Gudang Ilmu: Memberantas Korupsi Demi Kesajahteraan Bangsa

Friday 14 April 2017

Memberantas Korupsi Demi Kesajahteraan Bangsa



MEMBERANTAS KORUPSI
DEMI KESEJAHTERAAN BANGSA

Kaum muslimin yang dirahmati Allah…
                        Korupsi merupakan salah satu bentuk masalah terbesar yang dihadapi oleh pemerintahan kita saat ini. Triliunan uang rakyat habis di babat oleh koruptor yang tak punya hati nurani, dibalik meja dan kursi para pemimpin yang berdasi, menikmati fasilitas elit didampingi oleh wanita- wanita seksi, mereka asyik melobi demi mulusnya transaksi, aparat penegak hukum di buat tak berdaya dengan uang upeti, sementara koruptor yang sudah dipenjara diberi remisi, rakyat yang tak punya apa- apa hanya bisa geleng- geleng kepala sambil gigit jari.
Korupsi adalah salah satu pengkhianatan. Khianat terhadap diri sendiri, khianat terhadap rakyat yang di pimpin bahkan khianat terhadap Allah dan Rasul- Nya. Pengkhianat ibarat musuh dalam selimut, menggunting dalam lipatan, pepat diluar pancung di dalam,tidak mengenal lawan maupun kawan yang penting nafsu serakahnya tersalurkan. Walaupun KPK sudah bekerja keras, namun koruptor semakin mengganas, biar demo mahasiswa semakin meluasa, aksi koruptorpun semakin beringas. Sepak terjang koruptor tidak lagi pandang bulu, dimulai dari kasus BLBI, Bank Centuri, minyak dan gas bumi, kasus hambalang, simulator SIM, impor daging, bahkan pengadaan Al- Qur’an turut jadi sasaran para koruptor yang tak punya hati nurani. Na’uzubillah…..
Sebagai rujukan, Al- Qur’an surah Al- Anfal ayat 27;
           

Hai orang- orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul- Nya, dan janganlah kamu mengkhianati amanah yang dipercayakan kepad mu, sedang kamu mengetahui nya.”
            Ibnu jazak dalam tafsirnya Tafhiilul tamzil jus 1 halaman 563 menjelaskan: laatakhunullah ai laataquulu bighulu. Janganlah mengkhianati Allah dengan melakukan ghulul. Ghulul menurut Syekh Al- Qudrawi dalam kamusnya Al- Bathul Islamiyah: stealing of the war booty its distribution. Pengelapan harta rampasan perang sebelum didibustribusikan.
            Rafikul A’la dalam bukunya “suap dalam perspektif islam”, halaman 199 menjelaskan “ghulul adalah pengkhianatan dengan menggelapkan uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri, aqlu amwaalinnasi bil baatil, memakan harta manusia secara bathil, selanjutnya watakuulu amaanatikum, ai annahyu ankhiyanaatiba’dihim ba’da, jangan mengkhianati amanah diantara sesama manusia.” Demikianlah penjelasan Al- Hanafi dalam tafsirnya Ruhul Ma’ani jus 7 halaman 60.
Akibat semua itu, Negara kita yang kaya raya ini mengalami kemunduran, semakin banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan, banyak anak- anak Indonesia mengalami busung lapar, banyak rakyat yang hidup di kolong jembatan dengan beralaskan Koran, mereka rela mengemis, tinggal di sudut emperan, malam mereka kedinginan, siang mereka kepanasan, mereka tak lagi peduli dengan kesehatan, hanya satu harapan mereka asalkan perut dan mulut mereka bisa makan.
            Oleh karena itu kaum muslimin korupsi, kolusi dan nepotisme harus di lenyapkan dan di enyahkan dari bumi Indonesia ini, jika di biarkan, pelan namun pasti akan menghacurkan bangsa dan Negara yang kita cintai ini.
            Menurut biro perencanaan kejaksaan Agung, rata- rata perkara korupsi di Indonesia mencapai angka 1600 sampai 1700 perkara pertahun, sehingga Indonesia menduduki peringkat terbesar kedua setelah China. Disamping itu, menurut data yang di keluarkan transparansi internasional, pada tahun 2012 Indonesia menduduki peringkat ke 118 dari 174 negara terkurup di Dunia. Rimawan Pradityo, seorang ekonom dan dosen UGM memperkirakan, nilai kerugian Negara akibat korupsi mencapai 153,1 triliun rupiah sampai bulan maret 2013 ini.
Mau jadi apa Negara kita ini…. Uang Negara yang seharusnya di gunakan untuk  kemakmuran Rakyat, justru jatuh dan mengalir ke kantong dan rekening para koruptor bagaikan saluran tersumbat, sementara itu rakyat yang seharusnya mendapatkan kesejahteraan malah mendapatkan kehidupan yang jauh dari garis kesetaraan.
Rasulullah SAW bersabda:
Allah melaknat orang yang memberi dan menerima suap” (H.R. Ahmad, Tirmdzi dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya).
Coba kita bayangkan, jika kekayaan Negara kita dikelola dengan benar, dipimpin oleh pemimpin yang amanah, di kawal oleh penegak hukum yang adil dan bijaksana, pasti…. Tidak akan ada lagi rakyat Indonesia hidup melarat, tidak akan lagi anak- anak Indonesia mengalami busung lapar dan tidak akan ada lagi kita mendengar jeritan di kolong jembatan. Untuk itu mari kita satukan langkah untuk memberantas korupsi, perketat pengawalan agenda reformasi, tegakkan keadilan melalui penegak hukum yang adil dan berbudi, kita pilih pemimpin berdasarkan hati nurani kita,, untuk menuju terwujudnya masyarakat yang Madani.
Lalu, apa langkah yang harus kita lakukan untuk memberantas korupsi demi kesejahteraan Bangsa..?? sebagai jawabannya, Allah jelaskan melalui firman- Nya dalam surah An- Nisa’ ayat 58.

Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh Allah sebaik- baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh Allah Maha mendengar, Maha Melihat.”

Ayat tadi memberikan penjelasan kepada kita, untuk memberantas korupsi dapat kita lakukan melalui pemimpin dan penegak hukum yang berbudi:
Pertama; menyerahkan kepemimpinan kepada pemimpin yang amanah.
Menurut Muhammad Mutawalli Assa’rawi, dalam tafsir Assa’rawi halaman 1307, bahwa pemimpin harus menjalankan tiga macam amanah;
a.      Amanah kepada Allah (Amanatul’ Ulya)
b.      Amanah kepada sesama manusia (Amanatul’ Abdi)
c.       Amanah kepada diri sendiri (Amanatullikulli’ Ajnas)
Kedua: Tegakan hukum secara adil dan merata. Demikianlah penjelasan Syekh Ibnu Katsir, dalam Tafsirnya Al- Qura’nul’ Azhim, jilid pertama halaman 638.
Selanjutnya, mari kita pilih pemimpin yang bertaqwa kepada Allah SWT, karena pemimpin yang bertaqwa adalah pemimpin yang dapat membedakan antar haq dan Bhatil.
 Q.S. Al- Anfal ayat 29

            “Wahai orang- orang yang beriman jika seandainya kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menganugrahkan kepadamu Al- furqana (mampu membedakan Antara yang Haq dan Bhatil) didalam hatimu”.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.