PENGERTIAN MOMEN GAYA
Besar dan arah efek gaya yang bekerja pda suatu
benda tergantung pada letak
garis kerja gaya yang dapat diperinci dengan menentukan jarak tegak
lurus antara sebuah titik patokan dengan garis kerja tersebut.
Karena ruang lingkup bahsan adalah benda
yang berputar bebas terhadap sumbu dan gaya – gaya sebidang yang bekerja tegak
lurus sumbu, maka yang paling penting adalah menetukan titik tersebut yang
dinamakan titik pusat koordinat, yaitu titik dimana sumbu memotong bidang
gaya yang bekerja.
Jarak tegak lurus antara titik koordinat
ke garis kerja gaya dinamakan lengan gaya atau lengan momen dari gaya itu
terhadap sumbu.
Dari kedua pengertian diatas, kita dapat
peroleh bahwa momen gaya terhadap
suatu sumbu adalah hasil kali antara besarnya gaya dengan lengan momen atau
disebut juga gaya putar (Torque). Gambaran tentang pengertian tersebut dapat
dijelaskan dengan ilustrasi sebagai berikut:
Dari gambar 6.1 b diatas dapat dibedakan
bahwa:
Efek gaya F1: rotasi yang berlawanan
dengan putaran jarum jam terhadap sumbu dan dianggap positif (+). Sehingga momen G (gamma) dari gaya F1 terhadap sumbu lewat O:
G1 = +F1. l1
Efek gaya F2: rotasi yang searah putaran
jarum jam terhadap sumbu dan dianggap negatif (-).Sehingga momen G (gamma) dari gaya F2
terhadap sumbu lewat O:
G2 = -F2. l2
Momen ini dapat dinyatakan dalam pound feet atau Kgm.
SYARAT KEDUA UNTUK
KESETIMBANGAN
Bendayang dalam kondisi setimbang, maka
sejumlah gaya yang bekerja padanya harus memenuhi 2 syarat:
1. Sama besar dan
berlawanan arahnya.
2. Harus mempunyai garis
kerja yang sama.
Syarat pertama dapat dipenuhi oleh syarat
kesetimbangan I, yaitu:
S Fx = 0, S Fy
= 0
Syarat kedua dapat dipenuhi oleh syarat
kesetimbangan II, yang dinyatakan berdasarkan momen gaya, yaitu:
S G = 0 (terhadap sembarang sumbu)
RESULTAN GAYA SEJAJAR
Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya
yang bisa mewakili sekumpulan gaya sejajar serta mempunyai:
Ø Arah yang sama dengan
semua gaya tersebut
Ø Besar sama dengan
penjumlahan besar semua gaya
Ø Garis kerja yang
dapat dicari berdasar syarat bahwa momen resultan harus sama dengan penjumlahan
momen setiap gaya.
Gambar 7.3 dapat dipakai untuk menjelaskan
hal tersebut. Dari gambar tersebut dengan gaya – gaya sejajar F1 dan F2 dapat
dibuat sumbu x yang tegak lurus terhadap gaya – gaya dan titik O adlah titik
sembarang yang dijadikan acuan. Karena kedua gaya tidak berkomponen x maka
besarnya resultan gaya:
R
= S
Fy = F1 + F2
Sedangkan resultan momennya terhadap titik
O adalah:
S G 0
= x1 F1 + x2 F2
Dan jika adalah jarak dari O ke
garis kerja resultan, maka momen dari resultan terhadap O adalah:
R
= (F1 + F2)
Biasanya dapat ditentukan
dengan:
S G 0
= R
x1
F1 + x2 F2 = (F1 + F2)
Resultan dari sembarang gaya sejajar dapat
ditentukan dengan cara yang sama degan besar resultannya:
R
= S
F
Dan jika gaya – gaya itu sejajar dengan
sumbu y, maka koordinat x dari garis kerjanya (resultan) adalah:
PUSAT BERAT
Berat adlah resultan dari semua gaya tarik
bumi yang dialami oleh partikel zat dalam suatu benda. Tetapi karena jarak ke
pusat bumi sedemikian jauhnya sehingga gaya – gaya tersebut dapat dianggap
sejajar. Dengan demikian berat benda dapat diartikan sebagai resultan dari
sejumlah besar gaya sejajar.
Sedangkan pusat berat dari benda dapat
diilustrasikan dari gambar berikut yang memperlihatkan benda tipis sembarang
bentuk dan terletak pada bidang xy.
Jika dimisalkan benda tersebut terbagi atas partikel – partikel dengan berat
w1, w2 dst maka:
Berat total benda tersebut adalah:
W
= w1 + w2 + ... = S w
Koordinat x garis kerja W adalah:
Kemudian jika gaya gravitasi kita putar 900
berlawanan jarum jam, maka koordinat y dari garis kerjanya adalah:
Titik perpotongan garis kerja W pada kedua
bagian dengan koordinat , dinamakan pusat berat
benda tersebut. Dan simetri suatu benda seringkali berguna untuk menentukan
pusat berat benda.
5.5
KOPEL
Kopel adalah pasangan gaya sama besar yang berlawanan arah, denga garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit. Pasangan gaya tersebut dapat dijelaskan dengan gambart berikut ini, yang sama besar masing – masing gaya adalah F, terpisah oleh jarak tegak lurus l.
Resultan dari gaya – gaya tersebut adalah:
R = F – F = 0
Dengan resultan = 0 artinya bahwa sebuah
kopel tidak mempengaruhi sebuah gerak translasi benda sebagai suatu benda
keseluruhan, tetapi hanya menimbulkan rotasi.
Momen resultan dari kopel tersebut
terhadap sembarang titik O adalah:
S G 0 = x1F
– x2F
= x1F
– (x2 + l) F
=
-
lF
Dari perumusan itu dapat disimpulkan bahwa
besarnya momen kopel terhadap semua titik dalam bidang dimana bekerja gaya –
gaya yang membentuk kopel adalah:
Hasil kali salah satu gaya dengan jarak tegak lurus antara garis – garis kerjanya.
Dan sebuah benda yang padanya bekerja
sebuah kopel, hanya dapat dalam keadaan
setimbang bila ada kopel lain yang bekerja pada benda tersebut dengan besar
yang sama dan arah berlawanan.
Contoh Soal:
1. Sebuah tangga panjang
20 feet, berat 80 lb pusat beratnya ada ditengah – tengah, dalam keadaan setimbang,
bersandar pada dinding vertikal tanpa gesekan dan membuat sudut 530
denganhorizontal. Tentukan besar dan arah gaya F1 dan F2.
Penyelesaian:
Bila tanpa gesekan, F1
horizontal dan arah F2 tidak diketahui, sehinga F2 diuraikan menjadi F2x dan F2y.
Syarat I kesetimbangan,
memberikan persamaan:
S
Fx = F2 cos q - F1 =
0
S
Fy = F2 sin q - 80 =
0
F2
sin q = 80 lb
Syarat kesetimbangan II, momen terhadap sumbu lewat titik A
S G A = F1
x 16 - 80 x 6 = 0
F1 = 480/16
F1 = 30 lb
Dimasukkan ke persamaan 1 sehingga: F2 cos q = 30 lb
Karenanya:
F2 =
=
85,5 lb
q
= tan -1 (80:30)
= 69,50
2. Tentukan letak pusat
berat bagian suatu mesin sperti gambar. Yanbg terdiri atas piringan berdiameter
2 inci dan panjangnya 1 inci dan batang berdiameter 1 inci serta panjangnya 6
inci. Keduanya terbuat dari bahan homogen.
Penyelesaian:
Berdasar simetri pusat berat berada pada sumbu sumetrinya,
sedagkan pusat berat masing – masing terletak pada tengah – tengah antara
ujungnya masing – masing.
Volume piringan:
Voll = p R2 x 1
= p . (1)2 x 1
=
p
in3
Volume
batang:
Voll =
p
R2 x 6
=
p . (0,5)2 x 6
=
3p
/ 2 in3
Karena
berat kedua bagian berbandinga langsung dengan volumenya, maka:
Ambillah
titik O pada muka sebelah kiri dan pada sumbu piringan, maka:
x1 = 0,5 in dan x2 = 4,0 in
sebelah kanan O
3. Pada soal 1 dapat
dianggap dipengaruhi oleh 2 buah kopel,
a) Dibentuk oleh gaya F2
sin q
G 1 = 6 ft x
80 lb = 480 lb searah jarum jam
b) Dibentuk oleh F2 cos
q dan F1
G 2 = 16 ft x
30 lb = 480 lb berlawanan jarum jam
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.