3.1.1
Analisis Struktur Portal Ruang
Struktur
portal beton dengan konfigurasi seperti gambar di bawah. Di atas pelat bekerja
beban hidup terbagi merata sebesar q = 250 kg/m2. Kombinasi
pembebanan yang ditinjau bekerja pada struktur adalah Pembebanan Tetap yaitu U
= 1,2 D + 1,6 L (dimana D : beban mati; L = beban hidup).
Gambar 3.153. Konfigurasi Struktur Portal 3D
Data-data untuk perhitungan
:
L1 = 6m, L2 = 4m, H =
5m. Tebal pelat : t = 10 cm
Diameter
semua kolom struktur :
35 cm
Ukuran
balok pada portal arah sumbu X :
30/50 cm
Ukuran
balok pada portal arah sumbu Y :
25/40 cm
Mutu
beton fc’ = 20 MPa
Modulus
elastisitas beton : E = 4700
Angka
poisson beton : u = 0.25
Berat
jenis beton : gc = 2400 kg/m3
Beban terbagi merata
pada pelat akibat beban mati : qD=(0,1 x 2400) = 240 kg/m2 dan beban
hidup : qL = 250 kg/m2
Tentukan :
Gaya-gaya dalam pada elemen
struktur (element forces), deformasi
struktur, dan reaksi-reaksi tumpuan dengan SAP2000 dengan memperhitungkan berat sendiri struktur.
Gambar 3.154. Pelimpahan Beban pada Balok-balok Struktur
PEMBEBANAN PADA BALOK ARAH SUMBU Y
1.
Balok Anak
Pelimpahan
beban merata pada balok-balok struktur dilakukan dengan metode amplop. Dengan
cara ini, pada balok anak, harus memikul 2 buah beban trapesium. Untuk
memudahkan perhitungan, beban trapesium dirubah menjadi beban merata ekivalen
(qe).
Panjang
bentang untuk segmen pelat : Lx = 3 m dan Ly = 4m
Beban mati merata
akibat berat pelat :
qx
= 0,5.(qD).Lx = 0,5 . (240). 3 = 360 kg/m
Beban
trapesium dirubah menjadi beban merata ekivalen dengan rumus sbb :
beban
merata ekivalen : qe =
Dari
rumus di atas, didapat beban mati merata ekivalen adalah : qe = 292,5 kg/m’
Beban mati total yang
bekerja pada balok anak : qD = 2.(292,5) = 585 kg/m’
Beban hidup merata :
qx = 0,5.(qL).Lx = 0,5.(250).3 = 375 kg/m’
Beban
trapesium dirubah menjadi beban merata ekivalen : qe = 305 kg/m’
Beban hidup yang
bekerja pada balok anak : qL = 2.(305) = 610 kg/m’
2.
Balok Tepi
Balok
tepi arah sumbu Y, harus memikul 1 buah beban trapesium. Beban trapesium
dirubah menjadi beban merata ekivalen (qe).
Beban mati total yang
bekerja pada balok tepi : qD = 292,5 kg/m’
Beban
trapesium dirubah menjadi beban merata ekivalen : qe = 305 kg/m’
Beban
hidup yang bekerja pada balok tengah : qL = 305 kg/m’
PEMBEBANAN PADA BALOK ARAH SUMBU X
1.
Balok Portal Tengah
Balok
tengah pada arah sumbu X harus memikul 2 buah beban segitiga. Untuk memudahkan
perhitungan, beban segitiga dirubah menjadi beban merata ekivalen (qe).
Panjang
bentang untuk segmen pelat : Lx = 4m dan Ly = 3m
Beban mati merata
akibat berat pelat :
qx
= 0,5.(qD).Lx = 0,5 . (240). 3 = 360 kg/m
Beban
segitiga dirubah menjadi beban merata ekivalen dengan rumus sbb :
beban
merata ekivalen : qe =
Dari
rumus di atas, didapat beban mati merata ekivalen adalah : qe = 240 kg/m’
Beban
mati yang bekerja pada balok tengah: qD = 2.(240) = 480 kg/m’
Beban hidup merata :
qx = 0,5.(qL).Lx = 0,5.(250).3 = 375 kg/m’
Beban segitiga dirubah
menjadi beban merata ekivalen : qe = 250 kg/m’
Beban hidup yang
bekerja pada balok tengah : qL = 2.(250) = 500 kg/m’
2.
Balok Portal Tepi
Balok
tepi arah sumbu X, harus memikul 1 buah beban segitiga. Beban segitiga dirubah
menjadi beban merata ekivalen (qe).
Beban mati yang
bekerja pada balok tengah : qD = 240 kg/m’
Beban segitiga dirubah
menjadi beban merata ekivalen : qe = 250 kg/m’
Beban hidup yang
bekerja pada balok tepi : qL = 250 kg/m’
Penyelesaian :
Memilih sistem satuan
Pada kotak sistem satuan yang
tersedia, pilih sistem satuan yang akan digunakan di dalam analisis struktur
(untuk perhitungan digunakan ton-m).
Memilih Bentuk Struktur
Dari menu File, pilih New
Model From Template. Pada kotak dialog Model Template,
pilih/ klik struktur portal 3 dimensi. Pada kotak Space
Frame ketikkan data-data dari struktur sbb :
Number of Stories = 1
Number of Bays along X = 1
Number of Bays along Y = 2
Story Height = 5
Bay Width along X = 6
Bay Width along Y = 4
Klik OK.
Gambar 3.155. Data Masukan untuk Model Struktur Frame 3
Dimensi
Untuk menempatkan balok anak
pada sistem struktur dilakukan sbb :
-
Klik
balok-balok portal arah sumbu X dari struktur, kemudian klik menu Edit, dan Divide Frame. Masukkan data :
Divide into =
2
Last/First Ratio = 1
Klik OK
Langkah ini akan menyebabkan balok-balok portal pada
arah sumbu X, terbagi menjadi 2 bagian yang sama panjang.
-
Dari menu Draw, pilih Draw Element Frame untuk menggambar
elemen Frame balok-balok anak, dengan cara menghubungkan joint-joint yang sudah
terbentuk pada struktur.
Mendefenisikan Karakteristik Material
Dari menu Define,
pilih Material untuk menampilkan kotak dialog Define
Material. Pilih CONC, kemudian klik tombol Modify/Show
Material. Pada kotak Material Property Data masukkan
data-data dari material :
Design Type : Concrete
Analysis Property Data
Mass per unit Volume = 0
Weight per Unit Volume = 2.4
Modulus of Elasticity = 2101900
Poisson ratio = 0.25
Coeff of Thermal Expansion = 0
Klik OK.
Mendefenisikan Dimensi Elemen
-
Dari menu Define, pilih Frame
Section untuk menampilkan kotak dialog Define Frame Section.
Pada kotak Frame Section, klik Modify/Show Section.
Pada kotak Rectangular Section, masukkan data-data :
Section Nama : BALOKY
Dimension : - Depth = 0.40
:
- Width = 0.25
Material : CONC
klik OK.
-
Pada kotak Frame Section,
pilih Add I/Wide Flange, kemudian klik Add Rectangular. Pada
kotak Rectangular Section, masukkan data-data :
Section Nama : BALOKX
Dimension : - Depth = 0.50
:
- Width = 0.30
Material : CONC
klik OK.
-
Pada kotak Frame Section,
pilih Add I/Wide Flange, kemudian klik Add Circle. Pada kotak Circle
Section, masukkan data-data :
Section Nama : KOLOM
Diameter = 0.35
Material : CONC
klik OK.
Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur
Untuk
mendefenisikan penempatan elemen-elemen yang digunakan pada sistem struktur,
dilakukan dengan cara sbb.:
-
Klik
elemen-elemen balok anak dan balok tepi arah sumbu Y dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame dan Section.
Pada kotak Frame Section, pilih BALOKY, kemudian klik OK.
-
Klik
elemen-elemen balok portal arah sumbu X
dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame
dan Section. Pada kotak Frame Section,
pilih BALOKX, kemudian klik OK.
-
Klik
semua elemen kolom struktur. Pilih menu Assign,
kemudian Frame dan Section. Pada kotak Frame
Section, pilih KOLOM, kemudian klik OK.
Mendefenisikan Jenis Tumpuan
Untuk
mendefenisikan jenis tumpuan yang digunakan pada struktur, dilakukan dengan
cara sbb :
-
Klik
joint-joint yang merupakan tumpuan jepit pada struktur. Pilih menu Assign, kemudian Joint dan Restraints.
Didalam kotak Joint Restraints, pada Fast Joint Restraints,
klik tombol gambar tumpuan jepit, kemudian klik OK.
Untuk menampilkan konfigurasi
struktur serta bentuk dari elemen-elemen yang digunakan (Gambar.4), dilakukan
dengan cara :
-
Dari Menu View, pilih Set
Element.
-
Pada kotak Set Element,
klik show Extrusions, kemudian klik OK.
Gambar 3.156. Konfigurasi Struktur Portal 3 Dimensi
Mendefenisikan Kasus Beban (Load Case)
Beban yag ditinjau bekerja pada
struktur adalah kombinasi antara beban mati (kasus beban 1) dan beban hidup
(kasus beban 2), dengan faktor beban sebesar 1.2 untuk beban mati dan 1.6 untuk
beban hidup. Untuk mendefenisikan kasus pembebanan dilakukan sbb. :
-
Dari menu Define, pilih Static
Load Case untuk menampilkan kotak dialog Static Load Case Name.
Pada kotak ini
masukkan data-data :
Load : DL
Type : DEAD
Self
Weight Multiplier : 1
Klik
OK
Load : LL
Type : LIVE
Self
Weight Multiplier : 0
Klik Add
New Load
Klik
OK
Mendefenisikan Kombinasi Pembebanan (Load Combination)
-
Dari menu Define, pilih Load
Combination kemudian klik Add New Combo. Pada kotak dialog Load
Combination Data masukkan data-data :
Load
Combination Name : COMB 1
Title : TETAP
Case
Name : DL Load Case
Scale
Factor : 1.2
Klik Add
Load Case
Case
Name : LL Load Case
Scale
Factor : 1.6
Klik Add
Load Case
Klik
OK
Mendefenisikan Beban Pada Struktur
- Beban Mati Pada Elemen
-
Klik balok-balok anak yang akan dibebani. Pilih Menu Assign,
kemudian Frame Static Load, dan Point and Uniform.
Pada kotak Point and Uniform Span Loads, masukkan data-data beban
mati sbb :
Load
Case Name : DL
Load
Type and Direction : Forces
Direction : Global Z
Option :
Add to existing Load
-
Masukkan data untuk beban mati
: Uniform Load = -0.585, kemudian klik OK.
-
Klik
balok-balok tepi arah sumbu tepi arah sumbu Y. Pilih Menu Assign,
kemudian Frame Static Load, dan Point and Uniform.
Pada kotak Point and Uniform Span Loads, masukkan data-data beban
mati sbb :
Load
Case Name : DL
Load
Type and Direction : Forces
Direction : Global Z
Option :
Add to existing Load
-
Masukkan data untuk beban mati
: Uniform Load = -0.2925, kemudian klik OK.
-
Klik
balok portal tengah arah sumbu X. Pilih Menu Assign, kemudian Frame
Static Load, dan Point and Uniform. Pada kotak Point
and Uniform Span Loads, masukkan data-data beban mati sbb :
Load
Case Name : DL
Load
Type and Direction : Forces
Direction : Global Z
Option :
Add to existing Load
-
Masukkan data untuk beban mati
: Uniform Load = -0.480, kemudian klik OK.
-
Klik
balok portal tepi arah sumbu X. Pilih Menu Assign, kemudian Frame
Static Load, dan Point and Uniform. Pada kotak Point
and Uniform Span Loads, masukkan data-data beban mati sbb :
Load
Case Name : DL
Load
Type and Direction : Forces
Direction : Global Z
Option :
Add to existing Load
-
Masukkan data untuk beban mati
: Uniform Load = -0.240, kemudian klik OK.
- Beban Hidup Pada Elemen
-
Klik balok-balok anak yang akan dibebani. Pilih Menu Assign,
kemudian Frame Static Load, dan Point and Uniform.
Pada kotak Point and Uniform Span Loads, masukkan data-data beban
mati sbb :
Load
Case Name : LL
Load
Type and Direction : Forces
Direction : Global Z
Option :
Add to existing Load
-
Masukkan data untuk beban hidup
: Uniform Load = -0.610, kemudian klik OK.
-
Klik
balok-balok tepi arah sumbu tepi arah sumbu Y. Pilih Menu Assign,
kemudian Frame Static Load, dan Point and Uniform.
Pada kotak Point and Uniform Span Loads, masukkan data-data beban
hidup sbb :
Load
Case Name : LL
Load
Type and Direction : Forces
Direction : Global Z
Option :
Add to existing Load
-
Masukkan data untuk beban hidup
: Uniform Load = -0.305, kemudian klik OK.
-
Klik
balok portal tengah arah sumbu X. Pilih Menu Assign, kemudian Frame
Static Load, dan Point and Uniform. Pada kotak Point
and Uniform Span Loads, masukkan data-data beban hidup sbb :
Load
Case Name : LL
Load
Type and Direction : Forces
Direction : Global Z
Option :
Add to existing Load
-
Masukkan data untuk beban hidup
: Uniform Load = -0.500, kemudian klik OK.
-
Klik
balok portal tepi arah sumbu X. Pilih Menu Assign, kemudian Frame
Static Load, dan Point and Uniform. Pada kotak Point
and Uniform Span Loads, masukkan data-data beban hidup sbb :
Load
Case Name : LL
Load
Type and Direction : Forces
Direction : Global Z
Option :
Add to existing Load
-
Masukkan data untuk beban hidup
: Uniform Load = -0.250, kemudian klik OK.
Menyimpan File Data Masukan
Setelah semua data yang diperlukan
untuk perhitungan struktur dimasukkan di dalam program, kemudian dilakukan
analisis. Sebelum melakukan
analisis struktur, file data masukan (input data) perlu terlebih dahulu
disimpan.
Penyimpanan data dilakukan dengan cara sbb. :
-
Pilih Menu File,
kemudian klik Save As
-
Pada kotak dialog Save
Model File As, ketikkan nama file, misal FRAME-3D, kemudian klik Save.
Dengan cara ini input file akan disimpan dalam bentuk grafis dengan nama
FRAME-3D.SDB.
File data masukan juga dapat disimpan dengan cara :
-
Pilih
Menu File, kemudian klik Export, kemudian klik SAP2000.S2k
-
Pada
kotak dialog Save Export File As, ketikkan nama file, yaitu
FRAME-3D, kemudian klik Save. Dengan cara ini, file data
masukan akan dismpan dalam bentuk tulisan/text dengan nama FRAME-3D.S2k.
Melakukan Analisis
Untuk melakukan analisis struktur, pilih Menu Analyze,
kemudian Run.
Menampilkan Gambar/Grafik
Untuk menampilkan gambar atau
grafik, seperti pembebanan pada struktur, diagram momen lentur, gaya geser,
gaya aksial, dan momen puntir/ torsi, digunakan menu Display.
Untuk menampilkan deformasi
struktur, dilakukan sbb :
-
Dari menu Display, klik Show
Deformed Shape
-
Pada kotak Deformed Shape,
ketikkan data-data :
Load : COMB1 Combo
Scaling : Auto
Option : Wire Shadow
: Cubic Curve
Klik
OK
Untuk menampilkan diagram momen lentur, gaya geser, gaya aksial dan torsi yang terjadi pada
elemen-elemen struktur, dilakukan sbb :
-
Dari menu Display, klik Show
Element Forces/ Stresses, kemudian klik Frames
-
Pada kotak Member Force
Diagram for Frame, pada kotak Load, pilih kombinasi pembebanan
yang akan ditampilkan yaitu : COMB1 Combo
-
Pada kotak Component, pilih
salah satu gaya dalam elemen yang akan ditampilkan, kemudian Klik OK.
Gambar 3.157. Konfigurasi Struktur Sebelum dan Sesudah
Berdeformasi
Gambar 3.158. Diagram Momen 3-3 dan Gaya Geser 2-2
Gambar 3.159. Diagram Momen 2-2 dan Gaya Geser 3-3
Gambar 3.160. Diagram Gaya Normal dan Momen Puntir/Torsi
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.