Gudang Ilmu: APA ITU BESI BETON?

Saturday, 3 June 2023

APA ITU BESI BETON?

 Besi beton merupakan material yang paling umum digunakan dalam proyek konstruksi bangunan.

Apa itu besi beton?

Sejarah

Sejarah besi beton pertama kali digunakan oleh seorang kebangsaan Perancis yang bernama Joseph Monier pada tahun 1850. Monier merupakan seorang tukang kebun yang melakukan eksperimen dalam pembuatan pot bunga dan bak beton. Pada mulanya Monier menggunakan tanah liat dan kayu sebagai bahan utama pembuatan pot, namun ia menemukan bahwa kedua bahan ini sangat mudah rusak dan patah oleh akar tanaman. Kemudian Monier mencoba membuat bak beton menggunakan campuran semen yang diperkuat dengan kawat besi yang disusun secara paralel. Eksperimennya ini berhasil karena ternyata penggunaan kawat besi tersebut bisa menghasilkan konstruksi yang ringan namun tetap memiliki kekuatan yang optimal. Pada tahun 1867 Joseph Monier mendapatkan hak paten atas hasil karya yang dibuatnya berupa kolam penyimpan air dari beton yang telah diberi anyaman tulang besi. Pada tahun 1875, jembatan beton bertulang besi pertama dibangun di Castle of Chazelet dan Monier adalah desainernya.

Definisi

Besi beton adalah baja tulangan berpenampang bulat dan dalam bahasa Inggris besi ini disebut dengan concrete steel atau rebar. Di Indonesia besi beton lebih dikenal dengan dengan nama baja tulangan atau besi tulangan di pasaran. Penggunaannya yang luas dan fungsinya yang vital sebagai tulang atau rangka bangunan, menjadikan besi ini sebagai material yang wajib memenuhi standar SNI yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Jenis Besi Beton

Berdasarkan fisiknya, besi beton dapat dibedakan menjadi besi beton polos dan besi beton ulir. Besi beton polos (plain rebar atau reinforced bar) merupakan baja tulangan yang memiliki permukaan yang rata atau tidak bersirip. Sedangkan, besi beton ulir (deformed bar) merupakan baja tulangan yang memiliki ciri yaitu bersirip melintang dengan permukaan yang bercorak spiral. Untuk informasi lengkapnya simak penjelasan berikut ini.

Besi Beton Polos

Besi beton polos (plain bar) adalah besi tulangan yang memiliki permukaan serta penampang yang mulus dan licin. Besi ini cenderung memiliki struktur mikro yang lebih renggang dibandingkan dengan besi beton ulir. Selain itu, besi beton polos memiliki sifat baja yang cenderung  lebih  lunak  dibandingkan dengan besi beton ulir dengan rata-rata hasil kekuatan tarik (TS – Tensile Strength) besi beton polos 280 N/mm2.

Besi Beton polos

Spesifikasi Besi Beton Polos

Besi beton polos memiliki banyak variasi ukuran dan diameter di pasaran. Meskipun demikian, besi beton polos memiliki standar ukuran panjang yang sama yaitu 12 Meter. Misalnya, ukuran besi beton polos yaitu 6 mm x 12 M maka diameternya adalah (D) 6 mm dan panjang keseluruhan (L) besi beton polos adalah 12 M. Cara ini juga dapat Anda gunakan untuk menentukan ukuran besi beton polos lainya. Agar dapat memudahkan dalam menentukan ukuran besi beton sesuai dengan kebutuhan, Anda dapat menggunakan ilustrasi dimensi besi beton polos di bawah ini.

Gambar dimensi besi beton polos
Dimensi Besi Beton Polos

Besi beton polos memiliki beragam ukuran diameter yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. Pada tabel di bawah ini kami berikan contoh ukuran besi beton polos yang sering digunakan di pasaran :

Diameter (d)
mm
Panjang (L)
M
Berat
Kg
6122.66
8124.74
10127.4
121210.66
161218.96
191226.76
221235.81
251246.2

Fungsi Besi Beton Polos

  • Besi beton polos biasanya digunakan untuk tulangan konstruksi skala kecil hingga besar, seperti jembatan, bangunan hunian, jalanan dll
  • Digunakan sebagai besi begel yang bertujuan untuk mengikat batang-batang besi ulir sehingga membentuk rangka-rangka beton.

Kelebihan Besi Beton Polos

  • Tahan terhadap tekanan dan getaran sehingga cocok digunakan dalam berbagai jenis konstruksi
  • Relatif tahan lama atau lebih awet.
  • Memiliki daya tahan tinggi dan kuat terhadap air sehingga tidak mudah berkarat
  • Selain tahan terhadap air, material ini juga tahan terhadap api, sehingga material ini tidak mudah mengalami kerusakan bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.
  • Fleksibel dan mudah untuk ditekuk atau dibentuk sesuai kebutuhan.

Kekurangan Besi Beton Polos

Memiliki daya tekan yang lebih rendah sekitar 280 N/mm2 dibandingkan besi beton ulir 420 N/mm2

Contoh Penggunaan Besi Beton Polos

  • Tulangan Konstruksi
    Besi beton polos digunakan sebagai tulangan konstruksi karena besi ini dikenal akan kekuatannya menahan gaya tarik dan tekanan sehingga konstruksi bangunan bisa lebih kokoh.
  • Begel
    Kelebihan besi beton polos yang mudah dibentuk, menjadikan besi beton polos dapat digunakan untuk pembuatan besi begel.
Penggunaan besi beton polos sebagai begel dalam pembuatan kolom praktis
Contoh kegunaan besi beton polos sebagai begel

Besi Beton Ulir

Besi beton ulir adalah baja tulangan beton yang permukaannya memiliki sirip/ulir melintang dan memanjang yang bertujuan untuk menyatukan elemen bahan bangunan dengan rangka yang disusun oleh besi beton ulir tersebut.

Besi Beton Ulir

Spesifikasi Besi Beton Ulir

Ukuran besi beton ulir memiliki diameter mulai dari 10 mm hingga 32 mm. Panjang besi beton ulir di pasaran memiliki standar ukuran panjang yang sama yaitu 12 meter namun biasanya dijual dalam bendel yang ditekuk menjadi dua sehingga mempermudah proses pengiriman besi beton.

Dimensi Ukuran Besi Beton Ulir
Dimensi Ukuran Besi Beton Ulir

Pada gambar di atas kita bisa melihat dimensi utama dari besi beton ulir. SImbol (D) melambangkan diameter besi beton ulir dan (L) adalah panjang besi beton ulir. Anda dapat menggunakan ilustrasi dimensi di atas untuk membantu dalam menentukan ukuran besi beton ulir. Misalkan, ukurannya 10mm x 12M maka artinya sebuah besi beton ulir memiliki diameter (D) 10mm dan panjang keseluruhan (L) besi beton ulir 12M. Cara ini juga dapat Anda gunakan untuk menentukan ukuran besi beton ulir lainnya. Pada tabel di bawah ini kami berikan contoh ukuran besi beton ulir sebagai berikut.

Besi Beton Ulir
Diameter (d)
mm
Panjang (L)
M
Berat
Kg
Ulir 10mm x 12M (BJTS 420)10127.4
Ulir 13mm x 12M (BJTS 420)131212.48
Ulir 16mm x 12M (BJTS 420)161218.96
Ulir 19mm x 12M (BJTS 420)191226.76
Ulir 22mm x 12M (BJTS 420)221235.81
Ulir 25mm x 12M (BJTS 420)251246.2

Jenis/Tipe Sirip Baja Tulangan Beton Ulir

Permukaan beton ulir harus memiliki sirip yang teratur dengan arah melintang sumbu batang sedangkan rusuknya memanjang searah dan sejajar dengan sumbu batang. Sirip-sirip tersebut harus terletak pada jarak yang teratur serta memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Sirip melintang tidak diperbolehkan membentuk sudut kurang dari 45° terhadap sumbu batang. Apabila membentuk sudut antara 45° sampai 70°, arah sirip melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan. Sedangkan, bila sudutnya diatas 70°, arah yang berlawanan tidak diperlukan. Permukaan besi beton ulir dibuat memiliki sirip yang bertujuan untuk mencegah puntiran. Semakin besar permukaan baja yang terkena adhesi beton, maka semakin kuat ikatannya. Adhesi beton adalah gaya tarik menarik antara permukaan baja dengan beton, adhesi akan mengakibatkan permukaan baja dan beton saling melekat bila dicampurkan. Selain itu, Kelekatan beton tergantung pada kekasaran permukaan baja, jadi semakin kasar baja semakin baik pula daya rekatnya. Dibawah ini adalah informasi mengenai jenis/tipe sirip besi beton ulir yang sering digunakan oleh pasaran.

Ulir Bambu

Tipe sirip besi beton ulir bambu
Jenis/tipe sirip besi beton ulir bambu

Keterangan gambar:
H : tinggi sirip/ulir
P : jarak sirip/ulir
W : lebar sirip/ulir
T : Gap/rib

Ulir Curam

Tipe sirip besi beton ulir curam
Tipe sirip besi beton ulir curam

Keterangan gambar:
H : tinggi sirip/ulir
P : jarak sirip/ulir melintang
W : lebar sirip/ulir membujur

Ulir Tulang Ikan

Tipe sirip besi beton ulir tulang ikan
Tipe sirip besi beton ulir tulang ikan

Keterangan gambar:
H : tinggi sirip/ulir
P : jarak sirip/ulir melintang
W : lebar sirip/ulir membujur
T : Gap/rib

Fungsi Besi Beton Ulir

  • Besi ulir sering digunakan untuk pembangunan konstruksi dan infrastruktur yang membutuhkan daya tarik yang kuat seperti gedung pencakar langit. 
  • Besi ulir juga digunakan sebagai tulangan utama dalam pembuatan beton bertulang. Alasan utama besi beton ulir ini digunakan karena dapat mengait dengan kuat. 
  • Digunakan untuk kebutuhan pembangunan jembatan, karena besi beton ulir mempunyai ikatan yang kuat diantara tulang-tulangnya. Daya ikat dari besi beton ulir juga memiliki fungsi untuk meredam atau menahan berbagai gerakan dari batang terhadap bahan beton.

Kelebihan Besi Beton Ulir

  • Memiliki daya ikat yang lebih tinggi daripada besi beton polos.
  • Tidak mudah bengkok sehingga sangat cocok digunakan untuk tulangan memanjang.
  • Memiliki kekuatan tarik yang lebih besar daripada besi beton polos minimal sebesar 420 N/mm2
  • Memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap air dan api.
  • Memiliki sifat awet dan tahan lama karena besi beton ulir biasanya mengalami proses pemadatan semen yang membuat besi beton ulir semakin lama semakin keras.
  • Biaya perawatannya yang murah sehingga tidak perlu membutuhkan perawatan karena memang sudah menyatu dengan sebuah struktur

Kekurangan Besi Beton Ulir

  • Penerapannya dalam proses konstruksi membutuhkan komponen tambahan seperti bekisting yaitu penahan pada saat proses pengecoran.
  • Harganya lebih mahal dibandingkan besi beton polos

Contoh Penggunaan Besi Beton Ulir

  • Konstruksi Gedung Pencakar Langit
    Besi beton ulir lebih dipilih sebagai konstruksi gedung pencakar langit karena memiliki daya tarik yang kuat, sehingga bangunan bisa lebih kuat dan berdiri kokoh.
Kegunaan besi beton ulir sebagai konstruksi gedung pencakar langit
Contoh kegunaan besi beton ulir sebagai konstruksi gedung pencakar langit
  • Pembangunan Jembatan
    Pembangunan jembatan membutuhkan material yang kuat dan dapat meredam atau menahan berbagai gerakan yang ditimbulkan beban diatasnya, sehingga besi beton ulir sangat cocok digunakan untuk pembangunan jembatan karena memiliki daya tarik yang kuat dengan beton.
Contoh kegunaan besi beton ulir sebagai pembangunan jembatan

Proses Pembuatan Besi Beton Polos dan Besi Beton Ulir

Besi beton terbuat dari hasil pengerolan besi billet. Besi ini merupakan sebuah balok baja yang biasanya memiliki ukuran penampang 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, atau 120 x 120 mm dengan panjang sekitar 6 M, 10 M atau 12 M. Besi billet biasanya dibuat dari berbagai macam bahan seperti bijih besi dan scrap dengan penambahan elemen-elemen lain seperti nikel, kromium, mangan, vanadium, kokas, grafit, lime, dan ferro alloys. Besi billet ini nantinya yang akan menjadi material utama pembuatan besi beton polos maupun besi beton ulir.

Pembuatan besi beton polos dan besi beton ulir sebenarnya melalui proses yang sama, perbedaannya hanya terletak pada proses rolling. Pada proses ini, billet  dibentuk dengan mesin rolling yang tidak memiliki marking atau polos sehingga menghasilkan besi beton polos. Sedangkan besi beton ulir menggunakan mesin rolling yang memiliki marking ulir sehingga menghasilkan besi beton ulir. 

Proses pembuatan besi beton polos dan ulir sangat menarik, untuk mendapatkan besi beton polos dan ulir yang berkualitas diperlukan proses yang panjang dan detail, berikut merupakan proses pembuatan besi beton polos :

Cutting Material

Proses pemotongan billet
Proses pemotongan billet

Proses dimulai dengan memotong billet sesuai kebutuhan atau panjang lebar produksi sebelum masuk ke dalam mesin peleburan.

Warming Process Raw

Proses pemanasan bahan mentah untuk merubah suhu billet
Proses pemanasan bahan mentah untuk merubah suhu billet

Setelah terpotong sesuai lebar produksi, kemudian billet tersebut mulai masuk kedalam proses pemanasan bahan mentah atau warming process raw, yaitu billet mulai masuk kedalam soaking zone yaitu zona perendaman yang memungkinkan pergerakan panas yang sama pada seluruh bagian billet pada suhu sekitar 950-1150° C selama dua jam penuh untuk merubah suhu billet menjadi 1000°- 1350° C, proses perubahan ini disebut dengan heating zone.

Proses Cutting Oil

Pada proses ini billet yang telah dilebur akan melewati proses cutting oil yaitu menyemprotkan air yang telah dicampur dengan oli, hal itu bertujuan untuk menurunkan suhu panas sebelum masuk proses roughing

Billet melewati proses cutting oil
Billet melewati proses cutting oil

Proses Roughing

Proses roughing untuk mengupas sisi billet  setelah  dari proses peleburan
Proses roughing untuk mengupas sisi billet  yang terdapat ampas dari proses peleburan

Pada proses ini billet yang telah dilebur dan masih terdapat ampas dari proses peleburan kemudian dikupas dan dibuang dengan tetap diberi cutting oil yang bertujuan untuk menurunkan suhu panas dan tegangan pada billet sebelum masuk proses selanjutnya.

Proses Intermediate

Proses intermediate pada billet panas

Pada proses ini billet akan memasuki mesin yang mengatur tekanan panas, sehingga suhu panas billet menjadi lebih stabil saat memasuki proses selanjutnya yaitu proses rolling.

Proses Rolling

Proses rolling pada billet panas
Proses rolling pada billet panas

Letak perbedaan dalam proses pembuatan besi beton polos dan ulir adalah pada saat memasuki proses rolling. Billet akan digiling dengan roller menggunakan mesin finishing mill yang tampak seperti proses memilin. Roller akan memilin billet hingga menjadi bentuk bulat yang lebih kecil dan lebih panjang sesuai dengan diameter yang diinginkan. Pada besi beton polos, dies atau matras yang digunakan adalah berstruktur polos sedangkan pada besi beton ulir, dies yang digunakan memiliki struktur permukaan seperti rusuk.

Proses Pendinginan

Proses Pendinginan pada mesin cooling bed
Proses Pendinginan pada mesin cooling bed

Setelah besi beton berhasil dibentuk sesuai dengan diameter yang diinginkan, besi beton akan dikeluarkan dari mesin finishing mill dan akan masuk kedalam proses pendinginan pada mesin cooling bed.

Proses Pemotongan

Proses pemotongan besi beton polos dengan panjang 12 Meter
Proses pemotongan besi beton polos dengan panjang 12 Meter

Proses terakhir adalah proses pemotongan besi beton polos dan ulir sesuai dengan kebutuhan. Umumnya panjang dari kedua jenis besi ini adalah 12 Meter dengan proses pengemasan ditekuk menjadi dua sehingga panjangnya menjadi 6 Meter.

Mengenali Besi Beton SNI

Setiap pabrik yang memproduksi besi beton harus memahami standar kualifikasi yang diberlakukan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). Penggunaannya yang luas dan fungsinya yang vital sebagai tulang atau rangka bangunan, menjadikan besi ini sebagai material yang wajib memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) karena penggunaan besi beton SNI akan berimbas pada keamanan dan keselamatan, mengingat hal ini berkaitan dengan kekuatan dan ketahanan bangunan. Oleh sebab itu, BSN mengatur kualifikasi besi beton SNI secara lengkap untuk melindungi penggunanya.

Pengertian Besi Beton SNI Menurut BSN

Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), besi beton merupakan besi berbentuk batang berpenampang bundar dengan permukaan polos atau sirip/ulir dan digunakan untuk penulangan beton. Baja ini diproduksi dari bahan baku billet dengan cara canai panas (hot rolling). Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan besi beton berasal dari billet baja dan memiliki ukuran maupun diameter yang telah ditetapkan dalam standar tertentu.

Kriteria Besi Beton SNI Menurut BSN

BSN sebenarnya telah menentukan secara detail kriteria beserta definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam menentukan besi beton yang berkualitas. Kriteria besi beton SNI penting untuk diketahui karena saat ini banyak beredar di pasaran besi beton yang tidak sesuai dengan standar nasional. BSN mengatur beberapa hal dan menjelaskan beberapa istilah mengenai fisik besi diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Ukuran Nominal merupakan ukuran sesuai yang ditetapkan 
  • Toleransi merupakan besarnya penyimpangan yang diizinkan dari ukuran nominal
  • Sirip Melintang merupakan setiap sirip yang terdapat pada permukaan batang baja tulangan beton yang melintang terhadap sudut batang baja tulangan beton

Besi beton SNI tidak boleh mengandung serpihan, lipatan, retakan, gelombang, cerna (luka pada permukaan akibat proses canai) yang dalam dan hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan. Kriteria besi beton SNI dapat dijelaskan secara spesifik sebagai berikut ini

Spesifikasi Besi Beton SNI

Ukuran Toleransi Besi Beton SNI

Toleransi ukuran dalam hal ini diartikan sebagai penyimpangan ukuran yang masih dalam batas wajar, baik lebih dari maupun kurang dari ukuran tertentu. Contohnya, toleransi dari beton polos berdiameter 6 mm adalah ±0.3 mm. Hal itu berarti bahwa beton polos berdiameter 6 mm seminim-minimnya harus memiliki lebar diameter terukur (real) sebesar 5.7 mm. Contoh lainnya adalah beton polos berdiameter 10 mm dengan toleransi ukuran ±0.4 mm. Berarti ukuran real paling minimum yang harus dimiliki oleh beton polos D10 adalah 9.6 mm jika ingin dikategorikan sebagai beton SNI.

Hasil Pengukuran Besi Beton Ulir 19mm

Diameter besi Beton dan Toleransinya

Ukuran diameter adalah salah satu hal yang paling penting untuk besi beton berstandar SNI. Meski begitu, bukan berarti ukuran diameternya dapat diamati dengan mudah. Pengukuran besi didasarkan pada satuan milimeter, sehingga untuk menghitung toleransi ukurannya, maka harus menggunakan jangka sorong agar mendapatkan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat besar toleransi pada setiap ukuran diameter baja tulangan beton polos (BjTP) dan baja tulangan beton sirip (BjTS) menurut BSN.

Diameter (d)
mm
Toleransi (t)
mm
Penyimpangan Kebundaran Maks (p)
mm
6± 0,30,42
8 ≤ d ≤ 14± 0,40,56
16 ≤ d ≤ 25± 0,50,70
28 ≤ d ≤ 34± 0,60,84
d ≥ 36± 0,81,12
Diameter (d)
mm
Toleransi (t)
%
6 ≤ d ≤ 8± 7
10 ≤ d ≤ 14± 6
16 ≤ d ≤ 29± 5
d > 29± 4

Panjang Besi Beton SNI

Menurut SNI 2052-2002, panjang baja tulangan beton ditetapkan hanya sebesar 10 m dan 12 m. Hal ini merevisi pernyataan pada SNI 07-2050-2002 yang menyatakan bahwa baja tulangan beton juga memiliki ukuran 6 m, 9 m dan 12 m. Toleransi panjang baja tulangan beton ditetapkan minus 0 mm (-0 mm) plus 70 mm (+ 70 mm). Dengan kata lain, toleransi ukuran panjang baja tulangan tidak boleh melebihi 7 cm. Sehingga jika besi ini memiliki panjang 12 meter, maka minimum panjang besi beton tersebut haruslah 11.93 meter untuk bisa dikategorikan sebagai besi SNI. Beton banci yang beredar di pasaran biasanya mereduksi ukuran panjang dan diameternya. Jika biasanya panjang baja tulangan beton adalah 12 meter, maka bisa tereduksi hingga 11.5 meter atau malah kurang dari itu.

Tingkat kekuatan besi Beton SNI

Kekuatan besi beton ditentukan oleh sifat mekanisnya. Sifat mekanisnya terdiri dari sifat jangka pendek dan sifat jangka panjang. Sifat jangka pendek sendiri diuraikan berdasarkan kekuatan tekan, kekuatan geser, dan modulus elastisitas. Sedangkan sifat jangka panjang meliputi rangkak dan susut. Rangkak adalah penambahan regangan terhadap waktu akibat adanya beban yang bekerja. Sedangkan susut adalah penyusutan volume beton yang diakibatkan oleh kehilangan uap air atau akibat penurunan suhu.

Marking Warna Besi Beton

Marking warna pada besi beton
Marking warna pada besi beton

BSN menetapkan bahwa setiap batang baja tulangan beton harus diberi tanda (marking), salah satunya dengan warna yang tidak mudah hilang pada ujung-ujung penampangnya. Pemberian warna pada besi beton tidak boleh asalan atau sembarangan, karena BSN telah menetapkan standar sesuai dengan kelas bajanya. BjTP 280 menggunakan warna hitam. BjTS 420B memiliki warna merah. BjTS 420A memiliki warna kuning. Terakhir, BjTS 520 memiliki warna hijau.

Kelas BajaWarna
BjTP 280BjTS 280Hitam
BjTS 420AKuning
BjTS 420BMerah
BjTS 520Hijau
BjTS 550Putih
BjTS 700Biru

Kode Besi Beton SNI

Tak hanya warna, pabrik yang memproduksi baja tulangan beton juga harus mencantumkan label dengan huruf timbul yang menunjukkan inisial pabrik pembuat serta ukuran diameter nominal. Lebih dari itu, BSN juga membuat standar pencantuman informasi yang cukup lengkap.

  • Nama atau nama singkatan dari pabrik pembuat
  • Ukuran (diameter dan panjang)
  • Kelas baja
  • Nomor seri produksi dan tanggal produksi
  • Nomor SNI

Cara Memilih Besi Beton

Besi beton merupakan salah satu material bangunan yang populer di kalangan masyarakat karena sering digunakan sebagai besi tulangan. Bagi Perkasa Partner yang ingin membeli besi beton sebaiknya lebih selektif dan teliti karena besi beton yang beredar di pasaran saat ini terdiri dari berbagai merek dan kualitas. Berikut ini beberapa cara memilih besi beton yang bisa Anda gunakan sebelum membeli besi beton.

  • Pahami Jenis Besi Beton

Sebelum membeli besi beton, pastikan Anda sudah tahu bahwa besi beton terdiri dari dua jenis yaitu besi beton polos dan besi beton ulir. Masing-masing besi ini memiliki ukuran dan fungsi yang berbeda-beda sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

  • Tentukan Ukuran Besi Beton

Besi beton polos dan besi beton ulir memiliki ukuran diameter yang berbeda-beda dengan panjang standar yang sama yaitu 12 meter. Pastikan Anda telah sudah mengetahui ukuran besi beton yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi bangunan agar hasilnya kokoh dan aman.

  • Cek Merek Besi Beton dan SNI

Penting bagi Perkasa Partner untuk memilih besi beton yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Cara mengetahui produk besi beton SNI adalah dengan melihat tanda berupa logo SNI yang ada pada bagian sisi besi beton polos maupun besi beton ulir. Kami, SMS Perkasa hanya menjual besi beton SNI, jadi Anda tidak perlu khawatir mengenai kualitas ketika membeli produk besi dari kami.

  • Beli di Distributor Besi Terpercaya

Hal lain yang harus Anda perhatikan adalah memilih distributor besi yang tepat dan terpercaya. Pastikan distributor besi yang Anda pilih memberikan informasi yang jelas dan transparan terkait ukuran, toleransi dan harganya. SMS Perkasa sebagai distributor besi terpercaya siap membantu memenuhi kebutuhan besi beton Anda.

Besi Beton Polos dan Besi Beton Ulir, pilih yang mana?

Besi beton polos dan besi beton ulir terbuat dari bahan baku dan melalui proses pembuatan yang sama, perbedaannya hanya terletak pada struktur permukaannya saja. Permukaan besi beton polos cenderung polos dan lebih halus sedangkan pada besi beton ulir permukaannya terdapat lekukan, rusuk dan lug. Hal ini dikarenakan dies atau matras yang digunakan dalam proses pembuatan masing-masing jenis besi beton ini berbeda. Penggunaan besi beton dalam proses konstruksi memiliki fungsi yaitu membuat bangunan lebih fleksibel, lebih kuat, dan tahan terhadap tekanan. Namun, karena memiliki lekukan dan rusuk pada permukaannya, besi beton ulir lebih sering digunakan untuk memperkuat struktur beton sehingga penyatuannya lebih kuat dan tahan lama.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.