Gudang Ilmu: Pengertian Strategi

Saturday, 15 April 2017

Pengertian Strategi



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pada bab sebelumnya telah diuraikan bahwa sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi yang telah dibuat oleh top management perusahaan. Suatu strategi dapat berbeda sesuai dengan tipe organisasinya. Dengan demikian pengendalian disesuaikan dengan kebutuhan strategi yang telah ditetapkan. Strategi yang berbeda membutuhkan prioritas kerja yang berbeda pula, sehingga diperlukan perhatian yang kontinu dalam mendesain sistem pengendalian.
Sistem pengendalian managemen merupakan alat untuk mengimplementasikan strateg. Tiap organisasi memiliki strategi yang berbeda-beda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat strategis spesifik. Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas berbeda, faktor penentu keberhasilan berbeda dan keterampilan, perspektif dan perilaku yang berbeda pula. Oleh karena itu, yang seharusnya diperhatikan dalam desain sistem pengendalian adalah apakah perilaku yang didorong oleh sistem tersebut merupakan perilaku yang diperlukan oleh suatu strategi.
Perkembangan teknologi dan persaingan global sekarang ini menjadikan Persaingan bisnis semakin ketat. Jika tidak ada Sistem Pengendalian Manajemen Perusahan, maka dapat dipastikan perusahaan tersebut dapat tersisih dari persaingan Global dan terpuruk bahkan lebih parahnya lagi dapat gulung tikar ( bangkrut ).
Sistem Pengendalian Manajemen sangat diperlukan sebagai suatu alat dari alat-alat lainya untuk mengimplementasikan strategi yang berfungsi untuk memotivasi anggota-anggota organisasi guna mencapai tujuan organisasi dan untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi untuk memandu perilaku manajemen.

B. Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian strategi?
2.    Bagaimanakah konsep strategi?
3.    Bagaimanakah formulasi strategi?

C. Tujuan
1.    Mahasiswa dapat memahami pengertian strategi.
2.    Mahasiswa dapat memahami konsep strategi.
3.    Mahasiswa dapat memahami formulasi strategi.


















BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Strategi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988), Strategi adalah rencana yang cermat mencapai sasaran khusus.[1]
Strategi adalah rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi akan melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dalam bisnis, bagaimana organisasi akan menang bersaing, dan bagaimana menarik serta memuaskan para pelanggannya agar dapat mencapai tujuannya.
Manajemen strategi adalah apa yang dilakukan manajer untuk mengembangkan strategi organisasi. Ini merupakan tugas penting yang melibatkan semua fungsi manajemen dasar- perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.[2]
Menurut Wheelen dan Hunger Manajemen strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang akan menentukan kinerja jangka panjang perusahaan. Menurut Porter tujuan utama pembuatan strategi melalui proses manajemen strategi oleh perusahaan (yang didalamnya mencakup berbagai keputusan strategi) adalah agar perusahaan mampu mengeksploitasi peluang dan meminimalkan dampak ancaman dengan menyesuaikan sumber daya dan kapasitasnya sesuai dengan perusahaan lingkungan perusahaan. Sedangkan menurut Barney dan Hesterley secara lebih spesifik menjelaskan bahwa tujuan pembuatan dan pemilihan strategi melalui proses manajemen strategi adalah agar perusahaan memperoleh keunggulan dalam bersaing.[3]
Manajemen strategi dianggap penting karena tiga alasan. Pertama, hal itu membedakan seberapa baik kinerja organisasi, kedua hal itu penting untuk membantu manajer mengahadapi situasi yang terus berubah. Ketiga,  manajemen strategi membantu mengkoordinasikan serta memfokuskan usaha para karyawan pada apa yang penting.[4]
1.  Jenis-Jenis strategi
Strategi terbagi atas 2 macam yaitu :[5]
a.    Strategi tingkat korporat
Strategi korporat adalah mengenai keberadaan ditengah-tengah bauran bisnis yang tepat. Oleh karena itu, strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan dimana sebaiknya bersaing dan bukannya bagaiman bersaing dalam industri tertentu yang merupakan strategi unit bisnis. Strategi perusahaan biasanya mengacu pada bentuk yang tepat dari usaha yang akan dijalankannya.
b.    Strategi Unit bisnis
Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana cara menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi dalam persaingan antar perusahaan.
c.    Strategi fungsional
Merupakan strategi yang dibuat oleh masing-masing fungsi organisasi perusahaan misalnya, strategi marketing, strategi keuangan, strategi produksi. Dengan tujuan menciptakan kompetensi yang lebih baik dibanding pesaing sehingga akan meningkatkan keunggulan bersaing.

2.    Manfaat Manajemen Strategi
Manajemen strategi memiliki beberapa manfaat, diataranya adalah :[6]
a.   Manajemen Strategi setidaknya bisa mencegah terjadinya berbagai macam masalah di dalam maupun diluar perusahaan serta meningkatkan kemampuan perusahaan didalam menghadapi sebuah masalah.
b.   Manajemen Strategi bisa membuat kondisi atas penolakan terhadap suatu perubahan dapat berkurang.
c.    Manajemen Strategi membuat perusahaan akan bisa melaksanakan seluruh aktivitas operasionalnya secara lebih efisien serta efektif 
d.   Keterlibatan tenaga kerja atau karyawan perusahaan terhadap perumusuan strategi bisa memperbaiki pengertian karyawan atas penghargaan sebuah produktivitas dalam tiap perencanaan strategi sehingga ujungnya bisa meningkatkan motivasi kerja dan rasa kebersamaan antar karyawan.
e.   Seluruh keputusan yang dijalankan oleh para manajer didalam perusahaan cenderung lebih tepat, hal ini dikarenakan seluruhnya didasarkan pada perencanaan yang sudah matang dan sudah memperhitungkan seluruh aspek yang terkait.
f.     Manajemen Strategi akan membuat pihak manajemen perusahaan akan menjadi bertambah peka terhadap ancaman yang bisa datang dari luar lingkungan perusahaan
g.    Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa perusahaan yang mempergunakan konsep manajemen strategi lebih profitable daripada perusahaan yang tidak menerapkan manajemen strategi
h.   Kegiatan kegiatan yang saling tumpang tindih akan berkurang
i.     Manajemen Strategi dapat membantu perusahaan bisa dengan mudah beradaptasi pada perubahan perubahan yang terjadi, dan keengganan dari karyawan lama untuk berubah bisa dikurangi
j.    Manajemen Strategi dapat mengidentifikasi keungulan komparatif perusahaan didalam lingkungan yang makin beresiko
k.    Manajemen Strategi memberikan arah perusahaan jangka panjang yang jelas yang nanti akan dituju
3.    Proses Manajemen Strategi
Langkah 1: mengidentifikasi misi, tujuan, dan strategi organisasi saat ini.
Setiap organisasi membutuhkan misi- sebuah pernyataan tentang tujuannya. Mengidentifikasikan sebuah misi akan memaksa untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan organisasi dalam menjalankan bisnis.
Contoh: Misi L’oreal adalah “Hak untuk menjadi cantik dari hari ke hari.” Misi Facebook adalah”Utilitas sosial yang menghubungkan Anda dengan orang di sekitar Anda.” Misi national Heart Foundation of Australia adalah “Mengurangi penderitaan dan kematian akibat penyakit stroke, jantung, dan pembuluh darah di Australia. Pernyataan tersebut memberi petunjuk mengenai apa dilihat organisasi sebagai tujuannya.

Langkah 2: melakukan analisis eksternal
Menganalisis lingkungan merupakan langkah kritis dalam proses manajemen strategik. Sebagai contoh, manajer melakukan analisis eksternal untuk mengetahui apakah persaingan sedang dilakukan. Dalam analisis eksternal, manajer harus memeriksa lingkungan khusus dan umum untuk melihat tren serta perubahan. Setelah menganalisis lingkungan, manajer harus menunjukkan peluang apa yang dapat di eksploitasi perusahaan dan ancaman yang harus di atasi atau diredam. Peluang adalah tren positif dalam lingkungan eksternal sementara ancaman adalah tren negatif.
Langkah 3 : melakukan analisis Internal
            Analisis internal yaitu analisis yang memberikan informasi penting mengenai sumber daya dan kapabilitas khusus organisasi. Sumber daya perusahaan adalah aset keuangan, fisik, manusia, dan tak berwujud yang digunakan untuk mengembangkan, membuat, dan mengantarkan produk kepada para pelanggannya. Kapabilitas adalah keterampilan dan kapabilitas dalam melakukan aktifitas kerja yang diperlukan dalam bisnis “ bagaimana”  mengerjakannya.
Langkah 4 : memformulasikan strategi
            Pada saat memformulasikan strategi menejer harus mempertimbangkan realitas lingkungan eksternal dan sumber daya yang tersedia serta kapabilitas dan mendesain strategi yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya.
Langkah 5 : mengimplementasikan strategi
            Setelah diformulasikan strategi harus di implementasikan tidak peduli seberapa efektif sebuah organisasi telah merencanakan strateginya, kinerja tetap saja akan buruk jika strategi tidak di implementasikan secara benar.
Langkah 6 : mengevaluasi Hasil
            Langkah terakhir dalam manajemen strategi adalah mengevaluasi hasil. Seberapa efektif strategi telah membantu organisasi mencapai tujuannya.[7]
B. Konsep Strategi
Pada umumnya orang berpendapat bahwa strategi dalam suatu perusahaan sangat penting semua perusahaan yang terorganisir dengan baik pasti mempunyai strategi. Strategi disini di artikan sebagai petunjuk umum dimana suatu organisasi merencanakan untuk mencapai tujuannya. Dalam bentuk dasarnya suatu perusahaan mengembangkan strateginya dengan menghubungkan kepentingannya dengan peluang industri yang ada. [8]
Menurut Kenneth R. Andrews Konsep strategi adalah yaitu :













Analisis Internal
Pengetahuan Teknologi, pengetahuan Manufaktur, pengetahuan pemasaran, pengetahuan distribusi, pengetahuan logistik
 
Analisis Lingkungan
Pesaing, Konsumen, pemasok, regulator, sosial / politik

 






















Perusahaan mengembang strateginya dengan mencocokkan kompetensi intinya dengan peluang industri. Suatu perusahaan Kenneth R. Andrews mengajukan konsep dasar ini. Menurut Andrews, perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh para eksekutif senior untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan dan kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti perusahaan dengan peluang lingkungan.[9]
C. Formulasi Strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan perubagan secara radikal ( Radical Change) dapat mengubah visi, misi dan tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan. Contohnya, hal ini terjadi pada perusahaan samsung yang dipimpin oleh Kun Hee Lee di era tahun 1993-an dimana Kun Hee Lee mengubah samsung secara radikal dari perusahaan yang biasanya memproduksi “Me- too-Product” menjadi perusahaan yang menghasilkan produk-produk inovatif dengan menggunakan teknologi mutakhir. [10]
1.    Misi
Misi adalah alasan atas keberadaan arganisasi (perusahaan). Misi juga mendefinisikan tujuan dan mengidentifikasi ruang lingkup operasional perusahaan dalam hal penawaran produk yang dipasaarkan.


2.    Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir dari kegiatan yang telah direncanakan/ dirumuskan mengenai apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesakan dan tujuan sebaiknya diukur jika memungkinkan, karena pencapaian tujuan perusahaan harus memenuhi misi korporasi.

3.    Strategi
Sebuah strategi korporasi adalah rencana induk yang menyatakan bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Yang biasanya dapat memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan kompetitif merugikan.
Perusahaan bisnis biasanya mempertimbangkan tiga jenis strategi, yaitu
a.    Strategi Korporat  
Strategi korporat adalah strategi yang dilakukan dalam rangka menjawab apakah jenis bisnis yang selama ini dilakukan masih perlu dilanjutkan atau tidak.
b.    Strategi Bisnis
Strategi pada tingkat bisnis pada dasarnya dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan bagimana posisi bisnis yang dijalankan dibandingkan dengan pesaing yang ada di pasar.
c.    Strategi Tingkat Fungsional
Strategi tingkat fungsional sering dinamakan dengan strategi langsung atau direct strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang sedang dijalankan dan tidak pada tingkat perusahaan maupun sektor bisnis yang diperdagangkan.


4.    Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman luas untuk pengambilan keputusan yang menghubungkan perumusan strategi dengan pelaksanaannya Perusahaan menggunakan kebijakan untuk memastikan bahwa seluruh karyawan perusahaan membuat keputusan dan mengambil tindakan yang mendukung korporasi misi, tujuan dan strategi perusahaan.
Implementasi strategi
Implementasi Strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
1.    Program.
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.
2.    Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.
3.    Prosedur
Prosedur adalah Sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.

Aplikasi untuk menentukan strategi utama berdasarkan konsep Fred R. David dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahap pelaksanaan. Berikut ini disajikan ulang macam-macam matriks dan ketiga tahapan dimaksud.
Tahap I: The Input Stage
Pada tahap input, semua informasi dasar mengenai faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi dirangkum oleh pembuat strategi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik formulasi strategi, yaitu:
4.    Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri di mana perusahaan berada. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
5.     Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor  internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran.
Tahap II: The Matching Stage
Pada tahap pencocokan, pembuat strategi melakukan identifikasi sejumlah alternatif strategi dengan mencocokkan informasi input berupa faktor eksternal dan internal yang diperoleh pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini, penulis melakukan identifikasi hanya dengan menggunakan matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threat).
Tahap III: Decision Stage
Setelah tahap I dan tahap II, berikutnya adalah masuk ke dalam tahap ketiga yaitu Decision Stage. Dalam tahap ini, metode yang dipakai adalah menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM merupakan teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Metode ini adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor kunci kesuksesan internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya.
Secara konseptual, tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang paling baik untuk di implementasikan.



















BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Strategik manajemen merupakan serangkaian keputusan manajerial yang akan menetukan kinerja jangka panjang perusahaan. Pembuatan strategi manajemen mempunyai tujuan yang didalamnya mencakup berbagai keputusan strategik agar perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan dalam jangka panjang.
Perusahaan juga harus mampu mengeksploitasi peluang dan meminimalkan dampak ancaman dengan menyesuaikan sumber daya dan kapabilitasnya sesuai dengan perubahan lingkungan perusahaan. Dengan diversifikasi melakukan formulasi strategi pada 2 tingkatan yaitu: tingkat korporat dan tingkat unit bisnis. Konsep kunci dalam strategi tingkat korporat adalah gagasan kompetensi inti. Kompetensi inti adalah aset intelektual dimana perusahaan mencapai kinerja istimewa. Jadi strategi adalah rencana- rencana untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Saran
Karya yang penulis susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu yang lahir dari kerja keras. Penulis mengharapkan masukan dan kritikan Bapak Dosen Pembimbing, rekan-rekan pembaca, dan mudah-mudahan rekan-rekan semua dapat menggali terus potensi yang kita miliki agar kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang STRATEGI” yang tentunya dengan izin Allah SWT. Mudah-mudahan dengan terciptanya makalah ini, khususnya bagi penulis dan umumnya untuk para pembaca bisa mengembangkan pengetahuan tentang STRATEGI serta termotivasi dan terdorong terutama dalam mengmbangkan ilmu Sistem Pengendalian Manajemen dihari yang akan datang.


No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.