaca yang membawa panas sinar matahari hingga ke bagian pinggir lapisan kaca membawa atau memindahkan sinar matahari ke jarak tertentu, demikian dikatakan oleh para peneliti.
Pada bagian tepi lapisan gelas kaca terletak sel-sel sinar matahari yang kemudian mengubah sinar matahari menjadi listrik.
Jadi kami mengerjakannya hanya dengan menggunakan selembar kaca yang dilapisi cat organik diatasnya, kata profesor elektro di MIT, Marc Baldo yang memimpin proyek penelitian tersebut.
Pemikiran dasarnya adalah sinar matahari ditangkap lembaran kaca yang dilapisi cat organik . Cat itu kemudian berpindah ke bidang dipinggrir lembaran kaca . Jadi kami berpendapat dengan menggunakan metode itu kami dapat menggurangi biaya pembuatan listrik dengan menggunakan energi sinar matahari, kata Baldo.
Yang dibutuhkan hanyalah sel-sel sinar matahari yang berpindah ke bagian pinggir lembar kaca , sehingga kita dapat menghemat biaya listrik yang dihasilkan sinar matahari.
Lembar kaca yang digunakan adalah yang rata dan ringan sehingga dapat digunakan dalam panel sinar matahari yang dapat diletakkan di bagian atap atau digunakan sebagai jendela yang dapat membangkitkan tenaga listrik .
Para ilmuwan memperkirakan system yang mereka temukan dapat digunakan masyarakat luas dalam waktu tiga tahun mendatang dan dapat ditambahkan kepada sistem panel solar untuk menambah efisiensi sistem penghasil listrik mengunakan sinar matahari.
Sebagian peneliti MIT kini membentuk perusahaan yang berkantor pusat di Boston untuk mengembangkan pemasaran dan teknologi alat penghasil listrik menggunakan cahaya matahari.


C.     ENERGI LISTRIK DARI AIR LIMBAH
Para insinyur dari Oregon State University telah membuat terobosan baru untuk meningkatkan kinerja sel bahan bakar mikrobia. Sel ini dapat menghasilkan energi listrik dari air limbah secara langsung. Dengan adanya temuan ini, maka tempat pengolahan air limbah tidak hanya dapat menghasilkan energi untuk mensuplai kebutuhannya sendiri, namun juga dapat menjual kelebihan energi tersebut kepada industri lainnya.
Teknologi baru yang dikembangkan di OSU ini dapat menghasilkan energi listrik sebanyak 10 sampai 100 kali per volume air limah dibandingkan teknologi lainnya yang juga menggunakan sel bahan bakar mikrobia.
Para peneliti mengatakan bahwa teknologi ini akan mengubah cara pengolahan air limbah di seluruh dunia yang sebelumnya menggunakan metode sistem lumpur aktif (activated sludge). Sistem lumpur aktif merupakan sistem pengolahan limbah yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengkonsumsi komponen-komponen limbah sebagai sumber makanan atau energi. Sistem ini telah digunakan selama hampir 1 abad.
 Hong Liu, seorang insinyur di Oregon State University, telah mengembangkan metode baru untuk menghasilkan listrik dari pengolahan air limbah. Kelebihan teknologi baru ini adalah dapat menghasilkan sejumlah besar energi listrik sementara proses pembersihan air limbah juga berjalan secara efektif.
Temuan ini baru saja diterbitkan di jurnal Energy and Environmental Science, yaitu jurnal terkemuka yang didirikan oleh National Science Foundation.
“Jika teknologi ini diaplikasikan pada skala komersial, maka kami percaya bahwa hasil penelitian ini akan terbukti. Nantinya, pengolahan air limbah tidak akan membutuhkan biaya besar, namun justru akan menghasilkan sejumlah besar energi. Dampak secara global dari aplikasi teknologi baru ini adalah menghemat biaya pengolahan air limbah, memberikan cara pengolahan air limbah yang lebih baik dan mendorong keberlanjutan energi.” Kata Liu Hong, Profesor di OSU Department of Biological and Ecological Engineering.
Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 3 % energi listrik di Amerika Serikat dan Negara maju lainnya telah digunakan untuk mengolah air air limbah. Padahal mayoritas sumber energi listrik tersebut berasal dari bahan bakar fosil yang secara nyata telah memberikan kontribusi terhadap pemanasan global.
Berdasarkan penelitian ini maka dapat diketahui bahwa jika air limbah biodegradable tersebut dimanfaatan secara maksimal, maka secara teoritis dapat menghasilkan lebih banyak energi untuk mensuplai kebutuhan tempat pengolahan air limbah. Kabar baiknya adalah energi tersebut tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Para peneliti OSU telah melaporkan potensi teknologi baru ini di beberapa tahun sebelumnya. Namun, saat itu, sistem yang digunakan hanya menghasilkan daya listrik dalam jumlah yang sedikit. Akhirnya, pada saat ini mereka berhasil menyempurnakan teknologi tersebut, dengan cara mengurangi jarak antara katoda dan anoda, menggunakan  material pemisah baru, dan menambahkan mikrobia. Teknologi ini dapat menghasilkan daya listrik lebih  dari 2 kilowatt per meter kubik volume reaktor cair.Dengan demikian, jumlah densitas daya yang dihasilkan jauh melebihi daya dari sel bahan bakar mirobia lainnya.
Sistem ini juga memiliki kelebihan dibandingkan pendekatan alternatif lainnya untuk menciptakan energi listrik dari air limbah yang menggunakan proses digesti anaerobik untuk menghasilkan gas metana. Kelebihannya adalah pengolahan air limbah lebih efektif dan tidak menimbulkan efek buruk terhadap lingkungan, seperti produksi gas yang tidak diinginkan yaitu hidrogen sulfida atau lepasnya gas metana ke atmosfer yang berpotensi menjadi gas rumah kaca.
“Berdasarkan uji di laboratorium, sistem yang dikembangkan OSU ini telah terbukti dapat diaplikasikan di skala besar. Langkah berikutnya penelitian ini adalah mengaplikasikannya di skala pilot (percontohan). Namun, dana untuk proses selanjunya sedang diupayakan. Pada tahap awal, tempat yang menjadi kandidat untuk studi percontohan kemungkinan adalah pabrik pengolahan makanan. Pabrik ini memiliki sistem yang menghasilkan pasokan beberapa jenis air limbah yang dapat menghasilkan sejumlah besar energi listrik.” Kata Liu.
Para ilmuwan di OSU mengatakan bahwa penelitian lanjutan juga harus dapat menemukan mikrobia yang memiliki kemampuan lebih baik, mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan, dan memperbaiki fungsi teknologi pada skala komersial.
Setelah para peneliti berhasil mengurangi biaya awal yang tinggi, mereka memperkirakan bahwa biaya untuk modal konstruksi teknologi baru tersebut harus sebanding dengan biaya yang dikeluarkan pada sistem lumpur aktif yang saat ini telah digunakan secara luas. Bahkan biayanya seharusnya menjadi lebih rendah jika kelebihan energi listrik yang dijual, dapat menjadi income (pemasukan).
Teknologi baru ini dapat membersihkan limbah (kotoran) dengan pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan sistem yang menggunakan bakteri anarobik di masa lalu. Pendekatan yang dimaksud misalnya bakteri mampu mengoksidasi bahan organik lalu dihasilkan elektron yang mengalir dari anoda ke katoda pada sel bahan bakar, dan akhirnya proses ini mampu menghasilkan arus listrik.
Melalui teknologi baru ini, hampir semua jenis bahan sampah organik dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik, bukan hanya air limbah. Misalnya rumput kering, kotoran hewan dan produk samping dari proses produksi di industry anggur, bir, atau susu.
Aplikasi teknologi baru ini di Negara berkembang kemungkinan juga memiliki nilai lebih. Negara berkembang biasanya memiliki akses listrik terbatas dan pengolahan limbah sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan di lokasi terpencil.
Kemampuan mikrobia untuk menghasilkan listrik telah dikenal selama puluhan tahun, namun produksi listrik dengan daya yang besar untuk penggunaan komersial, baru dapat dilakukan baru-baru ini dengan adanya kemajuan teknologi.

D.    BIOGAS, BIO METAN DAN BIO ELEKTRIK SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU TERBARUKAN

Sampah organik sungguh banyak memberi manfaat kepada manusia. Dengan teknologi digester dan proses mikrobiologi terkini, sampah organik akan menjadi bahan pembangkitan metana (CH4) yang jika dialirkan ke genset bio Elektrik akan menjadi energi bagi penerangan, penggerak mesin maupun daya listrik bagi perkakas rumah tangga). Setelah dibangkitkan gas metana (CH4)nya, sisa proses fermentasinya adalah bahan pupuk dan penyubur tanaman dan tanah pertanian. Dengan menempatkan sampah organik secara terpisah, berdasar jenisnya, kemudian dibangkitkan gas metananya dalam digester kedap udara, dengan bakteri metan atau bakteri anaerob seperti Green Phoskko (GP-7) , kemudian, gas (CO2 dan CH4) yang diproduksinya dapat ditampung dalam gas holder di bagian atas digester. Dengan dialirkan ke inlet genset (generator biogas), gas akan didikonversi menjadi energi listrik, dan sisa akhir prosesnya, lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) menjadi pupuk kompos yang baik bagi tanaman.
Katagori sampah organik (material dari pasar induk, tumbuhan gulma air seperti eceng gondok, sisa masakan dan makanan di Food Beverages Hotel serta restoran, feces manusia di septic tank, kotoran ternak peternakan, sampah perumahan, sampah pasar induk), hingga kini, seringkali tanpa pengelolaan secara baik. Karenanya, bukan memberi berkah sebagai energi listrik ( bio elektrik) maupun pupuk organik, melainkan, malahan, jadi penimbul masalah kepada makin memburuknya sanitasi lingkungan dan, bahkan, setiap saat menjadi bencana yang mengintai. Kini, dengan keberadaan digester dan genset bio elektrik di pasaran, bahkan disajikan secara complete knock down (CKD) ini, diharapkan makin banyak pihak melakukan panen pupuk organik, biogas dan listrik (bio elektrik) dari kemelimpahan bahan sampah dan limbah organik.
Kapasitas input material 5 m3 misalnya, ditambah gas holder 2 m3 atau keseluruhan digester berkapasitas 7 m3, memiliki dimensi PLT ( diameter 200 cm, tinggi 390 cm), akan bertahan diatas 10 tahun hingga 20 tahun. Diproduksi secara terurai (complete knock down) mudah dipindah, dimobilisasi ke lokasi pelanggan dengan biaya lebih murah serta, dapat dilakukan perbaikan ketika terdapat kerusakan. Biogas digester (BD 5000 L) dilengkapi dengan instalasi pipa gas, kompor standar pabrikan dan peralatan penunjang ( pengukur tekanan manometer/ pressure meter) bagi pemanfaatan gas metana (methan) sebagai bahan bakar ramah lingkungan bagi keperluan pembakaran (kompor) maupun menjalankan aneka perkakas elektronik ( penerangan, penggerak mesin, perkakas rumah tangga dan seterusnya).
Biogas sebagai hasil dari suatu proses fermentasi aneka material organik ( semua bahan berasal dari makhluk hidup) adalah sumber energi baru terbarukan (renuwable energy) yang dapat diperoleh dengan biaya murah, dari bahan yang selama ini dikatagorikan sebagai sampah. Gas yang terbentuk dalam tabung kedap (tanpa oksigen) Digester Biogas BD 5000L, dibuat dari fiber glass berbahan resin eternal 2504, jenis mat Wr 200 ( mat anyam) dan mat 300 ( acak), ketebalan 3 - 5 mm, mampu memfermentasi 5 m3 kemudian ditambahkan ke melalui pengumpan sejumlah 0,5 m3 per hari. Sampah dan berbagai bahan organik dapat terus menerus setiap hari ditambahkan ke lobang pemasukan (intake chamber) dan akan diurai oleh bakteri anaerobic Green Phoskko (GP-7), untuk pertama kalinya hanya 5 sampai 7 hari telah mulai mengeluarkan gas methana (CH4) dan tersimpan di bagian atas tabung ( gas holder). Selanjutnya, biomassa (biomass) organik dapat terus menerus ditambahkan setiap hari, sepanjang tekanan dalam gas holder berkurang karena penggunaan bagi bahan bakar panas ( kompor, tungku) maupun bahan bakar gas oleh genset modifikasi Bio elektrik.
Gas metana (CH4) terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri pembangkit metana (methan) atau disebut juga bakteri anaerobik dan atau bakteri biogas. Hasil fermentasi oleh bakteri ini mampu mengurangi sampah, yang banyak mengandung bahan organik (biomassa) sehingga terbentuk gas methan (CH4), yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Gas metana sama dengan gas elpiji ( liquidified petroleum gas/LPG). Perbedaannya adalah gas metan mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji lebih banyak.
Pembangkitan gas methan dari bahan organik akan sangat mendukung upaya mendapatkan sumber energi alternatif. Diketahui, tren kenaikan angka konsumsi akan bahan bakar konvensional (premium, solar) terus menaik sejalan dengan bertambahnya populasi penduduk dunia. Bahan bakar (BBM) yang berasal dari minyak bumi tersebut adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaannya naik terus. Demikian pula harganya, cenderung meningkat karena tidak ada keseimbangan permintaan ( demand) dan, di sisi lain, penawaran (supply).  Demikian juga dengan masih rendahnya rasio elektrifikasi di berbagai bagian wilayah Indonesia ( Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua), pengolahan biomassa menjadi gas akan sangat membantu upaya pengembangan wilayah mandiri energi di Indonesia.  Dan, bahkan, dengan hasil sampingan berupa lumpur ( slurry) berupa pupuk organik, pengembangan Bio Elektrik juga akan sekaligus memperbaiki lapisan atas tanah di areal-areal penambangan. 
Sebagaimana diketahui, kini umumnya penambangan (mining) tanpa menyimpan lapisan humus (top soil). Keadaan ini, bagi kepentingan reklamasi di kemudian hari, akan memerlukan puluhan tahun bagi kembalinya vegetasi. Luasnya areal penambangan, yang dikhawatirkan membawa problem lingkungan di masa kini dan masa depan ini, perlu diupayakan masyarakat dengan mengusahakan pupuk organik, biogas dan pembangkitan listrik melalui teknologi Bio Elektrik. Pemanfaatan sampah dan limbah organik yang bersumber dari usaha rakyat ( ternak, pertanian dan perkebunan) maupun limbah domestik (rumah tangga, pasar, hotel, restoran) menjadi biogas, daya listrik dan sekaligus menghasilkan pupuk organik diharapkan memberi solusi atas kebutuhan energi dan perbaikan vegetasi areal penambangan tersebut.
Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi yang dapat diperbarui (renewable), antara lain biogas.   Produksi pupuk organik, biogas dan bio elektrik berbahan sampah organik ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau komunitas penimbul sampah organik  antara lain hotel, restoran, pasar induk sayuran, developer perumahan dalam pengelolaan tinja (septik tank), pengelola Tempat pembuangan sampah (TPA).  Pendek kata, pengelolaan sampah organik menjadi material baru berupa gas dan pupuk organik akanbermanfaat bagi manusia dan alam. Biogas, bio metan dan bio elektrik hasil teknologi proses fermentasi biomassa ( sampah dan limbah organik) adalah sumber energi baru terbarukan ( renuwable energy) bagi masa depan masyarakat hijau (green society).   

E.     SUMBER ENERGI BARU YANG ALAMI
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa terdapat listrik yang cukup di dalam pohon untuk memasok daya bagi sirkuit elektronik. Penemuan ini bisa menjadi jalan agar komputer di rumah bisa dipasok energinya dari pohon yang ditanam di kebun belakang rumah.
Parviz, dan rekannya Brian Otiz telah mengembangkan alat yang akan memungkinkan sebuah sirkuit dicolokkan ke pohon. “Pengembangan ini nantinya bisa mengatasi masalah bagaimana melakukan charging terhadap gadget portabel seperti iPod dan ponsel,” kata Parviz.
Penelitian ini didasari oleh temuan sebelumnya, ketika tahun lalu sejumlah peneliti mendapati bahwa pohon bisa menghasilkan voltase hingga 200 milivolt ketika sebuah elektroda dipasang di pohon dan elektroda lainnya ditanam di tanah. Teknologi tersebut didesain untuk berfungsi sebagai sensor hutan yang dayanya dipasok dengan cara tersebut. Tetapi sampai saat ini belum ada yang mencoba mengaplikasikan temuan ini untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga pohon.

F.     PEMANFAATAN ENERGI YANG EFISIEN
Sebuah langkah kecil seperti apa telah yang dilakukan ini mungkin bisa menjadi gambaran serta referensi dalam menghemat sumber energi sekaligus menjaga lingkungan yang ada, jika dilakukan secara berkelanjutan :
·         Meski kita suka berterang-terangan di rumah dengan lampu, biasakanlah menggunakan lampu jenis LED atau lampu hemat energi dengan kode LHE. Namun untuk memaksimalkan pencahayaan pada siang hari, kita jangan mengandalkan pecahayaan dari lampu, akan tetapi aturlah pencahayaan alami dari luar seperti cahaya matahari, tentunya dengan memaksimalkan peran ventilasi dan jendela. Tak hanya itu saja, posisi ruang terhadap tempat keluarnya cahaya juga memperngaruhi pencahayaan ruang yang kita harapkan.
·         Nyalakan lampu dengan bijak pada titik-titik tertentu yang diperlukan.
·         Gunakan kendaraan bermesin injeksi yang hemat energi untuk pilihan berkendara
·         Seringlah mengkolaborasikan bahan bakar untuk berkendara kita dengan pertamax, karena apa ? tentunya kita tahu bahwasanya pertamax merupakan jenis bahan bakar yang tidak menggunakan timbal dan ramah lingkungan, selain itu dengan menggunakan pertamax kita juga telah membantu program pemerintah mengurangi nilai subsidi bbm untuk golongan tidak mampu, yang mana jika ada 1000 orang seperti saya atau anda yang melakukan hal serupa, maka dalam 1 tahun sudah di pastikan dapat mengurangi subsidi sebesar Rp. 1.872.000.000,- dalam setiap liternya, atau jika dalam 1 minggu saja sekali kita menggunakan pertamax dan 1000 orang lainnya melakukan hal serupa, maka dalam satu tahunnya kita sudah membantu pemerintah mengurangi nilai subsisdi sebesar Rp.270.400.000,- dalam setiap liter yang kita beli.
·         Jika tidak tidak terpaksa menggunakan kendaraan bermotor, maka biasakanlah beraktivitas dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki.
·         Karena sekarang ini sedang memasuki musim penghujan, maka buatlah biopori di sekitar rumah atau lingkungan kita sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkan air kembali ke dalam tanah. Biopori biasanya dibuat sedalam 80 - 100 cm dengan diameter 10 - 30 cm, tentunya hal ini akan memperbasar daya tampung tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air yang salanjutnya mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan demikian mengurangi juga aliran dan volume air sungai ketempat yang lebih rendah. Disamping itu dengan biopori kita juga merawat serta melestarikan sumber air yang merupakan salah satu sumber energi alam untuk kehidupan.
BAB III PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Sumber daya energi yang ada sekarang ini semakin berkurang. Sifat sumber daya yang tidak bisa diperbarui dan pemanfaatan yang tidak efisien merupakan faktor terbesar dalam berkurangnya jumlah sember energi.
Oleh karena itu diperlukan pemikiran-pemikiran baru dalam menciptakan sumber energi yang terbarukan dan efisien. Telah banyak ditemukan sumber-sumber energi baru yang akan menggantikan sumber energi yang telah ada. Tinggal mewujudkannya dan pemanfaatan yang harus sesuai kebutuhan.
B.    SARAN
Dengan pemahaman di atas, kita dapat menambah wawasan mengenai sumber energi baru dan terbarukan.




DAFTAR PUSTAKA

http://juarakontes.blogspot.com/2012/09/sumber-energi-baru-energi-listrik-dari.html
http://lelosusilo.wordpress.com/2009/09/18/sumber-energi-baru-yang-alami/
http://www.alpensteel.com/article/53-101-energi-terbarukan--renewable-energy/3581--sumber-energi-baru-yang-murah-dan-tanpa-polusi.html
http://www.facebook.com/notes/biogas-bio-elektrik-dan-pupuk/biogas-bio-metan-dan-bio-elektrik-sebagai-sumber-energi-baru-terbarukan/107227539368626
http://www.sakinahherbal.com/