Gudang Ilmu: PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR

Wednesday, 14 November 2018

PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR


B.     Resume
Beberapa definisi bakat menurut para ahli :

 William B. Michael
Michael meninjau bakat itu dari segi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas, yang sedikit sekali tergantung kepada latihan mengenai hal tersebut.
Bingham
Bingham menitikberatkan pada segi apa yang dapat dilakukan oleh  individu, dari segi performance setelah individu mendapatkan latihan.

Orientasi yang luas mengenai berbagai pendapat tentang bakat menunjukkan, bahwa analisis tentang bakat selalu merupakan analisis tingkah laku. Menurut Guilford bakat itu mencakup tiga dimensi pokok, yaitu :

1.       Dimensi perseptual
Meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan meliputi factor – factor antara lain :
*Kepekaan indera
*Perhatian
*Orientasi waktu
*Luasnya daerah persepsi
*Kecepatan persepsi

2.       Dimensi Psikomotor
Dimensi Psikomotor mencakup enam faktor, yaitu :
* Faktor kekuatan
* Faktor impuls
* Faktor Kecepatan Gerak
* Faktor ketelitian / ketepatan
* Faktor koordinasi
* Faktor keluwesan

3.       Dimensi Intelektual
Dimensi ini meliputi 5 faktor, yaitu :
*   Faktor ingatan
*   Faktor pengenalan
 Faktor evaluative
Faktor berpikir konvergen
Faktor berpikir divergen
Variasi bakat timbul karena variasi dalam kombinasi, korelasi dan intensitas faktor – faktor tersebut. Variasi inilah yang seharusnya dikenal seawal mungkin.

faktor yang bisa menghambat proses belajar mereka
A.  FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
Dalam membicarakan faktor internal ini, akan dibahas menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniyah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.[1][3]
1.         Faktor Jasmaniyah
a.      Faktor Kesehatan
Kesehatan berasal dari kata “sehat” yang berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau dengan kata lain bebas dari penyakit.
Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan seperti cepet lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, cepat ngantuk jika badannya lemah, anemia ataupun gangguan-gangguan yang lain akan memengaruhi proses belajar sesorang tersebut.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah menjaga kesehatannya, sengan cara makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidur, olahraga, rekreasi dan ibadah.
b.      Cacat Tubuh
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, seperti fungsi-fungsi panca indra, lebih-lebih mata dan telinga mempunyai pengaruh besar sekali dalam belajar. Mungkin  orang tidak menolak bila dikatakan bahwa panca indra adalah pintu gerbang ilmu pengetahuan, hal ini mengingat bahwa pengenalan dunia luar yang biasa disebut pengamatan, panca indra mempunyai peranan penting.[2][4]
Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh / badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, dan patah tangan, lumpuh dan lain-lain.[3][5]
Keadaan seperti diatas dapat mempengaruhi proses belajar siswa yang mengalami cacat, karena mungkin mereka minder dengan siswa yang lain karena fisik mereka tidak sempurna seperti siswa yang lain. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus, yang  sekarang banyak sekolah atau lembaga pendidikan khusus yang disediakan untuk siswa-siswa yang mengalami cacat tubuh, yang disebut SLB (Sekolah Luar Biasa).
2.         Faktor Psikologis
Faktor psikologis memiliki peran yang sangat menentukan di dalam belajar, karena dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis, yaitu: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.
a.    Intelegensi
Menurut Reber dalam bukunya yang berjudul “The Penguin Dictionary of Psichology” menyatakan bahwa Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Sedangkan J.P. Chaplin merumuskan sebagai berikut:
1)   The ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively.
2)   The ability to utilize abstract concepts effectively.
3)   The ability to grasp relationships and to learn quickly.
Jadi intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui / menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.[4][6]
Intelegensi ini berpengaruh besar terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Wlaupun begitu siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar itu  sendiri yaitu suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang memengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor diantara faktor lainnya yang  memengaruhi belajar tersebut.
Mendidik Anak Berbakat
Anak berbakat yang tidak merasa tertantang dapat mengganggu, tidak naik kelas, dan kehilangan semangat untuk berprestasi. Terkadang anak – anak ini suka membolos, pasif, dan apatis terhadap sekolah ( Roselli, 1996 ).

Empat opsi program untuk anak berbakat adalah ( Hertzog, 1998 )
§  Kelas Khusus
Kelas khusus selama masa sekolah regular dinamakan program “ pull-out”. Beberapa kelas khusus diselenggarakan setelah sekolah regular, atau masa liburan.
§  Akselerasi dan pengayaan di kelas regular
§  Program mentor dan pelatihan
Beberapa pakar percaya ini adalah cara penting yang jarang dipakai untuk memotivasi, menantang, dan mendidik anak berbakat secara efektif ( Pleiss & Feldhusen, 1995 ).
§  Kerja / studi / program pelayanan masyarakat



C.     Pertanyaan
1.      Menurut Guilford bakat itu mencakup tiga dimensi pokok, yaitu dimensi perseptual, faktornya, Kecuali ?
a.       Kepekaan inra
b.      Perhatian
c.       Kekuatan
d.      Orentasi waktu
Kunci jawaban : C
2.      seorang ahli di bidang kreativitas dan anak berbakat, mendeskripsikan tiga criteria yang menjadi cirri anak berbakat, kecuali?
a.       dewasa lebih dini
b.      belajar menuruti kemampuan mereka sendiri
c.       semangat untuk menguasai
d.      ketelitian dan ketetapan
Kunci jawaban : D
3.      kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat dihilangkan dengan cara ?
a.       duduk santai
b.      olahraga
c.       makan yang sehat-sehat
d.      istirahat
Kunci jawaban : D
4.      empat program opsi untuk anak berbakat menurut Hertzog, kecuali ?
a.       kelas khusus
b.      pendidikan personal
c.       akselarasi
d.      program mentor
Kunci jawaban : B
5.      faktor apa yang mempengaruhi bakat ?
a.       internal dan exsternal
b.      lingkungan
c.       kepribadian
d.      orang tua
kunci jawaban : A

















DAFTAR PUSTAKA

http://www.andragogi.com/document/psikologi_pendidikan.htm
Mustaqim. Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2001.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010.
Slameto. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Suryabrata, Soemadi. Psykologi Belajar. Yogyakarta: Sumbangsih. 1969.
Whetherington, H.C.. Educational Psycology. terjemahan M. Buchori. Jakarta: Aksara Baru. 1982.






No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.