PROBABILITY SAMPLING
Simple Random Sampling dan Systematic Random Sampling
Pengertian Probability Sampling
Probability Sampling yaitu sebuah teknik yang digunakan untuk pengambilan sample dimana seluruh elemen memiliki peluang untuk terpilih menjadi sample.
Probability Sampling Menurut Para Ahli
• Sugiyono, Probability sampling yaitu suatu teknik
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan/ peluang yang sama untuk setiap
anggota atau unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
1. SIMPLE RANDOM SAMPLING
• Dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
• Metode Simple Random Sampling dilakukan dengan cara memberikan
kesempatan yang sama pada seluruh elemen untuk bisa dipilih sebagai sample.
• Teknik tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling
dalam suatu populasi tidak terlalu besar.
SYARAT-SYARAT SIMPLE RANDOM
SAMPLING
Tersedianya suatu daftar kerangka sampel yang cermat dan lengkap
mencakup seluruh elemen populasi.
Untuk variabel-variabel tertentu yang akan diamati, populasi
data dapat dianggap bersifat cukup seragam atau homogen
Dalam praktek penarikan sampel (baik langsung maupun tidak langsung), terkait geografis, maka sebaran elemen populasi tidak terlalu terpencar-pencar dalam areal yang luas
ALASAN MENGGUNAKAN SIMPLE RANDOM SAMPLING
Terbatasnya pengetahuan terhadap unsur-unsur populasi. Tidak
terdapat pengetahuan sebelumnya yang dapat digunakan untuk menilai derajat
keseragaman populasi
Berdasarkan pengetahuan atau pengalaman yang ada, belum ada
suatu prosedur penarikan sampel tandingan yang lebih efisien daripada simple
random sampling.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SIMPLE RANDOM SAMPLING
Kelebihan
• Tidak
membutuhkan informasi tambahan pada kerangka sampel seperti wilayah geografis,
dan lain-lain, selain daftar lengkap elemen populasi survei dengan informasi
yang akan diteliti.
• Mudah diterapkan untuk populasi kecil.
Kekurangan
• Akan menjadi mahal
dan tidak mungkin dikerjakan untuk populasi besar karena semua elemen harus
diidentifikasi sebelum diambil sampel.
• Butuh waktu lama.
CONTOH SIMPLE RANDOM SAMPLING
Dibutuhkan 15 sampel dari populasi penelitian dengan jumlah
90 orang. Peneliti terlebih dahulu
membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama dari 90 populasi tersebut.
Setelah sampel pertama didapatkan, nama yang terpilih
sebagai sampel tersebut dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh, berjumlah
90 orang.
Mengembalikan sampel terpilih memungkinkan responden berikutnya akan tetap
sama dengan responden yang sudah dipilih pertama. Hal ini dilakukan terus
menerus hingga jumlah 15 sampel terpenuhi.
2. SYSTMEATIC RANDOM SAMPLING
• Pengambilan sampel pada teknik ini menetapkan sampel awal secara
acak kemudian sampel selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan pola
tertentu.
• Pola umum dari teknik ini adalah mengambil bilangan kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil.
Prosedur pengambilan sampel:
- Susun
sampling
- Tetapkan
jumlah sampel yang ingin diambil
- Tentukan
K (kelas interval)
- Tentukan
angka atau nomor awal di antara kelas interval tersebut secara acak atau
random – biasanya melalui cara undian saja.
- Mengambil
sampel dimulai dari angka atau nomor awal yang terpilih.
- Pilihlah
sebagai sampel angka atau nomor interval berikutnya
CONTOH SYSTMEATIC RANDOM SAMPLING
Diambil sampel dari populasi dengan jumlah 40 orang yang
akan masuk ke sebuah ruangan. Setiap orang yang masuk ke urutan dari kelipatan
4 akan diambil sebagai sampel, artinya orang ke-4, 8, 12, 16 dan seterusnya
akan dijadikan sampel penelitian hingga 40 populasi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SYSTMEATIC RANDOM SAMPLING
KELEBIHAN
Kelebihan dari
penggunaan metode ini adalah cara ini lebih cepat, lebih mudah dan lebih
mudah pelaksanaannya dibanding cara lainnya. Cara ini juga memudahkan peneliti
karena memungkinkan kita untuk mengambil
sampel di lapangan tanpa harus menggunakan kerangka sampel.
KEKURANGAN
Kekurangan Metode ini adalah kita tidak dapat memprediksi
variasi dari populasi jika urutan yang dilakukan tidak sepenuhnya acak. Selain
itu, jika populasi memiliki pengulangan karakteristik yang relatif tetap maka
sampel akan cenderung sama atau bersifat seragam
Tujuan : Untuk Penilaian tingkat populasi yang akurat
dari beban penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) sangat penting untuk menavigasi
jalan ke depan selama pandemi yang sedang berlangsung. Kami melakukan studi
populasi nasional pertama menggunakan sampel berbasis probabilitas untuk
menilai infeksi coronavirus 2 (SARS-CoV-2) sindrom pernapasan akut aktif,
dikombinasikan dengan tindak lanjut longitudinal dari seluruh kohort selama 6
bulan ke depan. Hasil pengujian RNA SARS-CoV-2 dasar dan hasil tindak lanjut 3
minggu pertama disajikan.
Pendahuluan : Jurnal ini menyajikan desain penelitian dan
hasil dasar dari SARS-CoV-2 Deteksi RNA dalam sampel nasofaring, serta hasil
tindak lanjut selama 3 minggu dari populasi nasional mengenai beban SARS-CoV-2
di Slovenia menggunakan sampel populasi berbasis probabilitas dengan pengamatan
selama 6 bulan . penelitian ini merupakan yang pertama kali menggunakan sebuah
perwakilan sampel berbasis probabilitas dari seluruh negara dan di semua
kategori usia, dikombinasikan dengan tindak lanjut longitudinal kelompok selama
6 bulan ke depan.
Metoda : Sebuah sampel berbasis probabilitas dari populasi Slovenia yang terdiri dari data dari 2,1 juta orang dipilih dari Central Population Register. RNA SARS-CoV 2 terdeteksi dalam sampel nasofaring menggunakan uji cobas 6800 SARS-CoV-2. Setiap peserta mengisi kuesioner dasar terperinci dengan data sosiodemografi dasar dan riwayat medis terperinci yang kompatibel dengan COVID-19. Setelah 3 minggu, peserta diwawancarai untuk mengetahui adanya gejala dan tanda klinis yang sesuai dengan COVID 19, termasuk pada anggota rumah tangga, dan ditawarkan pengujian langsung untuk RNA SARS CoV-2 jika diindikasikan.
• Studi nasional
Slovenia ini menggunakan sampel berbasis probabilitas direncanakan dalam dua
fase :
- Fase cross-sectional pertama,
yang berlangsung antara 20 April dan 1 Mei 2020, dilakukan untuk
menentukan beban infeksi SARS-CoV-2 aktif pada populasi umum yang mungkin
tidak terdeteksi dalam pendekatan pengujian di masa lalu dan saat ini dan
epidemiologis.
- Fase kedua termasuk pelacakan
longitudinal cohort, memungkinkan pemantauan yang dekat dan aktif pada
populasi dalam 6 bulan ke depan. Peserta diwawancarai oleh personel yang
memenuhi syarat secara medis setiap 3 minggu untuk mengetahui adanya
gejala dan tanda klinis yang sesuai dengan COVID-19, termasuk pada anggota
rumah tangga. Jika dicurigai infeksi, mereka ditawari tes segera
Hasil : Sebanyak 1368 individu (46%) setuju untuk
berpartisipasi dan mengisi kuesioner. Dua dari 1366 peserta dinyatakan positif
RNA SARS-CoV-2 (prevalensi 0,15%; rata-rata osterior 0,18%, interval
kepercayaan Bayesian 95% 0,03 - 0,47; 95% wilayah kepadatan tertinggi (HDR)
0,01 - 0,41). Tidak ada infeksi yang baru didiagnosis terjadi dalam kohort
selama 3 minggu pertama putaran tindak lanjut.
Kesimpulan : Rendahnya prevalensi infeksi COVID-19 aktif
yang ditemukan dalam penelitian ini secara akurat memprediksi dinamika epidemi
di Slovenia selama bulan berikutnya. Studi yang dirancang dengan benar dan
dilaksanakan tepat waktu menggunakan sampel berbasis probabilitas yang
dikombinasikan dengan angka pengujian target rutin memberikan data yang andal
yang dapat digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang
relaksasi atau penguatan strategi mitigasi penyakit.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.