Pengertian JavaScript
Dalam pengertian sederhana, JavaScript adalah bahasa pemrograman web yang digunakan untuk memanipulasi element HTML dan membuat interaksi.
Sebagai contoh, apa yang terjadi ketika sebuah tombol di klik? Bagaimana membuat gambar muncul bergantian secara otomatis (slider), atau bagaimana cara mengubah warna kotak dari merah ke biru setelah tampil selama 1 menit? Inilah yang bisa kita lakukan dengan JavaScript.
JavaScript menambahkan aspek “interaktif” ke dalam HTML dan CSS. Misal, jika sebuah tag <h1> di klik, tampilkan isi seluruh artikel yang terdiri dari 10 tag <p>, atau jika sebuah gambar di klik, tukar class CSS-nya dari .normal menjadi .warning.
JavaScript yang akan kita pelajari dalam tutorial duniailkom ini termasuk kelompok bahasa pemrograman web berbasis client (client side programming language). Artinya, JavaScript di proses dalam web browser yang sama seperti kode HTML dan CSS. Ini berbeda dengan bahasa PHP yang diproses di server (server side programming language).
Mari kita simak pengertian JavaScript dari wikipedia:
“JavaScript is a high-level, dynamic, untyped, and interpreted programming language. It has been standardized in the ECMAScript language specification. Alongside HTML and CSS, it is one of the three core technologies of World Wide Web content production.“
Terjemahan bebasnya:
“JavaScript adalah bahasa pemrograman yang memiliki ciri-ciri: tingkat tinggi (high-level), dinamis, tidak bertipe dan diproses secara interpreted. JavaScript menggunakan standar spesifikasi ECMAScript. Bersama HTML dan CSS, JavaScript menjadi salah satu teknologi inti dari pembuatan konten halaman web (World Wide Web).“
Kita akan bahas pengertian yang “sangat teknis” ini.
JavaScript disebut sebagai bahasa pemrograman tingkat tinggi atau high-level programming language karena kodenya sudah mirip dengan bahasa inggris sehari-hari.
Dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi, kita tidak lagi dipusingkan dengan pengaturan dasar seperti alokasi memory, register, garbage collection, dan hal teknis lain yang umumnya ada di dalam bahasa pemrograman tingkat rendah seperti bahasa assembly. Hampir semua bahasa pemrograman modern sudah termasuk high level programming language seperti PHP, Pascal, C++, Python dan JAVA.
JavaScript memiliki fitur dinamis, tidak bertipe dan diproses secara interpreted. JavaScript mirip bahasa PHP dimana kita tidak perlu menetapkan sebuah variabel harus bertipe integer, float, maupun string. Setiap variabel di dalam JavaScript bisa diisi dengan tipe data apa saja dan kapan saja sepanjang kode program (bersifat dinamis).
Ini berbeda dengan bahasa pemrograman seperti Pascal, C++ maupun JAVA yang setiap variabelnya hanya bisa diisi tipe data yang sudah ditetapkan, ini dikenal sebagai typed programming language. Dalam bahasa pemrograman jenis ini, jika sebuah variabel sudah ditetapkan bertipe integer (angka bulat), maka sepanjang kode program tidak bisa diisi dengan tipe data string (teks) maupun float (angka desimal).
JavaScript menggunakan standar spesifikasi ECMAScript. Maksudnya, yang membuat dan mengembangkan JavaScript adalah ECMA. ECMA merupakan singkatan dari European Computer Manufacturers Association, sebuah lembaga standarisasi Eropa khusus komputer. Jika ingin disamakan, ini mirip seperti SNI kalau di Indonesia (Standar Nasional Indonesia).
Bersama-sama dengan HTML dan CSS, JavaScript menjadi teknologi inti dari pembuatan konten halaman web (World Wide Web). Ketiga teknologi ini memiliki peran masing-masing. HTML dipakai untuk membuat struktur dan isi dari halaman web (content). CSS untuk mempercantik tampilan website (design). Dan Javacript berfungsi menangani interaksi (behavior). Sebutan kerennya: “HTML for content, CSS for presentation and JavaScript for behavior“.
Jika pengertian dari wikipedia ini terasa membingungkan, jangan khawatir. Anda cukup pahami bahwa JavaScript adalah bahasa pemrograman web yang dipakai untuk memprogram HTML. Dengan JavaScript, kita bisa membuat halaman web menjadi lebih interaktif.
Samakah JavaScript dengan JAVA?
Nama JavaScript memang sering membuat bingung programmer pemula. Ini karena terdapat bahasa pemrograman populer lain yang bernama JAVA. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa JavaScript adalah versi “ringan” dari JAVA, atau JavaScript adalah bahasa pemrograman JAVA yang digunakan khusus membuat web.
JavaScript sepenuhnya berbeda dari JAVA. Penamaan yang mirip ini tidak lepas dari sejarah dan ide marketing oleh Netscape Communications, selaku perusahaan yang pertama kali mengembangkan JavaScript.
Sekitar tahun 1990an, Netscape (yang saat itu sedang bersaing dengan Microsoft) berusaha mendapatkan pangsa pasar web browser, yakni persaingan antara web browser Netscape Navigator dengan Internet Explorer. Era ini dikenal juga dengan era “browser war”.
Supaya lebih “menjual”, Netscape mengubah bahasa pemrograman yang dibuatnya dari “LiveScript” menjadi “JavaScript” dengan harapan bisa mengikuti kepopuleran bahasa pemrograman JAVA yang saat itu sedang booming di kalangan programmer.
Walaupun sepenuhnya berbeda, banyak syntax dan aturan penulisan JavaScript mirip dengan JAVA, ini karena keduanya sama-sama terinspirasi dari format penulisan bahasa C dan C++. Bahasa pemrograman PHP juga turunan dari C dan C++. Jika sebelumnya anda sudah pernah mempelajari PHP, aturan penulisan kode program di JavaScript akan terasa sangat mirip.
Fungsi JavaScript Dalam Pemograman Web
Pada awal dikembangkan, JavaScript berfungsi untuk membuat interaksi antara user dengan web menjadi lebih cepat. Sebelum ada JavaScript, setiap interaksi dari user harus diproses ke server.
Bayangkan ketika kita mengisi form registrasi untuk pendaftaran sebuah situs web, lalu men-klik tombol submit, menunggu sekitar 5 detik untuk website memproses form tersebut, dan mendapati ada kolom form salah.
Untuk keperluan seperti inilah JavaScript dikembangkan. Pemrosesan untuk memeriksa form bisa dipindahkan dari web server ke dalam web browser.
Dalam perkembangan selanjutnya, JavaScript tidak hanya bisa dipakai untuk validasi form, namun juga berbagai keperluan yang lebih modern. Berbagai animasi untuk mempercantik halaman web, fitur chatting, efek-efek modern, games, semuanya bisa dibuat menggunakan JavaScript.
Akan tetapi karena sifatnya yang dijalankan di sisi client yakni di dalam web browser yang digunakan oleh pengunjung, user sepenuhnya dapat mengontrol eksekusi JavaScript. Hampir semua web browser menyediakan fasilitas untuk mematikan JavaScript, atau bahkan mengubah kode JavaScript yang ada, sehingga kita tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada JavaScript.
Modern JavaScript
Beberapa tahun belakangan, JavaScript berkembang dengan sangat pesat, terutama sejak kehadiran Nodejs. Dengan Nodejs, JavaScript bisa berjalan sebagai bahasa pemrograman server (menggantikan peran PHP).
Selain itu bermunculan framework front-end JavaScript seperti Angular, Vue, dan React. Framework jenis ini mempermudah pembuatan web SPA (Single-page Application). Contoh dari web SPA seperti Gmail, GDrive, atau Google Doc. Di web tersebut, halaman yang di akses cukup satu, tidak butuh reload seperti layaknya sebuah website. Ini lebih mirip seperti aplikasi desktop.
JavaScript juga berevolusi menjadi bahasa multi-platform, tidak hanya di lingkungan web saja. Sekarang kita bisa membuat aplikasi desktop dengan framework Electron, membuat aplikasi mobile dengan React Native, serta juga tersedia library/framework JavaScript untuk perangkat IOT (Internet of Things).
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.