BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada bab sebelumnya telah diuraikan bahwa
sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi
yang telah dibuat oleh top management
perusahaan. Suatu strategi dapat berbeda sesuai dengan tipe organisasinya.
Dengan demikian pengendalian disesuaikan dengan kebutuhan strategi yang telah
ditetapkan. Strategi yang berbeda membutuhkan prioritas kerja yang berbeda
pula, sehingga diperlukan perhatian yang kontinu dalam mendesain sistem
pengendalian.
Sistem pengendalian managemen merupakan
alat untuk mengimplementasikan strateg. Tiap organisasi memiliki strategi yang
berbeda-beda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat strategis spesifik.
Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas berbeda, faktor penentu
keberhasilan berbeda dan keterampilan, perspektif dan perilaku yang berbeda
pula. Oleh karena itu, yang seharusnya diperhatikan dalam desain sistem
pengendalian adalah apakah perilaku yang didorong oleh sistem tersebut
merupakan perilaku yang diperlukan oleh suatu strategi.
Perkembangan teknologi
dan persaingan global sekarang ini menjadikan Persaingan bisnis semakin ketat.
Jika tidak ada Sistem Pengendalian Manajemen Perusahan, maka dapat dipastikan
perusahaan tersebut dapat tersisih dari persaingan Global dan terpuruk bahkan
lebih parahnya lagi dapat gulung tikar ( bangkrut ).
Sistem Pengendalian
Manajemen sangat diperlukan sebagai suatu alat dari alat-alat lainya untuk
mengimplementasikan strategi yang berfungsi untuk memotivasi anggota-anggota
organisasi guna mencapai tujuan organisasi dan untuk membantu mengkoordinasikan
proses pembuatan perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi untuk
memandu perilaku manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
pengertian strategi?
2. Bagaimanakah
konsep strategi?
3. Bagaimanakah
formulasi strategi?
C. Tujuan
1. Mahasiswa
dapat memahami pengertian strategi.
2. Mahasiswa
dapat memahami konsep strategi.
3. Mahasiswa
dapat memahami formulasi strategi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI, 1988), Strategi adalah rencana yang cermat mencapai sasaran khusus.[1]
Strategi adalah rencana mengenai
bagaimana sebuah organisasi akan melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dalam
bisnis, bagaimana organisasi akan menang bersaing, dan bagaimana menarik serta
memuaskan para pelanggannya agar dapat mencapai tujuannya.
Manajemen strategi adalah apa yang
dilakukan manajer untuk mengembangkan strategi organisasi. Ini merupakan tugas
penting yang melibatkan semua fungsi manajemen dasar- perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.[2]
Menurut Wheelen dan Hunger Manajemen
strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang akan
menentukan kinerja jangka panjang perusahaan. Menurut Porter tujuan utama
pembuatan strategi melalui proses manajemen strategi oleh perusahaan (yang
didalamnya mencakup berbagai keputusan strategi) adalah agar perusahaan mampu
mengeksploitasi peluang dan meminimalkan dampak ancaman dengan menyesuaikan
sumber daya dan kapasitasnya sesuai dengan perusahaan lingkungan perusahaan.
Sedangkan menurut Barney dan Hesterley secara lebih spesifik menjelaskan bahwa
tujuan pembuatan dan pemilihan strategi melalui proses manajemen strategi
adalah agar perusahaan memperoleh keunggulan dalam bersaing.[3]
Manajemen strategi dianggap penting
karena tiga alasan. Pertama, hal itu
membedakan seberapa baik kinerja organisasi, kedua hal itu penting untuk membantu manajer mengahadapi situasi
yang terus berubah. Ketiga, manajemen strategi membantu mengkoordinasikan
serta memfokuskan usaha para karyawan pada apa yang penting.[4]
1. Jenis-Jenis
strategi
Strategi terbagi atas 2 macam yaitu :[5]
a. Strategi
tingkat korporat
Strategi korporat adalah mengenai
keberadaan ditengah-tengah bauran bisnis yang tepat. Oleh karena itu, strategi
korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan dimana sebaiknya bersaing dan
bukannya bagaiman bersaing dalam industri tertentu yang merupakan strategi unit
bisnis. Strategi perusahaan biasanya mengacu pada bentuk yang tepat dari usaha
yang akan dijalankannya.
b. Strategi
Unit bisnis
Strategi unit bisnis berkenaan dengan
bagaimana cara menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam
masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk
berpartisipasi dalam persaingan antar perusahaan.
c. Strategi
fungsional
Merupakan strategi yang dibuat oleh masing-masing
fungsi organisasi perusahaan misalnya, strategi marketing, strategi keuangan,
strategi produksi. Dengan tujuan menciptakan kompetensi yang lebih baik
dibanding pesaing sehingga akan meningkatkan keunggulan bersaing.
2. Manfaat
Manajemen Strategi
Manajemen
strategi memiliki beberapa manfaat, diataranya adalah :[6]
a.
Manajemen Strategi setidaknya bisa mencegah
terjadinya berbagai macam masalah di dalam maupun diluar perusahaan serta
meningkatkan kemampuan perusahaan didalam menghadapi sebuah masalah.
b.
Manajemen Strategi bisa membuat kondisi
atas penolakan terhadap suatu perubahan dapat berkurang.
c.
Manajemen Strategi membuat perusahaan akan
bisa melaksanakan seluruh aktivitas operasionalnya secara lebih efisien serta
efektif
d.
Keterlibatan tenaga kerja atau karyawan
perusahaan terhadap perumusuan strategi bisa memperbaiki pengertian karyawan
atas penghargaan sebuah produktivitas dalam tiap perencanaan strategi sehingga
ujungnya bisa meningkatkan motivasi kerja dan rasa kebersamaan antar karyawan.
e.
Seluruh keputusan yang dijalankan oleh para
manajer didalam perusahaan cenderung lebih tepat, hal ini dikarenakan
seluruhnya didasarkan pada perencanaan yang sudah matang dan sudah
memperhitungkan seluruh aspek yang terkait.
f.
Manajemen Strategi akan membuat pihak manajemen
perusahaan akan menjadi bertambah peka terhadap ancaman yang bisa datang dari
luar lingkungan perusahaan
g.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
ditunjukkan bahwa perusahaan yang mempergunakan konsep manajemen strategi lebih
profitable daripada perusahaan yang tidak menerapkan manajemen strategi
h.
Kegiatan kegiatan yang saling tumpang
tindih akan berkurang
i.
Manajemen Strategi dapat membantu
perusahaan bisa dengan mudah beradaptasi pada perubahan perubahan yang terjadi,
dan keengganan dari karyawan lama untuk berubah bisa dikurangi
j.
Manajemen Strategi dapat mengidentifikasi
keungulan komparatif perusahaan didalam lingkungan yang makin beresiko
k.
Manajemen Strategi memberikan arah
perusahaan jangka panjang yang jelas yang nanti akan dituju
3. Proses
Manajemen Strategi
Langkah 1: mengidentifikasi misi, tujuan,
dan strategi organisasi saat ini.
Setiap
organisasi membutuhkan misi- sebuah pernyataan tentang tujuannya.
Mengidentifikasikan sebuah misi akan memaksa untuk mengidentifikasi apa yang
harus dilakukan organisasi dalam menjalankan bisnis.
Contoh: Misi L’oreal adalah “Hak untuk
menjadi cantik dari hari ke hari.” Misi Facebook adalah”Utilitas sosial yang
menghubungkan Anda dengan orang di sekitar Anda.” Misi national Heart
Foundation of Australia adalah “Mengurangi penderitaan dan kematian akibat
penyakit stroke, jantung, dan pembuluh darah di Australia. Pernyataan tersebut
memberi petunjuk mengenai apa dilihat organisasi sebagai tujuannya.
Langkah 2: melakukan analisis eksternal
Menganalisis
lingkungan merupakan langkah kritis dalam proses manajemen strategik. Sebagai
contoh, manajer melakukan analisis eksternal untuk mengetahui apakah persaingan
sedang dilakukan. Dalam analisis eksternal, manajer harus memeriksa lingkungan
khusus dan umum untuk melihat tren serta perubahan. Setelah menganalisis
lingkungan, manajer harus menunjukkan peluang apa yang dapat di eksploitasi
perusahaan dan ancaman yang harus di atasi atau diredam. Peluang adalah tren
positif dalam lingkungan eksternal sementara ancaman adalah tren negatif.
Langkah 3 : melakukan analisis Internal
Analisis
internal yaitu analisis yang memberikan informasi penting mengenai sumber daya
dan kapabilitas khusus organisasi. Sumber daya perusahaan adalah aset keuangan,
fisik, manusia, dan tak berwujud yang digunakan untuk mengembangkan, membuat,
dan mengantarkan produk kepada para pelanggannya. Kapabilitas adalah
keterampilan dan kapabilitas dalam melakukan aktifitas kerja yang diperlukan
dalam bisnis “ bagaimana” mengerjakannya.
Langkah 4 : memformulasikan strategi
Pada
saat memformulasikan strategi menejer harus mempertimbangkan realitas
lingkungan eksternal dan sumber daya yang tersedia serta kapabilitas dan
mendesain strategi yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya.
Langkah 5 : mengimplementasikan strategi
Setelah
diformulasikan strategi harus di implementasikan tidak peduli seberapa efektif
sebuah organisasi telah merencanakan strateginya, kinerja tetap saja akan buruk
jika strategi tidak di implementasikan secara benar.
Langkah 6 : mengevaluasi Hasil
Langkah
terakhir dalam manajemen strategi adalah mengevaluasi hasil. Seberapa efektif
strategi telah membantu organisasi mencapai tujuannya.[7]
B. Konsep
Strategi
Pada umumnya orang berpendapat bahwa
strategi dalam suatu perusahaan sangat penting semua perusahaan yang
terorganisir dengan baik pasti mempunyai strategi. Strategi disini di artikan
sebagai petunjuk umum dimana suatu organisasi merencanakan untuk mencapai
tujuannya. Dalam bentuk dasarnya suatu perusahaan mengembangkan strateginya
dengan menghubungkan kepentingannya dengan peluang industri yang ada. [8]
Menurut Kenneth R. Andrews Konsep
strategi adalah yaitu :
|
|
Perusahaan mengembang strateginya dengan mencocokkan kompetensi
intinya dengan peluang industri. Suatu perusahaan Kenneth R. Andrews mengajukan
konsep dasar ini. Menurut Andrews, perumusan strategi merupakan proses yang
digunakan oleh para eksekutif senior untuk mengevaluasi keunggulan dan
kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan dan
kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti
perusahaan dengan peluang lingkungan.[9]
C. Formulasi
Strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan
serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan
strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan perubagan
secara radikal ( Radical Change) dapat mengubah visi, misi dan tujuan
perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
Contohnya, hal ini terjadi pada perusahaan samsung yang dipimpin oleh Kun Hee
Lee di era tahun 1993-an dimana Kun Hee Lee mengubah samsung secara radikal
dari perusahaan yang biasanya memproduksi “Me- too-Product” menjadi perusahaan
yang menghasilkan produk-produk inovatif dengan menggunakan teknologi mutakhir.
[10]
1. Misi
Misi adalah alasan atas keberadaan
arganisasi (perusahaan). Misi juga mendefinisikan tujuan dan mengidentifikasi
ruang lingkup operasional perusahaan dalam hal penawaran produk yang
dipasaarkan.
2. Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir dari kegiatan yang telah direncanakan/
dirumuskan mengenai apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesakan dan
tujuan sebaiknya diukur jika memungkinkan, karena pencapaian tujuan perusahaan
harus memenuhi misi korporasi.
3. Strategi
Sebuah strategi korporasi adalah rencana
induk yang menyatakan bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.
Yang biasanya dapat memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan
kompetitif merugikan.
Perusahaan bisnis biasanya mempertimbangkan tiga jenis strategi, yaitu
a. Strategi Korporat
Strategi korporat adalah strategi yang
dilakukan dalam rangka menjawab apakah jenis bisnis yang selama ini dilakukan
masih perlu dilanjutkan atau tidak.
b. Strategi Bisnis
Strategi pada tingkat bisnis pada dasarnya
dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan bagimana posisi bisnis
yang dijalankan dibandingkan dengan pesaing yang ada di pasar.
c. Strategi Tingkat Fungsional
Strategi tingkat fungsional sering
dinamakan dengan strategi langsung atau direct strategy. Hal ini disebabkan
perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang
sedang dijalankan dan tidak pada tingkat perusahaan maupun sektor bisnis yang
diperdagangkan.
4. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman luas untuk pengambilan
keputusan yang menghubungkan perumusan strategi dengan pelaksanaannya
Perusahaan menggunakan kebijakan untuk memastikan bahwa seluruh karyawan
perusahaan membuat keputusan dan mengambil tindakan yang mendukung korporasi
misi, tujuan dan strategi perusahaan.
Implementasi strategi
Implementasi Strategi
adalah proses di mana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam
tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
1.
Program.
Program adalah pernyataan
aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan
perencanaan sekali pakai.
2.
Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan
dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya,
yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.
3.
Prosedur
Prosedur adalah Sistem langkah-langkah atau
teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu
tugas atau pekerjaan diselesaikan.
Aplikasi untuk menentukan strategi utama berdasarkan konsep Fred R.
David dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahap
pelaksanaan. Berikut ini disajikan ulang macam-macam matriks dan ketiga tahapan
dimaksud.
Tahap I: The Input Stage
Pada tahap input, semua
informasi dasar mengenai faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang
dibutuhkan dalam merumuskan strategi dirangkum oleh pembuat strategi. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik formulasi strategi, yaitu:
4.
Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matriks EFE digunakan
untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal menyangkut
persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum,
teknologi, persaingan di pasar industri di mana perusahaan berada. Hal ini
penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak
langsung terhadap perusahaan.
5.
Matriks Internal Factor
Evaluation (IFE)
Matriks IFE digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal
perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari
aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran.
Tahap II: The Matching Stage
Pada tahap pencocokan,
pembuat strategi melakukan identifikasi sejumlah alternatif strategi dengan
mencocokkan informasi input berupa faktor eksternal dan internal yang diperoleh
pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini, penulis melakukan identifikasi hanya dengan menggunakan matriks SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, dan Threat).
Tahap III: Decision
Stage
Setelah tahap I dan
tahap II, berikutnya adalah masuk ke dalam tahap ketiga yaitu Decision Stage.
Dalam tahap ini, metode yang dipakai adalah menggunakan Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM merupakan teknik yang secara
objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Metode ini
adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan
evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor kunci
kesuksesan internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya.
Secara konseptual,
tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi
yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang paling
baik untuk di implementasikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategik manajemen merupakan serangkaian
keputusan manajerial yang akan menetukan kinerja jangka panjang perusahaan.
Pembuatan strategi manajemen mempunyai tujuan yang didalamnya mencakup berbagai
keputusan strategik agar perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan dalam
jangka panjang.
Perusahaan juga harus mampu
mengeksploitasi peluang dan meminimalkan dampak ancaman dengan menyesuaikan
sumber daya dan kapabilitasnya sesuai dengan perubahan lingkungan perusahaan.
Dengan diversifikasi melakukan formulasi strategi pada 2 tingkatan yaitu:
tingkat korporat dan tingkat unit bisnis. Konsep kunci dalam strategi tingkat
korporat adalah gagasan kompetensi inti. Kompetensi inti adalah aset
intelektual dimana perusahaan mencapai kinerja istimewa. Jadi strategi adalah
rencana- rencana untuk mencapai tujuan organisasi.
B. Saran
Karya yang penulis susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi
sesuatu yang lahir dari kerja keras. Penulis mengharapkan masukan dan kritikan Bapak Dosen Pembimbing, rekan-rekan pembaca, dan mudah-mudahan rekan-rekan semua
dapat menggali terus potensi yang kita miliki agar kita dapat menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan tentang “STRATEGI” yang tentunya
dengan izin Allah SWT. Mudah-mudahan dengan terciptanya makalah ini, khususnya bagi penulis dan umumnya untuk para pembaca bisa
mengembangkan pengetahuan tentang STRATEGI serta termotivasi dan terdorong terutama dalam mengmbangkan ilmu Sistem Pengendalian Manajemen dihari yang akan
datang.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.