PANEL SURYA
Jenis-Jenis Panel Surya
- Monocrystalline
Silicon
Sel surya ini terbuat dari silikon yang diiris tipis tipis dengan
menggunakan mesin.
kelebihan
penampangnya dapat menyerap cahaya matahari dengan lebih
efisien dibandingkan dengan bahan sel
surya yang lainnya
kekurangan
jenis solar panel yang satu ini akan membutuhkan cahaya yang
sangat terang ketika beroperasi.Ia akan mengalami pengurangan efisiensi jika
berada pada cuaca yang berawan dan mendung
ciri cirinya: panel surya monocrystalline silicon ini
memiliki warna hitam dan juga bentuk yang tipis
- Polycrystalline
Silikon
Teknologi panel surya ini merupakan teknologi panel yang
terbuat dari batang silikon yang kemudian dicairkan.
kelebihan
Teknologi panel ini memiliki kelebihan dari segi susunannya
yang lebih rapi dan lebih rapat
kekurangan
Ketika diletakkan atau digunakan pada daerah yang rawan dan
sering mendung, maka efisiensi yang dimilikinya akan turun
ciri cirinya: solar panel ini memiliki penampilan yang unik
karena terkesan seperti ada retakan-retakan di dalam sel surya yang
dimilikinya.
- Thin
Film Solar Cel
Teknologi
panel solar yang dibuat dengan menggunakan sel surya yang tipis yang kemudian
dipasangkan pada sebuah lapisan dasar
kelebihan
memiliki ukuran yang sangat tipis, hal ini menyebabkan solar
panel yang satu ini memiliki bobot yang lebih ringan dan memiliki sifat yang
lebih fleksibel.eknologi solar panel yang satu ini merupakan teknologi yang
dapat bekerja dengan sangat baik ketika berada pada cahaya fluorescent
kekurangan
efisiensi yang dimiliki oleh panel surya yang satu ini
memang cukup rendah
ciri cirinya : Memiliki ukuran yang sangat tipis, jika
dilihat secara fisik, solar panel ini merupakan film solar sel yang memiliki
dua lapisan
- Compound
Thin Film Triple Junction Photovoltaic
Sesuai dengan namanya teknologi solar panel yang satu ini
memiliki tiga lapisan
kelebihan
jenis panel ini merupakan jenis panel yang digunakan untuk
perangkat yang diterbangkan ke angkasa luar. Oleh karena itu, kemampuan dan
efisiensi yang dimilikinya sangat tinggi
kekurangan
teknologi solar panel yang satu ini anda tidak bisa
menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk menyalakan alat
elektronik, memasak, memanaskan air, dan juga untuk Pompa Air Tenaga Surya yang
anda miliki.
ciri cirinya : Teknologi solar panel yang satu ini memiliki
tiga lapisan
Komponen Penyusun Panel Surya
- Bingkai
Bingkai
modul surya terbuat dari alumunium anodized dan terpasang mengelilingi modul,
bahan yang dipakai punya kemampuan untuk menghindari terjadinya korosi. Bingkai
dipasang agar modul surya menjadi lebih kokoh dan kuat. Sekaligus menghindari
benturan secara langsung dengan komponen lain didalamnya. Bingkai dipasang
sebagai komponen terakhir dalam proses pembuatan modul surya, hal ini dilakukan
supaya bingkai panel surya tidak berubah bentuk dan komponen didalamnya tidak
bergeser.
- Kaca
Pelindung
Kaca
pada modul surya dipasang untuk melindungi sel fotovoltaik dari kontak langsung
dengan debu, air, dan lingkungan yang tidak menentu. Kaca juga dipasang sebagai
struktur penguat modul surya, menghindari terjadinya benturan dengan komponen
sensitif di bagian dalam.Kaca ini menjadi komponen paling berat dan menyumbang
bobot paling besar dari total berat modul surya. Komponen ini harus dijaga
dengan baik karena sangat bahaya panel surya dengan kaca retak dan pecah
- Enkapsulasi
Enkapsulasi
atau laminasi adalah struktur lapisan yang berada diantara sel fotovoltaik dan
kaca pelindung. Strutur ini terbuat dari bahan ethylene-vinyl acetate (EVA) dan
berfungsi sebagai pencegah kerusakan mekanis pada sel fotovoltai. Pemakaian EVA
juga dimaksudkan untuk mengisolasi tegangan sel fotovoltaik agar tidak keluar
menuju komponen lain. Laminasi bisa mengalami kerusakan yang disebut sebagai
delaminasi
- Sel
Fotovoltaik
Sel
fotovoltaik adalah komponen utama dari modul surya yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Sel fotovoltaik atau dikenal sel surya berfungsi menangkap
radiasi sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik searah atau direct
current (DC).Ada banyak sel-sel didalam modul surya, sel-sel ini terkoneksi
satu sama lain untuk mencapai tegangan tinggi tertentu melalui kawat busbar.
Komponen sel surya dibuat dari bahan silikon monocrystalline (mono) dan
polycrystalline (poly). Perbedaan panel surya mono dan poly pada akhirnya akan
menentukan tingkat efisiensi dan harga jualnya.
- Lembar
Insulasi
Lembar
insulasi atau backsheet adalah struktur modul surya yang berfungsi melindungi
dan mengisolasi sel fotovoltaik dari kelembaban dan cuaca yang tidak menentu.
Struktur ini bisa bertahan dalam waktu yang lama karena dibuat dari bahan
plastik.
- Kotak
Penghubung
Kotak
penghubung atau junction box adalah struktur didalam modul surya yang berfungsi
menghubungkan rangkaian sel fotovoltaik ke beban atau ke modul surya lain.
Sebagai terminal penghubung, struktur ini tersusun atas kawat busbar, kabel,
dan bypass diode. Spesifikasi kotak penghubung panel surya diantaranya
dilengkapi dengan segel yang tahan debu dan tahan air.
Produk Keramik
Pada Sel Surya
• Komponen utama pada
pembangkit listrik tenaga surya
• Memiliku fungsi untuk
mengkonversikan energi matahari menjadi energi listrik, perubahan energi ini
disebut sebagai efek fotoelektrik
• Jumlah energi listrik
yang dihasilkan oleh modul photovoltaic bergantung kepada tenaga surya yang
tersedia, dan yang sangat khususnya, bergantung kepada arah modul surya
terhadap matahari
• Hal yang dapat
mempengaruhi performa dari photovoltaic adalah kondisi klimatologi. Kondisi
klimatologi yang dimaksud meliputi temperatur dan radiasi matahari
• Pada aplikasinya,
tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu modul photovoltaic masih cukup kecil,
maka untuk mendapatkan tegangan maupun arus yang lebih besar maka photovoltaic
ini dapat digabungkan dengan cara hubungan seri maupun paralel yang disebut
array
Prinsip
Kerja
Photovoltaic pada
dasarnya menggunakan konversi energi cahaya menjadi energi listrik. Energi
cahaya berasal mengandung ikatan positif kemudian akan terserap oleh sel surya.
Ketika cahaya menyinari sel surya maka akan menimbulkan suatu energi yang
kemudian akan memisahkan elektron dari struktur atomnya dan akan terdorong ke
arah lapisan-N sedangkan lapisan-P akan memiliki hole karena kehilangan
elektron. Semikonduktor lapisan-N mempunyai kelebihaan muatan negatif dan pada
lapisan semikonduktor lapisan-P memiliki kelebihan muatan positif dalam
struktur atomnya. Hal ini membuat lapisan-P dan lapisan-N bermuatan yang kemudian
menghasilkan tegangan. Proses ini disebut Photovoltaic effect.
Self Cleaning
• Material
self-cleaning merupakan material yang memiliki daya membersihkan diri sendiri.
Mekanisme dari material self-cleanign menyerupai efek daun keladi, yaitu efek
fotokatalis dan efek hidrofilitas/hydrophobic. Pengembangan material
self-cleaning dalam dunia tekstil ditandai dengan adanya pakaian/baju steril.
Pakaian/baju steril menggunakan kain yang dilapisi dengan nano-TiO2 untuk
menghasilkan material yang bersifat photocatalytic self-cleaning. Material
self-cleaning di bidang industri kini dikembangkan dalam produk cat. Dinding
dengan lapisan cat self-cleaning membuat kotoran tidak akan menempel di
permukaan dinding. Material yang mempunyai sifat self-cleaning akan memberikan
kualitas yang sangat baik karena material tersebut hanya membutuhkan air untuk
membersihkan permukaanya dan juga material tersebut tidak akan terlihat kusam
walaupun telah lama digunakan, sehingga akan sangat memudahkan aktivitas
manusia secara umum.
Coating
Material
•
Coating adalah suatu teknik pelapisan suatu bahan
material di bagian permukaannya sehingga dapat melindungi permukaan suatu benda agar dapat memperpanjang waktu pakai
dari suatu material logam, komponen, dan peralatan. Pengaplikasiannya hanya digunakan untuk
melindungi benda/material dari pengaruh lingkungan, sehingga akan memperpanjang
waktu pakai. Implikasinya dengan menggunakan bahan material yang sedikit lebih
murah kita akan mendapatkan struktur mekanis permukaan yang di inginkan, dengan
cara penghematan energi, akan mengahasilkan suatu konsekuensi ekonomi yang
cukup baik dalam hal penghematan hal teknologi pelapisan permukaan suatu logam.
• Bagaimanapun metode
teknik coating yang digunakan, selalu dibutuhkan tahap awal dari suatu proses
pelapisan biasa disebut pretreatment dan pembersihan permukaan suatu benda
material yang sesuai, agar memaksimalkan kinerja dari hasil coating
Proses |
Variasi
Proses |
Evaporation |
Chemical vapour
deposition (CVD) Physical vapour
deposition (PVC) Sputtering |
Hot Metal
Process |
Weld-surface Hot-dip
galvanizing Roll-coating |
Painting |
Application of inorganic coatings Application of organic
coating Application of low-friction coatings |
Thermal
Spraying |
Atmospheric-pressure plasma spraying Low-pressure plasma
spraying Flame Spraying |
Metalising |
Electroless metal coatings Electroplated metal coatings |
Solar
Concentrator
• Solar concentrator
merupakan sebuah alat yang memungkinkan pengumpulan sinar matahari dari
area yang sangat luas dan memusatkan sinar matahari tersebut pada sebuah
penerima bagian belakang paling sempit atau keluaran. Gambaran konseptual
dari solar concentrator digunakan pada pemasangan tenaga dari matahari untuk
membangkitkan listrik
• Keuntungan
menggunakan solar concentrator : mengurangi ketergantungan sel silikon,
menambah intensitas irradiasi surya, oleh sebab itu menambah efisiensi sel,
mengurangi total biaya dari sistem secara keseluruhan
• Kerugian menggunakan
solar concentrator : menurunkan masa
guna sel PV, membuatuhkan sistem kerja mekanik, membutuhkan untuk menurunkan PV
guna memastikan daya pakai dari PV yang optimum
Photovoltaic Pada
Sel Surya
Penemuan
Efek Photovoltaic (PV)
• Berdasarkan catatan sejarah, teknologi panel surya bahkan sudah
ada di abad ke-18, tepatnya pada tahun 1839 seorang ahli fisika asal Perancis
bernama Alexandre Edmund Becquerel pertama kali mencetuskan teknologi panel
surya.
• Pada mulanya teknologi panel surya pertama kali dicetuskan oleh
Becquerel melalui percobaan penyinaran dua elektroda menggunakan berbagai
spektrum cahaya yang menghasilkan efek Photovoltaic. Photovoltaic (Photo =
cahaya dan voltaic = tegangan listrik) merupakan proses pembentukan energi
listrik dari energi cahaya. Namun pada saat itu, jumlah energi listrik yang
dihasilkan terlalu sedikit dan mudah habis.
Photovoltaic Pada
Sel Surya
•
Berdasarkan catatan sejarah, teknologi panel surya
bahkan sudah ada di abad ke-18, tepatnya pada tahun 1839 seorang ahli fisika
asal Perancis bernama Alexandre Edmund Becquerel pertama kali mencetuskan
teknologi panel surya.
Pada mulanya teknologi panel surya pertama kali dicetuskan
oleh Becquerel melalui percobaan penyinaran dua elektroda menggunakan berbagai
spektrum cahaya yang menghasilkan efek Photovoltaic. Photovoltaic (Photo =
cahaya dan voltaic = tegangan listrik) merupakan proses pembentukan energi
listrik dari energi cahaya. Namun pada saat itu, jumlah energi listrik yang
dihasilkan terlalu sedikit dan mudah habis
Pada tahun 1883 Charles Fritts membangun sel fotovoltaik
padat pertama dengan melapisi selenium semikonduktor dengan lapisan tipis emas
untuk membentuk persimpangan; perangkat ini hanya memiliki efisiensi sekitar
1%. Capaian lain termasuk:
• 1888 - Fisikawan Rusia Aleksandr Stoletov membangun sel pertama
berdasarkan efek fotolistrik luar yang ditemukan oleh Heinrich Hertz pada tahun
1887.
• 1905 - Albert Einstein mengusulkan teori kuantum cahaya yang
baru dan menjelaskan efek fotolistrik dalam makalah penting, di mana ia
menerima Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1921.
• 1941 - Vadim Lashkaryov menemukan pertemuan p-n pada sel proto
Cu2O dan Ag2S.
• 1946 - Russell Ohl mematenkan sel surya semikonduktor junction
modern, sambil mengerjakan serangkaian kemajuan yang akan mengarah pada
transistor.
• 1954 - sel fotovoltaik praktis pertama didemonstrasikan secara
publik di Bell Laboratories. Para penemu adalah Calvin Souther Fuller, Daryl
Chapin dan Gerald Pearson.
• 1958 - sel surya menjadi terkenal dengan penggabungannya ke
satelit Vanguard I.
Material Sel Photovoltaic (PV)
• Sel surya memiliki banyak aplikasi. Terutama cocok untuk
digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah
terpencil, satelit pengorbit bumi, dll.
• Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel
surya diantaranya silikon, titanium oksida, germanium, dll.
• Sel surya biasanya dinamai dengan bahan semikonduktor.
Bahan-bahan ini harus memiliki karakteristik tertentu untuk menyerap sinar
matahari. Beberapa sel dirancang untuk menangani sinar matahari yang mencapai
permukaan bumi, sementara yang lain dioptimalkan untuk digunakan di luar
angkasa.
Sel surya dapat dibuat hanya dari
satu lapisan tunggal bahan penyerap cahaya (pertemuan tunggal) atau menggunakan
beberapa konfigurasi fisik (multipertemuan) untuk memanfaatkan berbagai
mekanisme penyerapan dan pemisahan muatan.
• Silikon kristal, Bahan yang paling umum untuk sel surya
adalah silikon kristal (c-Si), juga dikenal sebagai "silikon kualitas sel
surya". Kumpulan silikon dipisahkan menjadi beberapa kategori sesuai
dengan kristalinitas dan ukuran kristal dalam ingot, pita atau wafer yang
dihasilkan.
• Silikon monokristalin, Sel surya silikon monokristalin
(mono-Si) lebih efisien dan lebih mahal daripada kebanyakan jenis sel lainnya.
Sudut-sudut sel terlihat terpotong, seperti segi delapan, karena bahan wafer
dipotong dari ingot silinder, yang biasanya dibuat melalui proses Czochralski.
Panel surya menggunakan sel mono-Si menampilkan pola khas berlian putih kecil.
• Silikon polikristalin, Sel silikon polikristalin atau
silikon multikristalin (multi-Si) dibuat dari ingot kotak — blok besar silikon
cair yang didinginkan dan dipadatkan dengan hati-hati. Sel ini terdiri dari
kristal-kristal kecil yang memberikan material efek serpihan logam yang khas.
Sel polisilikon adalah jenis yang paling umum digunakan dalam fotovoltaik dan
lebih murah, tetapi juga kurang efisien, dibandingkan dengan yang dibuat dari
silikon monokristalin.
• Silikon pita, Silikon pita adalah jenis silikon
polikristalin — dibentuk dengan menarik film tipis rata dari silikon cair dan
menghasilkan struktur polikristalin. Sel-sel ini lebih murah daripada multi-Si,
karena pengurangan besar dalam limbah silikon, karena pendekatan ini tidak
memerlukan penggergajian dari ingot.Namun, sel ini juga kurang efisien.
• Silikon mono-seperti-multi (MLM), Bentuk sel ini
dikembangkan pada 2000-an dan diperkenalkan secara komersial sekitar 2009. Juga
disebut cor-mono, desain ini menggunakan ruang pencetakan polikristalin dengan
"biji" kecil material monokristalin. Hasilnya adalah material seperti
monokristalin yang dikelilingi polikristalin di permukaan luarnya.
• Kadmium telurida, Kadmium telurida adalah satu-satunya
bahan film tipis sejauh ini yang mampu menyaingi silikon kristal dalam hal
biaya/watt. Namun kadmium sangat beracun dan persediaan telurium (anion:
"telurium") terbatas.
• Film tipis, Teknologi film tipis mengurangi jumlah bahan
aktif dalam sel. Sebagian besar desain menempatkan bahan aktif di antara dua
panel kaca. Karena panel surya silikon hanya menggunakan satu panel kaca, panel
film tipis kira-kira dua kali lebih berat dari panel silikon kristal.
• Film tipis galium arsenida, Bahan semikonduktor galium
arsenida (GaAs) juga digunakan untuk sel surya film tipis kristal tunggal.
Meskipun sel-sel GaAs sangat mahal, sel ini memegang rekor dunia dalam
efisiensi untuk sel surya pertemuan tunggal pada 28,8%.GaAs lebih umum
digunakan dalam sel fotovoltaik multipertemuan untuk fotovoltaik terkonsentrasi
(CPV, HCPV) dan untuk panel surya pada wahana antariksa, karena industri lebih
menyukai efisiensi daripada biaya untuk tenaga surya berbasis antariksa.
Kerja Photovoltaic Pada Keramik
Semikonduktor
• Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti
semikonduktor diode, ketika cahayaa bersentuhan dengan sel surya dan diserap
oleh bahan semikonduktor terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut
bisa menempuh perjalanan menuju bahan semikonduktor pada lapisan yang berbeda,
terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan.
• Gaya tolakan antar bahan semikonduktor menyebabkan aliran medan
listrik dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir
untuk digunakan pada perabot listrik.
Struktur Elektronik Material
Penyusun Panel Surya
Struktur atau bagian penyusun
panel surya, diantaranya :
• Substrat, Material ini merupakan yang menopang seluruh
komponen. akan berfungsi juga Agar bisa dijadikan sebagai kontak terminal
positif, maaterial dari substrat harus mempunyai konduktifitas listrik yang
baik. Pada umumnya material yang digunakan adalah metal atau logam seperti
aluminium atau molybdenum. Akan tetapi substrat juga bisa berfungsi sebagai
tempat masuknya cahaya pada Komponen Panel Surya organic.
• Material Semikonduktor, Material Semikonduktor berfungsi
ntuk menyerap cahaya dari sinar matahahari. Pada bagain semikonduktor terdiri
dari junction atau gabungan dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor
tipe-p dan tipe yang membentuk p-n junction. Pada permukaan material
semikonduktor dilapisi material metal transparan sebagai kontak negative,
selain itu juga substrat sebagai kontak positif.
• Lapisan Antireflektif, Material ini merupakan lapisan
tipis material dengan besar indeks refraktif optic antara semikonduktor dan
udara yang menyebabkan cahaya dibelokan ke arah semikonduktor sehingga
meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali, yang bisa digunakan dari lapisan
antireflektif adalah untuk mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor.
• Enkapsulasi, Untuk melindungi modul surya dari hujan atau
kotoran bagian ini dilindungi oleh enkapsulasi. Masing-masing dari komponen ini
memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Komponen Panel Surya akan
bekerja dengan maksimal apabila masing-masing dari komponen panel surya dalam
kondisi yang baik dan saling mendukung satu dengan komponen yang lainnya.
• Inverter, Jantung dari sistem panel ini adalah inverter
yang bisa menghasilkan 220 volt AC dan 12 volt DC yang bisa tersimpan di
baterai. Jika terhubung ke generator power inverter ini juga bisa mengisi daya
baterai.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.