ANALISA
AYAKAN KORAL
A.
TUJUAN
Diharapkan setelah
melakukan pratikum, mahasiswa dapat menentukan susunan butir koral untuk
komposisi campuran beton.
B.
TEORI
SINGKAT
Koral terdiri dari
bermacam ukuran besar sampai kecil. Jika butiran ini d pisahkan dengan
menggunakan ayakan standar kita peroleh suatu pembagian besar butir (fraksi)
yang berukuran sama.
Guna memperoleh
gambaran tentann susunan butiran koral (agregat) dilakukan analisa ayak.
Susunan besar butir (gradasi) sangan berpengaruh terhadap beton segar dan beton
keras.
C.
PERALATAN
DAN BAHAN
1. Alat
·
Sendok semen dan tampan
·
Oven dan desikator
·
Timbangan
·
Rampil sampling (
pembagi agregat )
·
Kuas dan gundar kawat
2. Bahan
·
Koral
D.
PETUNJUK
PENGUJIAN
1. Siapkan
bahan yang telah kering oven sebanyak 1000 gr.
2. Susun
ayakan dari 76 mm tebesar sampai 4,8 mm terkecil.
3. Masukan
kerikil yang telah disiapkan kedalam ayakan dan goyang selama 20 menit.
4. Timbang
setiap butiran yang tinggal pada masing-masing aakan, masukan dalam table.
E.
ANALISIS
TABEL
ANALISIS AYAK KORAL
NO
|
Ayakan
(mm)
|
Tertinggal di ayakan
|
% komulatif
|
||
Berat
|
%
|
Tertinggal
|
tembus
|
||
1
|
37,5
|
0
|
0
|
0
|
100
|
2
|
19,1
|
66,77
|
66,77
|
66,77
|
33,23
|
3
|
9,52
|
327,2
|
32,72
|
99,49
|
0,51
|
4
|
4,8
|
1,1
|
0,11
|
99,6
|
0,4
|
5
|
pan
|
4,0
|
0,40
|
100
|
0
|
Jumlah
|
Σx= 1000
|
-
|
Σy= 265,86
|
-
|
|
|
|
|
|
|
Grafik
garis menurut standar ASTM standard c 33-74 (untuk graded aggregate)
Grafik garis menurut peraturan beton bertulang indonesia
(PBI)
1971 – NI – 2
F. KESIMPULAN
Dari data diatas kami mengambil
kesimpulan bahwa, ada sebahagian agregat kasar yang tidak termasuk dalam
standar ASTM atau PBI sperti yang terlihat pada grafik diatas.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.