Gudang Ilmu: Pencatatan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Friday 14 April 2017

Pencatatan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang



PENCATATAN JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG

Supaya efektif, transaksi berulang pada perusahaan dagang tidak lagi dicatat dalam jurnal umum, melainkan dalam jurnal khusus. Jurnal khusus (special journal) adalah suatu metode untuk mengikhtisarkan transaksi dan merupakan bagian mendasar dari sistem akuntansi pada suatu perusahaan, format dan jumlah jurnal khusus, tergantung pada sifat atau keadaan usaha tersebut.
Pada umumnya, macam-macam jurnal khusus pada perusahaan dagang sebagai berikut.
1.      Jurnal pembelian
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
2.      Jurnal penjualan
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit.
3.      Jurnal penerimaan kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat segala transaksi penerimaan uang.
4.      Jurnal pengeluaran kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat segala transaksi pengeluaran uang.
Jurnal khusus memiliki bebrapa manfaan berikut.
1.      Memungkinkan pembagian pekerjaan
2.      Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar
3.      Memungkinkan pengendalian intern menjadi lebih baik

A. JURNAL PEMBELIAN
Jurnal pembelian adalah jurnal khusus untuk mencatat pembelian barang dagang dan barang lainnya secara kredit. Bentuk jurnal pembelian sebagai berikut.
Jurnal Pembelian
(Dalam Ribuan Rupiah)                                         Halaman
Tgl
No Faktur
Akun yang dikredit
Ref.
Termin
Pembelian (D) Utang Dagang (K)
(1)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)







Keterangan kolom:
(1)         Mencatat tanggal terjadinya transaksi
(2)         Mencatat nomor faktur
(3)         Mencatat nama kreditor yang dikredit
(4)         Mencatat tanda check mark (√ )untuk menandakan bahwa jumlah tersebut telah dipindahkan ke buku besar pembantu
(5)         Mencatat syarat pembayaran
(6)         Mencatat jumlah utang dagang atas pembelian secara kredit

B.  JURNAL PENGELUARAN KAS
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus untuk mencatat semua pengeluaran uang melalui kas. Bentuk jurnal pengeluaran kas sebagai berikut.
Jurnal Pengeluaran Kas
(Dalam Ribuan Rupiah)                                         Halaman
Tgl
No. cek
Akun yang didebet
Ref
Utang dagang (D)
Pembelian (D)
Serba-serbi (D)
Potongan pembelian (K)
Kas (K)

Akun
Ref
Jumlah

(1)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)




























Keterangan kolom:
(1)         Mencatat tanggal terjadinya transaksi
(2)         Mencatat nomor cek yang dikeluarkan
(3)         Mencatat nama kreditor yang harus didebit
(4)         Mencatat tanda check mark (√ )untuk menandakan bahwa jumlah tersebut telah dipindahkan ke buku besar pembantu
(5)         Mencatat jumlah utang dagang yang dibayar
(6)         Mencatat jumlah pembelian tunai
(7)         Mencatat nama akun yang tidak disediakan kolom akun tersendiri
(8)         Mencatat nomor kode akun yang diposting ke buku besar untuk akun serba-serbi
(9)         Mencatat jumlah akun yang dicatat dalam kolom serba-serbi
(10)     Mencatat jumlah yang diterima dari potongan pembelian bila pembayaran dilakukan dalam waktu potongan
(11)     Mencatat jumlah pengeluaran kas

C.  JURNAL PENJUALAN
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit. Bentuk jurnal penjualan sebagai berikut.
Jurnal Penjualan
(Dalam Ribuan Rupiah)                                         Halaman
Tgl
No Faktur
Akun yang didebit
Ref.
Termin
Piutang dagang (D) Penjualan (K)
(1)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)







Keterangan kolom:
(1)   Mencatat tanggal terjadinya transaksi
(2)   Mencatat nomor faktur
(3)   Mencatat nama akun buku besar pembantu yang didebit (mencantumkan nama debitor)
(4)   Mencatat tanda check mark (√ )untuk menandakan bahwa jumlah tersebut telah dipindahkan ke buku besar pembantu
(5)   Mencatat syarat pembayaran
(6)   Mencatat jumlah penjualan dan piutang dagang

D.  JURNAL PENERIMAAN KAS
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus untuk mencatat semua transaksi penerimaan uang secara kas/tunai. Bentuk jurnal penerimaan kas sebagai berikut.
Jurnal Penerimaan Kas
(Dalam Ribuan Rupiah)                                         Halaman
Tgl
Akun yang dikredit
Ref
Kas  (D)
Potongan Penjualan(D)
Penjualan (K)
Piutang Dagang (K)
Serba-serbi (K)

Akun
Ref
Jumlah
(1)

(3)
(4)
(5)
(6)


(7)
(8)
(9)























Keterangan kolom:
(1)   Mencatat tanggal terjadinya transaksi
(2)   Mencatat nama debitor yang harus dikredit
(3)   Mencatat tanda check mark (√ )untuk menandakan bahwa jumlah tersebut telah dipindahkan ke buku besar pembantu
(4)   Mencatat jumlah pembayaran yang diterima secara tunai
(5)   Mencatat jumlah potongan penjualan yang diberikan
(6)   Mencatat jumlah penjualan tunai
(7)   Mencatat jumlah piutang dagang yang titerima atau dilunaskan
(8)   Mencatat nama akun yang tidak disediakan kolom tersendiri (selain 4, 5, 6, dan 7)
(9)   Mencatat nomor kode akun pada waktu dipindahbukukan ke buku besar untuk akun serba-serbi
(10)           Mencatat jumlah uang untuk akun yang berada dalam kolom serba-serba

JURNAL UMUM
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat digolongkan dalam jurnal khusus.
Jurnal terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:
  1. Jurnal umum
  2. Jurnal khusus (Special Journal)
  3. Jurnal Penyesuaiain (AJP)
  4. Jurnal Penutup
  5. Jurnal Pembalik dan
  6. Jurnal Koreksi
Sekarang kalian sudah tau kana pa itu Jurnal dan jenis-jenisnya?  Sekarang mari kita bahas Jurnal Khusus. Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berulang-ulang. Jurnal khusus terdiri dari 5 macam yaitu :
  1. Jurnal Pembelian
  2. Jurnal Pengeluaran Kas
  3. Jurnal Penjualan
  4. Jurnal Penerimaan Kas
  5. Jurnal Umum
Adapun fungsi dari Jurnal Khusus, diantaranya:
  1. Meringankan pekerjaan karena mudah ketika di Posting ke Buku Besar,
  2. Memungkinkan dilakukannya pembagian kerja,
  3. Mengghemat biaya dan tenaga dan
  4. Pengendalian Internal bisa dilaksanaknakan dengan baik.
Yang pertama ada Jurnal Pembelian dalam Jurnal Khusus. Jurnal Pembelian itu hanya untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit maka analisis transaksi tersebut adalah pembelian di sebelah debet, sedangkan utang usaha di sebelah kredit. Agar lebih jelasnya lagi coba simak bagan jurnal pembelian beserta kolom-kolomnya sebagai berikut.
Yang kedua ada Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Pengeluaran Kas merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi- transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran uang tunai. Berikut merupakan contoh bagan Jurnal Pengeluaran Kas :
Selanjutnya ada Jurnal Penjualan. Jurnal Penjualan merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang secara kredit. Berikut merupakan contoh bagan jurnal penjualan :
Dan yang terakhir ada Jurnal Penerimaan Kas. Jurnal Penerimaan Kas merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan yang terjadi di dalm suatu perusahaan. Berikut merupakan contoh bagan Jurnal Penerimaan Kas :
Selain keempat jurnal tersebut, ada satu jurnal lagi yaitu Jurnal Umum. Jurnal Umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat pada jurnal khusus. Berikut merupakan contoh bagan jurnal umum :
Perlu kalian ingat, terdapat transaksi-transaksi yang biasanya dicatat dalam Jurnal Umum. Transaksi-transaksi tersebut adalah
  1. Retur pembelian barang dagang, yang dahulu dibeli dengan kredit karena barang rusak;
  2. Retur penjualan barang dagang, yang dahulu dijual dengan secara kredit karena barang rusak;
  3. Pengubahan utang usaha menjadi utang wesel;
  4. Pengubahan piutang usaha menjadi piutang wesel;
  5. Penjualan sebagian aktiva tetap yang sudah tidak layak pakai secara kredit;
  6. Pengurangan harga.
Jurnal khusus biasanya digunakan pada perusahaan dagang. Transaksi yang terjadi disuatu perusahaan tentu berbeda sesuai dengan jenis perusahaannya. Karena disini saya sedang membicarakan tentang jurnal khusus, maka saya akan memberi pengetahuan sedikit tentang transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan dagang. Adapun transaksi-transaksinya adalah:
1. Pembelian barang dagang secara tunai, dapat dianalisis menjadi:
- debet : pembelian
- kredit : kas
2. Pembayaran utang dagang dapat dilakukan dengan 2 cara:
a) Jika tanpa potongan pembelian, analisisnya menjadi:
- debet : utang usaha
- kredit : kas
      b) Jika ada potongan pembelian, analisisnya menjadi:
- debet : utang usaha
- kredit : kas
- kredit : potongan pembelian
3. Pembayaran pembelian perlengkapan, dapat dianalisis menjadi:
   - debet : kolom serba serbi dengan nama akun perlengkapan
- kredit : kas
4. Pembayaran gaji atau biaya lain-lain, dapat dianalisis menjadi:
     - debet : kolom serba-serbi dengan mana akun biaya gaji / biaya lain – lain.
- Kredit : kas.
5. Penjualan barang dagang secara tunai yang analisisnya:
     - debet : kas
     - kredit : penjualan
5. Penerimaan piutang usaha tanpa memberikan potongan,yang analisisnya:
- debet : kas
- kredit : piutang usaha
Demikianlah pembahasan saya mengenai Jurnal Khusus, semoga dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca artikel saya dan menambah pengetahuan kalian tentang dunia Akuntansi. J

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.