A.
Peta konsep
Perkembangan ranah psiko-fisik difokuskan pada proses-proses
perkembangan yang di pandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan
belajar siswa.
Proses – proses
perkembangan tersebut meliputi :
1)
Perkembangan motor, yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan
dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak
2)
Perkembangan kognitif, yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses
perkembangan kemampuan/kecerdasan otak anak
3)
Perkembangan sosial dan moral, yakni proses perkembangan mental yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam berkomunikasi dengan
obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok
B.
Resume
Berikut ini pengertian pertumbuhan
menurut para ahli adalah :
a. Pappiare (1982)
Suatu penambahan
berat, dalam ukuran atau bentuk berat, ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya.
b. Sumartono
dan Hartono (1994)
Berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut perubahan
ukuran
dan
stuktur biologis.
c.
Crow
dan Mappiare (1994)
Perubahan-perubahan
stuktur
dan fisiologis atau
halkerja
fisik dan pembentukan seseorang secara psikologis diri masih
berbentuk konsepsional (awal janin)
melalui awal periode
prenatal (sebelum lahir) dan post natal (sesudah lahir) sampai
pada saat dewasa
Perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang mengacu
pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniahnya itu sendiri.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
:
1.
Perkembangan Motor (Fisik) Siswa
Motor sebagai segala keadaan yang meningkatkan atau
menghasilkan stimulasi/rangsangan terhadap kegiatan organ-organ fisik
Motor skills
(kecakapan-kecakapan jasmani) perlu dipelajari melalui aktivitas latihan
langsung yang disertai dengan pengajaran teori-teori pengetahuan yang bertalian
dengan motor skills itu sendiri. Aktivitas latihan perlu dilaksanakan
dalam bentuk praktik yang berulang-ulang oleh siswa, akan tetapi dalam praktek
itu hendaknya dilibatkan pengetahuan ranah akal siswa.
2.
Perkembangan Kognitif Siswa
Istilah cognitive berasal dari kata
cognition yang berarti mengetahui. Dalam arti luas cognition (kognisi) ialah
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Sudrajat (2009) mengemukakan
bahwa untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaraan, pendidik dapat menggunakan pendekatan sebagai berikut:
(a) Self esteem aproach; guru memperhatikan
pengembangan self esteem (kesadaran akan harga diri siswa).
(b) Creative approach; guru mengembangkan problem
solving, brain storming, inquiry, dan role playing.
(c) Value clrification and moral development approach;
guru mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan holistik dan humanistik untuk
mengembangkan segenap potensi siswa demi tercapainya self actualization, dalam
situasi ini pengembangan intelektual siswa akan mengiringi pengembangan seluruh
aspek kepribadian siswa, termasuk dalam hal etika dan moral.
(d) Multiple talent approach; guru mengupayakan
pengembanga seluruh potensi siswa untuk membangun self concept yang
menunjang kesehatan mental.
(e) Inquiry approach; guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menggunakan preses mental dalam menemukan konsep atau
prinsip ilmiah serta meningkatkan potensi intelektualnya.
(f) Pictorial riddle approach; guru mengembangkan
metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok
kecil guna membantu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif.
(g) Synetics approach; guru lebih memusatkan perhatian
pada kompetensi siswa untuk mengembangkan berbagia bentuk methapor untuk
membuka intelagensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Kegiatn pembelajaran
dimulai dengan kegiatan yang tidak rasinal , kemudian berkembang menuju
pertemuan dan pemecahan masalah secara rasional.
Untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik
dalam proses pembelajaran, seorang pendidik perlu memperhatikan hal hal sebagai
berikut:
(1) Bahwa siswa akan belajar lebih giat apabila topik yang
dipelajarinya menarik dan berguna bagi dirinya.
(2) Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan
diinformasikan kepada siswa sehingga mereka mengetahui tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai. Siswa juga dilibatkan dalam penyusunan tersebut.
(3) Siswa harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya.
(4) Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman,
namun sewaktu – waktu hukuman juga diperlukan.
(5) Manfaatkan sikap-sikap, cita – cita, dan rasa ingin tahu
siswa.
(6) Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individual siswa
seperti perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau
subyek tertentu.
(7) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan jalan
memperhatikan kondisi fisiknya, rasa aman, menunjukan bahwa guru peduli
terhadap mereka, mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga siswa
memproleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan pengalaman belajar kearah
keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan mempunyai kepercayaan diri (E.
Mulyasa, 2003).
C.
Pertanyaan
1.
“suatu
penambahan berat dalam ukuran / bentuk berat dimensi tumbuh serta bagian-bagianya”
Pengertian pertumbuhan diatas dikemungkan oleh ?
a.
Mulyasa
b.
Pappiare
c.
Sumartono
d.
Hartono
Kunci jawaban : B
2.
Perkembangan
kognitif anak terjadi pada?
a.
Moral
b.
Sosial
c.
Intelegtual
d.
Fisik
Kunci jawaban : C
3.
Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi perkembangan ?
a.
Fisik dan
kognitif
b.
Sosial
c.
Intelegtual
d.
Moral
Kunci jawaban : A
4.
Apa saja yang
harus diperhatikan dari perkembangan peserta didik ?
a.
Ketekunan dalam
belajar
b.
Kognitif
c.
Moral sosial
d.
Intelegtual
Kunci jawan : B
5.
Fenomena apa
yang sering terjadi pada anak ?
a.
Peruban sikap
b.
Ketekunan
c.
Sosial
d.
Fisik
Kunci jawaban : A
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.