Gudang Ilmu: Kain Geotekstil : Woven dan Non Woven

Wednesday, 29 May 2024

Kain Geotekstil : Woven dan Non Woven

 


Apa itu Kain Geotekstil

Mengenal apa itu Kain Geotekstil, geotekstil atau juga sering disebut geotextile adalah salah satu jenis material geosintetik yang berbentuk seperti karpet namun terbuat dari bahan dasar Polypropylene (PP) atau Polyester (PET). Geotextile diproduksi dengan cara dianyam (geotextile woven) maupun tidak teranyam (geotextile non woven) dengan teknologi canggih.

Pemanfaatan geotekstil merupakan cara moderen dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak. memiliki kemampuan untuk memisahkan, menyaring, memperkuat, melindungi, atau mengeringkan

Serta melalui pengawasan mutu yang baik serta didukung oleh hasil test dan hasil riset di laboratorium, mengikuti standar nasional Indonesia, antara lain: kekuatan tarik, kekuatan terhadap tusukan, sobekan, kemuluran, dan juga ketahanan terhadap mikroorganisme, bakteri, jamur dan bahan-bahan kimia, dikutip dari halaman produk Geotextile merk M-TEX™ di CV. Mutu Utama Geoteknik.

Jenis Kain Geotekstil

Apa saja jenis – jenis geotekstil atau geotextile yang digunakan dalam proyek perkerjaan timbunan atau pengurukan, berikut informasinya.

1. Geotekstil Woven



Geotekstil yang diproduksi dengan cara dianyam, sehingga terlihat seperti karpet berwarna hitam atau tikar berwarna hitam.

2. Geotekstil Non Woven



Material geotekstil yang dibuat dengan cara tidak dianyam, namun memiliki pori-pori yang rapat dan kuat. Non Woven sering digunakan untuk material separasi, filtrasi dan perkuatan pada proyek timbunan tanah atau pengurukan.

Kedua jenis geotekstil diatas baik Woven dan Non Woven memiliki fungsi utama untuk memisahkan dua material yang berbeda antara tanah dasar dan tanah atau material timbunan agar tidak tercampur, namun sistem drainase bawah permukaan tanah secara alami tidak terganggu.

Keunggulan Kain Geotekstil

Demikian informasi terkait dengan penjelasan dari berbagai geotekstil berdasarkan jenis dan keunggulannya untuk diaplikasikan pada berbagai jenis proyek timbunan atau pengurukan tanah.

1.   Memiliki kandungan Carbon Black UV yang dapat melindungi dari paparan sinar ultraviolet.

2.   Memiliki tensile strength atau kuat tarik yang tinggi, sehingga menjamin keamanan struktur tanah.

3.   Memiliki permeabilitas tinggi untuk mengalirkan air pori ekses yang timbul akibat beban yang lewat.

4.   Memiliki koefisien interaksi tinggi untuk menciptakan kekangan terhadap gaya lateral pada interface antara geotekstil dan agregat.

5.   Memiliki bukaan pori kecil dengan permeabilitas yang tinggi, sehingga air dapat mengalir tanpa membawa material

6.   Memiliki ketahanan mekanik dan hidrolik yang sangat baik sebagai material pemisah dan penyaring

7.   Tahan terhadap sinar UV

Fungsi Geotextile

Baik geotekstil woven maupun geotekstil non woven pada dasarnya memiliki fungsi yang serupa hanya saja pada aplikasi dilapangan ada beberapa hal teknis untuk menentukan apakah menggunakan Woven Geotextile atau Non Woven Geotextile

Geotextile Sebagai Fungsi Perkuatan Tanah Lunak

Geotextile dapat digunakan sebagai perkuatan untuk tanah lunak. Tanah lunak dapat menyebabkan masalah dalam konstruksi infrastruktur seperti jalan, lapangan terbang, dan bangunan. Geotextile dapat digunakan untuk memperkuat tanah ini dengan menahan beban tanah dan mendistribusikannya secara merata.

Proses perkuatan dengan geotextile adalah dengan cara menggelar geotextile baik itu woven atau non woven diatas permukaan tanah lunak. Geotextile kemudian ditimbun menggunakan tanah perkuatan, dipadatkan menggunakan teknik pengamplasan (tamping) atau dengan menggunakan mesin pemadat (roller) sehingga terbentuk lapisan yang lebih padat dan kuat.

Selain itu, penggunaan geotextile dalam perkuatan tanah lunak juga dapat membantu meningkatkan drainase dan mengurangi risiko erosi pada tanah. Geotextile juga dapat digunakan sebagai penghalang air, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya pengikisan pada tanah akibat paparan air atau banjir.

Penggunaan geotextile sebagai perkuatan untuk tanah lunak telah banyak digunakan dalam berbagai proyek konstruksi di seluruh dunia, dan telah terbukti efektif dalam meningkatkan kekuatan dan stabilitas tanah. 

Geotextile Sebagai Separator

Dalam aplikasi perkuatan tanah, Geotextile otomatis juga berfunsi sebagai separator antara lapisan tanah yang berbeda, yang berfungsi untuk mencegah campuran antara dua jenis tanah yang berbeda.

Contoh penggunaan geotextile sebagai separator dapat ditemukan dalam proyek konstruksi jalan. Di bawah lapisan aspal atau beton, seringkali terdapat lapisan tanah dasar yang berbeda, seperti pasir dan kerikil. Geotextile dapat ditempatkan di antara lapisan ini untuk mencegah pasir atau tanah yang halus bercampur dengan kerikil atau batu besar, yang dapat mempengaruhi stabilitas dan kinerja jalan.

Geotextile sebagai separator dapat membantu mengatur aliran air, mencegah terjadinya pencampuran material, dan meningkatkan kekuatan struktur tanah. Selain itu, penggunaan geotextile sebagai separator juga dapat membantu meningkatkan drainase pada proyek konstruksi, sehingga mencegah terjadinya genangan air yang dapat merusak jalan atau infrastruktur lainnya.

Dalam aplikasi lainnya, geotextile juga dapat digunakan sebagai separator pada bangunan terasering, tanggul, dan proyek-proyek konstruksi lainnya yang melibatkan lapisan tanah yang berbeda. Sebagai separator, geotextile membantu meningkatkan kekuatan dan stabilitas struktur tanah, serta melindungi tanah dari erosi dan deformasi yang dapat terjadi akibat pengaruh lingkungan. 

Geotextile Filtrasi

Sebagai separator Geotextile ini juga sekaligus berfungsi seabagai filtrasi dimana material geotextile akan mampu mengalirkan aliran air bawah tanah namun tetap menjaga agar partikel dari tanah perkuatan tidak ikut terbawa aliran air dan bercampur dengan partikel tanah lunak yang berada di bawah lapisan Geotextile sehingga akan mencegah terjadinya keruntuhan konstruksi perkuatan tanah.

 


No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.