Gudang Ilmu: Makalah Perkembangan Akutansi

Saturday, 15 April 2017

Makalah Perkembangan Akutansi



BAB I
PENDAHULUAN

Mempelajari sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangat penting untuk memahami dan mengapresiasi praktik sekarang, masa depan, dan struktus institusional bidang sains akuntansi.
Akuntansi dari waktu ke waktu telah menarik perhatian dari orang- orang yang memiliki kemampuan intelektualyang tidak perlu dipertanyakan lagi. Fungsinya adalah untuk menjunjukkan pertanggungjawaban untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud), untuk memandu industri dan menentukan ekuitas dalam dunia usaha.
Sejarah dan perkembangan akntansi adalah suatu hal yang sangat penting di dalam memahami dan menghargai praktik-praktik yang berlaku sekarang dan masa depan, sekaligus sebagai struktur institusional dari disiplin ilmu itu sendiri. Pada makalah ini akan menyajikan segi- segi yang penting dari sejarah perkembangan akuntansi.














BAB II
PEMBAHASAAN
A.    EVOLUSI PEMBUKUAN BERPASANGAN
1.      Sejarah Awal Akuntansi
Tranformasi ilmu pengrtahuan dan teknologi menarik bagi sejumlah kalangan ilmuwan dari Eropa. Di antaranya , Leonardo Fibonacci da pisa melakukan perjalnan ilmiyahnya ke Timur Tengah. Dialah yang mengenalkan angka Arab dan alajabar metode perhitungan  ke benua Eropa pada tahun 1202 melalui bukunya yang berjudul Liber Abacci serta memberitau penggunaan angka Arab tersebut pada kehidupam sehari- hari dan transaksi perdagangan serta ekonomi.
Dari pengenalan angka Arab inilah, teknik tata buku berpasangan ini berkembang, akan tetapi, pesatnya perkembangan  tata buku berpasangan di Eropa sendiri dimulai pada tahun 1135 di Palermo, Sicily, Italia yang menunjukkan dominasi pengaruh pencatatan pembukuan Arab.
Hal ini tidak terlerpas dari ajaran Alquran yang menyerukan untuk berdakwah. Mengingat juga kekuasaan islam yang telah menyebar hampir seluruh darataen Eropa dan Africa, dari jazirag Arab meluas ke Byzantium, Mesir, Suriah, Palestina, Irak, Persia, seluruh Afrika Utara berlanjut ke Spanyol.
Sejarah membuktikan beberapa sistem pencatatan perdagangan sebenartnya telah berkembang  di Madinah AL Munawarah pada tahun 622 M, bertepatan dengan tahun 1 Hijriyah ( Adnan, 1997 ). Petugas yang melakukan pencatatan dan pemeriksaan serta menjaga pencatatan disebut diwan ( yang mengalami morfologi bahasa menjadi dewan ). Diwan ini telah ada pada zaman Khalifaf Umar Ibnu Khatap pada tahun634 M dengan Baitul Malnya. Istilah pembukuan pada saat itu dikenal dengan Jarridah atau berkembang menjadi istilah dnegan nama Journal.
Pada tahun 750 M, zaman pemerintahan Abbasiyah, jurnal ini dikembangkan lebih sempurna menjadi 12 Journal khusus diantaranya adalah : Al Jarridah Annafakat (jurnal pengeluaran ), Jarridah Al Mal ( jurnal penerimaan dana ), Jarridah al Musadarin ( jurnal dana sitaan dari petinngi negara ), Al awraj yang mencatat akun akun khusus atau buku jurnal pembantu, miasalnya buku jurnala khusus piutang.
Dalam sejarah islam, kegiatan pedagang sudah memisahkan anatar pemilik dengan pedagang, kemudian keberadaan ini terdapat dalam surat Al baqrah 282 hyang mewajibkan pembuatan pencatatan transaksi.dalam lireratur Akuntansi, sayangnya yang jadi asal mula akuntansi adalah Eropa.
Pada awalnya penerapan akuntansi oleh muslim waktu itu tidak terlepas sistem perdagangan yang dikenal denagan  konsep mudhrabah. Perkembangan akuntansi tidak berhenti pada zaman khlaifah, tetapi dikemvangkan oleh filsuf islam antara lain Imam Syafi’i (768-820 ) dengan menjelaskan sistem akuntasi sebagai Review Book atau Auditing, meutut imam syafi’i auditor harue mempunyai kualifikasi tertentu, yaitu orang yang havizd alquran ( sebagai value judgment), inyelektual dapat dipercaya, bijaksana dan kualitas manusa yang baik.
Itulah awal mula praktik akuntansi dengan teknik tata buku berpasangan yang di duga oleh ahli akuntansi dewasa ini.[1] Perkebanagan akuntansi selanjutnya berkembang pesta di Eropa yang telah dicari bukti-buktinya.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk menyatakan lokasi dan waktu lahirnya sistem pencatatan berpasangan yang menimbulkan berbagai skenario. Kebanyakan dari skenario tersebut mengakui adanya suatu bentuk pencatatan di sebagian besar kebudayaan sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Termasuk di dalamnya adalah kebudayaan Chalden-Babilonia, Asria dan Sumaria, yang menemukan pemerintahan organisasi pertama di dunia, termasuk juga beberapa bahasa tulisan tertua dan catataan tua yang masih bisa di selamatkan :
Kebudayaan Mesir, dimana para juru tulisnya menjadi titik pusat keseluruhan mesin pembendaharaan dan bagian lainnya berputar.
Kebudayyan China, dimana  akuntnasi  pemerintahannya memainkan  peranan yang vital dan rumit pada masa dinasti ( Chai 9 1122-256 SM).
Kebudayaan Yunani, dimana Zenon, sorang manajer dari wilayah Applonius yangmemperkenalkan di tahun 256 Sm sebuah sistem akuntansi pertanggungjawaban tang terperinci.
Kebudayaan Romawi, dengan hukum yang mengharuskan para pembayar pajak membuat pelaporan mengenai posisi keuangan mereka, dan di mana hak- hak sipil bergantung kepada jumlah harta benda yang dilaporkan oleh penduudknya.
Kehadiran dari bentuk- bentuk pembukuan di dunia kuno tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk penemuan tulisan, diperkenalkan angka –angka Arab dan sistem desimal, penyebaran pengetahuan mengnai aljabar, adanya sarana penulisan yang tidak mahal, meningkatnya tingkat melek huruf, adanya suaru standar alat pertukaran.
A.C. Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya pembukuan yang sistematis :
a.       Seni penulisan ( The Art of Writing ), Karena pembukuan pada intinya adalah sebuah catatan.
b.      Arimetika ( Arithmetic ), karena aspek mekanis dari pembukuan mengandung adanya serangkain perhitungan sederhana.
c.       Milik pribadi ( Private Property ), karena pembukuan hanya berkepentinga dengan pencatatan fakta- fakta mengenai harta benda dab hak miliknya,
d.      Uang ( Money), yaitu perantara dalm perekonomian, karena pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan atas hak kekayaan.
e.       Kredit , yaitu transaksi yang belum selesai, karena tidak akan ada dorongan  untuk membuat catatan karena tidak semua transaksi terjadi pada saat itu juga.
f.       Perdagangan ( Commerce ), karena sebuah penjualan lokal saja tidak akan menciptakan cukup tekanan  (volume bisnis) juntuk merangsang manusia mengoordinasikan berbagai pemikiran ke dalam suatu sistem.
g.      Modal ( Capital ), karena tanpa modal perdaganga tidak akan berarti dan pemberian kredit menjadi sesuatu yang tidak mungkin bisa di bayangkan.
Apa yang belum dapat ditemukan adalah sebuah skenario mengenai sejarah akuntansi dari berbagai bagian yang saling terpisah dari informasi mengenai risalah awal adanya pembukuan. Satu skenario berikut cukup masul akal adalah sebagai berikut :
Secara alamiah akan menganggap penemuan pertama akan berasal dari pedagang Arab. Orang – orang Mesir, yang selama beberapa masa menunjukkan kejayaannya di dunia perdagangan, memperoleh pemikiran melakukan perdagangan tersebut melalui interaksinya dengan bangsa tersebut, dab sebagai konsekuensinya, dari merekalah orang- orang Mesir harus melakukan suatu bentuk pertama dari akuntansi, yang menurut cara perdagangan yang umum, dikomonikasikan ke seluruh  kota- koyta di Timiur Tenga. Ketika kekaisaran di Barat di serbu oleh bangsa Barbar, dan seluruh  negeri yang berda di bawahnya, mengambil kesempatan untuk mengumumkan kemerdekaan mereka, perdagangan tumbuh dengan cepat setelah kemerdekaan terjadi, dan segaear pula Italia, yang sebelumya menjadi ruang sidang dunia, menjadi pangkal perdagangan, dimana sisa keruntuhan dari kekaisarab Timur di dekat Turki, yang kejeniusan dan ketahanannya tidak pernah dimasuki oleh perdagangan memberikan kontribusi yang besar. Bisinis persaingan, untuk setiap kota perdagangan di Eropa dihubungkan oleh orang- orang Lombardia ikut memperkenalkan metode meraka dalam pencatatan rekening, melalui penggunaan pencatatan berpasangan yang kini dikenal dengan sebuah pembukuan italia.
Pembukuan italia ini berkembang dari Republik italia dan pengguanna metode pembukuan pencatatan berpasangan di Abad ke -14. Buku pencatatan berpasangan yang pertama kali dikenal adalah pembukuan Massari dari Genoa, yang bertanggal sejak tahun 1340. Pembukuan pencatatan berpasangan ini lebih dahulu berkembang sekitar dua ratus tahun dari Pacioli.
Raymond de rover menggambarkan perkembangan awal dari akuntansi sebagai berikut :
Penciptaan terbesar dari pedagang Italia, kira- kira berkisarantara tahun 1250 dan 1400, adalah penggabunga  dari berbagai elemenke dalam sebuah sistem pengklafikasian yang integrasi yang disebut sebagai rekening / pekiraan/akun, dan dikembangkan dengan berdasarkan pada prinsip dari pencatatan ganda dari seluruh transaksi.
Di Italia para pedagang di tahun 1400 telah mulai menggunakan akuntansi sebagai salah satu alat pengendalian manajemen.mereka telah membuat suatu awal dengan mengembangkan pencadangan dan jenis penyesuaian lainnya, seperti akrual dan hal- hal yang ditangguhkan, dengan memberikan perhatian kepada audit atas neraca. Hanya dalam analisisi laporan keuangan, para pedagang masa itu membuat sedikit kemajuan. [2]
Di sini bisa dikatakan bahwa dasar dai akuntansi pencatatan berpasangan juga ditemukan pada kebudayaan Inca kuno pada tahun 1577.
2.      Kontribusi Laba Pacioli
Luca Pacioli, seorang rahib Franciscan, secara umum diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan berpasangan. Pada tahun 1494 dia mempublikasikan buku, Summa de Arithmetica Geomenia, Proportiont et proportionalita yang din dalmya mencakup dua bab-de Compuitis et Scripturis yang menggambarkan pembukuan  berpasangan. Risalahnya merefleksikan praktik yang terjadi di Vanesia pada saat itu, yang dikenal dengan “ Metode Vanesia atau Metode Italia “. Sehingga, dia tidak ada menemukan pembukuan berpasangan, tetapi menggambarkan sesuatu yang ada dalm praktik pada saat itu. dia menyatakan tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepatwaktu bagi para pedagang  mengenai aset atas kewajibannya.
Debit dan kredit digunakan untuk melakukan pencatatan segera berpasangan, yaitu bahwa, jika anda membuat seseorang menjadi kreditur maka anda harus membuat orang lain sebagai debitor.
Tiga buku digunakan : memorandum, jurnal dan buku besar. Catatan bersifat deskriptif. Pacioli menyarankan bahwa tidak hanya nama pembeli atau penjual dan penjelasan mengenai berat, ukuran dan harga barang yang dicatat, tetapi syarat pembayaran harus ditunjukkan, dan jika kas diterima atau di bayarkan, catatannya mencamtumkan jenis mata uang dan konversinya. Pada saat yang sama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek, Pacioli menyarankan perhitungan profit periodik dan penutupan buku.[3]
3.      Perkembangan  pembukuan berpasangan.

B.  PERKEMBANGAN AKUNTASI
Sejarah perkembangan akuntansi dapat dijelaskan dalam tahap tahap berikut ini:
Tahun 1775  : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.
Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun 1825   :  mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1.      Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
2.      Laporan keuangan mulai diseragamkan
3.      Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; danSistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut :
1.      Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2.      Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
3.      Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
4.      Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
5.      Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
6.      Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975   :    mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
1.      Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2.      Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
3.      Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
4.      Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5.      Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat[4].
C.    SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI KEHIDUPAN MANUSIA
1.      Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktek disebut Certified Public Accountant (CPA),Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang akuntan bersertifikat. Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan berupa ijin untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan, bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya.
2.      Persemakmuran Inggris
Di Inggris, Kanada, Australia beberapa negara Persemakmuran Inggris, ekuivalen Certified Public Accountant (CPA) diantaranya Chartered Accountant (CA – di Inggris, Persemakmuran Inggris dan beberapa bekas negara bagian Inggris lainnya), Chartered Certified Accountant (ACCA – Inggris), International Accountant (AIA – Inggris), Certified Public Accountant (CPA – Irlandia dan Hong Kong), Certified General Accountant (CGA – Kanada), dan Certified Practising Accountant (CPA – Australia).
3.      Kanada
Di Kanada, ada tiga lembaga yang menangani akuntansi: the Canadian Institute of Chartered Accountants (CA), the Certified General Accountants Association of Canada (CGA), dan the Society of Management Accountants of Canada (CMA). CA dan CGA dibentuk berdasarkan Undang-undang Parlemen berturut-turut pada tahun 1902 dan 1913 sedangkan CMA didirikan dalam tahun 1920. Program CA difokuskan menjadi akuntan publik dan kandidat harus memiliki pengalaman auditing dari kantor akuntan publik; program CGA memberikan kebebasan bagi kandidatnya untuk memilih karir di bidanga keuangan; program CMA memfokuskan diri pada akuntansi manajemen. Ketiganya mengharuskan setiap kandidat untuk mendapatkan gelar 4
4.      Kantor akuntan the Big Four
Kantor akuntan the Big Four merupakan kantor akuntan internasional terbesar di dunia yang terdiri dari:
a.       PricewaterhouseCoopers
b.      Deloitte
c.       Ernst & Young
d.      KPMG
Kalau ditelusuri, sejarah keempat kantor akuntan terbesar tersebut berasal dari Eropa, yang sampai saat ini terbentuk dari serangkaian panjang penggabungan usaha. PricewaterhouseCoopers dan Deloitte didirikan di Inggris. Ernst & Young didirikan oleh seorang akuntan dari Skotlandia. KPMG merupakan produk gabungan dari dua kantor besar dari Belgia dan Belanda. Namun, karena pengaruh ekonomi Amerika Serikat yang sangat dominan, kantor-kantor cabang the Big Four yang berlokasi di Amerika Serikat selalu berhasil memperoleh penghasilan yang lebih besar dibanding dengan gabungan kantor-kantor cabangnya seluruh dunia. Sebelum terjadinya skandal Enron dan beberapa skandal akuntansi lainnya, ada lima kantor akuntan terbesar yang dinamakan the Big Five. Sejak pemisahan bisnis jasa atestasi Arthur Andersen, di Amerika Serikat sebagian besar bergabung dengan KPMG sedangkan di luar Amerika bergabung dengan Deloitte & Touche, Arthur Andersen keluar dari kelompok itu. Sebelumnya, pengelompokan kantor akuntan terbesar ini juga dikenal sebagai the Big Six dan the Big Eight.
D.    SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA
1.      Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16, mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir  abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.
Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17.

2.      Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai  pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan system pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.
Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis sebagai berikut :System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu :
a.       System Hokkian (Amoy);
b.      System Kanton;
c.       System  Hokka
d.       System Tio Tjoe atau System Swatow;
e.       System gaya baru.
f.       System pembukuan India atau system Bombay
g.      System pembukuan Arab atau Hadramaut
3.      Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap dan dimasukkan  kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus pembukuan pola Belanda.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia
.
4.      Zaman Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia  adalah system akuntansi Belanda yang lebih dikenal system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika yang juga membawa system akuntansinya sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang sama, perusahaan yang ada masih tetap menigkuti system akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia
.[5]














BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi telah ada pada zaman khalifaf umar bin khatab, karena ada ayat- ayat al-quran yang menyatkan tentang pencatatan transaksi.
namun teori akuntansi ini berkembang di Eropa.
Sejarah awal akuntansi diawali dengan pencantatan buku berpasangan,
Kemudian sejarah perkembangan akuntansi ini terus berkembang sampai yang telah kita ketahui sampai saat ini.
Sedangkan di Indonesia akuntansi mulai diterapkan pada tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain, meskipun hal itu tidak selalu berhubungan. Terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.
B.     SARAN
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.





No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.