Struktur dinding adalah elemen sangat penting bagi sebuah rumah atau bangunan. Secara umum, dinding berfungsi sebagai pemisah ruangan dan memberi bentuk pada ruangan.
Seiring majunya teknologi, struktur dinding pun mengalami perkembangan yang lebih beragam dan memiliki teknik finishing yang beragam pula. Saat ini, dinding dapat dibuat dengan material yang beragam sesuai kebutuhan dan keinginan pemilik rumah atau bangunan tersebut.
Agar Anda bisa mengetahui serba serbi struktur dinding, jenis, dan tips lengkap dari struktur dinding, maka artikel kali ini akan membahas mengenai:
- Mengenal Struktur Dinding
- Jenis Struktur Dinding
1. Struktur Dinding Batu Bata Merah
2. Struktur Dinding Batako
3. Struktur Dinding Bata Ringan atau Hebel
4. Struktur Dinding Kayu
5. Struktur Dinding Kaca - Bahan Penyusun Struktur Dinding
1. Bahan Penyusun Dinding Batu Bata Merah
2. Bahan Penyusun Dinding Batako
3. Bahan Penyusun Dinding Bata Ringan atau Hebel - Tips Seputar Struktur Dinding
1. Cara Membersihkan
2. Perhatikan Kelembapan
3. Jangan Melukai Dinding
4. Perawatan Dinding Dapur dan Kamar Mandi
5. Cegah Retak
6. Lindungi Dinding Bagian Luar
7. Mengecat Dinding
Mengenal Struktur Dinding
Struktur dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan dan membentuk ruangan. Teknologi menghadirkan fungsi baru dari dinding dan menyajikan berbagai macam jenis finishing-nya.
Fungsi lain dari struktur dinding yaitu sebagai pendefinisi ruangan, peredam suara, melindungi bagian dalam bangunan dari paparan sinar matahari, hujan, maupun binatang dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa bagian yaitu dinding partisi, dinding pembatas , dinding penahan, dan sebagainya.
Ada banyak macam bahan yang kerap digunakan pada struktur dinding. Namun apapun bahannya dipastikan harus kokoh. Mau punya rumah dengan struktur bangunan yang kokoh? Cek pilihan rumahnya di Serpong dengan harga mulai dari Rp500 jutaan di sini!
Jenis Struktur Dinding
Berdasarkan aneka manfaatnya di atas, maka penting untuk mengetahui aneka jenis material dinding rumah yang umumnya banyak digunakan sehingga kita dapat mengaplikasikannya sesuai kebutuhan dan keinginan.
Berikut jenis struktur dinding yang biasa digunakan:
1. Struktur Dinding Batu Bata
Penggunaan dinding rumah dengan material batu bata bisa dibilang paling favorit di Indonesia, paling banyak digunakan.
2. Struktur Dinding Batako
Selain batu bata merah, batako juga banyak digunakan sebagai dinding rumah. Keunggulan batako dibanding batu bata merah di antaranya adalah:
- Seberat batu bata merah
- Ukurannya yang lebih besar dari batu bata merah, biasanya berukuran antara 9-12 meter persegi, sehingga juga lebih ekonomis
- Ukurannya yang besar membuatnya juga mudah dipasang dan cepat selesai
- Dinding rumah dari batako kuat dan kedap air, namun juga menyimpan panas
Namun, tidak semua orang menyukai dinding rumah dengan material batako karena sifatnya yang menyimpan panas membuat hunian cenderung terasa pengap dan panas. Selain itu juga rentan terhadap guncangan, sehingga kurang aman jika terjadi gempa besar.
3. Struktur Dinding Bata Ringan atau Hebel
Bata ringan atau hebel terbuat dari campuran berbagai material seperti semen, pasir kuarsa, gipsum, air, dan sebagainya. Kelebihan dari penggunaan material bata ringan atau hebel pada dinding rumah karena lebih ringan dan lebih rapi saat pemasangan.
Sama seperti batu bata merah, bata ringan atau hebel juga mampu menyerap panas. Keunggulan lainnya, tahan terhadap gempa. Namun untuk pemasangan sebagai dinding rumah, bata ringan atau hebel tidak mudah.
Diperlukan perekat yang khusus dan cat khusus untuk melindungi dari air. Selain itu, harganya juga lebih mahal daripada batu bata merah dan hanya dijual di toko material besar.
4. Struktur Dinding Kayu
Penggunaan jenis material kayu sebagai dinding rumah memang tidak banyak yang menggunakan karena dari sisi harga juga relatif mahal. Di Indonesia sendiri penggunaan material kayu pada dinding rumah lebih banyak ditemukan pada beberapa rumah adat, semisal model joglo.
Tetapi pada kondisi tertentu penggunaan bahan material kayu pada dinding rumah juga banyak diterapkan seperti untuk studio musik, ruang karaoke, atau villa pribadi. Tapi perhatikan juga perawatannya agar kayu-kayu yang dipakai tahan lama mengingat kayu rentan pada iklim tropis dan juga serangan rayap.
5. Struktur Dinding Kaca
Pengaplikasian material kaca pada dinding rumah biasanya digunakan mereka yang bertujuan memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan ruang, sebatas penyekat antar ruang, atau kebutuhan estetik.
Ada banyak cara dan gaya untuk pemasangan dinding rumah bermaterial kaca, seperti bisa ditanam pada lantai atau dipasang dengan kusen sehingga dapat dibuka atau digeser.
Bahan Penyusun Struktur Dinding
Berikut bahan penyusun struktur dinding yang dibedakan sesuai jenisnya:
1. Bahan Penyusun Dinding Batu Bata
Pemasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding.
Bahan dasar pembuatan batu bata merah:
- Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50% sampai 70%
- Sekam padi. Berfungsi untuk membuat rongga-rongga pada dinding bata
- Kotoran binatang, berfungsi untuk melunakkan tanah dan membantu proses pembakaran dengan memberikan panas yang lebih tinggi di dalam batu bata
- Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah
2. Bahan Penyusun Dinding Batako
Jika kualitas batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batako dapat dibuat dengan mudah dengan alat atau mesin sederhana dan tidak perlu dibakar.
Pada prinsipnya, sistem pemasangan batako menggunakan aturan pemasangan batu bata. Pada sudut bangunan diberi papan mistar untuk menentukan tinggi lapisan masing-masing. Sehingga pada setiap pemasangan lapisan dapat diberi tali pelurus.
Pemasangan batu batako terakhir selalu berada di tengah-tengah. Untuk memperkuat dinding batako, digunakan juga rangka pengaku. Rangka pengaku terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor di dalam lubang-lubang batu batako.
Kolom beton ini selalu dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding bangunan. Jika dinding bersilangan dan salah satu dinding terdiri dari batu batako yang tidak berlubang, maka menggunakan angker besi beton.
3. Bahan Penyusun Dinding Bata Ringan atau Hebel
Jarak pemasangan dinding bata ringan sama seperti yang disyaratkan pada bata merah. Pemesanan dilakukan dalam ukuran 1 meter kubik.
Untuk 1 meter kubik bata jenis ini dapat digunakan untuk pasangan dinding seluas 11,5 meter persegi. Namun tergantung juga pada ketebalan dinding, bisa saja kurang dari 11,5 meter persegi bila ketebalannya lebih besar.
Tips Seputar Struktur Dinding
Setelah mengetahui jenis dari struktur dinding, simak beberapa hal mendasar yang penting untuk Anda ketahui terkait cara merawat dinding rumah.
1. Cara Membersihkan
Agar dinding rumah selalu bersih, bersihkan secara berkala. Singkirkan jaring laba-laba dan debu menggunakan vacuum cleaner yang memiliki sikat halus. Atau gunakan kain lembap. Meski ada noda di dinding, hindari menggosok dengan kain atau sikat terlalu bersemangat.
Noda memang hilang, tapi warna dinding bisa jadi belang. Jika ada noda oleh benda yang mengandung minyak, seperti percikan minyak goreng, lipstik, atau krayon warna, Anda bisa membersihkannya menggunakan kain lembap dan sabun cuci piring.
2. Perhatikan Kelembapan
Tingkat kelembapan yang tinggi, baik karena cuaca, rembesan air, atau kondisi dalam rumah, akan membuat cat dinding memudar dan mengelupas. Bahkan dinding jadi rentan ditumbuhi lumut. Tak hanya tak enak dipandang, ini juga tak baik untuk kesehatan penghuni rumah.
Selalu perhatikan segala yang berhubungan dengan air di sekitar dinding, seperti talang air, pipa pembuangan air. Air yang merembes ke dinding lama kelamaan akan membuat dinding rapuh.
Jika Anda menemukan lumut, gunakan cairan pembersih lumut yang dijual di toko. Jika iklim dan kondisi udara di tempat Anda sangat lembap, Anda bisa menggunakan alat dehumidifiers untuk mengurangi kelembapan udara.
3. Jangan Melukai Dinding
Seperti kulit, dinding juga bisa tergores, gompel, dan terkelupas karena banyak hal. Salah satunya karena bersinggungan dengan perabot. Hindari hal ini dengan memberi jarak antara dinding dan perabot. Atau gunakan karet atau selotip pada bagian perabot yang bersentuhan dengan dinding.
Gunakan teknik seperti merekatkan selotip pada daerah yang akan dipasangi paku, agar tak gompel saat dipaku. Kalau dinding sudah terlanjur tergores dan gompel, tambal menggunakan dempul dan cat kembali.
4. Perawatan Dinding Dapur dan Kamar Mandi
Ventilasi yang baik hingga membuat sirkulasi udara lancar tak hanya membuat udara di dalam rumah lebih segar, tapi juga membuat dinding lebih baik. Untuk ruangan seperti kamar mandi dan dapur, ventilasi yang memadai sangat disarankan.
Usahakan memasang exhaust fans di dapur dan kamar mandi, serta buat jendela agar sirkulasi udara baik. Aktivitas memasak sering menghasilkan uap, gunakan kain untuk menangkap buangan air agar dapur tidak terlalu lembap. Selain itu, jika di atas kompor Anda menggunakan hood, bersihkan dan ganti filternya secara rutin.
5. Cegah Retak
Retak pada dinding bisa disebabkan banyak hal. Lakukan pemeriksaan berkala untuk menemukan retakan pada dinding. Gempa bumi yang bisa membuat retak dinding mungkin tak bisa kita hindari, tetapi faktor lain yang mungkin jadi pemicu seperti akar tanaman besar di dekat dinding dan galian di sekitar dinding bisa kita hindari.
Usaha pencegahan retak dinding bahkan seharusnya dimulai sejak pembangunan rumah, yaitu dengan membuat pondasi dan rangka rumah yang kokoh, serta bahan pembuat dinding yang berkualitas sehingga tak mudah retak.
6. Lindungi Dinding Bagian Luar
Dinding bagian luar memiliki tantangan yang sangat besar, terutama karena harus berhadapan langsung dengan panas, hujan, polusi udara, angin, atau suhu yang sangat dingin.
Di negara tropis yang memiliki curah hutan tinggi seperti Indonesia, terpaan air hujan yang terus menerus bisa membuat dinding lembap dan retak. Buka cuma terlihat pada dinding luar, ini juga memberi efek pada sisi dalam dinding.
Untuk memberi proteksi sempurna, mulai sejak membuat plester dinding menggunakan bahan berkualitas. Jika perlu gunakan lapisan anti-bocor sebelum mengecat dinding. Selain itu, buat kanopi atau teritisan yang cukup lebar sehingga dapat melindungi dinding dari tampias air hujan.
7. Mengecat Dinding
Dalam memilih cat dinding, jangan cuma peduli soal warna dan harga. Pilih cat yang memiliki spesifikasi terbaik sesuai kebutuhan. Cat dinding kini sudah banyak yang diperkaya teknologi seperti mengandung silikon dan bahan kedap air, yang membuat dinding terlindung dari kelembapan yang bisa mengancam kekokohan dinding.
Jika Anda memiliki balita, gunakan cat semi-gloss atau gloss yang mengandung latex polymer. Tak hanya membuat dinding tampak bercahaya, ini juga akan membuat debu tak mudah menempel, selain itu dinding lebih mudah dibersihkan dengan menggunakan kain lembap saja.
Debu yang menempel di dinding bisa menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu pernapasan, lho. Perlu dicatat, bersihkan selalu permukaan dinding dari debu, jaring laba-laba, atau apapun yang menempel di dinding sebelum mengaplikasikan cat agar cat melekat lebih baik. Lakukan pengecatan saat cuaca cerah, tidak saat musim hujan.
Cat masa kini sudah dibuat lebih cepat kering dalam cuaca mendung sekalipun, tapi ini akan mempengaruhi kualitas hasil pengecatan. Cat akan melekat lebih baik dan warna cat rata sempurna.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.