BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
“Bagaimana kiranya jika terdapat
sumber energi allternatif baru dan terbarukan yang memiliki nilai ekonomis
serta manfaat luar biasa, namun memerlukan pendampingan usaha dalam
pengembangkannya."
Bukan pertanyaan yang asal,
mengingat sumber daya energi yang ada sekarang ini semakin berkurang, khususnya
minyak bumi yang sampai dengan akhir bulan November 2012 ini makin menurun
kapasitasnya dikarenakan sangat sulit untuk ditemukan. Bahkan telah di prediksi
bahwa pada tahun 2030 yang akan datang dipastikan Indonesia akan menjadi nett
importer energi.
Konservasi energi yaitu penggunaan
energi yang efisien, meliputi penggunaan energi alternatif yang efisien dan
menerapkan manajemen energi di semua sektor yang meliputi sektor industri,
transportasi, rumah tangga dan komersial.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi mempunyai ciri exponensial semakin lama semakin cepat, karena hasil
dari suatu tahap menjadi dasar dan alas an bagi tahap selanjutnya. Bukan saja
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat tapi peranan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat modern bertambah lama bertambah
penting. Pengembangan ilmu pengetahuan berjalan aktif di segala bidang yaitu
kesehatan, pertanian, ilmu ekonomi, ilmu social, ilmu pengetahuan alam dan
sebagainya.
Oleh karena itu penulis ingin
menuliskan beberapa perkembangan IPTEK terhadap sumber energy baru. Dengan
tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai sumber energy yang
terbarukan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Apa saja alternatif energi yang terbarukan?
2.
Apa saja sumber energi baru yang alami?
3.
Bagaimana pemanfaatan energi yang efisien?
C.
TUJUAN
Setelah mendiskusikan tema ini, kita
dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui alternatif energi yang
terbarukan.
2. Mengetahui sumber energi baru yang
alami.
3. Mengetahui pemanfaatan energi yang
efisien.
D.
MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini
adalah:
1.
Dapat mengetahui alternatif energi yang terbarukan.
2.
Dapat mengetahui sumber energi baru yang alami.
3.
Dapat mengetahui pemanfaatan energi yang efisien.
BAB II PEMBAHASAN
Listrik yang sering disebut sebagai aliran electron dan
telah menjadi kebutuhan pokok bagi seluruh penduduk dunia, bagi sebagian rakyat
Indonesia ternyata masih dianggap sebagai sesuatu yang mewah dan langka.
Faktanya hingga tahun 2012 ini masih banyak daerah-daerah pedalaman dan juga
pemukiman yang belum memiliki instalasi jaringan listrik dan belum merasakan
nikmatnya malam dengan terang nyala lampu.
Bayangkan saja, dari sekitar 234,2 juta penduduk
Indonesia atau sekitar 51 juta kepala keluarga menurut data Kementerian PU
tahun 2009, baru sekitar 39 juta jumlah kepala keluarga yang telah menjadi
pelanggan PLN, itu artinya masih ada lebih dari 12 juta kepala keluarga yang
belum merasakan manfaat listrik dengan optimal.
Dengan kondisi demikian, maka tidak ada cara lain untuk
dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri selain dengan memanfaatkan energi
baru terbarukan serta upaya melakukan konservasi energi.
Konservasi energi yaitu penggunaan energi yang efisien,
meliputi penggunaan energi alternatif yang efisien dan menerapkan manajemen
energi di semua sektor yang meliputi sektor industri, transportasi, rumah
tangga dan komersial.
Ada dua inovasi yang diberdayakan supaya dapat segera
diimplementasikan, yang pertama sebuah Pembangkit Listrik yang disebut Mikro
Hidro Kapiler, di mana Pembangkit listrik ini merupakan Pembangkit lisrik
bertenaga utama air yang portable, berbeda dengan pendahulunya yang harus
mengandalkan bendungan, arus air atau irigasi. Dan yang kedua sebuah sumber
Energi Super yang dapat berfungsi mandiri sebagai sumber tenaga listrik maupun
penggerak sesuatu yang kami berinama Magnetik Power. Untuk magnetik power baru
memasuki masa penelitian mekipun dari sisi perhitungan masih ada beberapa
kesulitan yang harus di dapatkan solusinya. Namun rasanya sangat memungkinkan
untuk dapat direalisasikan mengingat tenaga sumber utama “magnit” yang tiada
matinya.
Dari beberapa pengamatan seputar teknologi kelistrikan
yang telah ada seperti PLTN dengan tenaga nuklirnya, PLTU dengan tenaga uapnya
dan PLTA dengan tenaga airnya, hingga PLTPB dengan tenaga panas buminya yang
sedang gencar di sosialisasikan oleh pemerintah kita saat ini karena memiliki
beragam keunggulan termasuk didalamnya, seperti 40% lokasi panas bumi dunia
yang berada di Indonesia, ternyata tenaga Mikro Hidro-lah pembangkit listrik
yang paling efisien, sederhana dan ramah lingkungan.
Mikrohidro yang merupakan panggilan akrab dari
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik
skala kecil dengan menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti,
saluran irigasi, sungai atau air terjun dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan
(head) dan jumlah debit air.
Dan berdasarkan pengamatan inilah kemudian terfikir,
bagaimana supaya konsep Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dapat di
terapkan ke berbagai tempat meskipun beragam sarana pendukungnya seperti
saluran irigasi, sungai atau air terjun tersebut tidak ada.
Gaya kapiler sendiri pada dasarnya merupakan gaya yang
mengangkat air dalam tanah ke atas permukaan tanah. Dan gaya ini timbul akibat
tegangan permukaan sehingga air masuk ke dalam celah-celah sempit yang disebut
dengan pipa rambut atau pipa kapiler . Kenaikan zat cair tersebut sebenarnya
bukan karena hisapan kapiler, tetapi karena perbedaan tekanan yang selalu
terjadi pada permukaan cekung.
Prinsip dasar
kinerja Mikrohidro Kapiler merupakan sebuah pemanfaatan energi potensial yang
dimiliki oleh aliran air yang di simpan pada bak tendon atau menara air pada
jarak ketinggian tertentu menuju instalasi pembangkit listrik berupa girbox
dengan turbin tadi kemudian mengalirkannya kembali ke tempat semula secara
berkelanjutan (continue). Tentunya sebuah skema dan perhitungan dibutuhkan
disini untuk menjelaskannya, namun secara global saya akan berikan siteplannya
sebagai berikut :
Tak kalah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTPB) yang sedang gencar di sosialisasikan Pemerintah, Ada beragam keunggulan
Pembangkit Listrik Tenaga Listrik Mikrohidro Kapiler yang saya sebut Pitulungan
(Tujuh Pertolongan), meliputi :
1.
Dibandingkan dengan pembangkit
listrik jenis yang lain, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Kapiler (PLTMHK)
ini cukup murah karena menggunakan energi alam (air) dan dapat dipastikan
sparepartnya akan mudah di peroleh dipasaran.
2.
Kontruksinya yang portable dan
sederhana, sehingga cocok digunakan di berbagai tempat seperti : daerah
terpencil di pedalaman yang jauh dari sumber air, pemukiman padat
penduduk/rumah susun maupun perusahaan.
3.
Mudah dioperasikan meskipun
dengan melihat buku panduan, sehingga lebih tahan lama.
4.
Tidak menimbulkan pencemaran
baik pencemaran suara, udara maupun air.
5.
Dapat dipadukan dengan program
pemeliharaan ikan jika diperlukan.
6.
Besarnya daya setara dengan
daya listrik dari PLN dan dapat di perbesar sesuai dengan kebutuhan. Standart
untuk rumah tangga dari 450 – 900 Watt/220 V untuk satu unit Tower, namun
apabila di perlukan dapat dibuat menara air besar untuk mengalirkan listrik ke
beberapa rumah, bahkan dengan kalkulasi yang dibutuhkan dapat digunakan untuk
mengaliri satu kampung dengan besar daya yang di sesuaikan.
7.
Tidak mengeluarkan biaya
bulanan seperti listrik konvensional yang ada, karena menjadi milik pribadi
atau kelompok yang menghendaki.
8.
Bagi perumahan yang sama sekali
tidak memiliki lahan, maka seandainya menghendaki penggunaan konsep ini harus
dibuat diatas atab, tentunya dengan syarat kontruksi atab adalah beton atau
cor, sehingga ketika akan didirikan PLTHK akan kuat dan tahan lama.
Tapi apa hanya sampai di sini saja ?, Tentu saja tidak.
Sebagai pengembangan pungkasan yang ampuh, dapat merealisasikan juga Pembangkit
Listrik Tenaga Magnit yang kami sebut diatas sebagai Magnetik Power, yang mana
apa bila terealisasi dapat diterapkan diberbagai tempat dan fasilitas seperti
motor, mobil, kompor, dll.
Sebagai awal tentang Magnetik Power, bayangkan saja
bagaimana jika motor, mobil dan beragam kendaraan sudah tidak lagi menggunakan
bahan bakar minyak ? tentunya semua orang akan berpikir pasti ada alternatif
kendaraan baru dengan menggunakan tenaga listrik atau gas, atau bisa juga yang
lain.
Misalkan, kendaraan atau mobil listrik di fasilitasi
dengan fitur energi baterai lithium atau aki, seakan mobil tersebut dapat
berjalan dan berfungsi dengan optimal lantaran menggunakan energi listrik
secara langsung, padahal tidak, di dalam mobil itu listrik hanya disimpannya
terlebih dahulu dalam baterai atau aki, baru kemudian di distribusikan dengan
menggunakan alat / piranti lainnya.
Begitu juga dengan listrik misalnya, ketika kita menggunakan
listrik yang berasal dari tenaga surya, konsepnya serupa dengan mobil listrik
dimana listrik ditampung terlebih dahulu pada aki atau baterai, kemudian baru
listrik di distribusikan untuk menghidupkan apa yang kita perlukan, namun
dengan menggunakan panel surya, listrik dengan mudah akan drop apabila
pemakaian melebihi batas.
Lain halnya dengan Listrik tenaga geothermal, dimana 40%
energi panas bumi dunia di miliki oleh Indonesia, pada Geotherma meskipun
memiliki beragam keunggulan seperti sifat panas magmatik yang berumur panjang,
menghasilkan emisi gas CO2 lima kali lebih sedikit dibandingkan dengan minyak
bumi sebagai pembangkit listrik, hanya membutuhkan area kecil di permukaan
dibandingkan energi matahari dan angin. Akan tetapi energi Geothermal membutuhkan
pendanaan yang cukup besar dalam realisasi dan pelaksanaanya, bahkan untuk
daerah terisolir di pelosok nusantara yang sulit dijangkau sangat kurang
memungkinkan untuk dapat merasakan manfaatnya.
Dan Magnetik Power, menawarkan energi baru yang terbarukan
dengan ragam potensi serta keunggulan yang patut untuk di kembangkan dan segera
direalisasikan. Hal ini sejalan dengan penganekaragaman pemakaian energi dengan
meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebagai upaya meningkatkan
ketahanan energi, karena itu rasanya konsep Magnetik Power akan cukup
memberikan angin segar baru dalam dunia teknologi dan sumber daya energi dunia.
Bahkan dapat saya bayangkan ini akan menjadi embrio sumber tenaga alternatif
yang ampuh, dan akan menjangkiti segala bidang industri dunia.
Meskipun pada dasarnya ini merupakan tenaga alternatif
yang merupakan Energi Baru dan Terbarukan, namun dalam realisasi program dari
apa yang kami rencanakan di awal, maka implementasi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatlah yang kami dahulukan.
Karena itu dalam hal ini kami berharap pemerintah daerah
hingga pusatpun dapat ikut andil berpartisipasi dan berperan aktif, sehingga
pelayanan dan penyediaan listrik bagi masyarakat baik di pemukiman sekitar yang
belum teraliri listrik hingga ke pelosok daerah terpencil-pun dapat terakomodir
dengan baik.
B.
ALAT EFISIENSI DAYA SINAR
MATAHARI
Ilmuwan
Kembangkan Alat Efisiensi Daya Sinar Matahari.
Dengan
menggunakan lembaran kaca yang diselimuti oleh cat organik para ilmuwan telah
membuat satu alat kekuatan sinar matahari yang efisien dan praktis yang mereka
yakini dapat membuat sumber energi baru yang murah dan sekaligus bersih tanpa
polusi.
Para
ilmuwan bersemangat untuk mencari alternatif sumber energi baru yang mengunakan
sinar matahari sebagai sumber energi pengganti di masa mendatang.
Para
ilmuwan menggunakan lembaran gelas kaca yang dilapisi dengan cat organik untuk
mengkonsentrasikan sinar matahari di satu bidang tembak.
Cat
organik tersebut mengabsorbsi sinar matahari yang terkumpul yang kemudian
dipindahkan ke lapisan kaca yang membawa panas sinar matahari hingga ke bagian
pinggir lapisan kaca membawa atau memindahkan sinar matahari ke jarak tertentu,
demikian dikatakan oleh para peneliti.
Pada
bagian tepi lapisan gelas kaca terletak sel-sel sinar matahari yang kemudian
mengubah sinar matahari menjadi listrik.
Jadi kami
mengerjakannya hanya dengan menggunakan selembar kaca yang dilapisi cat organik
diatasnya, kata profesor elektro di MIT, Marc Baldo yang memimpin proyek penelitian
tersebut.
Pemikiran
dasarnya adalah sinar matahari ditangkap lembaran kaca yang dilapisi cat
organik . Cat itu kemudian berpindah ke bidang dipinggrir lembaran kaca . Jadi
kami berpendapat dengan menggunakan metode itu kami dapat menggurangi biaya pembuatan
listrik dengan menggunakan energi sinar matahari, kata Baldo.
Yang
dibutuhkan hanyalah sel-sel sinar matahari yang berpindah ke bagian pinggir
lembar kaca , sehingga kita dapat menghemat biaya listrik yang dihasilkan sinar
matahari.
Lembar
kaca yang digunakan adalah yang rata dan ringan sehingga dapat digunakan dalam
panel sinar matahari yang dapat diletakkan di bagian atap atau digunakan
sebagai jendela yang dapat membangkitkan tenaga listrik .
Para
ilmuwan memperkirakan system yang mereka temukan dapat digunakan masyarakat
luas dalam waktu tiga tahun mendatang dan dapat ditambahkan kepada sistem panel
solar untuk menambah efisiensi sistem penghasil listrik mengunakan sinar
matahari.
Sebagian
peneliti MIT kini membentuk perusahaan yang berkantor pusat di Boston untuk
mengembangkan pemasaran dan teknologi alat penghasil listrik menggunakan cahaya
matahari.
C.
ENERGI
LISTRIK DARI AIR LIMBAH
Para insinyur
dari Oregon State University telah membuat terobosan baru untuk meningkatkan
kinerja sel bahan bakar mikrobia. Sel ini dapat menghasilkan energi listrik
dari air limbah secara langsung. Dengan adanya temuan ini, maka tempat
pengolahan air limbah tidak hanya dapat menghasilkan energi untuk mensuplai
kebutuhannya sendiri, namun juga dapat menjual kelebihan energi tersebut kepada
industri lainnya.
Teknologi
baru yang dikembangkan di OSU ini dapat menghasilkan energi listrik sebanyak 10
sampai 100 kali per volume air limah dibandingkan teknologi lainnya yang juga
menggunakan sel bahan bakar mikrobia.
Para
peneliti mengatakan bahwa teknologi ini akan mengubah cara pengolahan air
limbah di seluruh dunia yang sebelumnya menggunakan metode sistem lumpur aktif
(activated sludge). Sistem lumpur aktif merupakan sistem pengolahan limbah yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk mengkonsumsi komponen-komponen limbah sebagai
sumber makanan atau energi. Sistem ini telah digunakan selama hampir 1 abad.
Hong Liu, seorang insinyur di Oregon State
University, telah mengembangkan metode baru untuk menghasilkan listrik dari
pengolahan air limbah. Kelebihan teknologi baru ini adalah dapat menghasilkan
sejumlah besar energi listrik sementara proses pembersihan air limbah juga berjalan
secara efektif.
Temuan ini
baru saja diterbitkan di jurnal Energy and Environmental Science, yaitu jurnal
terkemuka yang didirikan oleh National Science Foundation.
“Jika
teknologi ini diaplikasikan pada skala komersial, maka kami percaya bahwa hasil
penelitian ini akan terbukti. Nantinya, pengolahan air limbah tidak akan
membutuhkan biaya besar, namun justru akan menghasilkan sejumlah besar energi.
Dampak secara global dari aplikasi teknologi baru ini adalah menghemat biaya
pengolahan air limbah, memberikan cara pengolahan air limbah yang lebih baik
dan mendorong keberlanjutan energi.” Kata Liu Hong, Profesor di OSU Department
of Biological and Ecological Engineering.
Para ahli
memperkirakan bahwa sekitar 3 % energi listrik di Amerika Serikat dan Negara
maju lainnya telah digunakan untuk mengolah air air limbah. Padahal mayoritas
sumber energi listrik tersebut berasal dari bahan bakar fosil yang secara nyata
telah memberikan kontribusi terhadap pemanasan global.
Berdasarkan
penelitian ini maka dapat diketahui bahwa jika air limbah biodegradable
tersebut dimanfaatan secara maksimal, maka secara teoritis dapat menghasilkan
lebih banyak energi untuk mensuplai kebutuhan tempat pengolahan air limbah.
Kabar baiknya adalah energi tersebut tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Para
peneliti OSU telah melaporkan potensi teknologi baru ini di beberapa tahun
sebelumnya. Namun, saat itu, sistem yang digunakan hanya menghasilkan daya
listrik dalam jumlah yang sedikit. Akhirnya, pada saat ini mereka berhasil
menyempurnakan teknologi tersebut, dengan cara mengurangi jarak antara katoda
dan anoda, menggunakan material pemisah
baru, dan menambahkan mikrobia. Teknologi ini dapat menghasilkan daya listrik
lebih dari 2 kilowatt per meter kubik
volume reaktor cair.Dengan demikian, jumlah densitas daya yang dihasilkan jauh
melebihi daya dari sel bahan bakar mirobia lainnya.
Sistem ini
juga memiliki kelebihan dibandingkan pendekatan alternatif lainnya untuk
menciptakan energi listrik dari air limbah yang menggunakan proses digesti
anaerobik untuk menghasilkan gas metana. Kelebihannya adalah pengolahan air
limbah lebih efektif dan tidak menimbulkan efek buruk terhadap lingkungan,
seperti produksi gas yang tidak diinginkan yaitu hidrogen sulfida atau lepasnya
gas metana ke atmosfer yang berpotensi menjadi gas rumah kaca.
“Berdasarkan
uji di laboratorium, sistem yang dikembangkan OSU ini telah terbukti dapat
diaplikasikan di skala besar. Langkah berikutnya penelitian ini adalah
mengaplikasikannya di skala pilot (percontohan). Namun, dana untuk proses
selanjunya sedang diupayakan. Pada tahap awal, tempat yang menjadi kandidat
untuk studi percontohan kemungkinan adalah pabrik pengolahan makanan. Pabrik
ini memiliki sistem yang menghasilkan pasokan beberapa jenis air limbah yang dapat
menghasilkan sejumlah besar energi listrik.” Kata Liu.
Para
ilmuwan di OSU mengatakan bahwa penelitian lanjutan juga harus dapat menemukan
mikrobia yang memiliki kemampuan lebih baik, mengurangi biaya yang dikeluarkan
untuk pembelian bahan, dan memperbaiki fungsi teknologi pada skala komersial.
Setelah
para peneliti berhasil mengurangi biaya awal yang tinggi, mereka memperkirakan
bahwa biaya untuk modal konstruksi teknologi baru tersebut harus sebanding
dengan biaya yang dikeluarkan pada sistem lumpur aktif yang saat ini telah
digunakan secara luas. Bahkan biayanya seharusnya menjadi lebih rendah jika
kelebihan energi listrik yang dijual, dapat menjadi income (pemasukan).
Teknologi
baru ini dapat membersihkan limbah (kotoran) dengan pendekatan yang sangat
berbeda dibandingkan sistem yang menggunakan bakteri anarobik di masa lalu.
Pendekatan yang dimaksud misalnya bakteri mampu mengoksidasi bahan organik lalu
dihasilkan elektron yang mengalir dari anoda ke katoda pada sel bahan bakar,
dan akhirnya proses ini mampu menghasilkan arus listrik.
Melalui
teknologi baru ini, hampir semua jenis bahan sampah organik dapat digunakan
untuk menghasilkan energi listrik, bukan hanya air limbah. Misalnya rumput
kering, kotoran hewan dan produk samping dari proses produksi di industry
anggur, bir, atau susu.
Aplikasi
teknologi baru ini di Negara berkembang kemungkinan juga memiliki nilai lebih.
Negara berkembang biasanya memiliki akses listrik terbatas dan pengolahan
limbah sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan di lokasi terpencil.
Kemampuan
mikrobia untuk menghasilkan listrik telah dikenal selama puluhan tahun, namun
produksi listrik dengan daya yang besar untuk penggunaan komersial, baru dapat
dilakukan baru-baru ini dengan adanya kemajuan teknologi.
D.
BIOGAS, BIO METAN DAN BIO
ELEKTRIK SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU TERBARUKAN
Sampah organik sungguh banyak memberi manfaat kepada
manusia. Dengan teknologi digester dan proses mikrobiologi terkini, sampah
organik akan menjadi bahan pembangkitan metana (CH4) yang jika dialirkan ke genset bio Elektrik akan menjadi energi bagi
penerangan, penggerak mesin maupun daya listrik bagi perkakas rumah tangga).
Setelah dibangkitkan gas metana (CH4)nya, sisa proses fermentasinya adalah
bahan pupuk dan penyubur tanaman dan tanah pertanian. Dengan menempatkan sampah
organik secara terpisah, berdasar jenisnya, kemudian dibangkitkan gas metananya
dalam digester kedap udara, dengan bakteri metan atau bakteri anaerob seperti Green Phoskko (GP-7) , kemudian, gas (CO2 dan CH4) yang
diproduksinya dapat ditampung dalam gas holder di bagian atas digester. Dengan
dialirkan ke inlet genset (generator biogas), gas
akan didikonversi menjadi energi listrik, dan sisa akhir prosesnya, lumpur sisa hasil pencernaan
(slurry) menjadi pupuk kompos yang baik bagi
tanaman.
Katagori sampah organik (material dari pasar induk, tumbuhan
gulma air seperti eceng gondok, sisa masakan dan makanan di Food Beverages
Hotel serta restoran, feces manusia di septic tank, kotoran ternak peternakan,
sampah perumahan, sampah pasar induk), hingga kini, seringkali tanpa
pengelolaan secara baik. Karenanya, bukan memberi berkah sebagai energi listrik
( bio elektrik) maupun pupuk organik, melainkan, malahan, jadi penimbul masalah
kepada makin memburuknya sanitasi lingkungan dan, bahkan, setiap saat menjadi
bencana yang mengintai. Kini, dengan keberadaan digester dan genset bio
elektrik di pasaran, bahkan disajikan secara complete knock down (CKD) ini, diharapkan makin banyak pihak
melakukan panen pupuk organik, biogas dan listrik (bio elektrik) dari
kemelimpahan bahan sampah dan limbah organik.
Kapasitas input material 5 m3 misalnya,
ditambah gas holder 2 m3 atau keseluruhan digester berkapasitas 7 m3, memiliki
dimensi PLT ( diameter 200 cm, tinggi 390 cm), akan bertahan diatas 10 tahun
hingga 20 tahun. Diproduksi secara terurai (complete knock down) mudah
dipindah, dimobilisasi ke lokasi pelanggan dengan biaya lebih murah serta,
dapat dilakukan perbaikan ketika terdapat kerusakan. Biogas digester (BD 5000 L)
dilengkapi dengan instalasi pipa gas, kompor standar pabrikan dan peralatan
penunjang ( pengukur tekanan manometer/ pressure meter) bagi pemanfaatan gas
metana (methan)
sebagai
bahan bakar ramah lingkungan bagi keperluan pembakaran (kompor) maupun
menjalankan aneka perkakas elektronik ( penerangan, penggerak mesin, perkakas
rumah tangga dan seterusnya).
Biogas sebagai hasil dari suatu proses fermentasi aneka
material organik ( semua bahan berasal dari makhluk hidup) adalah sumber energi
baru terbarukan (renuwable energy) yang dapat diperoleh dengan biaya murah,
dari bahan yang selama ini dikatagorikan sebagai sampah. Gas yang terbentuk dalam tabung kedap
(tanpa oksigen) Digester Biogas BD 5000L, dibuat dari fiber glass berbahan
resin eternal 2504, jenis mat Wr 200 ( mat anyam) dan mat 300 ( acak), ketebalan 3 - 5 mm, mampu
memfermentasi 5 m3 kemudian ditambahkan ke melalui pengumpan sejumlah 0,5 m3
per hari. Sampah dan berbagai bahan organik dapat terus menerus setiap hari
ditambahkan ke lobang pemasukan (intake chamber) dan akan diurai oleh bakteri
anaerobic Green Phoskko (GP-7), untuk pertama kalinya hanya 5 sampai 7 hari
telah mulai mengeluarkan gas methana (CH4) dan tersimpan di bagian atas tabung
( gas holder). Selanjutnya, biomassa (biomass) organik dapat terus menerus
ditambahkan setiap hari, sepanjang tekanan dalam gas holder berkurang karena
penggunaan bagi bahan bakar panas ( kompor, tungku) maupun bahan bakar gas oleh
genset modifikasi Bio elektrik.
Gas
metana (CH4) terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik
(tanpa udara) oleh bakteri pembangkit metana (methan) atau disebut juga bakteri
anaerobik dan atau bakteri biogas. Hasil fermentasi oleh bakteri ini
mampu mengurangi sampah, yang banyak mengandung bahan organik (biomassa)
sehingga terbentuk gas methan (CH4), yang apabila dibakar dapat menghasilkan
energi panas. Gas metana sama dengan gas elpiji ( liquidified petroleum gas/LPG).
Perbedaannya adalah gas metan mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji lebih
banyak.
Pembangkitan gas methan dari bahan
organik akan sangat mendukung upaya
mendapatkan sumber energi alternatif. Diketahui, tren kenaikan angka konsumsi
akan bahan bakar konvensional (premium, solar) terus menaik sejalan dengan
bertambahnya populasi penduduk dunia. Bahan bakar (BBM) yang berasal dari
minyak bumi tersebut adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui
(unrenewable), sedangkan permintaannya naik terus. Demikian pula harganya,
cenderung meningkat karena tidak ada keseimbangan permintaan ( demand) dan, di
sisi lain, penawaran (supply). Demikian juga dengan masih rendahnya rasio
elektrifikasi di berbagai bagian wilayah Indonesia ( Kalimantan, Nusa Tenggara,
Sulawesi, Maluku dan Papua), pengolahan biomassa menjadi gas akan sangat membantu
upaya pengembangan wilayah mandiri energi di Indonesia. Dan, bahkan,
dengan hasil sampingan berupa lumpur ( slurry) berupa pupuk organik,
pengembangan Bio Elektrik juga akan sekaligus memperbaiki lapisan atas tanah di
areal-areal penambangan.
Sebagaimana
diketahui, kini umumnya penambangan (mining) tanpa menyimpan lapisan humus (top
soil). Keadaan ini, bagi kepentingan reklamasi di kemudian hari, akan
memerlukan puluhan tahun bagi kembalinya vegetasi. Luasnya areal penambangan,
yang dikhawatirkan membawa problem lingkungan di masa kini dan masa depan ini,
perlu diupayakan masyarakat dengan mengusahakan pupuk organik, biogas dan
pembangkitan listrik melalui teknologi Bio Elektrik. Pemanfaatan sampah dan
limbah organik yang bersumber dari usaha rakyat ( ternak, pertanian dan
perkebunan) maupun limbah domestik (rumah tangga, pasar, hotel, restoran)
menjadi biogas, daya listrik dan sekaligus menghasilkan pupuk organik
diharapkan memberi solusi atas kebutuhan energi dan perbaikan vegetasi areal
penambangan tersebut.
Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM)
adalah mencari sumber energi yang dapat diperbarui (renewable), antara
lain biogas. Produksi pupuk organik, biogas dan bio elektrik berbahan
sampah organik ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau komunitas penimbul
sampah organik antara lain hotel, restoran, pasar induk sayuran,
developer perumahan dalam pengelolaan tinja (septik tank), pengelola Tempat
pembuangan sampah (TPA). Pendek kata, pengelolaan sampah organik menjadi
material baru berupa gas dan pupuk organik akanbermanfaat bagi manusia dan
alam. Biogas, bio metan dan bio elektrik hasil teknologi proses fermentasi
biomassa ( sampah dan limbah organik) adalah sumber energi baru terbarukan (
renuwable energy) bagi masa depan masyarakat hijau (green society).
E.
SUMBER ENERGI BARU YANG ALAMI
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa terdapat listrik
yang cukup di dalam pohon untuk memasok daya bagi sirkuit elektronik. Penemuan
ini bisa menjadi jalan agar komputer di rumah bisa dipasok energinya dari pohon
yang ditanam di kebun belakang rumah.
Parviz, dan rekannya Brian Otiz telah mengembangkan alat
yang akan memungkinkan sebuah sirkuit dicolokkan ke pohon. “Pengembangan ini
nantinya bisa mengatasi masalah bagaimana melakukan charging terhadap gadget
portabel seperti iPod dan ponsel,” kata Parviz.
Penelitian ini didasari oleh temuan sebelumnya, ketika
tahun lalu sejumlah peneliti mendapati bahwa pohon bisa menghasilkan voltase
hingga 200 milivolt ketika sebuah elektroda dipasang di pohon dan elektroda
lainnya ditanam di tanah. Teknologi tersebut didesain untuk berfungsi sebagai
sensor hutan yang dayanya dipasok dengan cara tersebut. Tetapi sampai saat ini
belum ada yang mencoba mengaplikasikan temuan ini untuk mengembangkan pembangkit
listrik tenaga pohon.
F.
PEMANFAATAN
ENERGI YANG EFISIEN
Sebuah langkah kecil seperti apa telah yang dilakukan
ini mungkin bisa menjadi gambaran serta referensi dalam menghemat sumber energi
sekaligus menjaga lingkungan yang ada, jika dilakukan secara berkelanjutan :
·
Meski kita suka
berterang-terangan di rumah dengan lampu, biasakanlah menggunakan lampu jenis
LED atau lampu hemat energi dengan kode LHE. Namun untuk memaksimalkan
pencahayaan pada siang hari, kita jangan mengandalkan pecahayaan dari lampu, akan
tetapi aturlah pencahayaan alami dari luar seperti cahaya matahari, tentunya
dengan memaksimalkan peran ventilasi dan jendela. Tak hanya itu saja, posisi
ruang terhadap tempat keluarnya cahaya juga memperngaruhi pencahayaan ruang
yang kita harapkan.
·
Nyalakan lampu dengan bijak
pada titik-titik tertentu yang diperlukan.
·
Gunakan kendaraan bermesin
injeksi yang hemat energi untuk pilihan berkendara
·
Seringlah mengkolaborasikan
bahan bakar untuk berkendara kita dengan pertamax, karena apa ? tentunya kita
tahu bahwasanya pertamax merupakan jenis bahan bakar yang tidak menggunakan
timbal dan ramah lingkungan, selain itu dengan menggunakan pertamax kita juga
telah membantu program pemerintah mengurangi nilai subsidi bbm untuk golongan
tidak mampu, yang mana jika ada 1000 orang seperti saya atau anda yang
melakukan hal serupa, maka dalam 1 tahun sudah di pastikan dapat mengurangi
subsidi sebesar Rp. 1.872.000.000,- dalam setiap liternya, atau jika dalam 1
minggu saja sekali kita menggunakan pertamax dan 1000 orang lainnya melakukan
hal serupa, maka dalam satu tahunnya kita sudah membantu pemerintah mengurangi
nilai subsisdi sebesar Rp.270.400.000,- dalam setiap liter yang kita beli.
·
Jika tidak tidak terpaksa
menggunakan kendaraan bermotor, maka biasakanlah beraktivitas dengan
menggunakan sepeda atau berjalan kaki.
·
Karena sekarang ini sedang
memasuki musim penghujan, maka buatlah biopori di sekitar rumah atau lingkungan
kita sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkan air
kembali ke dalam tanah. Biopori biasanya dibuat sedalam 80 - 100 cm dengan
diameter 10 - 30 cm, tentunya hal ini akan memperbasar daya tampung tanah
terhadap air hujan, mengurangi genangan air yang salanjutnya mengurangi
limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan demikian mengurangi juga aliran dan
volume air sungai ketempat yang lebih rendah. Disamping itu dengan biopori kita
juga merawat serta melestarikan sumber air yang merupakan salah satu sumber
energi alam untuk kehidupan.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber
daya energi yang ada sekarang ini semakin berkurang. Sifat sumber daya yang
tidak bisa diperbarui dan pemanfaatan yang tidak efisien merupakan faktor
terbesar dalam berkurangnya jumlah sember energi.
Oleh
karena itu diperlukan pemikiran-pemikiran baru dalam menciptakan sumber energi
yang terbarukan dan efisien. Telah banyak ditemukan sumber-sumber energi baru
yang akan menggantikan sumber energi yang telah ada. Tinggal mewujudkannya dan
pemanfaatan yang harus sesuai kebutuhan.
B. SARAN
Dengan
pemahaman di atas, kita dapat menambah wawasan mengenai sumber energi baru dan
terbarukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://juarakontes.blogspot.com/2012/09/sumber-energi-baru-energi-listrik-dari.html
http://lelosusilo.wordpress.com/2009/09/18/sumber-energi-baru-yang-alami/
http://www.alpensteel.com/article/53-101-energi-terbarukan--renewable-energy/3581--sumber-energi-baru-yang-murah-dan-tanpa-polusi.html
http://www.facebook.com/notes/biogas-bio-elektrik-dan-pupuk/biogas-bio-metan-dan-bio-elektrik-sebagai-sumber-energi-baru-terbarukan/107227539368626
http://www.sakinahherbal.com/
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.