Defenisi Tanah Liat
Pengertian Tanah Liat menurut para ahli :
Terzaghi (1987) : Tanah Liat merupakan tanah dengan ukuran mikrokopis sampai dengan sub mikrokopis yang berasal dari pelapukan unsur-unsur kimiawi
penyusun batuan.
DAS (1988) : Tanah Liat/Lempung merupakan tanah yang
terdiri dari partikel-partikel tertentu yang menghasilkan sifat plastis apabila
dalam kondisi basah.
Bowles (1991) : Mendefinisikan tanah lempung sebagai deposit yang mempunyai partikel berukuran lebih kecil atau sama dengan 0,002 mm dalam jumlah lebih dari 50 %.
Merupakan tanah yang memiliki ukuran partikel lebih kecil atau sama dengan 0,002 mm dan
dapat menghasilkan sifat plastis
apabila dalam kondisi basah dimana tanah ini berasal dari pelapukan unsur-unsur kimiawi
penyusun batuan
Rumus Kimia Tanah
Liat
Kompleks : Al2O3.nSiO2.kH2O
Murni : Si2Al2O5(OH)4
atau Al2O3.2SiO2.2H2O
Struktur Tanah Liat
1. Silika
tetrahedral
• Terdiri dari 4 atom oksigen mengelilingi 1 atom silikon
• Kombinasi ini
membentuk lempeng Silika (silica sheet)
2. Aluminium
oktahedral
• Terdiri dari 6 gugus hidroksil yang mengelilingi 1 atom aluminium
• Kombinasi ini
membentuk lempeng gibbsite (gibbsite sheet) atau dapat juga disebut lempeng
brucite (brucite sheet) bila atom Al digantikan oleh Mg
Ciri-Ciri Tanah Liat
1. Tanahnya sulit
menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
2. Tekstur
tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat
menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
3. Dalam keadaan
kering tanah cenderung sangat keras dengan ukuran butiran tanahnya
terpecah-pecah secara halus.
4. Merupakan bahan
baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam
pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas 1000 0C.
Sifat Fisika dan Kimia Tanah Liat
a. Sifat Fisika Tanah Liat
1. Hidrasi
Partikel mineral
lempung biasanya bermuatan negatif sehingga partikel lempung hampir selalu
mengalami hidrasi, yaitu dikelilingi oleh lapisan-lapisan molekul air yang disebut sebagai air teradsorbsi.
2. Aktivitas
Dibagian tepi mineral lempung terdapat muatan negatif sehingga terjadi penyeimbangan muatan ini dengan tarikan kation. Tarikan ini akan sebanding dengan kekurangan muatan-muatan dan dapat dihubungkan dengan aktifitas lempung. Aktifitas ini dapat didefenisikan sebagai:
Aktifitas = IP / C
Keterangan:
IP= Indeks Plastisitas
C = persentase
butiran yang lebih kecil dari 0,002 mm
3. Pengaruh Zat
cair
Fase air yang berada di dalam tanah lempung sangat
menentukan sifat plastis tanah lempung.
4. Sifat kembang
susut (swelling potensial)
Proses kembang
susut yaitu Perubahan jarak antar partikel dimana apabila:
susunan kimia air
tanah berubah --- sebagai
akibat adanya perubahan komposisi maupun keluar masuknya air tanah --- keseimbangan
gaya–gaya dan jarak antar partikel --- akan membentuk keseimbangan baru
b. Sifat Kimia Tanah Liat
1. Flokulasi
dan Dispersi
Flokulasi adalah
peristiwa penggumpalan partikel lempung di dalam larutan air akibat mineral
lempung umumnya mempunyai pH > 7. Flokulasi tanah terdispersi dapat
dinetralisasikan dengan menambah ion H+ yang diperoleh dari bahan
yang mengandung asam
2. Lapisan
Rangkap Listrik
Lapisan rangkap
listrik atau diffuse double layer yaitu
muatan negatif pada
permukaan lempung beserta kumpulan ion lawan yang bermuatan positif.
3. Lempung memiliki kemampuan sebagai penukar ion karena di dalam mineral
lempung mengandung senyawa alumunium silikat. Media penukar ion menggunakan
lempung sangat efisien dalam menurunkan kadar logam berat.
4. Tanah
liat atau lempung
mempunyai sifat permeabilitas sangat rendah dan bersifat plastis pada
kadar air sedang.
5. Klasifikasi Tanah Liat
KLASIFIKASI LEMPUNG BERDASARKAN JENISNYA
A. Lempung berdasarkan batuan induk pelapukan
B. Lempung berdasarkan susunan lapisan tetrahedral dan
oktahedral
C. Lempung berdasarkan kandungan mineral dan komposisi
LEMPUNG
BERDASARKAN BATUAN INDUK PELAPUKAN :
Lempung Primer
• Lempung primer atau
lempung residual terbentuk dari permukaan batuan induk. lempung ini berasal dari pelapukan yang
dibawa oleh air tanah dan tidak berpindah tempat.
• Contohnya : kaolin
Lempung Sekunder
• Lempung sekunder
adalah jenis lempung yang telah mengalami perpindahan lokasi yang dibawa dari
banyak sumber oleh air (aluvial), atau angin (aeolian) atau oleh gletser
(glacial).
• Contohnya : ball lempung, stoneware lempung,
firelempung, earthenware lempung, slip lempungs dan volcanic lempung.
LEMPUNG BERDASARKAN SUSUNAN LAPISAN TETRAHEDRAL DAN
OKTAHEDRAL :
Lempung tipe 1
: 1
Lempung tipe ini
terdiri dari 1 lembar silika yang berbentuk tetrahedral dan 1 lembar alumina
atau magnesium oksida yang berbentuk oktahedral. Yang termasuk dalam kelompok
ini adalah kaolinite.
Lempung tipe 2
: 1
Lempung tipe ini
terdiri dari 1 lembar silika yang berbentuk tetrahedral dan 2 lembar alumina
atau magnesium oksida yang berbentuk oktahedral. Yang termasuk dalam kelompok
ini adalah smektit.
LEMPUNG BERDASARKAN KANDUNGAN MINERAL DAN KOMPOSISI :
Mineral Kaolin
• Struktur dasar
mineral kaolin (yang termasuk di dalamnya kaolinite, dickite, nacrite dan
halloysite) yaitu satu lembar lapisan lapisan tetrahedral dan satu
lembar lapisan oktahedral.
• Rumus struktural dari kaolinite adalah Al4Si4O10(OH)8
• komposisi kimia secara teoritis yaitu SiO2 = 46,54 %,
Al2O3 =39,50 % dan H2O = 13,96 %.
Mineral
Smectite
• Mineral smectite
merupakan komposisi gabungan dari dua lapisan silika tetrahedral dengan satu
lapisan oktahedral sebagai pusat dan membentuk lapisan mineral tipe 2 : 1.
Molekul air dan kation – kation mengisi ruang antara lapisan 2 : 1.
• Rumus teoritis
smectite adalah (OH)4Si8Al4O20.NH2O
(antar lapisan)
• komposisi teoritis
tanpa materi antarlapisan adalah SiO2 = 66,7 %, Al2O3
= 28,3 % dan H2O = 5 %
• Mineral umum yang
termasuk golongan smectite yaitu natrium montmorillonite, kalsium
monmorillonite, nontronite (besi montmorillonite), hectorite (litium
montmorillonite) dan beidellite (aluminium montmorillonite).
Mineral Illite
• Illite adalah mineral
mika tanah liat yang dinamakan oleh Grim et. al (1937).
• Strukturnya adalah
lapisan 2 : 1 dimana kation antar lapisannya adalah kalium.
• Ukuran, muatan dan
bilangan koordinasi dari kalium menyesuaikan diri pada cincin heksagonal
oksigen yang berbatasan dengan lapisan silika tetrahedral.
• Hal ini memberikan
sambungan yang kuat dari ikatan ionik yang menahan tiap-tiap lapisan secara
bersama-sama pada strukturnya dan mencegah molekul air untuk mengisi posisi
antarlapisan seperti pada smectite
Chlorite
• Chlorite umumnya
muncul dalam bentuk serpihan dan juga di dalam lempung yang bercampur dengan
lapisan batu bara.
• Chlorite adalah
mineral dengan tipe lapisan 2 : 1 dengan satu lapisan brusit (Mg(OH)2)
pada antarlapisannya.
• Banyak jenis kation
pengganti pada chlorite, namun yang paling umum adalah Mg2+, Fe2+,
Al3+ dan Fe3+.
• Komposisi umum
chlorite yaitu (OH)4(SiAl)8(MgFe)6O20.
• Lapisan yang
menyerupai brusit pada posisi antar lapisan mempunyai komposisi (MgAl)6(OH)12.
• Jarak antar bidang d
(001) dari chlorite kurang lebih 14 A o .
Palygorskite
(Attapulgite) : Sepiolite
• Istilah palygorskite
dan attapulgite adalah sinonim, tetapi Komite Nomenklatur Internasional (International
Nomenclature Committee) telah mengumumkan bahwa nama yang lebih baik digunakan
adalah palygorskite.
• Palygorskite dan
sepiolite adalah silika tipe
lapisan 2 : 1. Lapisan tetrahedral dihubungkan tak terbatas pada dua dimensi.
• Namun, jenis tanah
liat ini berbeda secara struktur dari mineral liat yang lain yaitu bahwa
lapisan oktahedralnya sambung menyambung hanya pada satu dimensi dan lapisan
tetrahedralnya dibagi menjadi pita-pita oleh pembalikan perodik dari baris-baris tetrahedron.
• Rumus umum palygorskite
adalah (OH2)4Mg5Si8O20.4H2O.
• Rumus umum untuk
sepiolite adalah (OH2)4(OH)4Mg8Si12O30.8H2O.
PROSES TERBENTUKNYA TANAH LIAT
Bentuk
partikel-partikelnya seperti lempengan kecil-kecil hampir berbentuk segi enam
(hexagonal) dengan permukaan yang datar yang tidak dapat dilihat dengan mata
secara langsung, dengan bentuk partikel seperti ini menyebabkan tanah liat
mempunyai sifat tanah liat ( plastis ) dan mudah dibentuk bila di campur dengan
air, hal ini karena partikel-partikel tersebut saling meluncur satu dengan yang
lain sebagai pelumasnya.
Perubahan secara
alamiah yang berlangsung terus menerus menyebabkan terbentuknya tanah liat
primer dan sekunder, yang juga menyebabkan perbedaan tempat ditemukannya
pengendapan tanah liat tersebut, secara sederhana asal-usul tanah liat dapat di
lihat pada gambar.
Pembentukan
mineral lempung :
1. alterasi fisik dan kimia dari mineral
primer
2. pelapukan dari mineral yang segera diikuti
penghabluran kembali bahan yang telah lapuk menjadi mineral lempung.
Faktor Pengembangan tanah dan mineral lempung :
·
Iklim
·
Aktivitas manusia
·
bentang alam
·
Air interflow
APLIKASI TANAH LIAT :
1. Bahan
Keramik
Terdapat 2 (dua) cara pembuatan keramik yaitu cara plastis dan cara cor/ coasting
2. Kosmetik
(bedak)
Bentonite clay
merupakan salah satu produk yang kerap digunakan sebagai masker wajah.
Bentonite clay
adalah tanah liat alami dengan tekstur bubuk yang halus dan lembut. Tanah liat
ini akan membentuk pasta ketika dicampur dengan air.
3. Anti
Bakteri
Tanah liat
memiliki kapasitas tukar kation yang besar, mineral-mineral tanah liat juga
dapat bertindak sebagai pendukung logam-logam
yang dikenal sangat
aktif sebagai antibakteri,
apalagi tanah liatnya
miskin air sehingga pengeringan tidak lebih dari 550 C
sangat membantu aktivitas antibakterinya.
4. Cetakan
Pengecoran Logam
Cetakan pengecoran
dapat dikatakan berkualitas jika komposisi dari cetakan tersebut tepat dan
baik.
Komposisi cetakan
pasir tidak hanya menggunakan pasir saja sebagai cetakan akan tetapi, perlu ditambah
dengan unsur pengikat yang bagus. Bentonit merupakan salah satu pengikatnya.
KESIMPULAN
q Tanah Liat merupakan tanah yang memiliki ukuran partikel lebih kecil atau sama dengan 0,002 mm dan dapat menghasilkan sifat plastis apabila dalam kondisi
basah dimana tanah ini berasal
dari pelapukan unsur-unsur kimiawi penyusun batuan
q Tanah liat memiliki
struktur yang berlapis-lapis dengan unsur dasarnya alumina dan silika.
q Struktur atom mineral
lempung terdiri dari dua unit struktural, yaitu silika tetrahedral dan aluminium oktahedral.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.