Base course adalah salah satu dari pelapis perkerasan jalan yang berada di atas tanah berupa agregat bebatuan. Material batu itu berukuran kecil yang berasal dari pemecahan batu berukuran besar dengan menggunakan alat bernama stone crusher.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi dari base course adalah sebagai pondasi atas dalam pembangunan perkerasan jalan. Lalu, apa perbedaan antara lapisan base course dan subbase course? Berikut penjelasan di bawah ini.
Perbedaan Base Course dan Subbase Course
Dalam struktur perkerasan jalan dikenal beberapa lapisan, dua di antaranya adalah base course dan subbase course. Lalu, apa perbedaan keduanya? Ini penjelasan lengkapnya terjadi dalam bentuk tabel di bawah:
Kategori Perbedaan | Base Course | Subbase Course |
Definisi | Base course adalah lapisan perkerasan jalan yang disebut juga lapis pondasi atas, letaknya di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan jalan. | Subbase Course adalah lapisan perkerasan perkerasan jalan yang terletak di atas lapisan tanah dasar dan di bawah lapisan pondasi atas. |
Fungsi | - Sebagai bantalan perkerasan yang berguna untuk menahan gaya lintang dari beban-beban roda kendaraan dengan cara menyebarkan beban tersebut secara merata ke lapisan di bawahnya.
- Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah.
- Bantalan terhadap lapisan permukaan jalan.
| - Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan jalan untuk meyebarkan beban roda ke tanah dasar.
- Sebagai lapisan peresapan sehingga air tanah tidak berkumpul di lapisan pondasi atas.
- Untuk mencegah naiknya partikel-partikel halus dari tanah dasar ke bagian lapisan pondasi atas.
- Mengurangi ketebalan lapisan atas sehingga dapat menghemat budget atau biaya proyek.
- Sebagai lapisan pertama agar memudahkan pekerjaan lapisan pondasi selanjutnya.
- Sebagai pelindung tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan dan juga untuk menahan beban roda-roda alat berat ketika awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
|
Bahan Material | · Tanah campur semen atau stabilitas tanah dengan semen (soil cement base) · Aggregat kelas A (sistem podasi aggregat) dengan nilai CBR > 50 % dan plastisitas Index ( PI ) < 4 % - Kerikil dan batu pecah (Pondasi Macadam)
| - Batu belah dengan balas pasir (sistem telford)
- Tanah campur semen (soil cement base)
- Aggregat kelas B (sistem pondasi aggregat)
|
Fungsi Base Course
Dalam proses pekerjaan perkerasan jalan, base course memiliki peran penting sebagai lapisan pondasi. Berikut ini detail dari fungsi-fungsi base course adalah:
1. Lapisan Dasar Struktur Perkerasan
Dalam suatu proyek infrastruktur jalan, base course bertugas untuk mencegah penumpukan berat kendaraan yang melintas hanya pada suatu titik. Oleh karenanya, bahan konstruksi pada lapisan ini harus sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ada demi keamanan pengendaranya.
2. Bantalan Perkerasan
Fungsi base course selanjutnya adalah sebagai bantalan perkerasan yang mampu menahan gaya lintang atas tekanan beban kendaraan yang melintas.
3. Peningkatan Efisiensi Penggunaan Material
Penggunaan lapisan pondasi atas atau base course juga bertujuan untuk menghemat pengeluaran kebutuhan proyek. Karena dengan kehadirannya, lapisan lain dari struktur perkerasan jalan dapat dikurangi.
Syarat dan Jenis Bahan Material dari Lapisan Base Course
Sebagai lapis atas, base course memiliki standar khusus pada material bahan yang akan digunakan. Material batu yang digunakan berupa fraksi agregat kasar yang tertahan pada ayakan berukuran 4,75 mm. Agregat tersebut harus bersih dari campuran material lain, seperti lempung dan sebagainya.
Jangan gunakan agregat kasar yang telah dibasahi berulang kali dan yang kemudian dikeringkan. Karena hasil dari proses pembersihan agregat tersebut dapat memengaruhi kualitas perkerasan pada pembangunan jalan. Untuk gradasinya harus sesuai dengan standar dan ketentuan agar mendapatkan perkerasan jalan yang berkualitas.
Berikut ini adalah jenis batu agregat yang digunakan pada pekerjaan lapisan base course:
Penjelasan | Agregat Base Course A | Agregat Base Course B | Agregat Base Course S |
Ukuran Batu | 0 – 50 Mm | Di atas 50 sampai 70 Mm | Di atas 70 sampai 100 Mm |
Pemanfaatan | Pondasi Jalan Lapisan Atas | Pondasi Jalan, Lapisan Bawah/tengah | Pengguruggan Pondasi Tanpa Beban |
Nama Lain | LPA (Lapisan Atas Aggregate A) | LPB (Lapisan Atas Aggregate B) | LPS (Aggregate C) |
Jenis Batuan | Andesit | Andesit | Andesit, Tanah |
Kadar Organik | Rendah, <10% | Menengah, di atas 10% dan kurang dari 20% | Menengah Tinggi, >20% |
Pada pelaksanaan pekerjaan lapisan pondasi base course ini bahan yang digunakan dapat berasal dari satu atau dua kelas agregat.
Sebagai contohnya:
Jika yang digunakan adalah base course LPA dan LPB, maka base course A bertindak sebagai batu pecah keras yang lolos dari saringan ukuran 37,5 mm. Sedangkan base course B yang berukuran berkisar 62,5 mm tersusun dalam wujud fraksi tunggal. Selain itu dibutuhkan juga agregat halus yang berasal dari pasir alami atau kerikil dengan ukuran berkisar 9,5 mm.
Tips Penggunaan Base Course
Base course biasanya dijadikan pilihan lapisan pondasi untuk proyek pekerjaan perkerasan jalan. Dalam pengerjaannya diperlukan pengawasan dari ahli. Berikut ini adalah tips pengerjaaan lapisan base course agar kualitas proyek dihasilkan sesuai dengan standar:
1. Jenis Batuan
Base course harus disusun dengan menggunakan agregat kasar untuk menghasilkan pondasi yang kuat dan berkualitas. Material tersebut akan memiliki sifat yang tahan lama dan keras.
2. Daya Tahan Batuan
Agregat harus memiliki ketahanan terhadap penurunan mutu. Penurunan kualitas dari bebatuan agregat tersebut dapat terjadi karena adanya proses kimiawi dan mekanis. Kedua faktor penyebab penurunan kualitas agregat tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan gradasi dan agregat bisa hancur.
3. Alat untuk Penghamparan Base Course
Untuk kelancaran pekerjaan perkerasan jalan, berikut ini alat berat dan mesin yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan lapisan base course adalah:
- Dump truck, yaitu digunakan sebagai alat angkut bahan dari lokasi awal ke tempat proyek berlangsung. Alat transportasi ini memiliki kapasitas 4 m3 yang berguna untuk mempercepat pemindahan bahan-bahan material perkerasan jalan.
- Water Tank, yaitu alat yang digunakan sebagai pengankut air yang disiramkan ke lapisan pondasi untuk kemudian diapadatkan. Biasanya muatan dari water tank ini berkisar lima ton.
- Motor Grader, yaitu digunakan untuk menghamparkan material agregat ke tanah/jalan secara merata.
- Vibrator Compactor Roller, yaitu digunakan untuk memadatkan material yang telah mengalami penghamparan.
Demikianlah penjelasan mengenai lapisan pondasi base course. Keberhasilan pekerjaan pondasi base course ini dapat mempengaruhi pekerjaan lapisan atau bahan pengikat berikutnya sehingga sangat menentukan kualitas dari pembangunan perkerasan jalan itu sendiri.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.