BAB I
PENDAHULUAN
Mempelajari
sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangat penting untuk
memahami dan mengapresiasi praktik sekarang, masa depan, dan struktus
institusional bidang sains akuntansi.
Akuntansi dari
waktu ke waktu telah menarik perhatian dari orang- orang yang memiliki
kemampuan intelektualyang tidak perlu dipertanyakan lagi. Fungsinya adalah
untuk menjunjukkan pertanggungjawaban untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud), untuk memandu industri dan
menentukan ekuitas dalam dunia usaha.
Sejarah dan
perkembangan akntansi adalah suatu hal yang sangat penting di dalam memahami
dan menghargai praktik-praktik yang berlaku sekarang dan masa depan, sekaligus
sebagai struktur institusional dari disiplin ilmu itu sendiri. Pada makalah ini
akan menyajikan segi- segi yang penting dari sejarah perkembangan akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAAN
A.
EVOLUSI PEMBUKUAN BERPASANGAN
1.
Sejarah Awal Akuntansi
Tranformasi
ilmu pengrtahuan dan teknologi menarik bagi sejumlah kalangan ilmuwan dari
Eropa. Di antaranya , Leonardo Fibonacci da pisa melakukan perjalnan ilmiyahnya
ke Timur Tengah. Dialah yang mengenalkan angka Arab dan alajabar metode
perhitungan ke benua Eropa pada tahun
1202 melalui bukunya yang berjudul Liber
Abacci serta memberitau penggunaan angka Arab tersebut pada kehidupam
sehari- hari dan transaksi perdagangan serta ekonomi.
Dari
pengenalan angka Arab inilah, teknik tata buku berpasangan ini berkembang, akan
tetapi, pesatnya perkembangan tata buku
berpasangan di Eropa sendiri dimulai pada tahun 1135 di Palermo, Sicily, Italia
yang menunjukkan dominasi pengaruh pencatatan pembukuan Arab.
Hal
ini tidak terlerpas dari ajaran Alquran yang menyerukan untuk berdakwah.
Mengingat juga kekuasaan islam yang telah menyebar hampir seluruh darataen
Eropa dan Africa, dari jazirag Arab meluas ke Byzantium, Mesir, Suriah,
Palestina, Irak, Persia, seluruh Afrika Utara berlanjut ke Spanyol.
Sejarah
membuktikan beberapa sistem pencatatan perdagangan sebenartnya telah
berkembang di Madinah AL Munawarah pada
tahun 622 M, bertepatan dengan tahun 1 Hijriyah ( Adnan, 1997 ). Petugas yang
melakukan pencatatan dan pemeriksaan serta menjaga pencatatan disebut diwan ( yang mengalami morfologi bahasa
menjadi dewan ). Diwan ini telah ada pada zaman Khalifaf Umar Ibnu Khatap pada
tahun634 M dengan Baitul Malnya. Istilah pembukuan pada saat itu dikenal dengan
Jarridah atau berkembang menjadi
istilah dnegan nama Journal.
Pada
tahun 750 M, zaman pemerintahan Abbasiyah, jurnal ini dikembangkan lebih
sempurna menjadi 12 Journal khusus diantaranya adalah : Al Jarridah Annafakat (jurnal pengeluaran ), Jarridah Al Mal ( jurnal penerimaan dana ), Jarridah al Musadarin ( jurnal dana sitaan dari petinngi negara ), Al awraj yang mencatat akun akun khusus
atau buku jurnal pembantu, miasalnya buku jurnala khusus piutang.
Dalam
sejarah islam, kegiatan pedagang sudah memisahkan anatar pemilik dengan
pedagang, kemudian keberadaan ini terdapat dalam surat Al baqrah 282 hyang mewajibkan
pembuatan pencatatan transaksi.dalam lireratur Akuntansi, sayangnya yang jadi
asal mula akuntansi adalah Eropa.
Pada
awalnya penerapan akuntansi oleh muslim waktu itu tidak terlepas sistem
perdagangan yang dikenal denagan konsep mudhrabah. Perkembangan akuntansi tidak
berhenti pada zaman khlaifah, tetapi dikemvangkan oleh filsuf islam antara lain
Imam Syafi’i (768-820 ) dengan menjelaskan sistem akuntasi sebagai Review Book atau Auditing, meutut imam syafi’i auditor harue mempunyai kualifikasi
tertentu, yaitu orang yang havizd alquran ( sebagai value judgment),
inyelektual dapat dipercaya, bijaksana dan kualitas manusa yang baik.
Itulah awal mula
praktik akuntansi dengan teknik tata buku berpasangan yang di duga oleh ahli
akuntansi dewasa ini.[1]
Perkebanagan akuntansi selanjutnya berkembang pesta di Eropa yang telah dicari
bukti-buktinya.
Berbagai usaha telah
dilakukan untuk menyatakan lokasi dan waktu lahirnya sistem pencatatan
berpasangan yang menimbulkan berbagai skenario. Kebanyakan dari skenario
tersebut mengakui adanya suatu bentuk pencatatan di sebagian besar kebudayaan
sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Termasuk di dalamnya adalah kebudayaan
Chalden-Babilonia, Asria dan Sumaria, yang menemukan pemerintahan organisasi
pertama di dunia, termasuk juga beberapa bahasa tulisan tertua dan catataan tua
yang masih bisa di selamatkan :
Kebudayaan
Mesir, dimana para juru tulisnya menjadi titik pusat keseluruhan mesin
pembendaharaan dan bagian lainnya berputar.
Kebudayyan
China, dimana akuntnasi pemerintahannya memainkan peranan yang vital dan rumit pada masa
dinasti ( Chai 9 1122-256 SM).
Kebudayaan
Yunani, dimana Zenon, sorang manajer dari wilayah Applonius yangmemperkenalkan
di tahun 256 Sm sebuah sistem akuntansi pertanggungjawaban tang terperinci.
Kebudayaan Romawi,
dengan hukum yang mengharuskan para pembayar pajak membuat pelaporan mengenai
posisi keuangan mereka, dan di mana hak- hak sipil bergantung kepada jumlah
harta benda yang dilaporkan oleh penduudknya.
Kehadiran dari bentuk-
bentuk pembukuan di dunia kuno tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa faktor,
termasuk penemuan tulisan, diperkenalkan angka –angka Arab dan sistem desimal,
penyebaran pengetahuan mengnai aljabar, adanya sarana penulisan yang tidak
mahal, meningkatnya tingkat melek huruf, adanya suaru standar alat pertukaran.
A.C.
Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya pembukuan yang
sistematis :
a. Seni penulisan ( The Art of Writing ), Karena pembukuan pada intinya adalah sebuah
catatan.
b. Arimetika ( Arithmetic ), karena aspek mekanis dari pembukuan mengandung adanya
serangkain perhitungan sederhana.
c. Milik pribadi ( Private Property ), karena pembukuan hanya berkepentinga dengan
pencatatan fakta- fakta mengenai harta benda dab hak miliknya,
d. Uang ( Money), yaitu perantara dalm perekonomian, karena pembukuan tidak
diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan atas hak kekayaan.
e. Kredit , yaitu transaksi yang belum
selesai, karena tidak akan ada dorongan
untuk membuat catatan karena tidak semua transaksi terjadi pada saat itu
juga.
f. Perdagangan ( Commerce ), karena sebuah penjualan lokal saja tidak akan
menciptakan cukup tekanan (volume
bisnis) juntuk merangsang manusia mengoordinasikan berbagai pemikiran ke dalam
suatu sistem.
g. Modal ( Capital ), karena tanpa modal perdaganga tidak akan berarti dan
pemberian kredit menjadi sesuatu yang tidak mungkin bisa di bayangkan.
Apa yang belum dapat ditemukan adalah
sebuah skenario mengenai sejarah akuntansi dari berbagai bagian yang saling
terpisah dari informasi mengenai risalah awal adanya pembukuan. Satu skenario
berikut cukup masul akal adalah sebagai berikut :
Secara alamiah akan menganggap penemuan
pertama akan berasal dari pedagang Arab. Orang – orang Mesir, yang selama
beberapa masa menunjukkan kejayaannya di dunia perdagangan, memperoleh
pemikiran melakukan perdagangan tersebut melalui interaksinya dengan bangsa
tersebut, dab sebagai konsekuensinya, dari merekalah orang- orang Mesir harus
melakukan suatu bentuk pertama dari akuntansi, yang menurut cara perdagangan
yang umum, dikomonikasikan ke seluruh
kota- koyta di Timiur Tenga. Ketika kekaisaran di Barat di serbu oleh
bangsa Barbar, dan seluruh negeri yang
berda di bawahnya, mengambil kesempatan untuk mengumumkan kemerdekaan mereka,
perdagangan tumbuh dengan cepat setelah kemerdekaan terjadi, dan segaear pula
Italia, yang sebelumya menjadi ruang sidang dunia, menjadi pangkal perdagangan,
dimana sisa keruntuhan dari kekaisarab Timur di dekat Turki, yang kejeniusan
dan ketahanannya tidak pernah dimasuki oleh perdagangan memberikan kontribusi
yang besar. Bisinis persaingan, untuk setiap kota perdagangan di Eropa
dihubungkan oleh orang- orang Lombardia ikut memperkenalkan metode meraka dalam
pencatatan rekening, melalui penggunaan pencatatan berpasangan yang kini dikenal
dengan sebuah pembukuan italia.
Pembukuan italia ini berkembang dari
Republik italia dan pengguanna metode pembukuan pencatatan berpasangan di Abad
ke -14. Buku pencatatan berpasangan yang pertama kali dikenal adalah pembukuan
Massari dari Genoa, yang bertanggal sejak tahun 1340. Pembukuan pencatatan
berpasangan ini lebih dahulu berkembang sekitar dua ratus tahun dari Pacioli.
Raymond de rover menggambarkan
perkembangan awal dari akuntansi sebagai berikut :
Penciptaan terbesar dari pedagang
Italia, kira- kira berkisarantara tahun 1250 dan 1400, adalah penggabunga dari berbagai elemenke dalam sebuah sistem
pengklafikasian yang integrasi yang disebut sebagai rekening / pekiraan/akun,
dan dikembangkan dengan berdasarkan pada prinsip dari pencatatan ganda dari
seluruh transaksi.
Di Italia para pedagang di tahun 1400
telah mulai menggunakan akuntansi sebagai salah satu alat pengendalian manajemen.mereka
telah membuat suatu awal dengan mengembangkan pencadangan dan jenis penyesuaian
lainnya, seperti akrual dan hal- hal yang ditangguhkan, dengan memberikan
perhatian kepada audit atas neraca. Hanya dalam analisisi laporan keuangan,
para pedagang masa itu membuat sedikit kemajuan. [2]
Di sini bisa dikatakan bahwa dasar
dai akuntansi pencatatan berpasangan juga ditemukan pada kebudayaan Inca kuno
pada tahun 1577.
2. Kontribusi Laba Pacioli
Luca
Pacioli, seorang rahib Franciscan, secara umum diasosiasikan dengan pengenalan
pembukuan berpasangan. Pada tahun 1494 dia mempublikasikan buku, Summa de
Arithmetica Geomenia, Proportiont et
proportionalita yang din dalmya mencakup dua bab-de Compuitis et Scripturis yang menggambarkan pembukuan berpasangan. Risalahnya merefleksikan praktik
yang terjadi di Vanesia pada saat itu, yang dikenal dengan “ Metode Vanesia
atau Metode Italia “. Sehingga, dia tidak ada menemukan pembukuan berpasangan,
tetapi menggambarkan sesuatu yang ada dalm praktik pada saat itu. dia
menyatakan tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepatwaktu bagi
para pedagang mengenai aset atas kewajibannya.
Debit
dan kredit digunakan untuk melakukan pencatatan segera berpasangan, yaitu
bahwa, jika anda membuat seseorang menjadi kreditur maka anda harus membuat
orang lain sebagai debitor.
Tiga
buku digunakan : memorandum, jurnal
dan buku besar. Catatan
bersifat deskriptif. Pacioli menyarankan bahwa tidak hanya nama pembeli atau
penjual dan penjelasan mengenai berat, ukuran dan harga barang yang dicatat,
tetapi syarat pembayaran harus ditunjukkan, dan jika kas diterima atau di
bayarkan, catatannya mencamtumkan jenis mata uang dan konversinya. Pada saat
yang sama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek, Pacioli menyarankan
perhitungan profit periodik dan
penutupan buku.[3]
3.
Perkembangan pembukuan
berpasangan.
B. PERKEMBANGAN AKUNTASI
Sejarah
perkembangan akuntansi dapat dijelaskan dalam tahap tahap berikut ini:
Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan
baik yang single entry maupun double entry.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan
yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun 1825 :
mulai
dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca
sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi
profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi
tahun ini, antara lain:
1.
Mulai diperkenalkan teknik-teknik
analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta
pengawasan dana pemerintah;
2.
Laporan keuangan mulai diseragamkan
3.
Norma pemeriksaaan akuntan juga
mulai dirumuskan; danSistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan
mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun
1950 s/d 1975
: Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut :
1.
Pada periode ini akunansi sudah
menggunakan computer untuk pengolahan data.
2.
Sudah dilakukan Perumusan Prinsip
Akuntansi (GAAP).Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
3.
Jasa-jasa perpajakan seperti
kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
4.
Management accounting sebagai bidang
akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang
cepat.
5.
Muncul jasa-jasa manajemen seperti
system perencanaan dan pengawasan.
6.
Perencanaan manajemen serta management
auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
1.
Timbulnya management science
yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan
menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2.
Sistem informasi semakin canggih
yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi,
teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
3.
Metode permintaan yang menggunakan
computer dalam teori cybernetics;
4.
Total system review yang merupakan metode pemeriksaan
efektif mulai dikenal; dan
5.
Social accounting manjadi isu yang membahas
pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat[4].
C. SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI DI KEHIDUPAN MANUSIA
1.
Amerika Serikat
Di
Amerika Serikat, akuntan yang berpraktek disebut Certified Public Accountant
(CPA),Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management
Accountant (CMA). Perbedaan jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis
jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja satu orang memiliki lebih dari satu
sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh
seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang akuntan
bersertifikat. Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan
yang bersangkutan berupa ijin untuk menawarkan jasa auditing kepada publik,
walaupun kebanyakan kantor akuntan juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan,
bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya.
2.
Persemakmuran Inggris
Di
Inggris, Kanada, Australia beberapa negara Persemakmuran Inggris, ekuivalen Certified
Public Accountant (CPA) diantaranya Chartered Accountant (CA – di
Inggris, Persemakmuran Inggris dan beberapa bekas negara bagian Inggris
lainnya), Chartered Certified Accountant (ACCA – Inggris), International
Accountant (AIA – Inggris), Certified Public Accountant (CPA –
Irlandia dan Hong Kong), Certified General Accountant (CGA – Kanada),
dan Certified Practising Accountant (CPA – Australia).
3.
Kanada
Di
Kanada, ada tiga lembaga yang menangani akuntansi: the Canadian Institute of
Chartered Accountants (CA), the Certified General Accountants
Association of Canada (CGA), dan the Society of Management Accountants
of Canada (CMA). CA dan CGA dibentuk berdasarkan Undang-undang Parlemen
berturut-turut pada tahun 1902 dan 1913 sedangkan CMA didirikan dalam tahun
1920. Program CA difokuskan menjadi akuntan publik dan kandidat harus memiliki
pengalaman auditing dari kantor akuntan publik; program CGA memberikan
kebebasan bagi kandidatnya untuk memilih karir di bidanga keuangan; program CMA
memfokuskan diri pada akuntansi manajemen. Ketiganya mengharuskan setiap
kandidat untuk mendapatkan gelar 4
4.
Kantor akuntan the Big Four
Kantor
akuntan the Big Four merupakan kantor akuntan internasional terbesar di
dunia yang terdiri dari:
a.
PricewaterhouseCoopers
b.
Deloitte
c.
Ernst & Young
d.
KPMG
Kalau ditelusuri, sejarah keempat
kantor akuntan terbesar tersebut berasal dari Eropa, yang sampai saat ini
terbentuk dari serangkaian panjang penggabungan usaha. PricewaterhouseCoopers
dan Deloitte didirikan di Inggris. Ernst & Young didirikan oleh seorang
akuntan dari Skotlandia. KPMG merupakan produk gabungan dari dua kantor besar
dari Belgia dan Belanda. Namun, karena pengaruh ekonomi Amerika Serikat yang
sangat dominan, kantor-kantor cabang the Big Four yang berlokasi di Amerika
Serikat selalu berhasil memperoleh penghasilan yang lebih besar dibanding
dengan gabungan kantor-kantor cabangnya seluruh dunia. Sebelum terjadinya
skandal Enron dan beberapa skandal akuntansi lainnya, ada lima kantor akuntan
terbesar yang dinamakan the Big Five. Sejak pemisahan bisnis jasa
atestasi Arthur Andersen, di Amerika Serikat sebagian besar bergabung dengan
KPMG sedangkan di luar Amerika bergabung dengan Deloitte & Touche, Arthur
Andersen keluar dari kelompok itu. Sebelumnya, pengelompokan kantor akuntan
terbesar ini juga dikenal sebagai the Big Six dan the Big Eight.
D.
SEJARAH
AKUNTANSI DI INDONESIA
1.
Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang
lebih abad ke-16, mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka
membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge
Oost Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir abad
ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember
1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli perdagangan
rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi
dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu.
Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas
mutasi transaksi keuangan.
Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980),
mengemukakan bahwa menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai
catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan
abad ke-17.
2.
Zaman Penjajahan Belanda
Setelah
VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan
Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu,
catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara
lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha
peredaran candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di
Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan system pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan system pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.
Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis
sebagai berikut :System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu :
a.
System Hokkian (Amoy);
b.
System Kanton;
c.
System Hokka
d.
System Tio Tjoe atau System
Swatow;
e.
System gaya baru.
f.
System pembukuan India atau system
Bombay
g.
System pembukuan Arab atau Hadramaut
3.
Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda
yang ditangkap dan dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal
ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk
Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan
kursus-kursus pembukuan pola Belanda.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.
4.
Zaman Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia
adalah system akuntansi Belanda yang lebih dikenal system tata buku. Setelah
pada tahun 1950-an perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun
mulai masuk, terutama dari Amerika yang juga membawa system akuntansinya
sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang
sama, perusahaan yang ada masih tetap menigkuti system akuntansi Belanda yang
sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.[5]
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.[5]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa teori akuntansi telah ada pada zaman khalifaf umar bin khatab, karena ada
ayat- ayat al-quran yang menyatkan tentang pencatatan transaksi.
namun
teori akuntansi ini berkembang di Eropa.
Sejarah
awal akuntansi diawali dengan pencantatan buku berpasangan,
Kemudian
sejarah perkembangan akuntansi ini terus berkembang sampai yang telah kita
ketahui sampai saat ini.
Sedangkan di Indonesia akuntansi
mulai diterapkan pada tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan
bidang-bidang lain, meskipun hal itu tidak selalu berhubungan. Terutama di
zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi
yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun
terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.
B.
SARAN
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak
yang terkait dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana
mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat
mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang
semakin maju ini.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.