Air merupakan komponen yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan semua makhluk hidup. Air juga termasuk ke dalam sumber daya alam yang terbarukan, artinya ketersediaannya di alam tidaklah terbatas. Seperti yang kita ketahui jika di Planet Bumi air menguasai sekitar 70% bagian Bumi, termasuk perairan yang berada di daratan. Meskipun jumlahnya sangatlah banyak, air harus tetap dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Sebab, beberapa daerah di Bumi masih mengalami krisis air terutama saat musim kemarau atau musim panas tiba
Selain itu, jumlah air yang melimpah tidak serta merta dapat digunakan begitu saja terutama untuk dikonsumsi manusia. Hanya air yang berkualitas saja yang dapat digunakan serta dikonsumsi untuk memenuhi segala macam kebutuhan manusia. Kualitas air ditentukan berdasarkan dari keperluan akan air itu sendiri. Misal kualitas air yang digunakan untuk pertanian tentunya berbeda dengan kualitas air yang dikonsumsi oleh manusia. Akan tetapi, secara umum air yang berkualitas harus memenuhi beberapa parameter yang menjadi standar bahwa air tersebut aman, tidak tercemar dan bisa dikonsumsi. Setidaknya ada 5 syarat utama untuk dalam menentukan kualitas air yaitu bersih dari bahan kimia, mempunyai pH dan suhu yang sesuai, kandungan amonia dan nitrit sangat rendah, tidak tercemar bahan organik serta stabil. Untuk mengetahui apakah suatu perairan tersebut layak dan berkualitas, kita perlu mengetahui parameter kualitas air. Dan parameter tersebut terbagi menjadi 3, antara lain:
- Parameter Fisika
- Kecerahan
Dalam parameter fisika, kecerahan berkaitan dengan proses fotosintesis yang terdapat di perairan tersebut. Kecerahan yang dimaksud yaitu sebagian cahaya yang dapat diteruskan masuk ke dalam air. Semakin tinggi kecerahan, semakin besar pula daya tembus cahaya yang jauh masuk ke dalam perairan. Dari parameter ini, kita bisa mengetahui sejauh mana kemungkinan terjadinya proses asimilasi yang dilakukan oleh makhluk hidup (tumbuhan air) di dalam air.
Kecerahan juga sebagai penentu pencerahan yang berasal dari kilauan sasaran, ukuran cahaya di dalam air yang disebabkan adanya partikel – partikel kaloid serta suspensi dari bahan pencemar seperti limbah industri, limbah rumah tangga , pertanian dan lain sebagainya.
- Suhu
Suhu air dapat dipengaruhi dari berbagai macam hal seperti lamanya penyinaran matahari, pertukaran panas antara udara dengan air, posisi ketinggian tempat atau geografis, kanopi oleh vegetasi tumbuhan di atas perairan, kegiatan manusia seperti pembuangan limbah panas dan lain sebagainya. Di dalam ilmu kelautan, suhu air menjadi faktor yang mendapat perhatian lebih sebab berkaitan dengan kehidupan hewan serta tumbuhan di dalam laut. Suhu air juga mempengaruhi metabolisme dari makhluk hidup yang tinggal di dalam air, sebab penyebaran organisme antara di lautan dengan perairan tawar dibatasi oleh suhu air. Suhu air yang tinggi akan meningkatkan laju pertumbuhan, dapat menekan kehidupan bahkan kematian dari hewan – hewan jika suhu perairan sangat tinggi. Saat suhu rendah, ikan – ikan akan lebih mudah terserang bakteri atau jamur, namun oksigen di dalam air menjadi lebih tinggi. Akan tetapi suhu rendah akan memperlambat laju pernafasan serta denyut jantung, sehingga ada kemungkinan ikan – ikan akan pingsan akibat dari kekurangan oksigen di dalam tubuhnya.
- Kedalaman
Kedalaman dari suatu perairan menjadi salah satu faktor penting sebagai parameter kualitas air. Sebab kedalaman air menentukan seberapa banyak sinar matahari yang masuk ke dalam perairan serta ketersediaan oksigennya. Makhluk hidup khususnya ikan, biasanya akan mengalami stress saat berada di perairan yang kekurangan cahaya matahari. Begitupun dengan ketersediaan oksigen di dalam air, semakin dangkal perairan maka oksigen akan banyak dan semakin sedikit saat berada di perairan dalam.
- Parameter Kimia
- Tingkat Keasaman (pH)
Kualitas air yang baik harus memiliki tingkat atau derajat keasaman netral, artinya tidak terlalu asam ataupun basa. pH merupakan derajat keasaman yang diketahui dari pengukuran ion hidrogen menggunakan persamaan pH = -log(H+). Sedangkan untuk air murni, ion H+ dan ion OH– dalam kondisi yang sama, sehingga air tersebut memiliki pH yaitu 7. Sebagian besar perairan yang ada di Planet Bumi memiliki tingkat keasaman antara 7,0 – 8,2. Akan tetapi beberapa di antaranya masih memiliki pH di bawah 6,5 ataupun berada di atas 9,5. Tingkat keasaman sendiri berkisar dari 0 hingga 14. Tingkat keasaman menjadi parameter penting sebab mempengaruhi tingkat kesuburan perairan dan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Jika terlalu asam, sudah tentu dapat membunuh makhluk hidup sebab kandungan oksigen di dalam air berkurang.
- Okigen terlarut (DO)
Adanya oksigen di dalam suatu perairan berkaitan erat dengan suhu. Oksigen telarut akan berkurang saat suhu air semakin tinggi. Di laut, Dissolved Oxygen (DO) berasal dari 2 sumber yaitu oksigen yang berasal dari atmosfer dan juga hasil fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton dan tanaman laut. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernafas serta metabolisme. Dapat dikatakan jika semakin tinggi oksigen terlarut yang ada di suatu perairan, maka semakin baik pula kualitas air tersebut. Dan keberlangsungan hidup biota air tetap terjaga. Perlu diketahui juga jika kadar oksigen terlarut tidak stabil setiap saat, hal ini dipengaruhi dari pencampuran, proses fotosintesis, respirasi, pergerakan massa air serta limbah yang masuk ke dalam perairan.
- Salinitas
Salinitas sendiri dapat diartikan sebagai total konsentrasi dari semua ion terlarut di dalam air. Ion – ion tersebut antara lain kalium, sodium, potasium, klorida, magnesium, sulfat dan juga bikarbonat. Kadar salinitas di suatu perairan dapat diketahui dengan cara menghitung jumlah klor yang ada di dalam suatu sampel (klorinitas). Salinitas dapat dinyatakan dalam gram/liter, ppt (part per thousand) atau permil
- Alkalinitas
Alkalinitas yaitu kapasitas air dalam menetralkan tambahan dari asam tanpa harus menurunkan tingkat keasaman (pH) air. Alkalinitas dapat dijadikan sebagai buffer terhadap pengaruh pengasaman. Secara umum, alkalinitas disusun dari anion bikarbonat (HCO3–), hidroksida (OH–), karbonat (CO32-) serta ion – ion yang kecil lainnya. Bagi petani tambak ikan maupun udang, alkalinitas sangatlah penting terutama dalam menekan fluktuasi tingkat keasaman air di pagi hari dan siang serta menentukan tingkat kesuburan alami pada perairan.
- Parameter Biologi
- Plankton
Plankton merupakan salah satu organisme di perairan yang memiliki ukuran sangat kecil dan bergerak sesuai dengan arah arus air. Plankton terbagi atas 2 jenis yaitu zooplankton (hewan) dan fitoplankton (tumbuhan). Di dalam perairan keberadaan plankton sangatlah penting. Artinya jika jumlah plankton di suatu perairan tinggi, maka keberlangsungan hidup seluruh organisme di dalam air tersebut akan terjaga. Fitoplakton dapat melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen terlarut di dalam air. Di dalam rantai makanan, plankton dijadikan sebagai sumber makanan bagi ikan – ikan kecil yang hidup di perairan tersebut.
- Ikan
Selain dapat hidup di air, ikan juga dapat menjadi parameter biologi dalam menentukan kualitas air. Apabila di dalam suatu perairan jumlah ikan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, dapat dikatakan bahwa perairan tersebut memiliki kualitas air yang buruk. Sedangkan jika terdapat berbagai macam jenis ikan di dalam suatu perairan, maka perairan tersebut mempunyai kualitas air yang sangat baik.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.