Gudang Ilmu: Langkah-Langkah dan Analisis Pengujian Kuat Tekan Beton

Saturday, 14 October 2017

Langkah-Langkah dan Analisis Pengujian Kuat Tekan Beton



PERSIAPAN BENDA UJI,
PEMBUATAN BENDA UJI BETON
DAN PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON



  1. PERSIPAN BENDA UJI

1.      Tujuan
Diharapkan setelah melakukan pratikum, mahasiswa dapat mempersiapkan bahan yang baik sesuai perancanaan / kombinasi campuran.

2.      Teori singkat
Agregat beton, pasir dan koral yang telah dipisahkan dengan ayakan dan ditimbang sesuai komposisi campuran yang telah direncanakan dimasukan dalm goni plastic dan disimpan dalm ruangan guna menjaga kdar airnya tetap stabil dan tidak mengalami perubahan.
Persiapan bahan yang telah di lakukan adalah dalam agar dalam pembuatan benda uji lebih teliti, dapat yang dapat lebih akurat dan hasil pengujian lebih terjamin serta dapat menggambarkan keadaan sebenarnya.

3.      Peralatan dan Bahan
a)      Alat
1)      Mangkok dan cangkul
2)      Ayakan
3)      Timbangan
4)      Gorobak
5)      Baskom/tampan
6)      Goni plastic
b)      Bahan
1)      Pasir
2)      Koral
3)      Semen
4)      Air
4.      Petunjuk pengujian
a.       Persiapkan peralatan
b.      Ambil pasir dan tumpukan, ayak dengan ayakan 4,8 mm
c.       Timbang menurut kebutuhan
d.      Masukan dalm goni dan simpan dalam ruangan
e.       Ambil koral dalm tumpukan, lakukan sama dengan pasir dengan memakai ayakan 7,6 mm untuk di atas dan 4,8 mm untuk dibawah
f.       Siapkan semen dan timbang
  1. PEMBUTAN BETON UJI

1.      Tujuan
Dengan menggunakan peralatan bahan yang tersedia, mahasiswa dapat membuat beton uji yang baik sesuai dengan perancana/komposisi campuran beton yang direncanakan.

2.      Teori singkat
Pembutan beton uji digunakan untuk mengontrol kualitas beton. Dimana control kuat beton ini digunakan untuk memproduksi suatu bahan seragam, mempunyai sifat yang di tuntut dalm suatu pekerjaan.
Dalam pembuatan benda uji, pengambilan bahan beton harus di kerjakan dengan hati agar terjamin bahwa hasil pengujian dapat menggambar keadaan sebenarnya.
Dalam pembuatan benda uji, pekerjaan dan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1)      Mencampur  beton dengan cara mekanik/manual
2)      Pengujian konsisten beton (pengujian slump)
3)      Pengujian berat jenis beton segar
4)      Perawat benda uji

3.      Peralatan dan bahan
a.       Alat
1)      Beton molen
2)      Literan isi 5 liter
3)      Slum test set
4)      Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
5)      Sekop/cangkul
6)      Masin pemadat beton
7)      Sedot semen
8)      Selinder
9)      Mistar baja
10)  Gelas ukur
11)  Gerobak
12)  Tampan/baskom
13)  Kain lap
14)  kuas
b.      bahan
1)      pasir
2)      kerikil
3)      semen
4)      air
5)      oil



4.      petunjuk pengujian
a.       persiapkan semua benda dan alat yang di gunakan
b.      periksa kadar air pasir bila diperlukan untuk penambahan air campuran pengaduan
c.       bersihkan beton molen dari kotoran
d.      siapkan selinder dan lumasi dengan oil
e.       siapkan slum dan literan serta lumasi dengan oil
f.       lakukan pengadukan dengan cara masukan pasir kedalammolen kemudianaduk selama setengah menit.
g.      Masukan air ± 50% dari yang dibutuhkan aduk selam a setengah menit
h.      Masukan semen dan sisa air yang ± 50 kemudian aduk 2-3 menit
i.        Maskan kedalam gerobak dan lakukan pengadukan selama didalam gerobak
j.        Lakukan pengujian slump 1/3 bagian lagi dan tumbuk sebanyak 25 kali
k.      Tambahkan isi slump 1/3 bagian lagi dan tumbuk selama 25 kali
l.        Penuhkan isi slump tumbuk sebanyak 25 kali sserta ratakan permukaan
m.    Bersihkan sisa campuran yang bertebaran disekitar alat slump
n.      Leatakan alat slump disamping benda uji
o.      Ukur benda tinggi slump dengan alat slumpnya
p.      Lakukan pengujian BJ beton basah dengan cara :
q.      Percetakan benda uji dilakukan bersama dengan pengujian slump
r.        Isi satu persatu uji dilakukan bersama dengan pengujian slump di tumbuk sebanyak 25 kali, kemudian tambah 1/3 bagian lagi dan tumbuk sebanyak 25 kali da nisi selinder sampai penuh kemudian ratakan serta dilakukan pemukulan paga bagian selinder agar semua isi ssswlinder terisi padat
s.       Kemudian dilakukan pemberian nama dan tangal pembuatan
t.        Lakukan perawatan
u.      Letakan benda uji pada ruangna
v.      Buka cetakan beton setelah beton berumur ± 12 jam
w.    Rendam dalam air selama jadwal pengujian kuat tekan seperti 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari


  1. PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON

1.      Tujuan
Diharapkan setelah melakuakan pratikum, mahasiwa dapat melkuakan pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan mesin tekan.

2.      Teori singkat
Pengujian kuat tekan dilakukan pada benda uji dalam lembab atau kering udara, karena pengaruh pengeringan padat mengakibatkan kekuatan.



3.      Peralatan dan bahan
a.       Alat
a)      Mesin tekan
b)      Timbangnan dengan ketelitian 0,1 gr
c)      Mistar baja/mistar sorong
d)     Kain lap
e)      Kapur/spidol
b.      Bahan
a)      Benda uji (beton sampel)

4.      Petunjuk pengujian
a.       Penekan pertama pada selinder beton berumur 7 hari
b.      Keluarkan selinder beton dari rendamkan, ± 12 jam sebelum hari penekanan yang telah ditentukan
c.       Keluarkan selinder sebanyak jumlah yang telah ditentukan (jumlah yang ditekan pada hari 1)
d.      Untuk menghindari terjadinya kekiliruan, selinser dikeluarkan dari daknomornya harus berurutan dari pertama
e.       Beton yang telah keluar dari bak tempat pada runagan yang sejuk sampai penekanan
f.       Selinder dibersihkan dari kotoran serta air yang masih ada menempel pada selinder dengan menggunakan kain lap
g.      Ukur bidang atas 3 X pengukuran dan tinggi 3X pengukuran
h.      Timbang berat selinder dan pilih salah satu bidangnya yang licin/datar untuk bidang penekanan
i.        Letakan seinder beton di atas bantalan mesin letakan stel sisi kubus supaya rata dapat tekan
j.        Kunci angina pompa dan tuntut piston mesin , pompa dengnasecara perlahan-lahan sampai menyentuh permukaan kubus
k.       Lakukan penekanan dengan pemompa sampai beton pecah, hentikan penekanan apabila jarum ska pembaca kuat tekan pada meteran tidak jalan lagi/pada pembacaan tertinggi
l.        Catat kuat tekan beton tersebut (bacaan dalam satuan ton)
kuat tekan =            berat beda  (kg)   
                        luas penampang selinder (cm)
m.    Untuk penekanan ke 2 umur beton 14 hari
n.      Untuk penekanan ke 3 untuk beton umur 21 hari
o.      Untuk penekanan ke 4 untuk beton pada umur 28 hari, langkah kerja sama dengan langkah kerja pada per-1 sampai selesai.




TABEL
HASIL PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON (SELINDER)
NO
Luas bidang desak
Berat(kg)
Berat max (P)
Fb’ (kg/cm²)
Fb’-fcr’
(fb’-fcr)²
7
14
21
28
1
176,625
12,45
18610



162,10
-6,66
44,36
2

12,35
16540



144,07
-24,69
609,60
3

15,60

24250


156,02
-12,74
162,31
4

12,35
20090



174,90
5,34
28,51
5

13,50

26910


173,13
4,37
19,10
6

15,88

26720


171,90
3,14
9,86
7

19,04

28870


185,74
16,99
288,66
8

18,07

26530


179,69
1,93
3,72
9

12,30
21700



189,01
20,25
410,06
10

13,50

26910


173,13
4,37
19,10
11

16,22

29310


188,97
20,21
408,44
12

15,50

21170


136,20
32,56
1063,87
                                                                                                                           Ε  = 2025,06                      ε = 3063,87

FC’ = ε / n
       = 2025,06 / 12
       = 168,76


S = Ѵ     ( Fb’ – Fcr)²
                  N – 1
S = Ѵ  3063,87  = 16,69
               11
Jadi = Fc’ = Fcr’ – 1,64 x s
               = 168,76 – (1,64 x 16,69)
               = 168,76 – 27,37
               = 141 ,39
KET : mencari Fb’ = P / A : FKH
                         P     = berat maksimal
                         A     = luas bidang desak
                        FKH = factor konseksi hari
                        3 = 0,40                       21 = 0,95
                        7 = 0,65                       28 = 1,00
                        14 = 0,88         90 = 1,20
Mencari FCR’ = ε/h
                       Ε = jumlah Fb’
                       h = jumlah slinder
mencari S =        ( fb’ – fcr)²
                             n – 1
                 =      3063,87
                        12 – 1
                 = 16,69

KESIMPULAN
            Dari praktek yang kami lakukan didapat Fc’
Fc’ = Fcr – 1,64 x s
       = 168,76 – ( 1,64 x 16,69 )
       = 168,76 – 27,37
       = 141,39
            Didalam perencanan beton yang kami buat ( rencankan) yaitu kuat beton / kuat tekan
Fc’ = 22,5 MPa
       = 225 x 0,83 kg /cm²
       = 186,75 kg/cm²
Jadi pada praktek yang kami lakukan didapat FC’ = 141,39 kg /cm² dan yang direncanakan FC’ = 186,75 kg/ cm², ittu semua terjadi perbedaan karena beton yang kami lakukan pengujian masih berumur 7 dan 14 hari, sedangkan pada perencanakan telah kami lakukan analisis pada umur 28 hari

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.