Gudang Ilmu: PERANAN INTELEGENSI DALAM BELAJAR

Wednesday 14 November 2018

PERANAN INTELEGENSI DALAM BELAJAR


A.    Peta konsep
Intelegensi merupakan kosa kata yang tidak jarang kita dengarkan. Dalam bahasa Indonesia intelegansi ini dapat diartikan dengan kecerdasan. Kamus besar Bahasa Indonesia(1999), mengartikan kecerdasan sebagai perihal cerdas (sebagai kata benda), atau kemampuan perkembangan akal budi (seperti kepandaian dan ketajaman fikiran). Para ahli psikologi sendiri sering mendefinisikan kecerdasan ini sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk memperoleh pengetahuan, menguasainya, mempraktekannya dalam pemecahan suatu masalah.
Lalu jika intelegensi ini dikaitkan dengan hasil belajar bagaimanakah korelasinya??

B.     Resume
Menurut Sugihartono, dkk (2007) dalam penelitian yang dilakukan oleh Heller, Monks, dan Passow menunjukan bahwa anak – anak yang memiliki kecerdasan tinggi belum tentu memiliki kehidupan yang sukses dan menyenangkan. Hasil penelitian diatas dapat menjadi salah satu indikator yang menunjukkan bahwa siswa yang prestasi belajarnya rendah berasal dari siswa dengan yang memiliki kecerdasan rendah pula. Beberapa penelitian dapat menunjukkan korelasi antara kecerdansan dengan  prestasi belajar. Intelegensi memberikan sumbangan pada prestasi belajar antara 16 sampai 36 persen (Wheterington) 9 persen hingga 64 persen diteliti oleh Super (dalam Amrizal, 1988). Amrizal (1988) menemukan angka korelasi sebesar 0,50. Dengan demikian sekitar 25% intelegensi mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas dapat kita ketahui bahwa Intelegensi seseorang memiliki korelasi dengan hasil belajar siswa. Intelegensi pada seseorang dapat diukur dengan melakukan tes IQ.
Selanjutnya seberapa besarkah peranan Intelegensi dalam Keberhasilan Belajar??
Daniel Golemen (1991) dalam Psikologi Pendidikan menyatakan bahwa  setinggi – tingginya IQ seseorang hanya menyumbangkan kira – kira 20% terhadap kesuksesan hidup seseorang, sedangkan 80% diisi oleh faktor – faktor laiin. Snberg (dalam Cooper dan Sawaf, 1998) mengemukakan bahwa IQ hanya berperan 4% dari keberhasilan dunia nyata dan lebih dari 90% keberhasilan berhubungan dengan bentuk kecerdasan lain. Dari paparan di atas pada initinya kecerdasan atau intelegensi yang di ukur dengan tes IQ berkorelasi dengn kehasilan belajar, namun hal tersebut bukan menjadi satu – satunya faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar maupun kesuksesan hidup seseorang. Masih banyak faktor lain yang belum terungkap yang memiliki pengaruh besar dalam keberhasilan belajar.
Keberhasilan dalam belajar  dapat mencerminkan inteligensi atau merupakan cerminan untuk menilai kapasitas kecerdasan siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seseorang maka tidak menutup kemungkinan akan semakin tinggi keberhasilan belajar yang dicapai. Pada dasarnya inteligensi mempunyai hubungan yang sangat besar terhadap keberhasilan orang tersebut dalam mempelajari sesuatu

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar.
Menurut Sumadi Suryabrata (1998 : 233) dan Shertzer dan Stone (Winkle, 1997 : 591), secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.:
1. Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
 1.1. Faktor fisiologis
Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera
a) Kondisi fisik umum
Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.
b) Pancaindera
Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.
1.2 Faktor psikologis
Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain adalah :
a) Intelligensi
Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (Winkle,1997 :529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya .
b) Sikap
Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan (1997:233) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah.
c) Motivasi
Menurut Irwanto (1997 : 193) motivasi adalah penggerak perilaku. Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut Winkle (1991 : 39) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Faktor eksternal
Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah :
2.1. Faktor lingkungan keluarga
a) Sosial ekonomi keluarga
Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah
b) Pendidikan orang tua
Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.
c) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga
Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis.
2.2. Faktor lingkungan sekolah
a). Sarana dan prasarana
Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar
b). Kompetensi guru dan siswa
Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas , yang dapat memenihi rasa ingintahuannya, hubungan dengan guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.
c). Kurikulum dan metode mengajar
Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada siswa. Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan (1994:122) mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor guru. Jika guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi, palingtidak siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.
2.3. Faktor lingkungan masyarakat
a). Sosial budaya
Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru/pengajar
b). Partisipasi terhadap pendidikan
Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

C.     Pertanyaan
1.      Menurut Golemen (1991) berapa persen IQ menyumbangkan dalam kesuksesan seseorang ?
a.       60 %
b.      20 %
c.       30%
d.      40 %
Kunci jawaban : B
2.      Berapa % itelegensi mempengaruhi hasil belajar ?
a.       50
b.      60
c.       80
d.      25
Kunci jawaban : D
3.      Faktor psikologi mempengaruhi hasil belajar, kecuali ?
a.       Itelegensi
b.      Sikap
c.       Motifasi
d.      Peranan orang lain
Kunci jawaban : D
4.      Pada faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhinya?
a.       Belajar
b.      Motivasi
c.       Sosial dan budaya
d.      Intelegtual
Kunci jawaban : C
5.      Pada faktor lingkungan sekolah apa saja yang mempengaruhi?
a.       Intelegensi
b.      Sarana dan prasarana
c.       Minat
d.      Hasil belajar
Kunci jawaban : B



DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.