Hubungan
Kestabilan Bumi
dengan
Orang Melakukan Thawaf
Tawaf merupakan perlakuan mengelilingi Kaabah sebanyak tujuh
kali. Tawaf adalah salah satu perlakuan ibadah yang dilakukan oleh Muslim dan
hanya dilakukan di Masjidil Haram dalam ibadah Haji dan Umrah.
Tawaf jika dicermati berlawanan dengan arah jarum jam, dan
posisi Ka’bah di sebelah kiri kita. Apakah ada Hikmah di balik itu? Sedangkan
Nabi Saw sendiri selalu memulai segala sesuatu dari sebelah kanan?
Coba kita berpaling dulu ke Alam semesta dan kita tahu bahwa
semua benda langit dan planet-planet, bahkan Matahari sekalipun berputar dari
kiri terus ke kanan. Begitu pula dengan galaksi kita juga dengan elektron
(satuan atom yang mengandung lsitrik) semuanya bergerak dari arah kiri terus ke
kanan.
Yang menarik,
peredaran sirkulasi darah di tubuh kita juga bergerak di mulai dari arah kiri
kemudian ke kanan. Sirkulasi darah dimulai dari jantung, kemudian dipompa
sampai mengalir ke tubuh sebelah kiri.
Hasil penelitian luar
biasa. Ternyata pusat dunia bukan pada kota Greenwich, namun bukti-bukti
geografis dan astronomis dengan TEGAS dan JELAS bahwa pusat bumi ialah di kota
Mekkah, tepatnya diatas Ka'bah. QS.5 Al-Maa'idah:97. Allah telah menjadikan
Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia.
Bayangkan, jika kita berada di masa ayat
ini diturunkan, tentu kita sama sekali tidak menyangka bahwa Ka'bah memang
benar-benar sebagai pusat bumi. Dan mungkin saja beberapa diantara kita tidak percaya,
namun kini semua itu terbukti baik dari segi geografi maupun dari segi
astronomi. Bukti yang tidak terbantahkan sama sekali,
dan inilah salah satu sebab mengapa Qur'an disebut sebagai mukjizat terbesar
dan sepanjang masa. Mukjizat ayat-ayatnya masih dapat kita lihat hingga detik
ini.
Lalu, bukti apa saja yang menjadikan Ka'bah sebagai pusat
bumi ini?
Bukti Pertama:
Sudah sejak 1000 tahun terakhir, sejumlah
matematikawan dan astronom Muslim seperti Biruni telah melakukan perhitungan
yang tepat untuk menentukan arah kiblat dari berbagai tempat di dunia.
Seluruhnya setuju bahwa setiap tahun ada dua hari dimana matahari berada tepat
di atas Ka'bah, dan arah bayangan matahari dimanapun di dunia pasti mengarah ke
Kiblat. Peristiwa tersebut terjadi setiap tanggal 28 Mei pukul 9.18 GMT (16.18
WIB) dan 16 Juli jam 9.27 GMT (16.27 WIB) untuk tahun biasa. Sedang kalau tahun
kabisat, tanggal tersebut dimajukan satu hari, dengan jam yang sama.
Pada saat-saat waktu diatas, ialah sangat
tepat sekali jika digunakan untuk mengkoreksi kiblat di setiap masjid di
daerah2 lain. Kita hanya tinggal mengikuti bayangan pada waktu yang telah
ditentukan seperti diatas. Maka tidak perlu lagi susah-susah menentukan arah
kiblat yang benar. Tentu saja pada waktu tersebut hanya separuh
dari bumi yang mendapat sinar matahari. Selain itu terdapat 2 hari lain dimana
matahari tepat di "balik" Ka'bah (antipoda), dimana bayangan matahari
pada waktu tersebut juga mengarah ke Ka'bah. Peristiwa tersebut terjadi pada
tanggal 28 November 21.09 GMT (4.09 WIB) dan 16 Januari jam 21.29 GMT (4.29
WIB)
Bukti Kedua:
Astronout Neil Amstrong telah membuktikan
bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti
melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya
melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia
berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa
yang menggantungnya ???”
Para Astronot telah menemukan bahwa planet
Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di
Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang
sepertinya ada masalah tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut. Setelah melakukan
penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah,
tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat
infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto
planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim
mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara
Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Radiasi dari Ka'bah ini tak dapat diketahui
tanpa pesawat antariksa abad 20, membuktikan jika Qur'an ialah berasal dari
ALLAH, & bukti Qur'an mukjizat sepanjang masa. Kerana banyak ayat yang baru
dapat dibuktikan oleh peralatan terakhir, zaman terakhir.
Bukti ketiga:
Di tengah-tengah antara kutub utara dan
kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya
adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas
tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya
antara kedua kutub. Itulah sebabnya kenapa jika seseorang
tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak
dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita
mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu
energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Hal ini telah dibuktikan dengan medan
magnet bumi diberbagai kota di belahan dunia barat & timur. Magnet bumi
memiliki nilai sekian derajat barat dan sekian derajat timur. Daerah yang tepat
memiliki nilai NOL / KOSONG ialah tepat pada kabah. Daerah
mekah termasuk daerah dengan medan magnet nol hingga 10 derajat, dan memang
daerah ini terdapat di timur sekitar indonesia dan juga di barat sekitar Panama
dan samudra Pasifik. Namun jika dicermati, maka akan jelas sekali bahwa
pusatnya adalah di Saudi, sebab area
sebelah barat mencekung melingkar menjauhi saudi. Begitu pula daerah
Indonesia, menggembung menjauhi saudi. Sedangkan saudi sendiri cenderung
melingkar jelas berikut medan-medan magnet yang lebih besar di sekitarnya.
SUBHANALLAH !!!
Pengambilan besar medan
kekuatan magnet bumi di berbagai tempat di amerika utara, amerika selatan,
kutub selatan dan australia, menunjukkan bahwa titik pusat pertemuannya adalah
di MEKKAH. ALLAAHU AKBAR !!! Pengambilan besar medan
kekuatan magnet bumi dari Inggris, Afrika Barat dan Afrika selatan, maka
menghasilkan bahwa titik pusat pertemuannya juga ialah di MEKKAH. MASYA
ALLAAAHHH !!!
Bukti ke empat:
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu
Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di
sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari
Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut
bukan berasal dari sistem tata surya kita. Dalam salah satu
sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga,
warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang
menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) “
Bukti ke lima:
Mekkah ialah GOLDEN RASIO bumi ini, tentu
yang pernah belajar Matematika, pastinya pernah mendengar nama Fibonacci. Dia
adalah seorang ahli matematika yang hidup pada abad pertengahan di Aljazair.
Semasa kecilnya pernah berguru kepada seorang ahli matematika Muslim, hingga
akhirnya Fibonacci membawa ilmu Golden Ratio yang mengguncangkan Eropa dan
dunia. Golden Ratio benar-benar terobosan ilmu pengetahuan yang mencengangkan.
Anda dapat melihat bukti-bukti ilmiah luar
biasa dari misteri yang tetap tersembunyi di Kota Suci Mekkah Selama Ribuan
Tahun. Mekkah ditetapkan sebagai arah bersujud, tempat konvensi miliaran umat
Islam dan kota suci bagi umat Islam. Orang-orang Muslim, yang sanggup,
disunahkan untuk pergi melakukan perjalanan melalui Ka’bah, Muzdelife dan
Arafat dan untuk berkumpul di kota suci.
Phi Konstan-1,618, jumlah Nilai unggulan
matematika. Allah – Sang Pencipta selalu menggunakan nomor yang sama dalam
berbagai peristiwa di alam semesta, dalam pulse hati kita, rasio aspek spiral
DNA, di desain khusus yang disebut alam semesta dodecehadron, dalam aturan
array daun tanaman yang disebut phylotaxy, dalam bentuk serpihan salju,
kristal, dalam struktur spiral banyak galaksi. Sang Pencipta menggunakan nilai
yang sama, Golden Ratio – 1,618
Nilai Rasio ini juga digunakan untuk desain arsitektur,
bahkan Piramida di Mesir. Kepler astronom terkenal, Mendefinisikan Angka ini
sebagai Penemuan yang Terbaik. Banyak pelukis terkenal, insinyur dan arsitek,
seperti Leonardo Da Vinci, telah menggunakan rasio ini dalam karya seni mereka
selama ratusan tahun.
Proporsi jarak antara Mekah – Kutub Utara
dengan jarak antara Mekah – Kutub Selatan adalah persis 1,618 yang merupakan
Golden Ratio. Selain itu, proporsi jarak antara Kutub Selatan dan Mekah dengan
jarak antara kedua kutub adalah lagi 1,618 unit.
Keajaiban belum selesai The Golden Ratio
Point of the World adalah di kota Mekkah menurut peta lintang dan bujur yang
merupakan penentu umum manusia untuk lokasi.
Proporsi jarak Timur – Barat Mekah adalah
1,618 unit. Selain itu, proporsi jarak dari Mekah ke garis titik balik matahari
dari sisi barat dan perimeter garis lintang dunia pada saat itu juga
mengejutkan sama dengan Golden Ratio – 1,618 unit. The Golden Ratio Point of
the World selalu dalam batas kota Mekkah, di dalam Daerah Suci yang meliputi
Ka’bah menurut semua sistem pemetaan kilometrical meskipun variasi kecil dalam perkiraan
mereka.Golden Ratio Mekkah yang tertulis jelas dalam Al Qur’an. Hubungan antara Kota Mekah dan Golden Ratio jelas terukir
dalam Surah Ali Imran’s (bagian dari Al Qur’an) ayat 96.
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun
untuk (ibadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi
dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”
Jumlah total semua huruf dari ayat ini
adalah 47. Menghitung Golden Ratio dari total surat, kata Mekkah tersirat :
47/1.618 = 29,0. Terdapat 29 surat-surat dari awal sampai ayat kata, Makkah
seperti dalam peta dunia. Jika hanya satu kata atau huruf yang hilang, rasio
ini tidak pernah bisa dipakai. Dengan tanpa batas, kita telah melakukan proses
yang sama yang kita laksanakan pada peta dunia dan menyaksikan koherensi mulia
sejumlah surat yang mengungkapkan hubungan antara Mekah dan Golden Ratio.
Pakar astronomi ITB Moedji Raharto, pun
angkat bicara dan menyaranakan untuk waktu dekat dijadikan jam hijriah. Meski
didukung dengan bukti-bukti ilmiah yang nyata, usaha seluruh muslim untuk
menggeser pusat waktu dunia ke Makkah memang bukan perkara mudah. Hal yang bisa
dilakukan sekarang adalah dengan menjadikan jam raksasa tersebut sebagai acuan
waktu hijriah.
"Sekarang kan baru ada penanggalan
hijriah, kenapa tidak dibuat saja semacam penyatuan waktu untuk jam
hijriah," kata astronom ITB Moedji Raharto...
"Sekarang kan baru ada penanggalan
hijriah, kenapa tidak dibuat saja semacam penyatuan waktu untuk jam
hijriah," kata astronom ITB Moedji Raharto.
Masalahnya ialah negara-negara lain yang
terlanjur menggunakan acuan waktu di wilayah tenggara London tersebut akan melakukan
penyesuaian besar-besaran. Belum lagi dari kaum kafirun dan kaum munafiqun yang
tidak akan pernah mengakui apapun yang berbau islam meski didukung oleh
bukti-bukti nyata, sudah pasti mereka akan mengabarkan bahwa berita ini bohong,
hoax, atau menciptakan bukti-bukti palsu yang menolak kebenaran.
Nah, alternatif lain yang bisa dilakukan
oleh seluruh muslim adalah menjadikan menara kedua terbesar di dunia tersebut
sebagai simbol Islam selain Ka'bah. Tujuannya, lebih ke arah penyatuan semangat
emosional umat muslim di seluruh dunia. "Barangkali itu bisa lebih pada
penyatuan umat muslim dan sebagai simbol selain haji. Begitu kita lihat jam
itu, kita bisa melihat Makkah bagaimana," jelasnya.
Dan kita patut berbangga karena
disamping didukung bukti ilmiah yang lebih banyak lagi, maka menara jam yang
ada di dekat ka'bah sekarang ini ialah menara jam terbesar di dunia, bahkan
besarnya lebih besar enam kali dibanding jam big ben di london.
Menara jam ini berbentuk kubus empat sisi.
Diameter jam mencapai 40 meter, mengalahkan jam terbesar sebelumnya yang
menjadi atap Cevahir Mall di Turki dengan diameter 35 meter. Waktu yang
digunakan oleh jam tersebut adalah Arabia Standard Time, tiga jam lebih dulu
jika dibandingkan dengan GMT.
Sejak 125 tahun lalu, GMT telah disepakati
sebagai wilayah yang dijadikan ukuran awal waktu dunia karena dilalui titik nol
derajat. Penentuan titik ini penting untuk mempermudah ukuran waktu perjalanan
dan komunikasi antar-negara.
Secara bukti-bukti ilmiah baik dari
geografis maupun astronomis, Makkah dianggap lebih tepat sebagai episentrum
dunia. Kota suci umat muslim tersebut diklaim sebagai wilayah tanpa kekuatan
magnetik oleh peneliti Mesir seperti Abdel-Baset al-Sayyed. Artinya, jarum
kompas tidak bergerak saat di Makkah
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.