B.
Resume
Beberapa definisi bakat menurut para ahli :
William B. Michael
Michael meninjau bakat itu dari segi kemampuan
individu untuk melakukan sesuatu tugas, yang sedikit sekali tergantung kepada
latihan mengenai hal tersebut.
Bingham
Bingham menitikberatkan pada segi apa yang dapat
dilakukan oleh individu, dari segi performance setelah individu mendapatkan
latihan.
Orientasi yang luas mengenai berbagai pendapat tentang
bakat menunjukkan, bahwa analisis tentang bakat selalu merupakan analisis
tingkah laku. Menurut Guilford bakat itu mencakup tiga dimensi pokok, yaitu :
1.
Dimensi perseptual
Meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan
meliputi factor – factor antara lain :
Kepekaan indera
Perhatian
Orientasi waktu
Luasnya daerah
persepsi
Kecepatan
persepsi
2.
Dimensi Psikomotor
Dimensi Psikomotor mencakup enam faktor, yaitu :
Faktor kekuatan
Faktor impuls
Faktor Kecepatan Gerak
Faktor ketelitian / ketepatan
Faktor koordinasi
Faktor keluwesan
3.
Dimensi Intelektual
Dimensi ini meliputi 5 faktor, yaitu :
Faktor ingatan
Faktor pengenalan
Faktor
evaluative
Faktor berpikir konvergen
Faktor berpikir divergen
Variasi bakat timbul karena variasi dalam kombinasi, korelasi dan
intensitas faktor – faktor tersebut. Variasi inilah yang seharusnya dikenal
seawal mungkin.
faktor yang bisa menghambat proses belajar mereka
A. FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
Dalam membicarakan faktor internal ini, akan dibahas menjadi tiga faktor,
yaitu: faktor jasmaniyah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.[1][3]
1.
Faktor Jasmaniyah
a. Faktor Kesehatan
Kesehatan berasal dari kata “sehat” yang berarti dalam keadaan baik segenap
badan beserta bagian-bagiannya atau dengan kata lain bebas dari penyakit.
Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan seperti cepet lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, cepat ngantuk jika badannya lemah, anemia ataupun
gangguan-gangguan yang lain akan memengaruhi proses belajar sesorang tersebut.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah menjaga kesehatannya,
sengan cara makan yang teratur, istirahat yang cukup, tidur, olahraga, rekreasi
dan ibadah.
b. Cacat Tubuh
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, seperti fungsi-fungsi panca indra,
lebih-lebih mata dan telinga mempunyai pengaruh besar sekali dalam belajar.
Mungkin orang tidak menolak bila
dikatakan bahwa panca indra adalah pintu gerbang ilmu pengetahuan, hal ini
mengingat bahwa pengenalan dunia luar yang biasa disebut pengamatan, panca
indra mempunyai peranan penting.[2][4]
Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna
mengenai tubuh / badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli,
setengah tuli, patah kaki, dan patah tangan, lumpuh dan lain-lain.[3][5]
Keadaan seperti diatas dapat mempengaruhi proses belajar siswa yang
mengalami cacat, karena mungkin mereka minder dengan siswa yang lain karena
fisik mereka tidak sempurna seperti siswa yang lain. Jika hal ini terjadi,
hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus, yang sekarang banyak sekolah atau lembaga
pendidikan khusus yang disediakan untuk siswa-siswa yang mengalami cacat tubuh,
yang disebut SLB (Sekolah Luar Biasa).
2.
Faktor Psikologis
Faktor psikologis memiliki peran yang sangat menentukan di dalam belajar,
karena dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Ada
tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis, yaitu: intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.
a. Intelegensi
Menurut Reber dalam bukunya yang berjudul “The Penguin Dictionary of
Psichology” menyatakan bahwa Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat.
Sedangkan J.P. Chaplin merumuskan sebagai berikut:
1) The ability to
meet and adapt to novel situations quickly and effectively.
2) The ability to
utilize abstract concepts effectively.
3) The ability to
grasp relationships and to learn quickly.
Jadi intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan
cepat dan efektif, mengetahui / menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara
efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.[4][6]
Intelegensi ini berpengaruh besar terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi
yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Wlaupun
begitu siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti
berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar itu sendiri yaitu suatu proses yang kompleks
dengan banyak faktor yang memengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah
satu faktor diantara faktor lainnya yang
memengaruhi belajar tersebut.
Mendidik Anak Berbakat
Anak berbakat yang tidak merasa tertantang dapat
mengganggu, tidak naik kelas, dan kehilangan semangat untuk berprestasi.
Terkadang anak – anak ini suka membolos, pasif, dan apatis terhadap sekolah (
Roselli, 1996 ).
Empat opsi program untuk anak berbakat adalah (
Hertzog, 1998 )
§ Kelas Khusus
Kelas khusus
selama masa sekolah regular dinamakan program “ pull-out”. Beberapa kelas khusus diselenggarakan setelah sekolah
regular, atau masa liburan.
§ Akselerasi dan pengayaan di kelas regular
§ Program mentor dan pelatihan
Beberapa pakar
percaya ini adalah cara penting yang jarang dipakai untuk memotivasi,
menantang, dan mendidik anak berbakat secara efektif ( Pleiss & Feldhusen,
1995 ).
§ Kerja / studi / program pelayanan masyarakat
C.
Pertanyaan
1.
Menurut
Guilford bakat itu mencakup tiga dimensi pokok, yaitu dimensi perseptual, faktornya, Kecuali ?
a.
Kepekaan inra
b.
Perhatian
c.
Kekuatan
d.
Orentasi waktu
Kunci jawaban : C
2.
seorang ahli di bidang
kreativitas dan anak berbakat, mendeskripsikan tiga criteria yang menjadi cirri
anak berbakat, kecuali?
a.
dewasa lebih dini
b.
belajar menuruti kemampuan mereka
sendiri
c.
semangat untuk menguasai
d.
ketelitian dan ketetapan
Kunci jawaban : D
3.
kelelahan baik
secara jasmani maupun rohani dapat dihilangkan dengan cara ?
a.
duduk santai
b.
olahraga
c.
makan yang sehat-sehat
d.
istirahat
Kunci jawaban : D
4.
empat program opsi untuk anak
berbakat menurut Hertzog, kecuali ?
a.
kelas khusus
b.
pendidikan personal
c.
akselarasi
d.
program mentor
Kunci jawaban : B
5.
faktor apa yang mempengaruhi
bakat ?
a.
internal dan exsternal
b.
lingkungan
c.
kepribadian
d.
orang tua
kunci jawaban : A
DAFTAR PUSTAKA
http://www.andragogi.com/document/psikologi_pendidikan.htm
Mustaqim. Psikologi pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2001.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010.
Slameto. Belajar & Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Suryabrata, Soemadi. Psykologi
Belajar. Yogyakarta: Sumbangsih. 1969.
Whetherington, H.C.. Educational Psycology. terjemahan
M. Buchori. Jakarta: Aksara Baru. 1982.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.