Apa itu hacking? Hacking Adalah..
Hacking adalah aktivitas dimana seseorang mencoba memanfaatkan kelemahan dalam sistem atau jaringan komputer dan mendapatkan akses tidak sah untuk mengubah atau mencuri data yang seharusnya tidak dapat diakses. Kegiatan ini biasanya dilakukan penjahat siber bernama hacker.
Tujuannya beragam, bisa untuk pencurian data pribadi dan informasi sensitif hingga untuk melakukan blackmail atau ancaman. Ada banyak kerugian yang dapat dialami oleh perusahaan dan individu, baik dari segi finansial ataupun reputasi.
Karena itu, Anda harus melindungi sistem komputer dan menerapkan keamanan yang sesuai untuk menghindari ancaman atau serangan hacking.
Contoh Hacking
Di Indonesia, ada beberapa kasus hacking yang sempat menggemparkan. Kasus tersebut terkenal karena menyerang perusahaan besar yang dianggap seharusnya bisa mempertahankan diri dari serangan penjahat siber.
Berikut contoh beberapa kasus hacking yang pernah terjadi di Indonesia :
1. Kasus Bjorka
Untuk Anda yang aktif menggunakan media sosial terutama twitter, pasti sudah tidak asing dengan nama Bjorka. Nama tersebut sempat menggemparkan publik di tahun 2022 karena Bjorka mengklaim memiliki 26 juta history browsing pelanggan Indihome, 1,3 miliar data registrasi SIM Card, dan 105 juta data KPU.
Selain itu, Bjorka juga pernah menyebarkan data pribadi pejabat publik seperti NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat, nomor telepon, hingga nama anggota keluarga. Salah satu data yang pernah disebar oleh Bjorka yaitu data milik Menteri Kominfo yaitu Johnny Plate. Bukan hanya itu, Bjorka juga pernah membuka surat dari BIN yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo.
Tujuan Bjorka mencuri data tersebut yaitu untuk menjualnya kembali. Seperti contohnya, ia mencuri data dari PeduliLindungi. Lalu ia menjual 3,2 miliar data tersebut dengan harga US$100 ribu atau sekitar Rp 1,56 miliar dalam bentuk Bitcoin.
2. Peretasan Situs Web DPR
Situs web DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) pernah mengalami kelumpuhan sehingga tidak dapat diakses. Serangan tersebut merupakan DDoS atau Distributed Denial-of-Service yang mengakibatkan melonjaknya traffic situs web dan memadati server.
Hacker sengaja melakukan hal tersebut sementara mereka mengubah tampilan situs web tersebut. Mereka mengganti halaman utama situs DPR yang tadinya bertuliskan ‘Dewan Perwakilan Rakyat’ menjadi ‘Dewan Penghianat Rakyat’.
Perbuatan tersebut dilakukan akibat adanya pihak yang tidak sepakat dengan pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR. Karena itulah pelaku melakukan aktivitas yang disebut hacktivism.
3. Bocornya Data Pengguna Tokopedia
Di tahun 2020, sebuah perusahaan startup bernama Tokopedia mengalami musibah. Kabarnya data yang dicuri yaitu 91 juta akun pengguna dan 7 juta akun merchant.
Hacker memiliki data seperti user ID, nama lengkap, email, tanggal lahir, nomor handphone, hingga password pengguna. Data tersebut merupakan data yang sangat sensitif sehingga kasus tersebut sempat menggemparkan masyarakat. Bagaimana tidak, hacker menjual semua data tersebut di darkweb dengan harga yang fantastis.
Para ahli berspekulasi bahwa hacker memanfaatkan kerentanan sistem Cloud milik Tokopedia, lalu melancarkan serangan SQL injection yang komplek sehingga dapat terjadi kebocoran data.
Untuk mengatasi hal ini, Tokopedia memberikan solusi bagi pengguna untuk mengganti password dan mengaktifkan OTP atau one time password lewat SMS. Pengguna juga dihimbau untuk mengganti semua password akun platform selain Tokopedia.
Cara Kerja Hacker
Hacker memiliki berbagai macam metode untuk melakukan pembobolan akses dan data. Beberapa metode tersebut biasanya digunakan para hacker untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut cara kerja peretasan oleh para hacker :
1. Menginfeksi dengan Malware
Untuk memasang virus atau malware, seorang hacker akan menyusup ke dalam perangkat milik pengguna. Biasanya hacker menargetkan calon korban melalui berbagai cara seperti email, situs web, ataupun pesan instan.
Pengguna akan mendapatkan pesan yang mengharuskan mereka untuk membuka atau mengunduh suatu file atau aplikasi. File tersebut dapat menyebarkan virus malware sehingga komputer dapat terinfeksi hingga mengalami kerusakan pada sistem.
2. Meretas Password
Pasti Anda sering mendengar tentang kasus peretasan password atau kata sandi. Biasanya, hal tersebut dilakukan oleh hacker. Tujuannya yaitu untuk membobok akun seperti media sosial dan lainnya.
Metode yang digunakan pun beragam. Hacker dapat mencoba menebak setiap kombinasi password yang memungkinkan. Mereka menggunakan algoritma sederhana yang dapat menghasilkan kombinasi antara angka, huruf, dan juga simbol untuk melakukan proses identifikasi kombinasi password tersebut.
Ada juga teknik lain bernama serangan kamus. Caranya yaitu dengan menggunakan suatu program yang memasukkan kata-kata umum ke dalam bidang kata sandi dan melihat apakah ada yang berfungsi atau tidak.
3. Rekayasa Sosial
Rekayasa sosial adalah teknik manipulasi yang dirancang untuk mendapatkan akses ke data dan informasi pribadi. Biasanya, hacker melakukan berbagai trik psikologis sehingga mereka bisa menipu Anda untuk mengungkapkan informasi yang bersifat privasi.
Data yang dicuri biasanya berhubungan dengan keuangan, foto atau video, dan hal pribadi lainnya yang bersifat merugikan jika disalahgunakan. Contoh metode rekayasa sosial yang digunakan hacker adalah email spam, phising, aplikasi hingga situs web palsu.
4. Memanfaatkan Wifi yang Tidak Aman
Melalui jaringan nirkabel terbuka atau Wifi, hacker dapat memanfaatkannya untuk menyusup ke perangkat seseorang. Banyak orang yang masih belum waspada untuk mengamankan router mereka. Karena itulah hacker mengambil kesempatan untuk memanfaatkan koneksi nirkabel yang terbuka dan tidak aman.
Metode ini dikenal dengan wardriving. Pertama, hacker akan terhubung ke jaringan yang tidak aman tersebut. Setelah itu mereka hanya perlu melewati keamanan tingkat dasar untuk mendapatkan akses ke perangkat yang terhubung ke jaringan tersebut.
5. Perekaman Keyboard
Ada beberapa program khusus yang digunakan hacker untuk melacak setiap kata dan penekanan tombol yang Anda lakukan dengan menggunakan keyboard komputer. Namun program ini hanya bisa dilakukan jika program tersebut terinstall di perangkat Anda.
Anda perlu waspada dengan aplikasi yang Anda install atau software yang membutuhkan akses keyword. Hal ini berbahaya karena hacker dapat menyusup untuk merekam segala ketikan yang Anda lakukan dan dapat mencuri data serta informasi Anda.
Kesimpulan
Seperti yang Anda telah baca, hacking adalah kejahatan siber yang dapat merugikan seseorang maupun organisasi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu menjaga keamanan perangkat dan juga memasang security tambahan seperti Antivirus dan perlindungan lainnya.
Namun terkadang untuk mengatasi virus yang sudah terlalu parah, dibutuhkan ahli untuk memperbaikinya. Menjadi hacker tidak selamanya jahat, Anda bisa juga melakukan ethical hacking. Ethical hacking adalah kegiatan peretasan yang dilakukan untuk mengidentifikasi kerentanan dan ancaman di komputer sehingga dapat memperbaikinya.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.