A.
Peta konsep
Intelegensi merupakan kosa kata yang tidak jarang
kita dengarkan. Dalam bahasa Indonesia intelegansi ini dapat diartikan dengan
kecerdasan. Kamus besar Bahasa Indonesia(1999), mengartikan kecerdasan sebagai
perihal cerdas (sebagai kata benda), atau kemampuan perkembangan akal budi
(seperti kepandaian dan ketajaman fikiran). Para ahli psikologi sendiri sering
mendefinisikan kecerdasan ini sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk
memperoleh pengetahuan, menguasainya, mempraktekannya dalam pemecahan suatu
masalah.
Lalu jika intelegensi ini dikaitkan dengan hasil belajar bagaimanakah korelasinya??
B.
Resume
Menurut Sugihartono, dkk
(2007) dalam penelitian yang dilakukan oleh Heller, Monks, dan Passow
menunjukan bahwa anak – anak yang memiliki kecerdasan tinggi belum tentu
memiliki kehidupan yang sukses dan menyenangkan. Hasil penelitian diatas dapat
menjadi salah satu indikator yang menunjukkan bahwa siswa yang prestasi
belajarnya rendah berasal dari siswa dengan yang memiliki kecerdasan rendah
pula. Beberapa penelitian dapat menunjukkan korelasi antara kecerdansan
dengan prestasi belajar. Intelegensi memberikan sumbangan pada prestasi
belajar antara 16 sampai 36 persen (Wheterington) 9 persen hingga 64 persen
diteliti oleh Super (dalam Amrizal, 1988). Amrizal (1988) menemukan angka
korelasi sebesar 0,50. Dengan demikian sekitar 25% intelegensi mempengaruhi hasil
belajar. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas dapat kita ketahui bahwa
Intelegensi seseorang memiliki korelasi dengan hasil belajar siswa. Intelegensi
pada seseorang dapat diukur dengan melakukan tes IQ.
Selanjutnya seberapa besarkah
peranan Intelegensi dalam Keberhasilan Belajar??
Daniel Golemen (1991) dalam Psikologi
Pendidikan menyatakan bahwa setinggi – tingginya IQ seseorang hanya
menyumbangkan kira – kira 20% terhadap kesuksesan hidup seseorang, sedangkan
80% diisi oleh faktor – faktor laiin. Snberg (dalam Cooper dan Sawaf, 1998)
mengemukakan bahwa IQ hanya berperan 4% dari keberhasilan dunia nyata dan lebih
dari 90% keberhasilan berhubungan dengan bentuk kecerdasan lain. Dari paparan
di atas pada initinya kecerdasan atau intelegensi yang di ukur dengan tes IQ
berkorelasi dengn kehasilan belajar, namun hal tersebut bukan menjadi satu –
satunya faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar maupun kesuksesan hidup
seseorang. Masih banyak faktor lain yang belum terungkap yang memiliki pengaruh
besar dalam keberhasilan belajar.
Keberhasilan dalam belajar dapat
mencerminkan inteligensi atau merupakan cerminan untuk menilai kapasitas
kecerdasan siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seseorang maka tidak
menutup kemungkinan akan semakin tinggi keberhasilan belajar yang dicapai. Pada
dasarnya inteligensi mempunyai hubungan yang sangat besar terhadap keberhasilan
orang tersebut dalam mempelajari sesuatu
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar.
Menurut Sumadi Suryabrata (1998 : 233) dan Shertzer dan Stone (Winkle, 1997
: 591), secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi
belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.:
1. Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1.1. Faktor fisiologis
Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang
berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera
a) Kondisi fisik umum
Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan
memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi
penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya
memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan pola
tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk
memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik
dibutuhkan olahraga yang teratur.
b) Pancaindera
Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung
dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang
paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting,
karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui
penglihatan dan pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat
fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya didalam menangkap
pelajaran, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di
sekolah.
1.2 Faktor psikologis
Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa, antara lain adalah :
a) Intelligensi
Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang
erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (Winkle,1997
:529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan
suatu tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan
itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf
inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, di mana
siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar
untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang
memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi
belajar yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan
taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya
.
b) Sikap
Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan
faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. Menurut
Sarlito Wirawan (1997:233) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak
secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap siswa yang positif terhadap
mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar
mengajar di sekolah.
c) Motivasi
Menurut Irwanto (1997 : 193) motivasi adalah penggerak perilaku. Motivasi
belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya
keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil
dalam belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut Winkle (1991 : 39)
motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang
dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang
bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau
semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Faktor eksternal
Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar
diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain
adalah :
2.1. Faktor lingkungan keluarga
a) Sosial ekonomi keluarga
Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan
mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis
hingga pemilihan sekolah
b) Pendidikan orang tua
Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih
memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan
dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.
c) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga
Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berpretasi bagi
seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau
nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis.
2.2. Faktor lingkungan sekolah
a). Sarana dan prasarana
Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu
kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk ruangan, sirkulasi
udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar
b). Kompetensi guru dan siswa
Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan
sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya
akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi
dengan baik di sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan
tenaga pendidik yang berkualitas , yang dapat memenihi rasa ingintahuannya,
hubungan dengan guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan
memperoleh iklim belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong
untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.
c). Kurikulum dan metode mengajar
Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut
kepada siswa. Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk
menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito
Wirawan (1994:122) mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor
guru. Jika guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin
tinggi, luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan pelajaran, maka
prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi, palingtidak siswa tersebut tidak
bosan dalam mengikuti pelajaran.
2.3. Faktor lingkungan masyarakat
a). Sosial budaya
Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi
kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah
pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang
rendah pekerjaan guru/pengajar
b). Partisipasi terhadap pendidikan
Bila semua pihak telah
berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa
kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih
menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
C.
Pertanyaan
1.
Menurut Golemen (1991) berapa
persen IQ menyumbangkan dalam kesuksesan seseorang ?
a.
60 %
b.
20 %
c.
30%
d.
40 %
Kunci jawaban : B
2.
Berapa %
itelegensi mempengaruhi hasil belajar ?
a.
50
b.
60
c.
80
d.
25
Kunci jawaban : D
3.
Faktor
psikologi mempengaruhi hasil belajar, kecuali ?
a.
Itelegensi
b.
Sikap
c.
Motifasi
d.
Peranan orang
lain
Kunci jawaban : D
4.
Pada faktor
lingkungan apa saja yang mempengaruhinya?
a.
Belajar
b.
Motivasi
c.
Sosial dan
budaya
d.
Intelegtual
Kunci jawaban : C
5.
Pada faktor
lingkungan sekolah apa saja yang mempengaruhi?
a.
Intelegensi
b.
Sarana dan
prasarana
c.
Minat
d.
Hasil belajar
Kunci jawaban : B
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta : UNY Press
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.