Atap merupakan faktor krusial di dalam rumah. Fungsinya adalah untuk melindungi penghuni dan barang-barang yang ada di dalam rumah dari panas matahari ataupun hujan deras.
- Mengenal Rangka Atap Kayu
- Komponen Rangka Atap Kayu
- Memilih Kayu Untuk Rangka Atap Kayu
- Keunggulan Rangka Atap Kayu
- Kekurangan Rangka Atap Kayu
Mengenal Rangka Atap Kayu
Komponen Rangka Atap Kayu
Kuda-kuda
Gording
Kasau
Reng
Reng Balok
Lisplank Tirisan
Lisplank Ujung Gevel
Pelapis Atap
Penutup Atap
Memilih Kayu Untuk Rangka Atap Kayu
- Kayu Meranti
- Kayu Bangkirai
- Kayu Mersawa
- Kayu Kapur
- Kayu Mahoni
- Kayu Sonokeling
- Kayu Bayur
Keunggulan Rangka Atap Kayu
- Mudah dikerjakan
- Fleksibel
- Nuansa Alami
Kekurangan Rangka Atap Kayu
- Menjadi sasaran rayap
- Mudah terbakar
- Mudah mengembang dan menyusut
Rangka atap adalah suatu komponen penting yang ada dalam suatu bangunan. Rangka atap berfungsi sebagai penopang tekanan atap dan menyalurkan tekanan bangunan ke struktur lainnya yang ada di bawahnya. Struktur ini mungkin jarang kita lihat karena tertutup genteng. Struktur ini sama penting nya dengan struktur - struktur lainnya yang ada pada bangunan untuk membangun bangunan yang berdiri kokoh.
Rangka atap juga memiliki struktur - struktur yang ada didalamnya, semua struktur - struktur di dalam rangka atap memiliki fungsi nya masing - masing. Berikut adalah struktur - struktur yang terdapat di dalam rangka atap :
Struktur -Struktur Yang Terdapat Pada Rangka Atap
- Kuda - Kuda
- Bracing / Pengakuh
- Reng
- Penutup atap
- Talang Jurai
- Rabung
Fungsi Dari Struktur Rangka Atap :
1. Kuda Kuda
Kuda - Kuda memiliki fungsi yang sangat besar dalam pembuatan Rangka Atap. Fungsi dari kuda - kuda adalah menopang semua tekanan yang ada pada rangka atap dan langsung menyalurkannya ke struktur bangunan yang ada di bawah rangka atap. Posisi kuda - kuda ada diujung dan tengah rangka atap. Pada rangka stuktur baja ringan biasanya menggunakan truss / kanal C.
2. Brancing / Pengakuh
Bracing / Pengakuh adalah struktur yang mengikat kuda - kuda satu dengan yang lainnya. Posisinya yang memanjang atau melintang seusai dengan panjang rangka atap yang dibangun. Biasanya bracing / pengakuh pada rangka baja ringan menggunakan truss / kanal C yang sama dengan kuda-kuda.
3. Reng
Reng adalah struktur rangka atap yang letak posisi nya tepat di bawah penutup atap. Dan menyalurkan tekanan penutup atap ke struktur lain di bawah nya. Reng juga memiliki fungsi sebagai tempat bersandar nya penutup atap. Posisi reng tegak lurus ke atas.
4. Penutup Atap
Penutup atap atau yang biasa kita sebut dengan genteng / spandek memiliki fungsi sebagai penahan tekanan yang di hasilkan cuaca, seperti tekanan angin dan tekanan air hujan saat hujan turun. Banyak pilihan penutup rangka atap yang bisa jadi referensi yang akan anda gunakan.
5. Talang Jurai
Talang Jurai adalah sambungan antar bidang atap satu dengan yang lainnya. Namun jika rumah atau bangunan hanya lantai satu biasa hanya menggunakan satu bidang atap. Talang jurai ini hanya berfungsi di rumah - rumah memiliki atap dengan lebih dari satu bidang.
6. Rabung
Adalah sebagai pengikat pertemuan antara dua susunan penutup atap yang berfungsi sebagai penutup cela pertemuan atap sehinga atap tidak terlepas sekaligus penambah nilai keindahan dan estetika bangunan atap.
Cara menghitung kebutuhan kayu atap rumah terbagi menjadi tiga bagian rangka atap. Rumusnya mengacu kepada koefisien yang telah ditetapkan sebelumnya. Yakni adalah sebagai berikut :
Volume = panjang x lebar
*dengan catatan rumus ini berlaku pada penggunaan bidang persegi panjang atau dengan bidang segi empat.
Terdapat jenis-jenis atap genteng yang dapat Anda gunakan, mulai dari genteng beton, genteng metal, genteng keramik, genteng tanah liat dan sebagainya. Berikut ini adalah cara menghitung kebutuhan rang atap dan jumlah genteng untuk beberapa jenis genteng.
- Genteng keramik dan genteng morando
Jumlah yang dibutuhkan untuk memebuhi kebutuhan rangka kayu per meter perseginya adalah :
- Kayu kaso uk. 5/7 = 0,011 m3
- Kayu reng uk. 3/4 = 0,019 m3
- Paku = 0,045 kg
- Jumlah genteng = 15 buah
- Genteng beton
Jumlah yang dibutuhkan untuk memebuhi kebutuhan rangka kayu per meter perseginya adalah :
- Kayu kaso uk. 5/7 = 0,011 m3
- Kayu reng uk. 3/4 = 0,014 m3
- Paku = 0,025 kg
- Jumlah genteng = 10 buah
- Genteng plentong
Jumlah yang dibutuhkan untuk memebuhi kebutuhan rangka kayu per meter perseginya adalah :
- Kayu kaso uk. 5/7 = 0,011 m3
- Kayu reng uk. 3/4 = 0,007 m3
- Paku = 0,045 kg
- Jumlah genteng = 25 buah
Contoh soal :
Diketahui Anto merancang rumah minimalis sederhana dengan luas atap sebesar 140 meter persegi. Nantinya, Anto berencana menutupi rangka tersebut dengan menggunakan genteng beton. Berdasarkan data tersebut, berapakah kebutuhan kayu kaso, reng serta genteng yang diperlukan?
Jawaban :
Setelah diketahui luas atap adalah 140 m2 dan jenis genteng yang digunakan adalah genteng beton, maka perhitungan akan mengacu kepada ketiga contoh koefisien yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka, perhitungannya adalah sebagai berikut :
- Kayu kaso uk. 5/7 = 140 m2 x 0,011 = 1,54 m3
- Kayu reng uk. 3/4 = 140 m2 x 0,014 = 1,96 m3
- Jumlah paku = 140 x 0,025 = 3,5 kg
- Jumlah genteng = 140 x 10 buah = 1400 buah
Secara umum, contoh tersebut menggambarkan bagaimana cara menghitung kebutuhan kayu atap rumah yang akan Anda perlukan. Ketika hendak memilih sebuah kayu untuk rangka rumah Anda, ada beberapa tips yang dapat Anda gunakan ketika hendak membeli, yakni :
- Jika hendak memilih kayu, pilihlah kayu dengan kualitas yang baik serta kokoh dan kuat.
- Pilihlah kayu yang memiliki daya tahan terhadap serangan rayap maupun lapuk sehingga kayu dapat digunakan dalam waktu jangka panjang.
- Kualitas kayu memang akan setara dengan harga jualnya yang tinggi, maka dari itu, sesuaikan harga kayu yang akan dibeli dengan buget yang Anda miliki.
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN BAJA RINGAN
Data berupa panjang dan lebar bangunan digunakan untuk menentukan nilai volume atap. Untuk mempermudahnya, bisa diambil contoh rumah type 36 yang menerapkan atap pelana.
Umumnya, panjang dan lebar rumah type 36 adalah 6 x 6 meter. Lalu, overstek yang digunakan biasanya adalah 1 meter. Contoh kemiringan atapnya yaitu 35 derajat.
Berdasarkan contoh data ukuran rumah type 36 dengan bentuk atap pelana tersebut, maka dapat digunakan rumus:
- Panjang bangunan = panjang rumah + (2 x panjang overstek) = 6 + (2 x 1) = 8 meter
- Lebar bangunan = lebar rumah + (2 x panjang overstek) = 6 + (2 x 1) = 8 meter
- Derajat kemiringan = Cos 35 = 0,819
Volume Atap Bentuk Atap Pelana
Selanjutnya, volume atap dapat dihitung setelah data ukuran rumah telah ditentukan menggunakan rumus berikut.
- Volume = (panjang rumah + panjang overstek di kedua sisi) x (lebar rumah + panjang overstek di kedua sisi) / derajat kemiringan atap
Maka, volume bentuk atap pelana adalah = (8 x 8)/ 0,819 = 78,144 meter kubik atau 78 meter kubik.
Kebutuhan Kanal C dan Reng
Dalam mengaplikasikan rangka atap baja ringan, kanal C dan reng adalah bagian yang sangat penting penting, dimana ketika dihitung, hal tersebut akan membantu dalam memprediksi kebutuhan dana. Cara menghitungnya dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
- Rumus kebutuhan kanal C = (volume atap x 4)/panjang baja ringan per batang = (78 x 4 )/6 = 296/6 = 52 batang kanal C baja ringan.
- Rumus kebutuhan reng = Jumlah kanal C x jarak pemasangan reng = 52 x 1,2 = 62,4 atau sekitar 63 batang reng baja ringan.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.