1.
Tata cara berihram Haji dan Umrah
a.
Ihram adalah berniat untuk melakukan ibadah haji atau
ibadah umrah dan atau untuk melakukan ibadah haji dan umrah secara bersamaan.
b.
Ber-ihram adalah rukun haji dan umrah, tanpa beriham
ibadah haji dan umrah tidak sah.
2.
Perkara-perkara yang wajib di dalam ihram
Orang
yang sedang berihram untuk haji dan umrah diwajibkan melakukan perkara-perkara
berikut:
a.
Melaksanakan perkara yang diwajibkan oleh Allah
kepadanya, seperti sholat pada waktunya secara berjamaah.
b.
Menjauhi perkara yang dilarang oleh Allah seperti Rafath (mengeluarkan kata-kata lucah,
bercumbu, mesra, dan berhubungan dengan istri), Fusuq (melanggar perintah agama), dan Jidal (berbantah-bantahan).
c.
Menghindari ucapan atau perbuatan yang menganggu dan
menyakiti sesama muslim
d.
Menjauhi larangan-larangan memasa berihram, yaitu:
1)
Mencabut rambut atau memotong kuku. Jika ia gugur atau
tercabut dengan sendiri, maka tidak dikenakan denda.
2)
Menggunakan wangi-wangian pada badan, pakaian, makanan,
dan minuman. Jika wangian yang digunakan sebelum berihram masih kekal, maka
tidak ada masalah dalam hal ini.
3)
Membunuh dan menghalau hewan buruan atau membantu orang
yang memburu ketika dalam melaksanakan ihram.
4)
Meminang wanita atau melangsungkan akad nikah. Begitu
juga tidak dibenarkan mengadakan hubungan jenis dengan isteri atau menyentuhnya
dengan syahwat ketika di dalam keadaan berihram.
Larangan-larangan di atas adalah untuk lelaki dan wanita.
Terdapat larangan-larangan yang khusus untuk laki-laki
diantaranya:
a)
Memakai penutup kepala. Namun begitu, jika menggunakan
payung, berteduh di bawah atap kendaraan atau membawa barang-barang di atas
kepala adalah tidak menjadi kesalahan.
b)
Memakai baju dan seumpamanya yang menutup seluruh badan
atau sebahagiannya seperti jubah, serban, seluar atau kasut kecuali dalam hal
ketiadaan kain ihram, maka dibolehkan memakai seluar atau selipar, maka
dibenarkan memakai kasut.
Larangan
khusus bagi wanita yaitu diharamkan memakai sarung tangan dan menutup mukanya
dengan kain atau kerudung ketika berihram. Jika wajahnya terdedah kepada kaum
laki-laki yang bukan mahram, wajib baginya menutup muka dengan kerudung atau
seumpamanya seperti dalam keadaan tidak berihram.
Apabila
seseorang yang ketika berihram memakai pakaian yang berjahit, menutup
kepalanya, memakai wangi-wangian, mencabut rambutnya atau memotong kukunya
karena lupa atau jahil, maka tidak dikenakan denda (fidyah). Wajib baginya menghentikan segala perbuatan tersebut
apabila ia teringat atau mengetahui hukumnya.
Bagi yang
sedang berihram dibolehkan memakai selipar, cincin, cermin mata, alat pendengar
(earphone), jam tangan, tali pinggang biasa atau tali pinggang bersaku untuk
menyimpan uang atau dokumen-dokumen penting.
Dibenarkan
juga bagi yang sedang berihram untuk menukar pakaian ihram atau membasuhnya dan
dibenarkan juga untuk mandi atau membasuh kepala. Sekiranya terdapat rambut
yang gugur dengan tidak sengaja ketika sedang membasuh kepala, maka tidak ada
denda yang dikenakan.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah mengunjungi blog saya.