Gudang Ilmu: Tata Cara Berihram dan Umrah Dalam Haji

Friday 14 April 2017

Tata Cara Berihram dan Umrah Dalam Haji



1.      Tata cara berihram Haji dan Umrah
a.       Ihram adalah berniat untuk melakukan ibadah haji atau ibadah umrah dan atau untuk melakukan ibadah haji dan umrah secara bersamaan.
b.      Ber-ihram adalah rukun haji dan umrah, tanpa beriham ibadah haji dan umrah tidak sah.
2.      Perkara-perkara yang wajib di dalam ihram
Orang yang sedang berihram untuk haji dan umrah diwajibkan melakukan perkara-perkara berikut:
a.       Melaksanakan perkara yang diwajibkan oleh Allah kepadanya, seperti sholat pada waktunya secara berjamaah.
b.      Menjauhi perkara yang dilarang oleh Allah seperti Rafath (mengeluarkan kata-kata lucah, bercumbu, mesra, dan berhubungan dengan istri), Fusuq (melanggar perintah agama), dan Jidal (berbantah-bantahan).
c.       Menghindari ucapan atau perbuatan yang menganggu dan menyakiti sesama muslim
d.      Menjauhi larangan-larangan memasa berihram, yaitu:
1)      Mencabut rambut atau memotong kuku. Jika ia gugur atau tercabut dengan sendiri, maka tidak dikenakan denda.
2)      Menggunakan wangi-wangian pada badan, pakaian, makanan, dan minuman. Jika wangian yang digunakan sebelum berihram masih kekal, maka tidak ada masalah dalam hal ini.
3)      Membunuh dan menghalau hewan buruan atau membantu orang yang memburu ketika dalam melaksanakan ihram.
4)      Meminang wanita atau melangsungkan akad nikah. Begitu juga tidak dibenarkan mengadakan hubungan jenis dengan isteri atau menyentuhnya dengan syahwat ketika di dalam keadaan berihram.
Larangan-larangan di atas adalah untuk lelaki dan wanita.
Terdapat larangan-larangan yang khusus untuk laki-laki diantaranya:
a)      Memakai penutup kepala. Namun begitu, jika menggunakan payung, berteduh di bawah atap kendaraan atau membawa barang-barang di atas kepala adalah tidak menjadi kesalahan.
b)      Memakai baju dan seumpamanya yang menutup seluruh badan atau sebahagiannya seperti jubah, serban, seluar atau kasut kecuali dalam hal ketiadaan kain ihram, maka dibolehkan memakai seluar atau selipar, maka dibenarkan memakai kasut.
Larangan khusus bagi wanita yaitu diharamkan memakai sarung tangan dan menutup mukanya dengan kain atau kerudung ketika berihram. Jika wajahnya terdedah kepada kaum laki-laki yang bukan mahram, wajib baginya menutup muka dengan kerudung atau seumpamanya seperti dalam keadaan tidak berihram.
Apabila seseorang yang ketika berihram memakai pakaian yang berjahit, menutup kepalanya, memakai wangi-wangian, mencabut rambutnya atau memotong kukunya karena lupa atau jahil, maka tidak dikenakan denda (fidyah). Wajib baginya menghentikan segala perbuatan tersebut apabila ia teringat atau mengetahui hukumnya.
Bagi yang sedang berihram dibolehkan memakai selipar, cincin, cermin mata, alat pendengar (earphone), jam tangan, tali pinggang biasa atau tali pinggang bersaku untuk menyimpan uang atau dokumen-dokumen penting.
Dibenarkan juga bagi yang sedang berihram untuk menukar pakaian ihram atau membasuhnya dan dibenarkan juga untuk mandi atau membasuh kepala. Sekiranya terdapat rambut yang gugur dengan tidak sengaja ketika sedang membasuh kepala, maka tidak ada denda yang dikenakan.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah mengunjungi blog saya.